Modul Ekstraksi
3. Mengapa pada maserasi digunakan etanol 70% sedangkan pada soxhletasi etanol 96%?
Jawab :
Etanol memiliki sifat yang mudah menguap jika dibandingkan dengan air. Etanol 70%
memiliki perbandingan air yang lebih banyak daripada etanol 96%. Oleh sebab itu, etanol
96% dengan etanol yang lebih banyak akan lebih mudah menguap. Pada metode
maserasi, akan dilakukan pendiaman etanol pada serbuk simplisia selama 24 jam
sehingga pelarut yang digunakan tidak boleh terlalu mudah menguap karena bisa
menyebabkan pelarut habis. Di sisi lain, soxhletasi melibatkan penguapan dimana akan
terjadi pemanasan pada labu alas bundar berisi pelarut yang akan menyebabkan pelarut
menguap dan mengembun lalu membasahi serbuk simplisia. Pada metode ini digunakan
pelarut yang lebih mudah menguap sehingga pemanasan tidak perlu terlalu tinggi (Suzery
et al., 2020).
Damanik, D.D.P., Surbakti, N., dan Hasibuan, R. 2014. Ekstraksi Katekin dari Daun Gambir
dengan Metode Maserasi. Jurnal Teknik Kimia USU. Vol 3(2). Hal 10-14.
Endraini, L.H. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Suzery, M., Lestari, S., dan Cahyono, B. 2020. Penentuan Ekstrak Antosianin dari Kelopak
Bunga Rosela dengan Metode Maserasi dan Sokshletasi. Jurnal Sains dan Matematika. Vol
1(18). Hal 1-5.