Oleh :
Kelompok : IX (Sembilan)
Nama, NIM : 1. Pria Gita Maulana ,121424024
2. Reni Swara Mahardika ,121424026
4. Resza Diwansyah Putra ,121424027
Kelas : 3A
a) Secara empiris : Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan
tanpa melalui proses kristalisasi.
b) Definisi berdasarkan struktur : Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai
struktur seperti halnya keramik atau logam.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
b) Proses polimerisasi
II.2. Peralatan Gelas Laboratorium
a) Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau
kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna
untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan
yang kita perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn
alat ukur yang berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini
hanya bisa digunakan untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang
harus di ukur menggunakan pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di
larutkan.
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang
satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu
yang lama. tapi demi keakuratan percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di
lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes,
maka semakin besar juga jumlah cairan yang diteteskan.
Gambar 1. Pipet Tetes
b) Tabung Reaksi
Tabung Reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk
mencampur atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut
terbuka dibagian atas dan dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat
dari bahan kaca atau plastik.
Tabung reaksi umumnya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran.
Biasanya 75 x 10 mm, 4 ml, atau 100 x 12 mm, 8 mL.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:
Dalam membuat berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas
seperti pipet tetes, tabung reaksi dan batang pengaduk, dilakukan berbagai teknik
pemotongan bahan gelas. Pemotongan bahan gelas ini dilakukan dengan menggunakan
suatu alat pemotong yang berfungsi untuk memberi goresan pada permukaan bahan gelas
sehingga mempermudah dalam proses pemotongan.
III. Peralatan
Pembuatan tabung
Penghalusan Membengkokkan
reaksi, pipet tetes,
permukaan. pipa gelas.
dan pipa U.
V. Pembahasan
Pembahasan oleh Pria Gita Maulana (NIM. 121424023)
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan bahan kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal,
gelas banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah gelas
banyak digunakan sebagai peralatan di laboratorium, seperti tabung reaksi, pipet tetes,
batang pengaduk, gelas kimia, dan lain-lain. Selain beberapa sifat yang ideal, gelas
juga memiliki sifat mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang tajam.
Bahan pembentuk gelas yang utama adalag kuarsa (SiO2). Terdapat juga bahan
baku tambahan seperti CaCO3 dan MgCO3 untuk mempermudah peleburan serta
Na3CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik didih. Terkadang pada pembuatan gelas
juga ditambahkan NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning dan oksidator.
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan instrumen gelas, yaitu tabung reaksi,
pipet tetes, dan pipa U melalui proses pemanasan yang dilakukan dengan
menggunakan alat brender. Brender berfungsi untuk mencampur oksigen dengan gas
bahan bakar dan membakarnya serta untuk mengarahkan api yang dihasilkan. Pada
brender juga dialirkan udara tekan yang berfungsi untuk memperbesar dan
memperuncing api yang ditimbulkan, sehingga pemanasan dapat berlangsung lebih
cepat.
Bahan baku pembuatan instrumen gelas ini adalah batangan pipa gelas. Prinsip
kerja pembuatan instrumen gelas melalui proses pemanasan ini adalah dengan
memanaskan pipa gelas yang telah dipotong, sehingga gelas tersebut panas dan
meleleh kemudian dibentuk sesuai dengan instrumen gelas yang diinginkan. Setelah
instrumen gelas tersebut mulai terbentuk maka proses selanjutnya adalah pendinginan
dan penghalusan permukaan gelas yang masih tajam seperti bagian mulut tabung
sehingga menambah nilai estetika instrumen gelas yang dibentuk. Penghalusan
tersebut dilakukan dengan memanaskan bagian gelas yang masih tajam, kemudian
ketika gelas tesebut masih menyala segera dihaluskan dengan cetakan mulut botol
yang telah dipersiapkan.
Hal yang penting untuk diperhatikan pada praktikum ini adalah keselamatan dan
kesehatan kerja. Gunakan kaca mata untuk melindungi mata baik dari percikan api
dan pecahan gelas. Selain itu gunakan juga sarung tangan ketika melakukan
VI. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pipa berbahan gelas dapat dipotong,
dibengkokkan serta dibuat peralatan seperti tabung reaksi, pipa tetes, batang pengaduk dan
lain-lain dengan pemanasan menggunakan brander. Sebuah teknik pemotongan dan
pembengkokan yang tepat juga sangat mempengaruhi dalam proses pembuatan.
Daftar Pustaka