1. Ekstraksi zat aktif yg dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang
sesuai selama beberapa hari pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, pelarut akan
masuk kedalam sel tanaman melalui dinding sel.
2. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di
luar sel.
3. Larutan yg konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pekarut dengan
konsentrasi rendah.
PROSEDUR MASERASI
1. 20 bagian simplisia dengan derajat kehalusan yang sesuai di masukkan ke dalam bejana.
2. Tuangi 75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindungi dari cahaya,
sambil diaduk berulang-ulang.
3. Setelah 5 hari diserkai, ampas di buang. Pada ampas ditambah caitan penyari
secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian.
4. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindungi dari cahaya selama 2 hari,
kemudian endapan dipisahkan.
KEUNTUNGAN MASERASI
4. Tanpa pemanasan
KERUGIAN MASERASI
1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi 50%
saja
1. Modifikasi maserasi melingkar
2. Modifikasi maserasi digesti
3. Modifikasi maserasi melingkar bertingkat
4. Modifikasi remaserasi
5. Modifikasi dengan mesin pengaduk
1. Modifikasi maserasi melingkar
Maserasi dapat di perbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan
menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk
Cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400C-500C. Hanya dapat
■ Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian degan cairan
penyari baru. Hal ini dilakukan agar memberikan hasil penyarian yang maksimal.
4. Modifikasi remaserasi
remaserasicairan penyari dibagi menjadi, seluruh serbuksimplisia di maserasi dengan cairan penyari
pertama,sesudah diendapkan, tuangkan dan diperas, ampasdimaserasi lagi dengan cairan penyari
yang kedua
Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus menerus, waktu maserasi dapat dipersingkat
menjadi 6-24 jam (sudjadi, 1986).
EKSTRAK
2. Ekstrak kental, sediaan yang tidak dapat dituang dan memiliki kadar air sampai 30
3. Ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan yang
diperoleh dari penguapan bahan pelarut
4. Ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai bahan
pengawet
PEMBUATAN
EKSTRAK KENTAL
PADA METODE
MASERASI
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
1. Wadah dan penutup yang sudah 1. Serbuk kunyit
dikalibrasi 100 ml
2. Alkohol 70%
2. Saringan
3. Batang Pengaduk
4. Kapas
CARA PEMBUATAN
A. Siklus pertama
2. Masukan serbuk kunyit sebanyak 10 gr , bersihkan hingga serbuk tidak ada yang tersisa.
3. Masukan alcohol 70% sebanyak 100 ml pada wadah yang sudak dikalibrasi.
6. Tutup esktrak menggunakan penutup wadah, diamkan selama 8 jam, setelah 8 jam aduk kembali,
tutup wadah kembali dan diamkan selama 8 jam.
7. Setelah 18 jam saring maserat dengan ampasnya, menggunakan penyaring yang sudah di lapisi kapas.
B. Siklus kedua
1. Tambahkan kembali alcohol 70% sebanyak 100 ml, pada wadah yang sudah dikalibrasi.
3. Tutup wadah dan diamkan selama 8 jam. (setelah 8 jam aduk kembali)
C. Siklus ke 3