Anda di halaman 1dari 16

PERKOLASI

Oleh Kristina Handayani


PENGERTIAN
O Perkolasi adalah cara
penyarian yang dilakukan
dengan mengalirkan cairan
penyari melalui serbuk
simplisia yang telah
dibasahi
Perbedaan maserasi
dan perkolasi
Perbedaan utama terdapat pada pola
penggunaan pelarut, dimana pada
maserasi pelarut hanya di pakai untuk
merendam bahan dalam waktu yang
cukup lama, sedangkan pada perkolasi
pelarut dibuat mengalir.
Ca r a ke rj a pe r kol a s i l e bi h ba i k di ba ndi ngka n
m a s er a s i ka re na
a. Al i ra n pe nya r i m e nye ba bka n a da nya
perga nt i a n l a r ut a n ya ng t e r j a di de nga n
l a rut a n ya ng kons e nt r a si nya l e bi h r e nda h
b. Rua nga n di a nt a ra but i r-bu t i r s e r buk
si m pl i s i a m e m be nt uk sa l u ra n t e m pa t
m e nga l i r c a i ra n pe ny a ri .Ka r e na ke c i l nya
sa l ur a n ka pi l e r t er s e but , m a ka ke c ep a t a n
pel a rut c ukup unt uk m e ngura ngi l a pi s a n
bat a s, s eh i ngga d ap at m e ni ngk a t ka n
per be da a n kons e nt r a s i .
PRINSIP PERKOLASI
O Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi
sekat berpori.
O Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui
sampai mencapai keadaan jenuh.
Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya
beratnya sendiri dan cairan diatasnya,
dikurangi dengan daya kapiler yang
cenderung untuk menahan.
Cara kerja perkolasi
O Menimbang simplisia
O Simplisia dibasahi dengan pelarut
O Didiamkan 3 sampai 4 jam
O Perkolator diberi kapas pada lubang kran
O Simplisia dimasukkan, dengan sesekali di padatkan
dengan bambu kecil sehingga tidak ada rongga udara
O Diberi pelarut selapis (2 cm) diatas simplisia
O Didiamkan selama 24 jam
O Kran dibuka, biarkan menetes 1 ml/menit sampai
tetesan bening
O Dipekatkan
Un tu k m e n d a p a t k a n h a s i l
ekstrak yang lebih tuntas
O Alat percolator bagian bawah dipasang
keran
O Bagian atas diletakkan wadah
berisi cadangan penyari
O Bagian tengah diletakkan
serbuk simplisia yang akan
di ekstraksi,
O Direndam dalam penyari
beberapa saat,
O Keran bawah dibuka sedikit,

O Dengan cara ini maka


fenomena “jenuh”
Bentuk perkolator
O Perkolator bentuk tabung.
O Perkolator bentuk paruh.
O Perkolator bentuk corong.

O Pemilihan perkolator
tergantung jenis serbuk
simplisia.
Gambar bentuk
perkolator
Perkolator Perkolator Perkolator
bentuk tabung bentuk paruh bentuk corong
Gambar perkolator
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam
perkolasi
O Pemilihan perkolator.
O Jumlah bahan 2/3 tinggi perkolator.
O Serbuk simplisia di maserisa dulu.
O Pengaturankecepatan aliran
penyari ( 1ml/menit )
O Penentuan akhir perkolasi.
Modifikasi perkolasi
O A. Reperkolasi
O Untuk menghindari kehilangan minyak
atsiri pada pembuatan sari.
O Tidak dilakukan pemekatan.

O B. Perkolasi bertingkat.
O faktor – faktor :
O Perkolasi biasa hasilnya dalam kadar
tidak maksimal.
O Perkolasi biasa menghasilkan perkolat yang
pekat pada tetesan pertama dan encer pada
tetesan terakhir.
Lanjutan perkolasi bertingkat
O Beberapa hal yang dapat ditetapkan dalam perkolasi
bertingkat, adalah
O 1. jumlah perkolator yang diperlukan.
O 2. bobot serbuk simplisia untuk tiap kali perkolasi.
O 3. jenis cairan penyari.
O 4. jumlah cairan penyari untuk tiap kali perkolasi.
O 5. besarnya tetesan dll.

Perkolator harus dapat :


1. Perkolat dari suatu perkolator dapat dialirkan ke
prkolator lainnya.
2. A mpa s dengan muda h dapat dikeluarkan.
Perkolator diatur dalam suatu deretan dan tiap perklator
berlaku sebagai perkolator pertama.
Penyarian
berkesinambungan
Dilakukan untuk menghasilkan ekstrak cair,
yang dilanjutkan dengan proses penguapan

Cairan penyari dipanaskan hingga menndidih.


Uap penyari akan naik ke atas melaui serbuk
simplisia. Uap air mengembun karena
pendingin balik. Embun turun melalui serbuk
simplisia sambil melarutkan zat aktif nya dan
kembali ke labu
Keuntungan dan kerugian
perkolasi
Keuntungan:
Cairan penyari yang diperlukan sedikti, secara langsung
diperoleh hasil yang lebih pekat
Serbuk smplisia disari oleh cairan penyari yang murni,
sehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak
Penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan, tanpa
menambah volume cairan penyari
Kerugian:
larutan dpanaskan terus menerus, sehingga zat aktif yang
tidak tahan pemanasan kurang cocok. Ini dapat diperbaiki
dengan menambahkan peralatan untuk mengurangi tekanan
udara
Cairan penyari dididihkan terus menerus, sehingga cairan
penyari yang baiak harus murni atau campuran azeotrop

Anda mungkin juga menyukai