Anda di halaman 1dari 18

PEMBUATAN EKSTRAK KENTAL

PADA METODE MASERASI


TUGAS PRAKTEK FITOKIMIA
MIFTAH DAYANTI (1802066)
KELAS/KELOMPOK : H / C
MASERASI

Maserasi adalah sediaan cair yg dibuat dengan cara


mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam
menggunakan pelarut bukan air/ pelarut non polar
atau setengah air, misalnya etanol encer selama
periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam
buku resmi kefarmasian (FI, 1995).
PRINSIP MASERASI

1. Ekstraksi zat aktif yg dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang
sesuai selama beberapa hari pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, pelarut akan
masuk kedalam sel tanaman melalui dinding sel.

2. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di
luar sel.

3. Larutan yg konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pekarut dengan
konsentrasi rendah.
PROSEDUR MASERASI

1. 20 bagian simplisia dengan derajat kehalusan yang sesuai di masukkan ke dalam bejana.

2. Tuangi 75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindungi dari cahaya,
sambil diaduk berulang-ulang.

3. Setelah 5 hari diserkai, ampas di buang. Pada ampas ditambah caitan penyari
secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian.

4. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindungi dari cahaya selama 2 hari,
kemudian endapan dipisahkan.
KEUNTUNGAN MASERASI

1. Unit alat yg dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam

2. Biaya operasionalnya relatif rendah

3. Prosesnya relatif hemat penyari

4.  Tanpa pemanasan
KERUGIAN MASERASI

1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi 50%
saja

2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari


MODIFIKASI MASERASI

1. Modifikasi maserasi melingkar 

2. Modifikasi maserasi digesti

3. Modifikasi maserasi melingkar bertingkat

4. Modifikasi remaserasi 

5. Modifikasi dengan mesin pengaduk
1. Modifikasi maserasi melingkar 

Maserasi dapat di perbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan

menyebar.  Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk

simplisia dan melarutkan zat aktifnya.

2. Modifikasi maserasi digesti

Cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400C-500C. Hanya dapat

dilakukan untuk simplisia yg zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.

3. Modifikasi maserasi melingkar bertingkat


■ Serbuk simplisia mengalami proses penyarian beberapa kali, sesuai bejana penampung.

■ Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian degan cairan
penyari baru. Hal ini dilakukan agar memberikan hasil penyarian yang maksimal.
4. Modifikasi remaserasi

remaserasicairan penyari dibagi menjadi, seluruh serbuksimplisia di maserasi dengan cairan penyari 
pertama,sesudah diendapkan, tuangkan dan diperas, ampasdimaserasi lagi dengan cairan penyari
yang kedua

5. Modifikasi dengan mesin pengaduk

Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus menerus, waktu maserasi dapat dipersingkat
menjadi 6-24 jam (sudjadi, 1986).
EKSTRAK

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan


mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau
simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan
dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
MACAM – MACAM BENTUK
EKSTRAK
1. Ekstrak encer, sediaan yang masih dapat dituang

2. Ekstrak kental, sediaan yang tidak dapat dituang dan memiliki kadar air sampai 30

3. Ekstrak kering, sediaan yang berbentuk serbuk, dibuat dari ekstrak tumbuhan yang
diperoleh dari penguapan bahan pelarut

4. Ekstrak cair, mengandung simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai bahan
pengawet
PEMBUATAN
EKSTRAK KENTAL
PADA METODE
MASERASI
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
1. Wadah dan penutup yang sudah 1. Serbuk kunyit
dikalibrasi 100 ml
2. Alkohol 70%
2. Saringan

3. Batang Pengaduk

4. Kapas
CARA PEMBUATAN

A. Siklus pertama

1. Siapkan wadah kosong

2. Masukan serbuk kunyit sebanyak 10 gr , bersihkan hingga serbuk tidak ada yang tersisa.

3. Masukan alcohol 70% sebanyak 100 ml pada wadah yang sudak dikalibrasi.

4. Perbandingan penggunaan serbuk dan pelarut yaitu 1 : 10)

5. Aduk agar serbuk dan pelarut tercampur sempurna

6. Tutup esktrak menggunakan penutup wadah, diamkan selama 8 jam, setelah 8 jam aduk kembali,
tutup wadah kembali dan diamkan selama 8 jam.

7. Setelah 18 jam saring maserat dengan ampasnya, menggunakan penyaring yang sudah di lapisi kapas.
B. Siklus kedua

Lakukan langkah yang sama pada siklus kedua dan ketiga

1. Tambahkan kembali alcohol 70% sebanyak 100 ml, pada wadah yang sudah dikalibrasi.

2. Aduk hingga tercampur merata

3. Tutup wadah dan diamkan selama 8 jam. (setelah 8 jam aduk kembali)

4. Tutup wadah kembali, diamkan selama 16 jam

5. Stelah 16 jam saring maserat dengan ampasnya.

C. Siklus ke 3

Lakukan kembali langkah-langkahnya seperti siklus kedua

Sumber : Akun youtube Alfiana Khurriya


Hasil esktrak yang didapat menggunakan metode
maserasi :
KESIMPULAN

Dapat didapat bahwa esktrak mengalami


perubahan warna disetiap siklusnya. Semakin
jernih warnah ekstrak yang di dapatkan, makan
semakin baik zat aktif yang terkandung dalam
esktrak tersebut.
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai