Anda di halaman 1dari 5

LAJU REAKSI

I. TUJUAN
1) Mendeskripsikan kecepatan reaksi
2) Menuliskan rumus penetapan kecepatan reaksi
3) Mengamati dan menentukan kecepatan reaksi Na2S2O3 dengan HCl dengan variable
konsentrasi Na2S2O3.
4) Menentukankecepatan reaksi Na2S2O3 dengan HCl dengan variable suhu dan katalis

II. DASAR TEORI


Yang dimaksudkan denga kecepatan reaksi adalah banyaknya mol zat yang berubah
dalam satuan waktu tertentu. Reaksi kimia yang berlangsung dalam volume yang tetap maka
perubahan mol sama dengan perubahan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Selana bereaksi, zat-zat pereaksi selalu berkurang sedangkan zat-zat hasil reaksi selalu
bertambah. Oleh karena itu, kecepatan reaksi dapat didefinisikan sebagai pengurangan
konsentrasi zat pereaksi atau penambahan konsentrasi zat hasil reaksi tiap satuan waktu.p
III. Kecepatan reaksi ditentukan oleh tahap reaksi yang paling lambat dalam mekanisme reaksi. Oleh
karena itu, tahap ini disebut tahap penentu kecepatan reaksi. Laju menyatakan besarnya
perubahan yang terjadi dalam suatu satuan waktu. Laju reaksi adalah laju berkurangnya
konsentrasi pereaksi atau laju terbentuknya produk dalam suatu satuan waktu.
Kecepatan reaksi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
1. Sifat zat yang bereaksi
Sifat mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya
reaksi. Secara umum dinyatakan bahwa =
a. reaksi antara senyawa ion berlangsung cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya Tarik
menarik antar ion ion yang muatannya berlawanan. Contoh = Ca 2+ + CO3 2- → CaCO3
b. reaksi antara senyawa kovalen berlangsung lambat. Disebabkan karena berlangsungnya
reaksi tersebut dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang terdapat dlam
molekul zat yang bereaksi. Contoh = CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
Reaksi ini berjalan lambat. Reaksi ini dapat dipercepat apabila diberi energi. Misalnya : Sinar
matahari.
2. Luas Permukaan sentuh antara zat-zat yang bereaksi
Kecepatan reaksi akan lebih besar bila luas permukaan sentuh lebih besar. Contoh : ketika
kita mereaksikan besi dengan larutan HCl maka bila besi yang direaksikan berbentuk serbuk
akan bereaksi lebih cepat daripada bila besi direaksikan dalam bentuk lempengan.
3. Konsentrasi zat-zat yang bereaksi
Kecepatan reaksi berlangsung dengan cepat apabila konsentrasi zat pereaksi diperbesar,
sebaliknya reaksi akan berjalan lambat apabila konsentrasi zat pereaksi diperkecil. Makin besae
konsentrasi, maka makin banyak zat-zat yang bereaksi, sehingga makin besar kemungkinan
ternjadinya tumbukan, dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi.
4. Suhu
Bila suhu dinaikkan, maka gerka molekul akan lebih cepat dan kemungkinan terjadi
tumbukan semakin besar sehingga diperkirakan kecepatan reaksi makin besr. Jika suhu naik,
energi kinetic molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga lebih banyak
molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari energi aktivasi(Ea).
5. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Katalis berperan dalam rekasi, tetapi
bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan jalan
memperkecil energi aktivasi suatu reaksi dan membentuk tahap reaksi yang baru. Katalis dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu =
a. Katalisator Homogen → dapat bercampur dengan homogen dengan pereaksinya (memiliki
wujud yang sama). Contoh : katalis uap nitroso pada pembuatan gas SO3 dari gas SO2 dengan
gas O2.
b. Katalisator Heterogen → Tidak dapat bercampur dengan homogen dengan pereaksinya
(punya wujud yang berbeda). Contoh : Katalis Vanadium Oksida V2O5 (s) pada reaksi pembuatan
gas SO3 dari gas SO2 dengan gas O2.

IV. ALAT DAN BAHAN


ALAT =
• Gelas kimia 250 mL
• Gelas ukur
• Pipet tetes
• Pembakar spiritus
• Kasa asbes
• Thermometer
• Stopwatch
• Tabung reaksi
• Penjepit tabung reaksi
• Kertas putih
• Spidol
• Lompor listrik
BAHAN =
• Larutan asam klorida (HCl) 2 M
• Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,05 M; 0,1 M; 0,15 M: 0,2 M
• Larutan Kalium Tartat (KNaC4H4O6.4H2O)
• Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) 10%
• Larutan Kobalt Klorida (CoCl2) 1M
• Aquadest

V. PROSEDUR KERJA
1. Pengaruh Konsentrasi larutan terhadap kecepatan reaksi
1) Larutan HCl 2M dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes.
2) Tabung reaksi diletakkan di atas kertas putih yang telah diberi tanda silang (X)
3) Ditambahi 20 tetes larutan Na2S2O3 0,05 M ke dalam Tabung reaksi
4) Dihitung tiap second dengan stopwatch sampa tanda X sudah tidak terlihat dari atas
5) Ulangi prosedur dengan menggunakan larutan Na2S2O3 0,1 M; 0,15 M: 0,2 M
2. Pengaruh suhu larutan terhadap kecepatan reaksi
1) Tabung reaksi diisi larutan Na2S2O3 0,15 M sebanyak 20 tetes
2) Tabung reaksi diletakkan di atas kertas putih yang telah diberi tanda silang (X)
3) Ditambahkan 20 ml larutan HCl 2M ke tabung reaksi. Tekan stopwatch dan hentikan jika
tanda X sudah tidak terlihat dari atas, catat waktunya.
4) Prosedur diukangi, tetapi sebelumnya larutan Na2S2O3 0,15M dipanaskan berturut-turut
selama 15s, 30s, 45s, 60s.
3. Pengaruh katalis larutan terhadap kecepatan reaksi
1) Diambil Larutan Kalium Tartat (KNaC4H4O6.4H2O) 25 mL dan larutkan dalam 25 mL
Aquadest di gelas kimia.
2) Larutan dipanaskan sampai 70 C
3) Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) 10% 10 mL dituangkan ke dalam gelas kimia & amati
4) Ditambahkan 2 mL Larutan Kobalt Klorida (CoCl2) 1M dan aduk larutan
Amati perubahannya.

VI. DATA PENGAMATAN


1. Pengaruh Konsentrasi larutan terhadap kecepatan reaksi
HCl ditambah Waktu (s)
Na2S2O3 0,05M 94,0 s
Na2S2O3 0,10M 41,5 s
Na2S2O3 0,15M 33,3 s
Na2S2O3 0,20M 22,7 s
2.. Pengaruh suhu larutan terhadap kecepatan reaksi

HCl 2M dan Na2S2O3 0,15M Waktu (s)


dipanaskan
0s 31,8 s
15 s 12,1 s
30 s 14,4 s
45 s 9,2 s
60 s 5,8 s
3. Pengaruh katalis larutan terhadap kecepatan reaksi

Perlakuan larutan Natrium Kalium Tartat Pengamatan


Dipanaskan pada suhu 70 °C Tidak ada perubahan
Dituang 10 mL larutan H2O2 10% Tidak ada perubahan
Ditambah 2 mL C0Cl2 1 M Terjadi perubahan warna dari pink jadi coklat

VII. REAKSI KIMIA


1) 2 HCl + Na2S2O3→ 2 NaCl + S↓ + SO2↑ + H2O
2) KNaC4H4O6 + 5 H2O2 CoCl2 → KOH + NaOH + 4 CO2↑ Muncul gelembung + H2O
VIII. PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan kecepatan reaksi adalah banyaknya zat yang berubah dalam
satuan waktu tertentu. Reaksi kimia yang berlangsung dalam volume yang tetap maka perubahan
mol sama dengan perubahan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi.
Kecepatan reaksi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : sifat zat-zat bereaksi,
suhu, luas permukaan, konsentrasi zat yang bereaksi dan katalis.
Pada praktikum pertama yaitu pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi, HCl 2M
20 tetes di dalam tabung reaksi ditambah larutan Na2S2O30,05 M diatas kertas bertanda X dan
dihitung tiap sekon menggunakan stopwatch sampai tanda X sudah tidak terlihat atau samar-
samar. Na2S2O30,05 M waktunya 94 s ; 0,1 M waktunya 41,5 s ; 0,15 M waktunya 33,3 s ; 0,2 M
waktunya 22,7 s. Jika konsentrasi zat pereaksi diperbesar, maka laju reaksi berlangsung dengan
cepat. Makin besar konsentrasi maka makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga tumbukan
semakin besar, dengan ini makin besar pula kemungkinan terjadinya kecepatan reaksi.
Pada perlakuan kedua, yaitu pengaruh suhu terhadap laju reaksi dengan menggunakan
HCl 2 M ditetesi Na2S2O30,15 M yang sudah dipanaskan selama 0 s ; 15 s; 30 s ; 45 s ; 60 s. waktu
pemanasan 0 s, sama saja tidak dipanaskan. Pemanasan 15 s waktunya 12,1 s ; 30 s yaitu 14,4 s ;
30,5 yaitu 14,4 s ; 45 s yaitu 9,2 s ; 60 s yaitu 5,8 s.
Seharusnya, semakin lama waktu pemanasan maka suhu akan naik maka gerak molekul
akan lebih ceoat dan terjadi tumbukan makin besae sehingga kecepatan reaksi makin besar.
Sedangkan pada praktikum kali ini, waktunya tiudak semakin cepat. Mungkin hal ini disebabkan
karena waktu menguangkan Na2S2O3yang dupanaskan tidak segera dituang, maka suhu turun dan
data mengjadi kurang akurat.
Pada perlakuan ketiga, yaitu pengaruh katalis terhadap laju reaksi. Katalis adalah zat yang
dapat mempercepat reaksi tetapi pada akhir reaksi terbentuk kembali. Katalis berperan dalam
reaksi tetapi bukan sebagai pereaksi maupun produk. Larutan Natrium Kalium Tartat dilarutkan
dengan aquadest 25 mL. Lalu dipanaskan menggunakan kompor listrik sampai suhunya mencapai
70 °C dan diamati maka tidak ada perubahan pada larutan. Larutan H2O2 10 % 10 mL dituang ke
gelas kimia dan tidak ada perubahan. Ditambahkan 2 mL larutan CoCl2 1 M dan diaduk maka akan
terjadi perubahan warna yaitu dari pink menjadi kecoklatan.
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapat informasi bahwa kecepatan reaksi
berlangsung dengan cepat apabila konsentrasi zat pereaksi diperbesar. Apabila suhu dinaikkan,
maka laju reaksi akan berlangsung leih cepat. Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat
reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat terbentuk kembali.

IX. KESIMPULAN
Kecepatan reaksi adlah banyaknya zat mol yang berubah dalam satuan waktu tertentu.
Rumus kecepatan rekasi adalah (K) K=A.e-Ea/RT . A = tetapan Arrheninus yang harganya khas untuk
setiap reaksi. Ea = Energi aktivasi. R = tetapan gas universal = 0,08205L.atm/K.mol . T = Suhu reaksi.
Reaksi Na2S2O3 dengan HCl dengan variable konsentrasi Na2S2O3 berlangsung dengan cepat
apabila konsenterasi zat pereaksi diperbesar. Kecepatan reaksi Na2S2O3 dengan HCl dengan
variable suhu yaitu apabila suhu dinaikkan maka laju reaksi berlangsung cepat. Kecepatan reaksi
Na2S2O3 dengan HCl dengan variable katalis yaitu dapat mempercepat reaksi tetapi pada akhir
reaksi terbentuk kembali.
X. DAFTAR PUSTAKA
1) Sedyasthy, Triana Quari. 2012. Modul Praktikum Kimia Dasar. Yogyakarta : SMK SMTI
Yogyakarta.
2) Astuti, Retno Dwi dan Indah Afifah Budiwati, 1998, Praktikum Kimia Umum. Yogyakarta :
SMK SMTI Yogyakarta.
3) https://www.academia.edu/8552361/Laporan_Kimia_Laju_Reaksi.
Diakses tanggal : 24 April 2019.
4) https://id.m.wikipedia.org>wiki>katalis.
Diakses tanggal : 24 April 2019.

XI. JAWABAN PERTANYAAN


1. Jelaskan pengertian kecepatan reaksi dan persamaan matematisnya secara umum
= Kecepatan reaksi adalh banyaknya mol zat yang berubah dalam satuan waktu tertentu.
V = K . [ A ] X . [ B ]Y
V = Kecepatan reaksi
K = Ketetapan kecepatan reaksi
[ A ] dan [ B ] = Konsentrasi zat pereaksi
2. Tahap apa yang menjadi penentu besarnya kecepatan reaksi ?
= Tahap reaksi yang paling lambat dalam mekanisme reaksi.
3. Jelaskan pengaruh luas permukaan zat pereaksi terhadap kecepatan reaksi menurut teori
tumbukan
= Kecepatan reaksi akan lebih besar bila luas permukaan sentuh lebih besar. Luas
permukaan yang besar dari suatu pereaksi akan membuat semakin banyak partikel
pereaksi terekspos dan dapat mengalami tumbukan sehingga semakin luas permukaan
pereaksi akan meningkatkan jumlah hasil reaksi.
4. Jelaskan katalis dapat mempercepat reaksi terbentuk kembali pada akhir reaksi
= Berarti katalis tidak membedakan tambahan energi pada system dan secara
termodinamika tidak dapat mempengaruhi kesetimbangan.
5. Jelaskan perbedaan dua jenis katalis dan berikan contohnya
a. Katalisator Homogen → dapat bercampur dengan homogen dengan pereaksinya
(memiliki wujud yang sama). Contoh : katalis uap nitroso pada pembuatan gas SO3 dari
gas SO2 dengan gas O2.
b. Katalisator Heterogen → Tidak dapat bercampur dengan homogen dengan
pereaksinya (punya wujud yang berbeda). Contoh : Katalis Vanadium Oksida V2O5 (s)
pada reaksi pembuatan gas SO3 dari gas SO2 dengan gas O2.

Anda mungkin juga menyukai