Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4

P E R K O LA S I
ANGGOTA :

1. BETI ANGGRIANI SF21025


2. ROHMATUL AZIZA PUTRI SF21013
3. WIVI ALKISA PUTRI AZAHRA SF21053
4. REZKY PARAMITHA SF21097
5. MAULIDYA AINUN JOHRAH SF21049
6. MUHAMMAD FADIL KAMIL SF21149
Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan
mengalirkan cairan penyari melaui serbuk simplisia yang telah
dibasahi. Prinsipnya perkolasi yaitu menepatkan serbuk simplisia
dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat
berpori, kemudian cairaan ppenyari dialirkan dari atas kebawah
melalui serbuk tersebut yang melarutkan zat aktif
TUJUAN PENELITIAN
● Untuk memahami cara penyarian simplisia dengan cara perkolasi
serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyari simplisia
dengan cara perkolasi
● Untuk mengetahui cara memasang alat perkolasi dan bagaian-
bagiannya
● Untuk mengetahui cara membuat ekstrak kental dan cara perkolasi
● Contoh metode perkolasi
Hipotesis

 Serbuk simplisia ditempatkan dalam bejana silinder

 Melalui sekat berpori cairan pelarut mengalir melalui sample

 Cairan pelarut etanol akan melarutkan zat aktif sel-sel ada


samle sampai mencapai keadaan jenuh
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
• Botol perkolat • Simplisia kunyit
• Waterbath • Etanol konsentrasi 50%, 70%
• Timbangan simplisia dan 96%
• Cawan penguap • aquadest
• Wadah ekstrak
• Kapas
• Kertas saring
• Perkolator
• Alat-alat gelas
Prosedur Kerja

2. Masukkan ke dalam
bejana, aduk dan diamkan
sekurang-kurangnya
selama 3 menit. 3. Pasang statif dan
1. Basahi 25 g simplisia rangkaian perlengkapan
kunyit dengan derajat perkolator. Pasang kapas
halus yang cocok dengan dan kertas saring di
2,5-5 bagian cairan dalamnya, dan siapkan
penyari. selang dan wadah
penampung perkolat.
4. Pindahkan massa 5. Tuangkan cairan 6. Tutup keran
basah sedikit demi penyari secukupnya, buka perkolator biarkan
sedikit kedalam keran, biarkan cairan selama 30 menit.
perkolator sambil tiap mengalir dan mulai
kali ditekan hati-hati. menetes ke dalam wadah
Tambahkan kertas perkolat dengan
saring di atas massa kecepatan 1 ml/menit dan
basah tersebut. diatas simplisia masih
terdapat selapis cairan
penyari.
7. Buka keran kembali, biarkan
cairan menetes dengan
kecepatan 2-5 ml per menit
atau 3-5 tetes/detik. 9. Pindahkan hasil miscella ke dalam
cawan penguap (berat kosong cawan
uap ditimbang terlebih dahulu),
pekatkan diatas waterbath suku 600C
hingga kental, dan pindahkan ke oven
pengering hingga menjadi ekstrak
8. Tambahkan berulang-ulang cairan kering. Masukkan kedalam wadah
penyari secukupnya sehingga selalu ekstrak, beri identitas meliputi: nama
terdapat selapis cairan penyari ekstrak, cara pembuatan, tanggal
diatas simplisia hingga diperoleh pembuatan, pemerian, rendemen dan
perkolat sebanyak 250 ml. nama kelompok dan simpan dalam
desikator.
10. Hitung rendemen ekstrak dengan rumus :

% Rendemen = Berat Ekstrak x100


%
Berat simplisia
PEMBAHASAN
Hal yang pertama kali dilakukan adalah menimbang simplisia kunyit sebanyak 25
gram. Kemudian menyiapkan alat perkolasi dan perlengkapannya. Bagian bawah
tabung percolator disambungkan selang dari keran untuk menghubungkan ke wadah
penampung perkolat. Wadah perkolat posisinya harus lebih rendah dari percolator
dan selang harus terpasang membentuk huruf “U”. Setelah itu serbuk simplisia
dibasahi dengan 2,5-5 bagian. Cairan penyari yang digunakan adalah etanol 96%,
aduk agar cairan penyari meratakan seluruh massa simplisia dan diamkan selama
kurang lebih 3 menit.

Etanol digunakan sebagai pelarut/penyari karena etanol bersifat polar yang dapat
menarik zat aktif yang bersifat polar juga. Etanol lebih selektif, kapang dan khamir
sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral, dapat bercampur
dengan air, dapat memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut, dan tidak
mengakibatkan pembengkakan membrane sel.

Kemudian masukkan kapas ke dalam percolator yang telah terpasang tetapi jangan
terlalu ditekan agar tidak menyumbat keran. Lalu masukkan kertas saring di atas
kapas. Pindahkan massa basah sedikit demi sedikit ke dalam percolator tepat di atas
kertas saring. Seelah itu, masukkan kembali kertas saring di atas massa basah dan
tambahkan cairan penyari hingga selapis cairan di atas massa simplisia kurang lebih 1
cm. Kemudian dilakukan percobaan aliran. Keran dibuka dan biarkan cairan mengalir
Apabila kecepatan menetes 1 ml/menit dan cairan mengalir lancer ke dalam wadah,
segera tutup keran dan itu menandakan alat perkolasi telah terpasang dengan baik.
Tutup bagian atas tabung percolator dengan alumunium foil agar cairan tidak
menguap. Kemudian tunggu ± 24 menit sebelum keran dibuka kembali.

Setelah 24 menit, keran dibuka kembali dan biarkan cairan menetes. Perhatikan
cairan penyari di atas simplisia selalu tersedia di dalam tabung percolator.
Tambahkan kembali cairan penyari hingga selapis jangan sampai terlalu banyak.
Lakukan berulang hingga diperoleh perkolat sebanyak 250 ml (waktu yang
dibutuhkan ± 50 menit, kecepatan 2-3 tetes/detik).

Setelah diperoleh perkolat sebanyak 250 ml, tuang perkolat ke dalam cawan yang
sudah ditimbang terlebih dahulu. Kemudian uapkan di atas waterbath dengan suhu
60-65ºC hingga diperoleh ekstrak kental (± 20 ml).

Berdasarkan hasil praktikum hasil rendemen terbesar adalah pada cairan penyari
etanol 50%. Namun pada kelompok C4-C6 rendemen terbesar adalah pada etanol
70% dan perbedaannnya cukup signifikan yang dapat terjadi karena beberapa factor
seperti ketidaktelitian praktikan dalam praktikum. Setelah dihitung rata-ratanya
diperoleh kesimpulan bahwa hasil rendemen etanol 50% (30,4%) > etanol 70%
(30,26%) > etanol 96% (18,8%).
SARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan ektraksi
secara perkolasi yaitu, bagian atas tabung percolator setelah
diberi cairan penyari segera ditutup agar tidak menguap, saat
penempatan sekat berpori kapas jangan terlalu ditekan agar
tidak menyumbat keran, posisi botol perkolat harus lebih
rendah dari tabung percolator, cairan penyari di atas simplisia
selalu dijaga selapis saja jangan sampai terlalu banyak, dan
pengaturan penetapan cairan keluar dalam jangka waktu yang
ditetapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai