Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM FARMAKOLOGI FITOKIMIA

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN
“FISIOLOGI KARDIOVASKULER

OLEH:

NAMA : ALFILA
STAMBUK : 15020190214
KELAS : C11
KELOMPOK : 3
ASISTEN : ANDI DESIAH PRANADA

PROGRAM STUDI SARJANA


FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA MAKASSAR
2019
SOAL
1. Jelaskan defnisi dari:
a. Hipertensi
b. Tekanan Sistolik
c. Tekanan Diatolik
d. Aglutinasi
e. Aglutinin
f. Aglutinigen
2. Sebutkan klasifikasi penyakit hipertensi menurut JNC 8?
3. Jelaskan cara mengukur tekanan darah manusia?
4. Jelaskan jalur sirkulasi jantung!
5. Jelaskan tentang hubungan posisi tubuh dan aktivitas terhadap nilai
tekanan darah manusia?
6. Sebutkan dan jelaskan pembagian golongan darah manusia?
JAWABAN
1. Defenisi dari:
a. Hipertensi atau dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah
meningkatkan tekanan darah atau kekuatan menekan dinding
rongga dimana darah itu berada. (Koes Irianto, 2017. Hal 200)
b. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang paling tinggi yang
terjadi saat jantung berdetak memompa darah (Robert E. Kowalski.
2010. Terapi hipertensi. Hal 36)
c. Tekanan distolik merupakan tekanan yang menurun saat
jantung relaks diantara dua denyut nadi. (Robert E. Kowalski.
2010. Hal 36)
d. Aglutinasi adalah pengumpulan darah untuk menolak atau
melawan benda asing dan racun khususnya untun melawan lectin
dan material golongan darah pendonor. (Richard E, Klaubande.
2015)
e. Aglutinin adalah anti bodi yang memisahlan subtansi asing
dengan cara menggumpalkan subtansi asing tersebut sehingga
dapat dihilangkan. (Richard E, Klaubande. 2015)
f. Aglutinogen adalah yaitu sejenis protein yang berada di dalam
darah dan terdapat zat-zat yang berbeda. (Koes Irianto. 2017. Hal
170).
2. Menurut JNC hipertensi terbagi atas :

 Hipertensi tahap 1 yaitu tekanan darah systole 140-159 atau


tekanan darah diastote 90-99
 Hipertensi tahap 2 yaitu tekanan darah systole ≥160 atau
≥100 (Riza Fikriana. S.Kep.,Ns.,M.Kep. 2018. Hal 54).
3. Cara mengukur tekanan darah:

 Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan)

 Upayakan tensimeter diletakkan setingg/sejajar jantung baik dalam


posisi tidur dan berdiri

 Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter


dengan cara memutar tekanan sampai habis

 Stetoskop dipasang pada telinga anda, bagian yang pipih


(membrannya) ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku disebelah
bawah lilitan manset.
 Pompa uadara ke dalam manset dengan cara meremas pompa
karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan /mencapai 140
mmHg.

 Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan


menekan Arteri Brachialis sehingga pada suatu saat tekanan tertentu
aliran darah pada Arteri Brachialis terhenti. Dengarkan stetoskop,
bila masih ada suara duk..duk..duk, berarti anda perlu menaikkan
lagi tekanan pada manset dengan cara memompa pompa karet
sedikit demi sedikit sampai suara tersebut terdengar lagi.

 Buka katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit


agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran
darah mengalir kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul
ketika katup manset dibuka,

 Suara duk..duk..duk.. yang pertama kali anda dengar disebut juga


suara KOROTKWO (Korotkoff).

Teruskan pengeluaran udara dari manset secara perlahan maka


tekanan manset turun bertahap, suara duk..duk..duk.. terdengar
semakin meredup dan akhirnya tidak terdengar lagi. (Koes Irianto.
2017.. Hal 190).

4. Jantung berfungsi memompakan darah kaya oksigen(O 2) ke seluruh tubuh


melalui pembuluh darah nadi (arteri) dan menerima darah kurang O 2 (kotor)
dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena) untuk dipompakan kembali
ke paru-paru dan mendapatkan O2 kemudian dialirkan ke bagian kiri
jantung, untuk di pompakan kembalin ke seluruh tubuh. (Koes Irianto. 2017.
Hal 182).

5. Posisi berlari, dimana detak jantung terasa lebih kencang dan lebih cepat.
Selain

detak jantung, pernafasan dan suhu tubuh juga meningkat, dimana


pernafasan lebih dalam dan cepat bersamaan dengan tubuh yang terasa
panas.

Posisi berbaring, ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak


lebih sedikit dibandingkan saat ia duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat
orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang
membuat lebih banyak darah mengalir kembail ke jantung melalui pembuluh
darah.

Posisi bediri, detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena
darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang
bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.

Posisi duduk, sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung
stabil. Hal ini dikarenakan pada saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis
terangsang dan sinyal-sinyal saraf pun dijalarkan secara serentak melalui
saraf rangka menuju ke otot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot abdomen.
(Gusyton, dkk. 2007)

6. Pembagian golongan darah

 Golongan darah A. Seseorang dikatakan bergolongan darah A


apabila dalam sel darah merahnya terdapat aglutinoden A saja.

 Golongan darah B. Seseorang dikatakan bergolongan darah B,


apabila di dalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen B saja.

 Golongan darah AB. Seseorang dikatakan bergolongan darah


AB, apabila do dalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen
A dan aglutinogen B.

 Golongan darah O. Seseorang dikatakan bergolongan darah O


apabila di dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A
maupun aglutinogen B. (Koes Irianto. 2017. Hal 171).
DAFTAR PUSTAKA

Koes Irianto. 2017. Anatomi dan Fisiologi, Edisi Revisi. Alfabeta : Bandung
Robert E. Kowalski. 2010. Terapi hipertensi. Penerbit Qania PT Mizan Pustaka. Jln.
Cinambo
No. 135 (Cisaranten Wetan). Ujungberung. Bandung
Klaubande, Richard E 2015. Konsep Fisiologi Kardiovaskuler. Edisi 2. Kedokteran
EGC :
Jakarta
Riza Fikriana. S.Kep.,Ns.,M.Kep.2018. Sistem Kardiovaskuler. Deepublish. Kab.
Sleman-
Ngalik, di Yogyakarta. Id
Gusyton,Arthur C dan Hall, John E.2007. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai