• Kelompok 1
• Afia Dwi Erma Sari
• Kristina Handayani
• Noviana Mandhaki
Alkaloid merupakan suatu basa organik yang
mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya
berasal dari tanaman, yang mempunyai efek fisiologis
kuat terhadap manusia. Kegunaan senyawa alkaloid
dalam bidang farmakologi adalah untuk memacu
sistem syaraf, menaikkan tekanan darah, dan melawan
infeksi mikrobial (Pasaribu, 2009).
Definisi alkaloid
Karakteristik dari Alkaloid
Beberapa sifat dari alkaloid yaitu :
Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino dan golongan
heterogen.
Umumnya berupa kristal atau serbuk amorf.
Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam
bentuk garamnya.
Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
Titik leleh 133oC dan titik didih 300oC
Sering beracun.
Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter
dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative nonpolar
lanjutan
• Sifat fisika
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut
dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi.
Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks,
species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin
berwarna merah)
• Sifat kimia
Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya
pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan
nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugusalkil, maka
ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa.
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak
ditemukan di alam. Hampir semua alkaloid berasal dari tumbuh-tunbuhan dan
tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi.
Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk
tumbuhan monokotil dan pteridophyta mengandung alkaloid dengan kadar
yang sedikit. Sampai saat ini sangat sedikit sekali alkaloid yang ditemukan
pada tumbuhan tingkat rendah.
Kemungkinan hanya satu atau dua famili dari jamur yang mengandung
alkaloid, seperti ergot. Pada golongan alkaloid indol, bufotenin, juga
ditemukan dalam jamur yaitu spesies Amanita mappa, selain ditemukan pada
tumbuhan (Piptadenia pergrina).
• Identifikasi alkaloid dilakukan dengan • Hasil positif alkaloid pada uji Mayer
metode Mayer,Wagner dan ditandai dengan terbentuknya endapan
Dragendorff. putih. Diperkirakan endapan tersebut
• Cara identifikasi alkaloid yaitu adalah kompleks kalium-alkaloidyang
sampel ditambah dengan HCl 2 M dan ditambahkan.
aquades dipanaskan selama 2 menit, larutan merkurium (II)
. Jika kalium iodide
didinginkan kemudian disaring. klorida + kalium
berlebih maka
iodide= endapan
terbentuk kalium
• Filtrat dibagi menjadi 3 bagian, merah merkurium (II)
tetraiodomerkurat
masing-masing ditambah dengan iodida
pereaksi Mayer, Wagner, dan
Dragendorff. Tujuan penambahan HCl nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan
adalah karena alkaloid bersifat basa ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat
sehingga biasanya diekstrak dengan (II) membentuk kompleks kalium-
pelarut yang mengandung asam alkaloidyang mengendap.
Skrinning Fitokimia dari Alkaloid
• Hasil positif pada uji wagner ditandai • Hasil positif alkaloid pada uji Dragendorff
dengan terbentuknya endapan coklat ditandai dengan terbentuknya endpan
muda sampai kuning. Diperkirakan coklat muda sampai kuning. Endapan
endapan tersebut adalah kalium-alkaloid. . tersebut adalah kalium-alkaloid
• Bismut nitrat dilarutkan dalam HCl agar
Iodin + ion I- tidak terjadi reaksi hidrolisis karena
=> ion I3- garam-garam bismut mudah terhidrolisis
yang berwarna membentuk ion bismutil..
coklat.
Sedangakan ion
ion Bi3+ + kalium iodide => endapan hitam
logam K+ + N =>
Bismut (III) iodide yang larut dalam kalium
kompleks kalium-
iodide => kalium tetraiodobismutat.
iodide
yang mengendap
Secara umum senyawa alkaloid diekstrak dari tumbuhan menggunakan
beberapa pelarut untuk menghilangkan lemak yang tercampur, kemudian
ekstraknya dibasakan dengan larutan NH3 10% dan Al2O3.
Campuran ini selanjutnya dipisahkan secara kromatografi kolom dan
diidentifikasi. Identifikasi senyawa alkaloid dapat dilakukan dengan
metoda fisika, dengan cara penyinaran kromatogram di bawah sinar
ultraviolet 254 nm dan 366 nm.
Beberapa alkaloid memberikan warna fluoresensi biru atau kuning di
bawah sinar tersebut, serta metoda kimia dengan menggunakan pereaksi
tertentu, seperti pereaksi dragendorf membentuk endapan jingga-merah).