Anda di halaman 1dari 21

/5/LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PERCOBAAN 01

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

OLEH:

NAMA : ISKANDAR PATRIOT PANJAITAN

NIM : 223020408018

KELOMPOK : 6 (Enam)

ASISTEN : SILFIA ROSA BR. GINTING

JURUSAN/PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2022
2.LEMBAR PENILAIAN

LAPORAN KIMIA

Nama : ISKANDAR PATROT PANJAITAN

Nim : 223020408018

Kelompok : 6 (ENAM)

Judul Percobaan : PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Tanggal Percobaan : 24 OKTOBER 2022

Fakultas : PERTANIAN

Program Studi : PETERNAKAN

Asisten : SILFIA BR. GINTING

Nilai

Palangkaraya, 25 Oktober 2022

Asisten

(Silfia Rosa Br. Ginting)


DAFTAR ISI
1.1 Tujuan Praktikum

1.2 Dasar Teori

1.3 Alat dan Bahan

1.4 Cara Kerja

1.5 Hasil dan Pembahasan

1.6 Hasil dan pembahasan

1.7 Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

.
Pengenalan Alat-Alat laboratorium

1.1 Tujuan Praktikum

1. Menyebutkan bagian-bagiandan fungsi pembakaran gas


2. Menjelaskan prosedur yang tepat penggunaan pembakaran gas
3. Menrapkan penggunaan pembakar gas dalam praktikum
4. Menyebutkan nama dan fungsi alat-alat gelas yang umum dipakai di laboratorium
5. Menerapkan penggunaan alat-alat gelas dengan benar saat melakukan praktikum

1.2 DASAR TEORI

I. Alat-Alat Pemanasan
Alat-alat yang digunakan dalam pemanasan adalah pembakar gas ,kaki tiga, segitiga porselin,
kasa, gegep, pemanas air, alat-alat porselin (cawan,pinggan).

a. Pembakar gas (Gas Burner)

Bagian-bagian dari pembakar gas terdiri dari:

1. Pipa pemasukan gas

2. Lubang pemasukan udara

3. Pipa pencampur gas dan udara

Dengan mengatur pipa pemasukan gas dan lubang pemasukan udara, maka perbandingan
pemasukan gas dan udara dapat di ubah-ubah. Api berwarna kuning, bercahaya terang dan
berjelaga akan terbentuk jika banyak gas, sedikit udara. Api ini tidak boleh dipergunakan untuk
pemanasan/reaksi, sebab kurang panas dan mengotori alat-alat yang dipanaskan. Bila gas sedikit
dan udara banyak maka akan terbentuk api yang bercahaya yang dibedakan menjadi dua bagian
yaitu kerucut luar dan dalam.

 Kerucut luar atau kerudung nyala, merupakan api pengoksidasi, berwarna violet dan
hampir tidak tampak.Kerucut dalam merupakan api pereduksi, berwarna biru.
 Pembakaran hanya terjadi pada kerucut luar, sedangkan pada kerucut dalam terdapat gas-
gas yang belum semua terbakar sehingga dingin.

b. Kaki Tiga

Dipergunakan sebagai tungku dimana atasnya terletak wadah bahan-bahan yang


dipanaskan di antara ketiga kakinya tempat api untuk pemanasan.

c. Segitiga Porselin

Dipergunakan sebagai alat penopang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang
akan dipanaskan di atas kaki tiga.

d. Kasa

Dipergunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat-zat dalam wadah seperti
gelas piala akan menyeluruh.

e. Gegep (Penjepit)

Dipergunakan sebagai pembantu pengambilan alat-alat yang tidak boleh diambil dengan
tangan.
f. Penangas Air

Dipergunakan sebagai pemanasan zat dengan menggunakan uap air.

g. Cawan Porseling (Crucible)

Dipergunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi menggabungkan kertas saring,
menguraikan endapan dalam gravimentric sehingga menjadi bentuk yang stabil.

h. Pinggan Porselin (Evaporating Dish)

Dipergunakan untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan
mengkristalkan zat dan untuk menyublinkan zat.

II. ALAT-ALAT GELAS

Sebelum dipergunakan alat-alat gelas harus diperiksa,apakah ada cacat serta kebersihannya
dengan teliti.apabila ternyata alat tersebutretak jangan diteruskan untuk penggunaannya.
kebersihan alat sangat penting untuk orang yang bekerja di laboratorium kimia.data yang
dihasilkan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan dalam wadah yang terkontaminasi.

Bersihkan peralatan gelas dengan sabun dan air keran. Gunakan sikat yang sesuai dalam hal
ukuran dan kehalusan.bilas peralatan gelas mula-mula dengan air keran,kemudian satu atau dua
kali dengan air demineral (aquades).kadang kalia pipet atau buret perlu direndam beberapa lama
dalam air sabun dan K2Cr2O7 dan H2SO4 bila kotoran sulit dihilangkan. Baliklah peralatan
gelas yang bersih di atas serbet. jangan mengeringkan peralatan gelas yang ditera dengan teliti
dalam oven atau di atas api langsung.bilaslah peralatan gelas dengan pelarut atau larutan yang
akan digunakan.

Mengeluarkan cairan dari pipet atau buret jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat.jika
terlalu cepat menyebabkan cairan yang menempel di dinding tidak dapat mengimbangi
(tertinggal) dari miniskus yang terbaca.sedangkan jika terlalu lambat menyebabkan waktu
percobaan lebih lama.

Kotoran dapat disebabkan oleh lemak atau zat-zat lain, dari udara/debu atau bekas-bekas
endapan. cobalah membersihkan dengan air,sabun,atau sikat dahulu.endapan-endapan mungkin
dapat dilarutkan dengan asam/basa encer. Kadang-kadang hanya K2Cr2O7 dan H2SO4 pekat
yang dapat membersihkannya. Kadang-kadang pipet perlu dibersihkan dengan cara ini.dalam hal
ini serahkan alat-alat yang bersangkutan kepada petugas laboratorium.

1. Gelas Wadah

Botol sebagai wadah pereaksi dibedakan oleh warnanya yaitu botol berwarna (gelap) untuk
zat yang tidak tahan cahaya,oksidasi,atau lainnya dan botol tak berwarna.tutup botol juga
bermacam-macam yaitu tutup pipih,darat,paruh, dan tetes.tutup pipih tidak boleh ditaruh di atas
meja,tutup paruh dan pipet tidak boleh diambil.selain itu, mulut wadah juga bermacam-
macam,yaitu mulut kecil untuk zat yang mudah menguap dan berasap,sedangkan yang bermulut
besar untuk pereaksi yang selain itu.

2.Alat-alat Untuk Mereaksi Zat

a. Tabung Reaksi

Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan,terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia
dalam jumlah sedikit,jika dilakukan pengocokan kesamping tabung tidak boleh diisi lebih dari
setengahnya.jika dilakukan pemanasan,harus dilakukan dengan hati-hati,tabung dipegang miring.
b. Gelas Piala

Gelas Piala disebut juga beaker gelas,digunakan sebagai tempat larutan dan dipakai juga untuk
memanaskan larutan zat-zat kimia,menguapkan pelarut untuk memekatkan.harus diingat bahwa
alat ini bukan alat pengukur walaupun mempunyai volume kira-kira sama.

c. Erlenmeyer

Dipakai untuk tempat zat-zat yang dititrasi dan bukan alat pengukur. Kadang-kadang boleh
dipakai untuk memanaskan larutan.

3. Alat-alat Pengukur Volume

a. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan terdiri
dari bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut panas.
b. Labu Ukur/Labu Takar

Digunakan untuk mengukur volume suatu larutan dengan menggunakan konsentrasi tertentu.

c. Pipet

Pipet mohr, pipet yang dibubuhi skala sangat mirip buret dan digunakan untuk mengukur volume
larutan lebih dari pada gelas ukur.

d. Buret

Terbuat dari gelas berskala dan mempunyai kran. Dipakai untuk melarutkan titrasi zat yang
digunakan untuk menitrasi ditempatkan dalam buret dikeluarkan sedikit demi sedikit melaui
kran. Volume dari zat yang dipakai dapat di lihat dari skala.
4. Alat Lainnya

a. Pengaduk Gelas

Dipakai untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia ketika melakukan reaksi-
reaksi kimia. Digunakan juga untuk membantu pada saat menuangkan cairan dalam proses
penyaringan.

b. Gelas Arloji

Terbuat dari gelas berguna untuk menimbang zat berbentuk kristal, digunakan untuk penguapan
atau pengeringan padatan dalam bentuk tepung.

c. Corong

Biasanya terbuat dari gelas kaca dan digunakan untuk membantu ketika memasukkan cairan
kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya seperti botol, labu takar, buret dan lain sebagainya.
d. Botol Semprot

Berfungsi untuk:

 Membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sisa endapan


 Mengeluarkan air/cairan dalam jumlah terbatas

III. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunkan alat-alat gelas kimia antara lain:

1. Mengeringkan alat-alat : gelas setelah dicuci diletakkan terbalik.hanya bagian luar yang
dilap.bagian dalam dan bagian lain yang berhubungan dengan pereaksi-pereaksi tidak boleh
dilap.bila bagian dalam perlu lekas kering,alat dipanaskan sedikit ( di atas atau dalam oven).

2.Tutup botol : pada tutup yang bagian atasnya datar,letakkan terbalik (bagian datar di bawah).
Bila tutup botol berbentuk paruh,tutup botol jangan di cabut membuka dan menutup botol ini
dengan cara mengatur saluran pada botol dan tutup.ini diatur untuk menjaga kemurnian isi botol.

3. Menuang cairan dari botol yang beretiket: etiket harus dipegang menghadap telapak tangan
dan cairan dialirkan dari sisi yang berjauhan dengan etiket,supaya cairan yang mengalir pada
dinding luar dari botol itu tidak dapat merusak etiket,jadi isi botol dapat selalu diketahui dengan
mudah.

4. Mencium isi botol : jangan mencium secara langsung,tetapi dengan mendekatkan hidung
mulut botol lalu melambaikan tangan di atas mulut itu menuju ke arah hidung. Misalnya NH4OH
pekat sangat membahayakan kalau dicium langsung karena sangat menyengat baunya.

5. Menimbang

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penimbangan suatu zat adalah:

a.Penimbangan harus dilakukan dalam ruang tertutup

b. Zat yang ditimbang harus diletakkan atau direaksikan di dalam gelas arloji ( untuk zat padat)
atau botol timbang (untuk zat cair).

c.Jika bahan akan dilarutkan atau direaksikan di dalam wadah itu,maka berat wadah kosong
dicari sebelum bahan dimasukkan.jika bahan akan dipindahkan ke tempat lain,berat bahan
kosong dicari sesudah bahan dipindahkan.

d. Meletakkan dan mengambil anak timbangan atau anting-anting harus dengan pinset.
e. Dilarang menimbang barang-barang panas sebelum didinginkan terlebih dahulu.

f. Jagalah selalu kebersihan timbangan.

6. Membersihkan alat: alat-alat gelas volumetric harus bersih dan bebas dari lemak.untuk
mengatasi hal tersebut,maka alat-alat gelas volumetric tersebut dahulu dibersihkan dengan
detergen.apabila masih sulit untuk dihilangkan,maka dapat digunakan larutan bikromat
( K2CrO7 atau H2Cr2O7) dan setelah selesai dibersihkan,alat-alat tersebut disimpan dengan
posisi terbalik.

1.3 ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Alat Pembakar Gas

Fungsinya untuk menghasilkan api gas terbuka tunggal, yang digunakan untuk pemanasan,
sterilisasi, dan pembakaran.

2. Tabung Reaksi

Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan,terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia
dalam jumlah sedikit,jika dilakukan pengocokan kesamping tabung tidak boleh diisi lebih dari
setengahnya.jika dilakukan pemanasan,harus dilakukan dengan hati-hati,tabung dipegang miring.

3. Pipet

Fungsinya untuk mengukur volume larutan lebih tepat daripada gelas ukur.
4. Labu Ukur

Fungsinya untuk membuat larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya.

5. Beaker Gelas

Fungsinya untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan

6. Erlenmeyer

Fungsinya untuk tempat dari zat-zat yang ditirasi dan bukan alat pengukur.

7. Buret

Fungsinya untuk melakukan titrasi


8. Corong

Fungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit mulutnya
seperti botol, labu takar, buret dan lain sebagainya.

B. Bahan

1. Aquadest
2. K2MnO4 0,1 M
3. H2SO4 0,1 M
4. FeSO4 0,1 M
5. NaOH 0,1 M

1.4 CARA KERJA

A. Pembakaran Gas

1. Telitilah bagian dari pembakar gas

2. Lepaskan bagian tabung pencampur gas dan udara ( barrel) dan perhatikanlah lubang kecil
(spun) yang terdapat pada bagian dasar pembakar gas.(tabung pencampur gas dan udara ini
hanya dilepaskan untuk melihat hal tersebut di atas,setelah itu pasang kembali).

3. Pasanglah sekrup pengatur gas (needle valve) pada bagian dasar pembakar gas,dan dapat
dirasakan ujung skrup ini keluar/muncul pada spud.sekrup pengatur gas ini berguna untuk
mengatur banyak sedikitnya gas yang keluar dari lubang kecil dan masuk ke dalam lubang
kecil dan masuk ke dalam lubang pencampur gas dan udara.

4. Pasanglah kembali skrup pengatur gas dan putarlah dua putaran penuh untuk membuka
bagian dari spud.

5. Pasang kembali tabung pencampur gas dan udara,dan taruhlah pembakar gas di atas
sekeping asbes.Gunakan selalu kepingan asbes sebagai alas apabila ingin menaruh benda
panas di atas meja praktikum.
6. Tutuplah tempat masuk udara dengan jalan memutar terus tabung pencampur gas dan udara
sampai ke dasar (peringatan: sebelum menyalakan pembakar gas,letakkanlah pembakar gas
pada jarak yang cukup jauh dari muka,rambut,dan pakaian).

7. Bukalah kran gas yang terdapat pada meja praktikum.Nyalakan pembakar gas tersebut
dengan jalan mendekatkan korek yang sudah menyala ke mulut tabung pencampur gas dan
udara.(usahakan sedikit dibawah mulut tabung dan didekatkan dari bagian sisi,jangan dari
bagian atas).Nyala api akan berwarna disebabkan adanya partikel karbon yang
terbentuk,dimana partikel karbon akan bersinar pada temperature tinggi.

8. Aturlah tabung pencampur gas dan udara,sehingga lubang udara setengah terbuka.

9. Jelaskan apa yang terjadi pada nyala api apabila lubang pengatur udara ditutup dan dibuka.
Aturlah sekrup pengatur gas dan amati perubahan yang terjadi pada nyala api.

10. Aturlah lubang pengatur udara dan sekrup pengatur gas sehingga didapatkan gambaran
yang sama.apabila lubang pengatur udara dibuka,berapa daerah yang dapat terlihat pada nyala
api?. Apakah terlihat dua kerucut yang tidak berwarna pada nyala api tersebut?.kerucut bagian
dalam mengandung campuran gas yang belum terbakar dan udara.kerucut bagian luar,gas dan
udara sudah tercampur dengan baik sehingga pembakaran berlangsung dengan sempurna.

11. Dengan menggunakan gegep ( penjepit), letakkan pinggan porselin di atas nyala api yang
tak berwarna tersebut.

12. Aturlah nyala api sehingga mencapai tinggi 10-12 cm dengan jalan memutar sekrup
pengatur gas.

13. Kemudian letakkan pinggan porselin di atas nyala api yang berwarna tersebut.amati
perubahan yang terjadi.apakah pinggan porselin diletakkan pada api berwarna dengan api tak
berwarna.

14. Lubang tempat masuknya udara harus dibuat setengah tertutup.apabila terlalu banyak
udara,maka nyala api akan tertarik maasuk ke dalam tabung pencampur gas dan udara,untuk
kemudian terbakar di sana (suara letupan akan terdengar).apabila ini terjadi,tutuplah kran
gas(catatan: tabung pencampur gas dan udara akan terjadi sangat panas dan akan tercium bau
tidak enak).biarkan pembakar gas tersebut menjadi dingin sebelum dinyalakan kembali.

15. Tentukan bagian yang terpanas dari nyala api tersebut dengan meletakkan batang korek
api secara melintang pada daerah nyala api sampai batang korek tersebut menjadi hitam dan
menyala.perhatikanlah waktu yang diperlukan menghancurkan korek tersebut pada setiap
daerah (zona),ujilah nyala api pada bagian dasar,tengah dan puncak.
B. Pengenalan Alat Gelas
1. Cucilah tabung reaksi,pipet,labu takar,gelas piala,Erlenmeyer dan buret.apa beda
pencuncian tersebut?

2. Pipetlah 25 ml aquades ke dalam Erlenmeyer 250 ml

3. Isilah buret dengan aquades pada sembarang angka.Bacalah miniskus awalnya.keluarkan


cairan dengan lambat sampai milimeter,lihat miniskusnya.tunggu beberapa menit,dan lihat
miniskusnya lagi.hitung volume air yang keluar.isi lagi,baca miniskus awalnya.keluarkan
dengan cepat,baca miniskusnya.tunggu beberapa menit,baca lagi miniskusnya ( adakah
perbedaan penurunan dengan cepat dan lambat).

4. Isi buret dengan larutan KmnO4 0,1M. Baca miniskus awalnya.apakah ada beda
pembacaan miniskus pada air (larutan tak berwarna) dengan KmnO4 ( larutan berwarna
gelap).

1.5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.5.1 HASIL

Table hasil pengmatan alat-alat laboratorium

NO NAMA GOLONGAN SPESIFIKASI FUNGSI GAMBAR


ALAT
1 Gas Bursen Alat Terbuat dari Untuk
Pemanasan kaca memanaskan
zat kimia

2 Kaki Tiga Alat Terbuat dari Untuk


Pemanasan besi tungku

3 Segitiga Alat pemanasan Terbuat dari Untuk


Porselin kawat menopang
wadah

4 Kawat Kasa Alat pemanasan Terbuat dari Untuk alat


kawat perata panas
5 Gegep Alat pemanasan Terbuat dari Untuk
(Penjepit) kayu membantu
pengambilan
alat alat

6 Cawan Alat pemanasan Terbuat dari Untuk


Porselin keramik mereaksi zat

7 Pinggan Alat pemanasan Terbuat dari Untuk


Porselin keramik menguapkan
zat

8 Penangas Alat pemanasan Terbuat dari Untuk


Air stainless memanaskan
zat

NO NAMA ALAT GOLONGAN SPESIFIKASI FUNGSI GAMBAR


1 Gelas ukur Alat pengukur Terbuat dari Untuk
volume kaca mengukur
volume zat
kimia
2 Labu ukur Alat pengukur Terbuat dari Untuk
volume kaca membuat
larutan

3 Pipet Alat pengukur Terbuat dari Untuk


volume kaca mengambi
zat cair
dalam
jumlah
tertentu
4 Buret Alat pengukur Terbuat dari Untuk
volume kaca dan besi melakukan
titrasi
5 Pengaduk gelas Alat lain Terbuat dari Untuk
kaca mengaduk
suatu
larutan

6 Gelas arloji Alat lain Terbuat dari Untuk


kaca menguapkan
cairan

7 Corong Alat lain Terbuat dari Untuk


kaca memasukka
n cairan
kedalam
wadah yang
sempit

1.5.2 Pembahasan

Hasil pengamatan pada tabel di atas alat laboratorium yaitu

a. Gas burner termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari kaca,dan
berfungsi untuk memanaskan kimia.

b. Kaki Tiga termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari besi,dan
berfungsi untuk sebagai tungku.

c. Segitiga Porselin termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari kawat,dan
berfungsi untuk menopang wadah.

d. Kawat Kasa termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari kawat,dan
berfungsi untuk alat perata panas.

e. Gegep (Penjepit) termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari kayu,dan
berfungsi untuk pembantu pengambilan alat-alat.

f. Cawan Porselin termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari
keramik,dan berfungsi untuk mereaksikan zat.

g. Pinggan Porselin termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari
keramik,dan berfungsi untuk menguapkan larutan.

h. Penangas Air termasuk golongan alat pemanasan dengan spesifikasi terbuat dari stainless,dan
berfungsi untuk pemanasan zat.
i. Gelas Wadah termasuk golongan alat gelas dengan spesifikasi terbuat dari kaca,dan berfungsi
untuk menampung larutan.

j. Tabung Reaksi termasuk golongan alat untuk mereaksikan zat dengan spesifikasi terbuat dari
kaca,dan berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia.

k. Gelas Piala termasuk golongan alat untuk mereaksikan zat dengan spesifikasi terbuat dari
kaca,dan berfungsi untuk memanaskan larutan zat kimia.

l. Erlenmeyer termasuk golongan alat untuk mereaksikan zat dengan spesifikasi terbuat dari
kaca, berfungsi untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi.

m. Gelas ukur termasuk golongan alat pengukur volume dengan spesifikasi terbuat dari
kaca,berfungsi untuk mengukur volume zat kimia.

n. Labu Ukur termasuk golongan alat pengukur volume dengan spesifikasi terbuat dari kaca, dan
berfungsi untuk membuat larutan.

o. Pipet termasuk golongan alat pengukur volume dengan spesifikasi terbuat dari kaca, dan
berfungsi untuk mengambil zat cair dalam jumlah tertentu.

p. Buret termasuk golongan alat pengukur volume dengan spesifikasi terbuat dari kaca dan
besi,dan berfungsi untuk melakukan titrasi.

q. Pengaduk gelas termasuk golongan alat lain dengan spesifikasi terbuat dari kaca,dan
berfungsi untuk mengaduk suatu larutan.

r. Gelas Arloji termasuk golongan alat lain dengan spesifikasi terbuat dari kaca,dan berfungsi
untuk menguapkan cairan.

s. Corong termasuk golongan alat lain dengan spesifikasi terbuat dari kaca, dan berfungsi untuk
memasukkan cairan kedalam wadah yang sempit.

1.6 KESIMPULAN DAN SARAN

1.6.1 Kesimpulan

Alat praktikum dapat di golongkan menjadi 5 yaitu alat-alat pemanasan,alat-alat gelas,alat-alat


untuk mereaksikan zat,alat pengukur volume dan alat lain:

1. Alat-alat pemanasan terdiri dari gas burner,kaki tiga,segitiga porselin,kawat


kasa,gegep,penangas air,cawan porselin,dan pinggan porselin.

2. Alat-alat gelas terdiri dari gelas wadah.

3. Alat-alat untuk mereaksikan zat terdiri dari tabung reaksi,gelas piala, dan erlenmeyer.

4. Alat-alat pengukur volume terdiri dari Gelas ukur,labu ukur,pipet,dan buret.


5. Alat lain terdiri dari Pengaduk gelas,Gelas arloji, corong dan Botol semprot.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat-alat gelas kimia adalah:

Mengeringkan alat-alat,tutup botol,menuang cairan dari botol yang beretiket,mencium isi botol
dan menimbang.

1.6.2 Saran

Adapaun saran yang dapat saya berikan adalah mahasiswa yang melakukan praktikum agar
mengikutinya dengan baik, dan dapat mengenal alat-alat yang digunakan beserta dengan
fungsinya agar pada praktikum selanjutnya praktikum tidak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A. Jr and A.L.Underwood, 1998, Kimia Analisa Kuantitatif, Edisi Revisi, Terjemahan
R.Soendoro dkk, Penerbit Erlangga, Jakarta

Harjadi, W,1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Peneerbit PT. Gramedia, Jakarta

Jurusan Kimia FMIPA IPB,2000, Penuntun Praktikum Kimia Dasar I, Bogor

Rorman, Taufiqur, 1998, Penanganan Bahan Kimia dan Alat Gelas Kimia Serta
Penanganan Karbon Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia, Makalah Seminar pada Pelatihan
Dosen Biokimia di UVAYA, Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai