FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Sebelum mengetahui metode yang digunakan dalam melakukan analisis obat kita
harus tau sumber dari bahan obat sehingga dapat mempermudah kita dalam
menganalisis . bahan baku obat berasal dari hasil proses Isolasi dari tanaman,
hewan, dan pelikan/mineral , Sintesis ,Enzimatik , Bioteknologi Kemurnian Obat
.Untuk bioteknologi obat dikatakan murni apabila memenuhi syarat yang ditetapkan
Farmakope .Sumber ketidakmurnian sertacara pembuatan, proses degradasi,
kontaminasi B
Setelah mengetahui bahan baku obatnya selanjutnya kita harus tau mengenai
metode yang akan digunakan dalam menganalisis obat. Adapun metode Identifikasi
Obat Farmakope Indonesia menggunakan metode
Untuk anion asetat. Asetat yang diidentifikasi tsb. dilarutkan dalam air,
reaksikan berturut-turutan dengan larutan lantan nitrat, larutan iod (0,1 M) dan
amonia encer. Campur hati-hati panaskan sampai mendidih. Beberapa menit
kemudian terjadi endapan biru tua. Dimana lantan nitrat dengan asetat dan
penambahan amonia akan terbentuk sol atau gel lantan asetat basa. Senyawa ini
akan membentuk senyawa biru tua mirip warna iod – kanji.
Untuk anion oksalat.Jika larutan senyawa oksalat suasana asam
direaksikan dengan larutan kalium permanganat, maka warna permanganat akan
hilang. Karena KMnO4 akan mengoksidasi oksalat menjadi gas CO2 sementara
KMnO4 tereduksi menjadi garam mangan (II).
Untuk anion tatrat ,jika larutan senyawa tartrat dalam air konsentrasi
tertentu direaksikan dengan lar. Besi (II) sulfat dan lar. H2O2 , akan terjadi warna
kuning sepintas. Jika kemudian ditetesi larutan NaOH, akan terjadi warna biru
intensif. Jika suatu larutan senyawa tartrat dipanaskan dengan larutan kalium
bromida, resorsin dan asam sulfat, akan terjadi warna biru tua yang setelah dingin
larutan dituangkan ke dalam air akan berubah menjadi warna merah. Pada kondisi
tersebut, asam tartrat akan didekarboksilasi, didekarbonisasi dan didehidrasi
menghasilkan glikolaldehida yang selanjutnya dioksidasi menjadi asam glikolat oleh
adanya kalium bromida dan asam sulfat pekat. Dengan mereaksikan larutan
senyawa tartrat dengan lar. Tembaga (II) sulfat dan kemudian dibasakan dengan
NaOH, akan terbentuk larutan berwarna biru tua. Reaksi di atas merupakan prinsip
pembuatan larutan Fehling untuk identifikasi gula mereduksi (membedakan aldehida
dan keton). Reaksi ini tidak spesifik karena juga terjadi pada asam sitrat yang akan
berubah menjadi khelat.
Sedangkan untuk anion benzoate,jika suatu senyawa benzoat dipanaskan dengan
asam sulfat dalam tabung reaksi, akan terjadi hasil sublimasi putih yang akan
mengendap pada dinding tabung. Terjadi asam benzoat bebas yang mudah
menyublim.
Untuk anion sitrat,jika larutan netral senyawa sitrat dalam keadaan dingin
direaksikan dengan larutan kalsium klorida, tidak terjadi endapan. Dengan
pendidihan akan terjadi endapan putih yang larut dalam asam asetat.
Untuk anion laktat Jika suatu laktat direaksikan dengan larutan iod dan
NaOH encer sedikit berlebih akan terjadi endapan kuning iodoform. Bila dikocok
dengan eter lalu diuapkan eternya, maka dapat diidentifikasi dari bentuk kristalnya,
baunya dan titik lelehnya antara 188 – 124o C
Untuk anion salisilat,Jika larutan senyawa salisilat direaksikan dengan
asam klorida akan terbentuk endapan kristal putih, yang setelah rekristalisasi
dengan air panas dan pengeringan kristal akan meleleh pada suhu antara 156 –
161o