Nama Kelompok 1
1. Intan Malla
2. Anggie L.a Viola
3. Ardiana
4. Safina
5. Meylin
6. Melisa
7. Fatia
Page 1
PERKOLASI
Page 2
TIPE
Page 3
PRINSIP
Page 4
CARA KERJA
1. Membasahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan der
ajat halus yang cocok dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan
penyari
2. Dimasukkan kedalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam
3. Kemudian massa dipindahkan sedikit demi sedikit kedalam
perkolator sambil tiap kali ditekan-tekan hati-hati
4. Setelah itu, dituangi dengan cairan penyari secukupnya sampai
cairan penyari mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat
selapis cairan penyari.
5. Perkolator ditutup dan biarkan selama 24 jam
6. Selanjutnya, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1ml/menit
7. Tambahkan cairan penyari berulang-ulang secukupnya, hingga selalu
terdapat selapis cairan penyari diatas simplisia hingga jika 500mg
perkolat yang keluar terakhir diuapkan, tidak meninggalka sisa.
8. Perkolat kemudian disuling atau diuapkan dengan tekanan rendah
pada suhu tidak lebihdari 50°C hingga konsistensi yang dikehendaki.
Page 5
SUHU DAN WAKTU
Suhu :
Waktu :
Page 6
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KEUNTUNGAN
1. Tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat telah
terpisah dari ekstrak.
2. Cara perkolasi yang digunakan lebih mudah dan sederhana dilakukan
3. Perkolasi merupakan prosedur pilihan untuk kebanyakan ekstraksi
tanaman seperti halnya maserasi.
KERUGIAN
1. Kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan
dengan metode refluks
2. Pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak
melarutkan komponen secara efisien.
3. Massa simplisia dalam perkolator tergantung pada tinggi perkolator.
Page 7
ALAT PERKOLASI
Page 8
MODIFIKASI PERKOLASI
Perkolasi dapat di modifikasi sebagai berikut :
1. Reperkolasi
Untuk menghindari kehilangan minyak atsiri pada
pemekatan sari, maka cara perkolasi diganti dengan cara
reperkolasi. Pada perkolasi dilakukan pemekatan daridengan
pemanasan, pada reperkolasi tidak dilakukan pemekatan sari.
2. Perkolasi bertingkat
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak
dalam kadar yang maksimal, Karena selama cairan penyari
melakukan penyarian serbuk simplisiaterjadi aliran melalui
lapisan serbuk dari atas sampai bawah disertai pelarutan zat
aktif, sehingga menghasilkan perkolat yang kepekatanny tidak
sama, tetesan pertama pekat dan pada tetesan terakhir encer.
Untuk memperbaikinya dapat dilakukan cara perkolasi
bertingkat.
Page 9
SAMPEL/SIMPLISIA
Page 10
PELARUT
Page 11
Page 12