Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Afidatur Rafika
Nurfida Febriyanti
PENGERTIAN
■ Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya
merendam) : adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi
bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan air (pelarut
nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu
tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (Farmakope
Indonesia, 1995).
TEKNIK MASERASI
■ Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 15o-20o C dalam waktu
selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut , melarut. Pada umumnya
maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan derajat
kehalusan yang cocok, dimasukan kedalam bejan bermulut lebar
kemudian dituangi dangan 75 bagian cairan penyari, ditutup rapat dan
dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang
diaduk.
■ Setelah 5 hari diserkai, ampas diperas. Pada ampas ditambah cairan
penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari
sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk,
terlindung dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan.
Prinsip Maserasi
■ Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya,
cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan
yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses
maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan
yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
TUJUAN PENGADUKKAN
■ Pengadukan bertujuan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir
serbuk simplisia sehingga dengan pengadukan tersebut tetap terjaga
adanya perbedaan konsentrasi sekecil-kecilnya antara larutan di dalam sel
dengan larutan di luar sel
MENSTRUM YANGDIGUNAKAN
■ Pada umumnya menstrum/ cairan penyari yang digunakan dapat berupa pelarut
polar maupun non polar, sesuai bahan yang digunakan.
perendam.
3. Tanpa pemanasan
KERUGIAN
Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap
b. Daya melarutkan cairan penyari akn meningkat, sehingga pemanasan tersebut mempunyai
pengaruh yang sama dengan pengadukan.
c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan berbanding terbalik
dengan kekentalan, hingga kenaikan suhu akan berpengaruh pada kecepatan
difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat apabila suhu dinaikkan.
Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu
dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga cairan penyari yang menguap akan
kembali ke dalam bajana.
Maserasi dengan mesin pengaduk.
■ Pengaduk berputar terus- menerus, waktu proses masersi dapat
dipersingkat menjadi 6 - 24 jam
Remaserasi
■ Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisia dimaserasi dengan
cairan penyari pertama, sesudah dienap tuangkan dan diperas, ampas
dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua.
Maserasi melingkar.
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu
Bergerak dan menyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara