Anda di halaman 1dari 41

PENGENALAN METODE

EKSTRAKSI

TIM DOSEN FARMAKOGNOSI 2


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan


mampu:
1. Menjelaskan pengertian ekstraksi
2. Menjelaskan manfaat dan metode ekstraksi sederhana,
3. Menjelaskan cara pembuatan sediaan galenik seperti
infusa, dekokta, tinktur ekstraksi dengan ultrasonik.
BAHAN BAKU
OBAT BAHAN ALAM

Simplisia Ekstrak
PENGERTIAN
 ARTI : extractio atau extrahere, tarik keluar
 CARA : - sari, peras, destilasi
- dingin dan panas
- dingin : maserasi, perkolasi, soxhlet
- panas : refluks, infundasi, destilasi, soxhlet

 PROSES EKSTRAKSI :
Bahan direndam dengan pelarut, pelarut akan masuk ke dalam sel lewat dinding sel (sifat
permiabel) secara osmosis, melarutkan isi sel (konsentrasi larutan dalam sel berbeda dengan luar
sel), terjadi proses difusi (kons. tinggi mengalir ke kons. rendah)
 Ekstraksi atau penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat
larut dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.

 Adapun beberapa cara/metode sederhana yang dilakukan untuk


mengambil zat yang berkhasiat ini diantaranya; dengan melakukan
perendaman, mengaliri simplisia dengan pelarut tertentu dan dengan
metode perebusan.
Tujuan Ekstraksi

Menarik atau memisahkan


senyawa dari campuran atau
simplisia
Klasifikasi Ekstraksi
• Panas : dekok, infus, soxhlet
• Dingin : maserasi, soxhlet,
suhu perkolasi

• Soxhlet, refluks
Kesinambungan

• Destilasi uap air, ultrasonik


• Gelombang mikro, cairan superkritis

Lain-lain
A. MASERASI

MASERASI
- sederhana
- tidak butuh keahlian
- cocok untuk bahan baku :
- simplisia kandung zat aktif mudah larut
- tidak mengandung zat mudah kembang
- bahan tidak keras, daun, bunga
Modifikasi :
- digesti
- maserasi dengan mesin pengaduk
- remaserasi
- maserasi melingkar
 Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari.

 Istilah maceration berasal dari bahasa Latin macarace, yang artinya


“merendam”
 Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang
mudah larut dalam cairan penyari,

 Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut
organik lain. Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya
kapang, dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.

 Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan


peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan.
 Ragam ekstraksi yang tepat sudah tentu bergantung pada tekstur dan kandungan
air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi.
Selanjutnya, bahan dapat dimaserasi dalam suatu pelumat, lalu disaring. Tetapi hal ini
hanya betul-betul diperlukan bila kita ingin mengekstraksi habis.

Pada penyarian dengan cara maserasi perlu dilakukan pengadukan. Pengadukan


diperlukan untuk meratakan konsentrasi larutan diluar butir serbuk simplisia, sehingga
dengan pengadukan tersebut tetap terjaga adanya derajat perbedaan konsentrasi
yang sekecil-kecilnya antara larutan didalam sel dengan larutan diluar sel.

Hasil penyarian dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktu tertentu. Waktu
tersebut diperlukan untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut
terlarut dalam cairan penyari.
Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :
1. Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah,yaitu pada
suhu 40o – 50o C. Caras maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat
aktifnya tahan terhadap pemanasan.

2. Maserasi dengan mesin pengaduk


Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus menerus, waktu proses maserasi
dapat dipersingkat manjadi 6 -24 jam.

3. Remaserasi
Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan cairan penyari
pertama, sesudah diendap tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan
penyari yang kedua.
4.Maserasi melingkar
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan menyebar.
Dengan cara ini penyar selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan
melarutkan Zat aktifnya.
 Keuntungan cara ini :
1. Aliran cairan penyari mengurangi lapisan batas.
2. Cairan penyari didistribusikan secara seragam, sehingga akan memperkecil kepekatan setempat.
3. Waktu yang diperlukan lebih pendek.

5. Maserasi melingkar bertingkat


Pada maserasi melingkar penyarian tidak dapat dilaksanakan secara sempurna, karena pemindahan
massa akan berhenti bila keseimbangan telah terjadi. Masalah ini dapat diatasi dengan Maserasi Melingkar
Bertingkat (M.M.B).
PRINSIP METODE MASERASI

Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dengan yang diluar sel, maka
larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan diluar sel dan di dalam sel.
PROSEDUR KERJA METODE MASERASI
Maserasi pada umumnya dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan

derajat halus yang cocok dimasukkan kedalam bejana, kemudian dituangi dengan 75
bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya,
sambil berulang-ulang diaduk. Seelah 5 hari sari diserkai, ampas diperas. Ampas
ditambah cairan penyari secukupnya diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh
sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari
cahaya selama 2 hari. Kemudian endapan dipisahkan.
1. Gambar Alat Metode Maserasi

A. Bejana untuk maserasi berisi bahan yang sedang di maserasi


B. Tutup
C. Pengaduk yang digerakkan secara mekanik
D. Bejana tempat hasil maserasi
E. Penyerkai
2. Gambar Alat Digesti

A. Alat Pendingin
B. Tutup (dari gabus)
C. Panci digesti
D. Tangas air
E. Sumber panas
3. Gambar Alat Maserasi Melingkar

A. Bejana Penyari
B. Pipa penghubung
C. Pompa
D. Alat penyembur
E. Saringan
F. Serbuk simplisia dan cairan
penyari
4. Gambar Alat Maserasi Melingkar Bertingkat

A. Bejana Penyari
B. Pipa penghubung
C. Pompa
D. Alat penyembur
E. Bejana penampung
PERKOLASI
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.
PRINSIP :
- serbuk dialiri cairan penyari
- serbuk ditempatkan pada silinder bagian bawah berpori
- cairan penyari dialiri dari atas ke bawah lewat serbuk
- gerakan ke bawah oleh karena gravitasi, kohesi dan berat cairan diatas
dikurangi gaya kapiler yang menahan

 catatan : kecepatan menetes harus seimbang,penambahan pelarut, dijaga


agar tetap ada,selapis pelarut di atas simplisia
Prinsip Kerja Perkolasi

Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian


bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas kebawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel
yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan
oleh kekuatan gaya beratnyan sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi
dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan.
 Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain : Gaya
berat,kekentalan,dayalarut,teganganpermukaan,difusi,osmosa,adesi,daya
kapiler dan daya geseran (friksi).

 Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator,cairan yang digunakan


untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum,larutan zat aktif yang
keluar dari perkolator disebut sari atau perkolat, sedang sisa setelah
dilakukannya penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi.

 Bentuk perkolasi ada 3 macam yaitu perkolator berbentuk tabung, perklator


berbentuk paruh dan perkolator berbentuk corong.Pemilihan perkolator
tergantung pada jenis serbuk simplisia yang akan di sari.
 Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi
karena :
 Aliran cairan penyari menyebabkan adanya penggantian larutan yang terjadi dengan
larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehinggan meningkatkan derajat
perbendaan kosentrasi.

 Ruangan diantara butir-butir serbuk simplisia membentuk larutan tempat mengalir


cairan penyari.Karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut
cukup untuk mengurangi lapisan batas, sehingga dapat meningkatkan perbedaan
konsentrasi.

● Ukuran perkolator yang digunakan harus dipilih sesuai dengan jumlah bahan yang disari.
Jumlah bahan yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi perkolator.

● Perkolator dibuat dari gelas, baja tahan karat atau bahan lain yang tidak saling
mempengaruhi dengan obat atau cairan penyari.
Reperkolasi

 Untuk menghilangkan kehilangan minyak atrsiri, maka cara perkolasi diganti dengan
cara reperkolasi.

 Reperkolasi dilakukan dengan cara : simplisia dibagi dalam beberapa perkolator,hasil


perkolator pertama dipisahkan menjadi perkolat I dan selanjutnya disebut susulan
II.Sususlan II digunakan untuk menyari perkolator II. Hasil perkolator II dipisakan
menjadi perkolat II dan sari selanjutnya disebut susulan II.Pekerjaan tersebut diulang
sampai mendapat perkolat yang diinginkan.
Perkolasi Bertingkat

 Perkolasi bertingkat merupakan penyarian yang maksimal.


Penggunaan perkolator dalam jumlah besar akan memperkecil jumlah
cairan penyari yang diperlukan.Dengan berkurangnya cairan penyari
berarti akan memperkecil waktu pemekatan.
REFLUKS
REFLUKS = Re – Flux , perubahan secara terus menerus
- termasuk cara panas
- berkesinambungan
- senyawa tahan panas
- tekstur keras, batang
akar, korteks, biji, dll
SOXHLETASI

 Soxhletasi adalah merupakan penyarian simplisia secara


berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan hingga menguap,
uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul
cairan oleh pendingin dan turum menyari simplisia di dalam
klonsong dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas
bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung
hingga penyarian zat aktif sempurna dan di tandai dengan
beningnya cairan penyari yang melalui pipa siphon tersebut.
 Ekstraksi selesai kalau cairan disifon tidak ber-warna atau tidak bernoda jika di
KLT.
• Sirkulasi terjadi karena faktor kapilerisasi,adesi-kohesi dan gravitasi
DESTILASI UAP AIR

PRINSIP :
Air dipanaskan akan menguap, uap air masuk ke dalam labu
sampel,minyak atsiri akan terbawa bersama uap air, sampai
dikondensor,terkondensasi, turun lewat pipa alonga, masuk kedalam
corong pisah dan akan memisah air dan minyak atsiri
INFUS/DEKOK

 INFUS / DEKOK
- Masuk cara panas
- cairan penyari air
- pemanasan pada temperatur uap air (900 C)
Ultrasonik

1. Ekstraksi menggunakan gel ultrasonic frekuensi 20 –


2000 KHz
2. Prinsip : permebialitas sel akan meningkat dan isi sel
akan keluar
3. Frekuensi getaran pengaruhi hasil ekstraksi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Bahan Baku
 kebenaran spesies tanaman
Cth : Phyllantus niruri (meniran) sbg hepatoprotektor (jika keliru mengambil
meniran yang berbatang kemerahan (Phyllantus urinaria) kdr filantin &
hipofilantin sangat rendah

 Genetik
Tan. Budidaya cenderung memiliki genetik yg seragam
 Lingkungan tempat tumbuh
Iklim, kualitas tanah, mutu air, cahaya kualitas (jenis) & kuantitas
(kadar) MS.
Contoh : tanaman Datura myoporoides di daerah Australia utara kandungan
skopolamin dominan,Australia selatan kandungan hiosiamin yang dominan

Pencemar logam berat dpt menyebabkan toksik (bbrp obat herbal atau
suplemen digunakan dlm jangka waktu lama shg dpt tjd akumulasi logam
berat)

Pencemar M.O dpt menyebabkan tbtkx MS yg baru (tdk berkhasiat obat or


toksik)
 Waktu panen
Dilakukan pd saat tanaman mengandung kdr MS tertinggi perlu
diperhatikan musim panen, kematangan organ target & siklus
biosintesis harian (berdasarkan hasil penelitian).
Cth : daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dipanen sebaiknya
tdk terlalu muda (apigenin) tdk terdeteksi pd waktu pembacaan
kromatografi
Teknologi pasca panen
 Pengeringan, pengepakan dan penyimpanan perlu
diperhatikan.

 Pengeringan 1) jamur dan bakteri dpt tumbuh jika kadar

air tinggi. 2) kdr air tinggi jg dpt menyebabkan reaksi


enzimatik shg dpt menyebabkan terbentuknya MS baru.

 Pengeringan dgn menggunakan suhu tinggi perlu


diperhatikan (maks. 60o C)
 Teknologi ekstraksi
Pelarut yg dibolehkan menurut farmakope yaitu etanol-air (dgn residu alkohol ≤ 1%)

 Penyimpanan ekstrak
Perlu diperhatikan kontaminasi yg dpt tjd. Cth : penyimpanan ekstrak di freezer dg
suhu 00C (adanya kontaminasi bakteri Coliform). Hindari ruangan dgn kelembaban
tinggi
Direkomendasikan utk di ruang berpengatur udara atau pada tempat yang dilapisi
kapur tohor pada bagian bawahnya (misal desikator)
 Pemeriksaan Mutu Bahan Obat Alam
Pemeriksaan mutu

Identifikasi Analisis bahan Kemurnian


-organoleptik
-makroskopik
-mikroskopik Penetapan : -metabolit primer
-Biologi -macam kandungan aktif -metabolit
-fisika -kadar kandungan aktif sekunder
-kimiawi -standardisasi
THANK YOU!
WASSALAM

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai