Nama Kelompok :
o Adang (P27241017143)
o Ari Wulandari (P272417146)
PENGERTIAN
O Perkolasi proses ekstraksi simplisia
dengan jalan melewatkan pelarut yang
sesuai secara lama pada simplisia dalam
suatu percolator
O Metode ekstraksi cara dingin.
Alat :
O Perkolator
O Beaker Glass
O Gelas Ukur
O Seat Waterbeat / eraporator roator
Bahan :
O Etanol 250ml
O Simplisia Daun Jati Belanda
O Kapas
PRINSIP PERKOLASI
O Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi
sekat berpori.
O Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai
mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah
disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri
dan cairan diatasnya, dikurangi dengan daya
kapiler yang cenderung untuk menahan.
Cara kerja Perkolasi
O Menimbang Simplisia
(Sejumlah 25gram simplisia dibasahi dengan cairan
penyari lalu dimasukkan bejana tertutup sekurang-
kurangnya selama 3 jam)
O Simplisia dibasahi dengan pelarut
O Siapkan Perkolator bersih
(Perkolator diberi kapas pada lubang kran)
O Simplisia dimasukkan, dengan sesekali di padatkan
dengan bambu kecil sehingga tidak ada rongga udara
O Diberi pelarut selapis (2 cm) diatas simplisia
O Didiamkan selama 24 jam
O Kran dibuka, biarkan menetes 1 ml/menit sampai
Keuntungan cara perkolasi
dibandingkan dengan
Maserasi
O Aliran cairan penyari pergantian larutan
dengan konsentrasi yang lebih rendah
meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi
O Ruangan diantara butir-butir serbuk simplisia
membentuk saluran tempat mengalir cairan
penyari karena kecilnya saluran tsb kec.
Pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas
meningkatkan perbedaan konsentrasi.
Perbedaan Maserasi dan
Perkolasi
Perbedaan utama terdapat pada pola
penggunaan pelarut, dimana pada maserasi
pelarut hanya di pakai untuk merendam
bahan dalam waktu yang cukup lama,
sedangkan pada perkolasi pelarut dibuat
mengalir.
Kekuatan yang berperan
dalam Perkolasi
O Gaya berat.
O Kekentalan.
O Daya larut.
O Tegangan permukaan.
O Difusi.
O Osmosa.
O Adesi.
O Daya kapiler.
O Daya gesekan ( friksi ).
Bentuk Perkolator
O Perkolator bentuk tabung.
O Perkolator bentuk paruh.
O Perkolator bentuk corong.
O B. Perkolasi bertingkat.
O faktor – faktor :
O Perkolasi biasa hasilnya dalam kadar tidak
maksimal.
O Perkolasi biasa menghasilkan perkolat yang pekat
pada tetesan pertama dan encer pada tetesan
terakhir.
Lanjutan perkolasi bertingkat
O Beberapa hal yang dapat ditetapkan dalam perkolasi
bertingkat, adalah
O 1. jumlah perkolator yang diperlukan.
O 2. bobot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi.
O 3. jenis cairan penyari.
O 4. jumlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi.
O 5. besarnya tetesan dll.