Anda di halaman 1dari 39

TEKNIK EKSTRAKSI

TEKNIK EKSTRAKSI BAHAN OBAT HERBAL


TIM DOSEN
Mahasiswa mampu merinci teknik ekstraksi
bahan obat herbal terapi.

2
 Ketepatan dalam melakukan urutan ekstraksi jenis-jenis
simplisia

 Kriteria:
Mahasiswa mampu melakukan urutan ekstraksi jenis-jenis
simplisia secara tepat
PENGERTIAN EKSTRAKSI

Ektraksi yaitu proses pemisahan suatu zat atau beberapa dari suatu padatan atau cairan
dengan bantuan pelarut

Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen
menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent. pemisahan berdasarkan
prinsip beda kelarutan

Ekstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan perbedaan kelarutan

4
Tujuan Ekstraksi
• Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya
alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa
ini bahkan keberadaannya belum diketahui

• Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional

• Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara apapun

5
Jenis Ekstraksi berdasarkan konsistensi

 Ekstrak cair : ekstrak yang diperoleh dari hasil ekstraksi dalam


bentuk cair dengan atau tanpa proses penguapan

 Ekstrak kental :hasil dari proses ekstraksi yang berbentuk cair


kemudian mengalami proses penguapan

 Ekstrak kering : hasil ekstrak kental yang digunakan dalam proses


formulasi dengan tambahan bahan tertentu

6
Keuntungan Ekstaksi

• Kuantitas lebih kecil (bisa sampai 1/10 berat serbuk simplisia)

• Konsentrasi dari zat aktif fitokimia lebih besar

• Stabilitas zat aktifnya lebih terjaga

• Lebih mudah dikembangkan ke dalam bentuk sediaan yang tertentu

7
Prinsip Ekstraksi

 Prinsip proses ekstraksi dimulai dengan proses pembukaan jaringan atau

dinding sel melalui proses panas dan pelarut organik

 kemudian pelarut melakukan penetrasi dan melarutkan senyawa karena

kemiripan tingkat polaritas

 Selanjutnya senyawa tersebut terbawa bersama pelarut.

8
Metode Ekstraksi

• Metode ekstraksi secara dingin (Maserasi, perlokasi)

• Metode ekstraksi secara panas yang menggunakan pelarut organik


seperti metanol atau etanol (soxhlet, refluks, digesti)

• Metode ekstraksi secara panas yang menggunakan air (infusa, dekok,


destilasi)

9
MASERASI
• Definisi: Proses Kecuali dinyatakan lain, cara maserasi adalah:
pengekstraksian serbuk 1 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
simplisia dengan cara dimasukan ke dalam bejana maserasi (maserator)
merendam dalam pelarut  tambahkan dengan 10
dengan beberapa kali bagian pelarut (jika tidak dinyatakan lain etanol
pengocokan atau 70%)  tutup  rendam selama 6 jam pertama
pengadukan pada suhu sambil diaduk-aduk  diamkan 18 jam  serkai,
kamar. peras,  ampas disari sekurangnya 2x
pengulangan dengan jenis dan jumlah pelarut yg
sama. Filtrat dikumpulkan  uapkan pelarutnya
dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak
kental
Mekanisme

Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel
yang mengandung zat aktif.
Zat aktif akan larut dan adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat
aktif di dalam sel dengan yang diluar sel, zat aktif (zat terlarut) ditarik keluar.
Peristiwa tersebut terjadi berulang kali hingga terjadi keseimbangan
konsentrasi anatara larutan diluar dan di dalam sel.
(Najib, 2018)

11
Metode maserasi dapat dilakukan dengan memodifikasi sbb (Najib, 2018):

1) Maserasi dengan mesin pengaduk, penggunaan pengaduk yang berputar terus-menerut,


ditujukan untuk mempercepat proses penyarian
2) Remaserasi, penyarian yg dilakukan setelah penyarian pertama selesai, diperas dan
ditambahkan lagi cairan penyari
3) Maserasi melingkar, cairan penyari selalu bergerak dan menyebar. Dengan cara ini penyari
akan mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan melarutkan
zak aktifnya
4) Maserasi melingkar bertingkat, merupakan metode maserasi dari melingkar yang
dipertimbangkan karena metode maserasi melingkar penyarian tidak dilaksanakan secara
sempurna, karena pemindahan massa akan berhenti bilakeseimbangan telah terjadi.

12
Keuntungan :
• Cara pengerjaan yang mudah
• Peralatan yang digunakan relatif sederhana
dan mudah
• Cocok untuk zat aktif yang tidak tahan
METODE pemanasan
Kerugiannya :
MASERASI • Waktu penyarian yang relatif lama
• Penyariannya kurang sempurna
• Dan memerlukan jumlah pelarut yang besar
Kecuali dinyatakan lain, cara perkolasi adalah:
PERKOLASI Basahi 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan
2,5-5 bagian pelarut  masukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-
kurangnya selama 3 jam  Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke
• Adalah : Cara ekstraksi dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati  tuangi dengan
yang dilakukan dengan pelarut secukupnya
mengalirkan pelarut baru sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
melalui serbuk simplisia selapis pelarut  bagian atas diberi kertas saring yang pinggirnya
yang telah dibasahi dan digunting beraturan agar menempel pada dinding perkolator dan
pada umumnya dilakukan diberi pemberat kaca inert (agar serbuk tak terangkat saat dialiri
pelarut)  tutup perkolator, biarkan selama 24 jam  Biarkan cairan
pada suhu kamar. menetes dengan kecepatan 1 ml/menit  tambahkan berulang-ulang
• Alat yang digunakan pelarut secukupnya sehingga selalu terdapat
disebut Perkolator. selapis pelarut di atas simplisia  kumpulkan perkolat  uapkan
pelarutnya dengan rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental
• Sedangkan larutan zat
aktif yang keluar dari
perkolator disebut 3 kategori kecepatan :
lambat :1 ml tiap menit
perkolat. sedang : 1-3 ml tiap menit
cepat : 3-5 ml tiap menit
Rangkaian Alat Perkolasi Bentuk Perkolator
Perkolator untuk skala
industri

• Hal-hal yang berperan pada perkolasi


yaitu : gaya berat, kekentalan, daya larut,
tegangan permukaan, difusi, osmosa,
adhesi, daya kapiler, dan gaya geseran
(friksi)
MODIFIKASI PERKOLASI

• Dilakukan dengan cara


simplisia dibagi dalam
REPERKOLATOR
beberapa perkolator

• Serbuk simplisa yang hampir tersari


sempurna, sebelum dibuang, disari
PERKOLATOR dengan cairan penyari baru
BERTINGKAT • Sebaliknya serbuk simplisia baru,
disari dengan perkolat yang hampir
jenuh
SOXHLETASI

Definisi: Ekstraksi dengan Proses soxhletasi:


pelarut yang selalu baru 1. Pelarut mendidih  Uap pelarut akan naik
dan dilakukan pada alat ke atas melalui pipa samping, kemudian
khusus sehingga terjadi diembunkan kembali oleh pendingin tegak.
2. Pelarut kemudian turun ke labu melalui
ekstraksi secara kontinu
tabung yang berisi serbuk simplisia.
dengan jumlah pelarut
3. Pelarut melarutkan zat aktif serbuk
yang selalu konstan simplisia lalu turun ke labu bulat.
dengan adanya pendingin 4. Ekstraksi terjadi secara berkesinambungan.
balik.
Lanjutan….

Ekstraksi dengan soxhlet merupakan


pengembangan teknik perkolasi dan refluks dengan
menggabungkan dua prinsip tersebut dengan cara
menguapkan pelarut dan menyiramkan atau
melewatkannya pada sampel bahan yang
terbungkus.

19
Rangkaian
Alat soxhlet
Proses soxhletasi
1) Pelarut mendidih, Uap pelarut akan naik ke atas melalui
pipa samping, kemudian diembunkan kembali oleh
pendingin tegak.
2) Pelarut kemudian turun ke labu melalui tabung yang berisi
serbuk simplisia.
3) Pelarut melarutkan zat aktif serbuk simplisia lalu turun ke
labu bulat.
4) Ekstraksi terjadi secara berkesi-nambungan.

21
REFLUKS

• Definisi: ekstraksi komponen kimia


dari simplisia dengan pelarut dalam
jumlah terbatas yang dilakukan di
dalam labu alas pada suhu titik
didih pelarut selama waktu tertentu
yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik (kondensor).
Refluks

Ekstraksi dengan reflux adalah teknik ekstraksi


panas yang dilakukan dengan menguapkan
pelarut dan mendinginkannya (kondensasi) lagi
untuk diulang secara kontinyu sehingga volume
pelarut dalam sistem akan terjaga.

23
Prinsip Refluks (Najib, 2018):
• Bahan yg akan diekstrasi direndam dalam cairan penyari dalam labu alas bulat yang
dilengkapi dengan pendingin tegak, kemudian dipanaskan hingga mendidih cairan
penyari akan menguap, uap tersebut diembunkan oleh pendingin tegak dan turun
kembali menyari zat aktif dalam simplisia.

• Demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan ssampai penyarian


sempurna, penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3x setiap 3-4 jam. Filtrat yang
diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

24
Digesti
• Digesti adalah metode ekstraksi dengan cara maserasi kinetik (pengadukan kontinyu)menggunakan
pemanasan lemah, yaitu pada suhu 40-50 C.

• Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
Dengan pemanasan diperoleh keuntungan antara lain:
1) Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan-lapisan batas.

2) Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang sama dengan
pengadukan

3) Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan berbanding terbalik dengan kekentalan, sehingga kenaikan suhu
akan berpengaruh pada kecepatan difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.

4) ) Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga cairan
akan menguap kembali ke dalam bejana

25
INFUS/INFUSA

• Definisi: Sediaan cair yang dibuat dengan


menyari simplisia (lunak: daun dan
bunga) dengan air pada suhu 90 C
selama 15 menit.
• Cara pembuatan: Simplisia dengan
derajat halus yang cukup dlm panci
tambahkan air  panaskan di atas
tangas air selama 15 menit sejak suhu 90
C Sambil diaduk  Serkai selagi panas
melalui kain flannel  tambahkan air
panas secukupnya melalui ampas hingga
diperoleh volume infus yang dikehendaki.
INFUS/INFUSA (lanjutan…)

• Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri diserkai setelah dingin.


• Infus simplisia yang mengandung lendir tidak boleh diperas.
• Infus simplisia yang mengandung glikosida antarkinon, ditambah larutan
natrium karbonat P 10% dari bobot simplisia.
• Kecuali dinyatakan lain untuk infus yang mengandung bukan bahan
berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10% simplisia.
DECOCTA/DEKOK
Definisi: sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
(lebih keras) dengan air pada suhu 90 oC pada waktu 30 menit.

Cara pembuatan: Simplisia dengan derajat halus yang cukup dlm panci
 tambahkan air  panaskan di atas tangas air selama 30 menit sejak
suhu 90 C Sambil diaduk  Serkai selagi panas melalui kain flannel 
tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh
volume dekok yang dikehendaki
DECOCTA/DEKOK (lanjutan…)

• Dekok dari simplisia Condurango cortex yang


harus diserkai setelah didinginkan terlebih dahulu.
• Jika tidak ditentukan perbandingan yang lain dan
tidak mengandung bahan berkhasiat keras, maka
untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10
bagian dari bahan dasar atau simplisia.
DESTILASI

• Definisi: proses yang


bertujuan untuk
pemisahan dan
pemurnian substansi Tahapan destilasi:
cairan yang mudah 1. Perubahan substansi
menguap dari senyawa (menjadi fase uap)
yang tidak mudah 2. Pemindahan fase uap
menguap atau pemisahan
satu atau lebih cairan 3. Kondensasi fase uap
yang berbeda titik
didihnya.
RANGKAIAN DESTILASI AIR

R:ConciseReviews in journal of FoodScience


RANGKAIAN
ALAT
DESTILASI
UAP
RANGKAIAN
DESTIALASI
UAP-AIR
RANGKAIAN
ALAT
DESTILASI
MINYAK
ATSIRI SKALA
INDUSTRI
Destilasi
vakum
Hasil dari proses ektraksi akan
diperoleh ekstrak cair.

Ekstrak cair ini diperoleh


setelah pemisahan serbuk
simplisia dengan penyari.

Ektrak cair ini akan dilanjutkan


menjadi ektrak kental dengan
penguapan menggunakan alat
rotary evavorator.
36
37
38
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai