Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

Modul Praktikum : Praktek Gelas 1


Dosen Pembimbing : Saripudin, ST., MT.

Tanggal Praktikum : 1 November 2018


Tanggal Penyerahan Laporan : 8 November 2018

disusun oleh :
Kelompok : VII

Nama : Sitti Alanna Lutfhiananda R. NIM 161411090

Sonia Santa Claudia NIM 161411091

Syam Sugama Putra NIM 161411092

Kelas : 3C – Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi pada saat reaksi
berlangsung, seperti tekanan, temperatur, waktu reaksi, katalis dan adanya pengotor
(kontaminan). Kontaminan selain berasal dari ketidakmurnian zat yang bereaksi, juga berasal
dari reactor tempat terjadinya reaksi. Karena itu dalam melakukan suatu proses reaksi kimia,
perlu diperhatikan bahan reaktor tempat terjadinya reaksi kimia berlangsung. Salah satu bahan
reaktor yang sering digunakan adalah gelas, karena sifatnya yang inert. Bahan gelas sering
digunakan untuk membuat reaktor utuk menghasilkan produk yang dikehendaki dengan
kuantitas yang tidak terlalu besar, naun memiliki kemurnian yang relatif tinggi.

1.2. Tujuan Praktikum

1. Dapat memotong pipa dari bahan gelas (pipa gelas)


2. Dapat membuat tabung reaksi dari pipa gelas
3. Dapat membuat pipet dari pipa gelas
BAB II
DASAR TEORI

Salah satu upaya untuk menghasilkan produk reaksi bebas dari kontaminan adalah
menggunakan reaktor dari bahan gelas. Bahan gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan
anorganik non logam yang dipanaskan sampai cair dan didinginkan menjadi padat tanpa
mengalami kristalisasi. Bahan gelas mempunyai sifat transparan (tembus cahaya), juga
mempunyai sifat ketahanan terhadap bahan kimia dan tahan terhadap korosi. Bahan pembentuk
gelas yang utama adalah Kuarsa ( Si O2). Sebagai bahan baku tambahan adalah Kalsium
Karbonat ( CaCO3) atau Magnesium Karbonat ( MgCO3) untuk mempermudah peleburan dan
Natrium Karbonat (Na2CO3) atau Kalium Karbonat ( K2CO3) untuk menurunkan titik lebur.
Kadang-kadang ditambahkan Natrium Nitrat (NaNO3) atau Natrium Sulfat ( Na2SO4) untuk
membantu proses finning dan oksidasi. Untuk memberikan warna ditambahkan oksida logam
sebagai pigmen pewarna.
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat
halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak
bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa
dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan
material lainnya, antara lain:
1. Sifat estetika atau keindahan
2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)
3. Sifat elastic
4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia
Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.
Definisi Gelas secara terknik mempunyai beberapa definisi yang tergantung dari proses
pembentukan gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.
Secara empiris:
 Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa melalui proses
kristalisasi.
Definisi berdasarkan struktur:
 Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik atau
logam.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat
dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:
1. proses pendinginan dengan cepat
2. proses polimerisasi

Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang


terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium kimia
dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik, namun
peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan, dan tahan
panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering digunakan karena sifatnya yang tahan
dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kwarsa digunakan oleh karena ia tahan panas
dalam temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa spektrum
elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna
coklat tua biasanya digunakan untuk menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar.
Peralatan yang terbuat dari material lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya
asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini dapat melarutkan kaca.

2.1 Pipet Tetes

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipet kecil terbuat dari plastic atau kaca
dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk
mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita
perlukan jumlahnyatidaklah terlalu besar sehingga tidak bias diukur dengan alat ukur yang
berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan
untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus diukur dengan alat ukur
yang berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa
digunakan untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus diukur
menggunakan pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu dilarutkan.

Pipet tetes berfungsi untukmembantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan
cairan dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama, tapi demi
keakuratan percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa dilakukan. Pipet tetes terdiri
dari berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah
cairan yang diteteskan.

2.2 Tabung Reaksi

Tabung reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur
atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka di bagian
atas dan dasar tabung yang bulat. Tabung reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau
plastic.

Tabung reaksi umunya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75
x 10 mm, 4mL, atau 100 x 12 mm, 8 mL.

Fungsi tabung reaksi antara lain:

1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.


2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
3. Sebagai tempat perkembangbiakkan mikroba dalam media cair.
BAB III
METODELOGI

3.1. Peralatan yang digunakan


 Kompresor udara tekan
 Bunsen/pembakar
 Pisau pemotong kaca
 Kacamata pelindung

3.2. Bahan yang digunakan


 Batang Kaca
 Gas elpiji
 Gas Oksigen
Gambar NamaAlat

Gas LPG
Sebagai sumber bahan bakar

Gas Oksigen
Sebagai bahan bakar pendukung, agar
proses pembakaran optimum sehingga
diperoleh api pijar dengan temperatur yang
tinggi.
Batang gelas
Sebagai bahan baku utama dalam
peraktikum gelas

Brander
Sebagai alat pembakar, dan membuat
bentuk api jadi terpusat ke satu titik

Kacamata Pelindung
Untuk melindung mata dari percikan api
dan pecahan gelas

Pemotong Gelas
Untuk memotong geles sesuai keinginan

3.3. Prosedur Kerja


a. Persiapan Bahan Gelas

Mulai

Mengambil selongsong bahan gelas yang hendak


dipotong menggunakan alat pemotong gelas

Mengukur panjang bahan gelas kira-kira 6 cm untuk


tabung reaksi dan 3 cm untuk pipet

Menjempit selongsong bahan gelas dengan alat


pemotong gelas

Memotong selongsong bahan gelas sesuai ukuran


dengan memutar-mutarkan selongsong bahan gelas
hingga terbentuk garis-garis tebal di permukaan
selongsong bahan gelas

Melepas selongsong bahan gelas dari


alat pemotong gelas

Memotong selongsong bahan gelas pada titik yang telah


ada guratan melingkat hasil alat pemotong gelas

Selesai
b. Pembuatan Tabung Reaksi dan Pipet

Mulai

Membuka valve gas elpiji dan gas oksigen untuk


mengalirkan gas ke burner

Mengatur katup bukaan gas pada burner sehingga


memunculkan nyala api yang pas

Menyalakan pemantik api untuk membakar gas oksigen


dan gas elpiji dari keluaran burner

Mengambil potongan bahan gelas yang akan


dibentuk tabung reaksi & pipet dan
meletakkannya di depan nyala api

Membentuk bahan gelas menjadi tabung reaksi


dan pipet secara perlahan dan berhati-hati

Mematikan api burner dan menutup valve gas oksigen dan


gas elpiji setelah kedua pipa terbentuk

Selesai
BAB IV
DATA PENGAMATAN
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Pelatihan Teknis Gelas “ Laboratorium Logam dan Gelas “ Jurusan Fisika Teknik ITB 1996.

Praetyadi,Juan.2017. “Peralatan Utama Las Oxcy Asetelyne (Las Karbit)”.


https://www.teknik-otomotif.com/2017/01/peralatan-utama-las-oxcy-asetelyne-
las.html.(diakses pada 10 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai