Disusun oleh :
Kelompok III
Kelas III D
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu apt.
Revita Saputri, M.Farm selaku dosen pengampu kuliah
Farmakologi Bahan Alam.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Hiperurisemia................................................................................................6
B. Pengobatan Hiperurisemia............................................................................6
C. Pengobatan Alternatif Dengan Herba Anting-Anting dan Sidaguri.............7
D. Kandungan Senyawa Herba Sidaguri Dalam Mengatasi Hiperurisemia......9
E. Kandungan Senyawa Herba Anting-Anting Dalam Mengatasi
Hiperurisemia.....................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hiperurisemia adalah akibat dari overdosis zat purin. Purin diproses oleh
tubuh menjadi asam urat, tetapi jika kadar asam urat terlalu tinggi, ginjal
tidak dapat mengeluarkannya, dan kristal asam urat terbentuk di
persendian. Terakumulasi. Akibatnya, persendian menjadi nyeri, bengkak,
dan meradang. Asam urat merupakan produk akhir pemecahan purin
dalam tubuh dan dianggap sebagai produk buangan karena tidak memiliki
fungsi fisiologis. Dalam kondisi patofisiologis, kadar asam urat dalam
darah dapat meningkat di atas kisaran normal, yang disebut hiperurisemia.
Hiperurisemia menyebabkan kristal asam urat menumpuk di persendian,
menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang dikenal sebagai asam urat
(Wikipedia, 2012; Katrin et al., 2009).
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab hiperurisemia pada manusia.
2. Untuk mengetahui pengobatan yang akan di aplikasikan pada
penderita hiperurisemia.
3. Untuk mengetahui kandungan senyawa herba Anting-Anting
(Acalypha indica (L), Indian nettle) dan Sidaguri (Sida
rhombifolia (L)) sebagai pengobatan alternatif hiperurisemia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hiperurisemia
Penyakit gout adalah salah satu penyakit inflamasi sendi
yang paling sering ditemukan ditandai dengan penumpukan kristal
monosodium urat didalam ataupun disekitar persendian, atau akibat
adanya supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler dan
ditandai dengan adanya nyeri dan pegal-pegal, terutama didaerah
persendian tulang (Alpiansyah, 2015).
Ada beberapa keadaan yang dapat menyebabkan
hiperurisemia adalah ekskresi asam urat menurun (90% pasien)
atau sintesis asam urat meningkat (10% pasien). Secara garis besar,
terdapat 2 faktor resiko untuk pasien dengan penyakit atritis gout,
yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat
dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia dan
jenis kelamin. Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi
adalah pekerjaan, Glomerular Filtration Rate (GFR), kadar asam
urat dan penyakit-penyakit penyerta lainnya seperti Diabetes
Melitus (DM), hipertensi, dan dislipidemia yang membuat individu
tersebut memiliki resiko lebih besar untuk terserang penyakit atritis
gout (Alpiansyah, 2015).
B. Pengobatan Hiperurisemia
Obat yang mempengaruhi kadar asam urat (urikostatik).
Obat golongan urikostatik menghambat kerja enzim xantin
oksidase yang mengubah hipoxantin menjadi xantin dan xantin
menjadi asam urat. Dengan demikian produksi asam urat
berkurang dan produksi xantin maupun hipoxantin meningkat.
Contoh obatnya adalah allopurinol.
Namun, penggunaan allopurinol dapat menyebabkan efek
samping seperti alergi, demam, dan gangguan pencernaan. Efek
samping dari obat sintetik seperti allopurinol membuat masyarakat
memilih pengobatan herbal yang lebih aman dan lebih efektif.
Tumbuhan sidaguri (Sida rhombifolia L.) secara empirik
telah digunakan sebagai obat bahan alam oleh masyarakat dalam
pengobatan asam urat. Flavonoid yang terkandung dari ekstrak
daun sidaguri secara memiliki efek inhibitor xantin oksidase
sehingga dapat mengurangi produksi asam urat yang berlebih.
Selain itu, tumbuhan sidaguri memiliki efek diuretik sehingga
kadar asam urat mudah dieksresikan melalui urin dengan proses
diuresis (Alpiansyah, 2015).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit gout adalah salah satu penyakit inflamasi sendi
akibat adanya supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler
dan ditandai dengan adanya nyeri dan pegal-pegal.
Secara garis besar, terdapat 2 faktor resiko untuk pasien
dengan penyakit atritis gout, yaitu faktor yang tidak dapat
dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi.
Tumbuhan sidaguri (Sida rhombifolia L.) telah digunakan
sebagai obat bahan alam oleh masyarakat dalam pengobatan asam
urat. Flavonoid yang terkandung dari ekstrak daun sidaguri secara
memiliki efek inhibitor xanthine oksidase sehingga dapat
mengurangi produksi asam urat yang berlebih dan efek diuretik
sehingga dapat membantu dalam sekresi asam urat melalui urin.
Sidaguri dapat menjadi pengobatan alternatif untuk penyakit gout.
Pada tumbuhan Anting-Anting terdapat senyawa dari akar yang
diduga dapat menurunkan kadar asam urat berupa tanin sebagai
penghambat xantin oksidase.
B. Saran
Tentunya kami sebagai mahasiswa sudah menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan
serta jauh dari kata sempurna.