Disusun oleh:
Zidratil (2003410004)
Yuswita Cahya Ningtias (2003410002)
Dwi Sanda Wisnu (2003410021)
Alfikram (2003410008)
Nurul Mufida Anggreni (2003410014)
Irgiansyah Divo Putra (2003410022)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan.................................................................................2
1.3 Manfaat Percobaan...............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Kajian Teori..........................................................................................3
BAB III METODE PERCOBAAN.........................................................................5
3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum...............................................................5
3.2 Prosedur Praktikum..............................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................7
4.1 Hasil.....................................................................................................7
4.2 Pembahasan..........................................................................................8
BAB V PENUTUP...............................................................................................13
5.1 Kesimpulan.........................................................................................13
5.2 Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Hasil
1. Daun Tanaman Afrika
2. Daun Turi
4.2 Pembahasan
9
Dalam pengujian fitokimia ini, diharuskan agar sampel dihancurkan. Hal ini
bertujuan untuk menghancurkan dinding sel yang sifatnya kaku sehingga senyawa
target (senyawa metabolit sekunder) yang berada dalam vakuola mudah bereaksi
dengan zat-zat lain yang digunakan dalam pengujian.
1. Uji Alkaloid
Pada uji kualitatif ini, senyawa kimia golongan alkaloid ditentukan dengan
melihat ada tidaknya endapan yang terbentuk. Pemeriksaan alkaloid ini dilakukan
dengan penambahan pereaksi Mayer dan Wagner. Kedua pereaksi ini dapat
bereaksi jika sampel uji terdapat alkaloid dan memberikan warna yang khas.
Pereaksi Mayer akan bereaksi dengan alkaloid dan membentuk endapan berwarna
jingga (Robinson, 1995). Hasil uji alkaloid dari ekstrak daun turi dan daun
tanaman afrika menunjukkan terbentuknya endapan berwarna krem saat
direaksikan dengan menggunakan pereaksi Mayer dan endapan berwarna coklat
saat direaksikan dengan pereaksi Wagner. Artinya ekstrak daun turi dan daun
tanaman afrika menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloid. Adapun reaksi
dari uji Mayer dan Wagner yaitu:
10
2. Uji Flavonoid
Sangi (2008), menyatakan bahwa penambahan serbuk magnesium dan asam
klorida pada pengujian flavonoid akan menyebabkan tereduksinya senyawa
flavonoid yang ada dalam sampel sehingga menimbulkan reaksi warna kuning
yang merupakan ciri adanya flavonoid. Dalam analisis ini serbuk magnesium dan
asam klorida memberikan reaksi reduksi senyawa flavonoid sehingga larutan uji
memberikan perubahan warna.
3. Uji Saponin
Pada uji kualitatif ini, adanya kandungan saponin dalam sampel uji ditentukan
dengan melihat terbentuknya busa yang stabil pada larutan uji saat dikocok. Pada
uji ini sampel yang menghasilkan busa hanya daun turi saja sedangkan pada daun
tanaman afrika tidak ada busa yang dihasilkan. Menurut Robinson (1995)
senyawa yang memiliki gugus polar dan nonpolar bersifat aktif permukaan
11
sehingga saat dikocok, saponin dapat membentuk misel. Pada struktur misel,
gugus polar menghadap keluar sedangkan gugus nonpolarnya menghadap
kedalam. Keadaan inilah yang tampak seperti busa. Reaksi hidroksil saponin
dengan air yaitu:
4. Uji Terpenoid
Menurut Harbone (1987), bahwa kandungan terpenoid dalam tumbuhan diuji
dengan menggunakan metode Liebermann-Burchar yang nantinya akan
memberikan warna merah atau violet. Dalam analisis ini sampel daun tanaman
afrika dan daun turi tidak menunjukkan adanya kandungan senyawa terpenoid.
5. Uji Steroid
Harbone (1987) menyatakan bahwa adanya senyawa steroid pada suatu sampel
ditandai dengan terbentuknya warna hijau. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan sampel daun turi dan daun tanaman afrika menunjukkan perubahan
warna hijau yang menandakan sampel mengandung senyawa steroid.
12
6. Uji Fenolik
Uji positif fenolik ditandai dengan terbentuknya warna hijau, ungu, biru dan
hitam (Sukmawati, 2017). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, sampel
daun turi dan daun tanaman afrika positif mengandung senyawa fenolik. Reaksi
antara fenolik dan FeCl3, yaitu
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan uji fitokimia daun turi (Sebania grandiflora) dan daun
tanaman afrika (Vernonia amygdalina) yang telah dilakukan, menunjukkan
bahwa daun turi mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid,
saponin, steroid, dan fenolik. Sedangkan untuk daun tanaman afrika mengandung
senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, steroid, dan fenolik.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum hendaknya selalu memperhatikan secara jelas
hasil percobaan sehingga lebih mudah untuk membandingkan warna sampel
sebelum dan sesudah dilakukannya percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, R. (2009). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica
charantia l.) Terhadap Larva Artemia Salina Leach dengan Metode Brine
Shrimp Lethality Test (BST) [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, Semarang.