Devi Maulina
Pendahuluan
• Ekstrak awal merupakan campuran dari berbagai senyawa. Ekstrak
awal sulit dipisahkan melalui teknik pemisahan tunggal untuk
mengisolasi senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal perlu
dipisahkan ke dalam fraksi yang memiliki polaritas dan ukuran
molekul yang sama.
• Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa – senyawa
berdasarkan tingkat kepolaran.
• Tujuan fraksinasi: memisahkan golongan senyawa atau komponen-
komponen pada ekstrak tumbuhan hingga diperoleh senyawa murni
(isolat)
• Metode: 1. Ekstraksi cair-cair (prinsip solve dissolve like)
2. kromatografi
• Deret eluotropi fase gerak
Pelarut Titik didih Tetapan dielektrik pada suhu 20 °C
(°C/750 torr)
n-Heksana 68,7 1,890
Toluena 110,6 2,379 Karena toluen (titik didih tinggi)
Kloroform 61,3 4,806 dan eter bersifat toksik sehingga
Eter 34,6 4,34
Etil asetat 77,1 6,02 jarang dipakai
Asam asetat 30,9 6,15
Aseton 56,5 20,70 (T=25 °C)
Etanol 78,5 24,30 (T=25 °C)
Metanol 64,6 33,62
Air 100,0 80,37
• Senyawa yang bersifat polar akan larut dalam pelarut polar
• Senyawa yang bersifat nonpolar akan larut dalam pelarut non polar
EKSTRAKSI KENTAL
UJI AKTIVITAS fraksinasi dengan
TAHAP I kromatografi lapis tipis
FRAKSI SENYAWA AKTIF
fraksinasi dengan
kromatografi kolom
FRAKSI AKTIF
SLIDE 5
Proses fraksinasi
• Umumnya yang dilakukan adalah proses fraksinasi bertingkat
• Pemilihan pelarut didasarkan pada:
1. polaritas senyawa aktif
2. Tidak dapat bercampur dangan air
3. Titik didih rendah (jika akan di evaporasi)
4. Aman dan tidak merusak lingkugan
• Biasanya menggunakan pelarut organik: heksan,kloroform, etil asetat,
aseton
• Di awali dengan pelarut yang non polar dilanjutkan ke yang lebih polar