Anda di halaman 1dari 30

PETUNJUK PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

DISUSUN OLEH :
TIM DOSEN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN
TA. 2022/2023
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillahi Robbil’Alamin, atas karunia-Nya sehingga buku Petunjuk Praktikum


Kimia Dasar ini dapat diselesaikan.

Maksud dan tujuan utama dari penulisan buku Petunjuk Praktikum ini adalah sebagai buku
pegangan para mahasiswa yang mengikuti praktikum.

Saran dan kritik untuk penyempurnaan edisi mendatang sangat kami harapkan. Semoga buku
Petunjuk Praktikum ini dapat banyak memberi manfaat, Amin.

Mataram, Agustus 2022

Penyusun

2 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

TATA TERTIB ................................................................................................................. 4

Pertemuan I. Pengenalan Peralatan Di Laboratorium ..................................................... 5

Pertemuan II. Pembuatan Larutan dan Pengenceran ..................................................... 14

Pertemuan III. Sistem Koloid ........................................................................................ 19

Pertemuan IV. Pemisahan dan Pemurnian…..….…………………………...………….22

Pertemuan V. Sifat Larutan Asam, Basa Dan Garam .................................................... 24

Pertemuan VI . Reaksi Asam Basa ................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 29

Contoh Format Laporan Hasil Praktikum ................................................................ 30

3 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

TATA TERTIB

1. Sebelum praktikum berlangsung mahasiswa tidak diperkenankan memasuki ruang


laboratorium Kimia
2. Mahasiswa harus datang tepat waktu, bila terlambat lebih dari 15 menit mahasiswa tidak
diperkenankan mengikuti praktikum pada hari itu
3. Mahasiswa harus mengenakan seragam dan jas praktikum yang sopan dan rapi selama
praktikum berlangsung serta mahasiswa harus mematuhi prosedur sebelum praktikum
4. Pada saat praktikum berlangsung mahasiswa harus menempati tempat duduk sesuai dengan
kelompok atau nomor urut yang telah ditentukan
5. Tas dan buku yang tidak diperlukan selama praktikum diletakkan pada meja belakang atau
samping yang tidak digunakan atau loker yang telah disediakan.
6. Setiap kali akan praktikum diadakan pre test sesuai acara yang akan dipraktikumkan
7. Pada saat praktikum akan berlangsung mahasiswa wajib mengumpulkan laporan sementara
yang berisi laporan sesuai acara yang akan dipraktikumkan
8. Praktikum harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan bertingkah laku sopan
9. Apabila mahasiswa merusak atau memecahkan alat laboratorium atau preparat dengan
alasan apapun diwajibkan mengganti alat atau preparat yang rusak tersebut.
10. Setiap selesai praktikum mahasiswa diwajibkan menyerahkan hasil praktikumnya untuk
dinilai oleh dosen pembimbing dan dilakukan post test terhadap hasil praktikum.
11. Hasil praktikum dilaporkan minggu depan dalam bentuk laporan resmi dan diserahkan
pada saat melakukan praktikum selanjutnya
12. Mahasiswa yang tidak dapat melaksanakan praktikum pada hari yang telah ditentukan
karena berhalangan atau izin harus mengulang pada hari lain atau mengikuti inhal

4 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

PERCOBAAN 1
PENGENALAN PERALATAN DI LABORATORIUM

1.1 Latar Belakang


Pengenalan peralatan sangat diperlukan sebelum melakukan sebuah praktikum karena
disaat kita mempelajari atau mengenali alat-alat yang ada di laboratorium dengan
sendirinya pula kita akan dapat mengetahui cara kerja dan cara penggunaan dari alat-
alat tersebut.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pengenalan alat di laboratorium adalah untuk
• Mengenal dan mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium.
• Dapat menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium dengan baik dan benar.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan pengenalan alat di laboratorium yaitu berdasarkan identifikasi alat
yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut,
dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis – jenis Alat & Fungsi Alat

1. Tabung Reaksi
Terbuat dari kaca, berbentuk pipih panjang (tabung). Berfungsi untuk
mereaksikan dua atau lebih zat.

2. Gelas Kimia
Terbuat dari kaca dengan adanya skala ukuran di samping gelas kimia, berbentuk
gelas. Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan dan
sebagai media pemanasan cairan.

3. Labu Erlenmeyer
Gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala di sepanjang
dindingnya dan bagian bawah labu agak menggembung. Berfungsi untuk
membuat larutan, menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil
penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.

5 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
4. Gelas Ukur

Terbuat dari kaca, berupa gelas tinggi yang terdapat skala disepanjang dindingnya.
Berfungsi untuk menghitung larutan kimia yang tinggi dalam jumlah tertentu

5. Pipet
a. Pipet Volume: terbuat dari kaca berbentuk pipih panjang yang dibagian
tengahnya meggelembung. Berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggembung.

b. Pipet Ukur: terbuat dari kaca berbentuk piph panjang yang bagian depannya
berbentuk kerucut yang terdapat skala di sepanjang dindingnya. Berfungsi
untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.

c. Pipet Tetes: terbuat dari kaca atau plastik dengan bagian ujungnya meruncing/
berbentuk kerucut yang bagian ujung atasnya ditutupi karet. Berfungsi untuk
mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

6. Kaki Tiga
Besi yang menyangga ring. Berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan, sebagai penyangga pembakar spirtus.

7. Buret
Tabung kaca bergaris yang memiliki kran di ujungnya. Berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya dingunakan untuk titrasi.

8. Batang Pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas, berbentuk pipih panjang. Berfungsi untuk
mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

9. Kawat Kassa
Kawat yang dilapisi dengan asbes. Berfungsi sebagai alas dalam penyebaran
panas yang berasal dari suatu pembakar.

10. Mortal & Pastle


Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit, mortar adalah wadah untuk
meletakkan sampel sedangkan pastle adalah alat untuk menghancurkannya.
Berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan.
6 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
11. Statif
Sebatang besi. Berfungsi sebagai penyangga buret agar dapat berdiri tegak.
12. Penjepit Tabung Reaksi
Terbuat dari kayu. Berfungsi untuk menjepit tabung reaksi.
13. Rak Tabung Reaksi
Terbuat dari kayu yang mempunyai lubang 12 yang berbentuk balok. Berfungsi
untuk meletakkan tabung reaksi agar tidak jatuh atau tumpah.
14. Bunsen Burner
Alat pembakar pertama yang dapat menghasilkan nyala api premix. Berfungsi
untuk pembakaran pada proses pemanasan.

15. Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar yang terbuat dari stainless
steel atau alumunium. Berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

16. Tabung Sentrifuge


Berbentuk tabung. Berfungsi untuk mempercepat endapan, cara mengendapkan
cairannya dengan mengocoknya.
17. Termometer
Terbuat dari kaca pipih panjang yang didalamnya terdapat cairan raksa yang
disekelilingnya terdapat skala. Berfungsi untuk mnegukur suhu suatu larutan.
18. Cawan penguapan
Terbuat dari porselen, bentuknya menyerupai mangkuk. Berfungsi untuk
menguapkan larutan.

19. Kaca arloji


Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Berfungsi untuk
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan
kimia, tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
20. Tang krus
Besi yang berbentuk seperti tang yang bagian depannya berbentuk seperti klem.
Berfungsi untuk mengangkat cawan panas.
21. Plat tetes
Terbuat dari keramik/porselen yang berbentuk balok yang terdapat lengkungan di
bagian dalamnya. Berfungsi untuk memisahkan larutan dan padatan.

7 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
22. Termostat
Seperti termos alumunium pada umumnya tetapi untuk yang satu ini di bagian atas
tutupnya diberi lubang kecil yang pada lubang tersebut dipasang termometer.
Berfungsi untuk mengaja suhu agar tetap stabil.
23. Corong
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas yang berbentuk seperti gelas bertangkai
digunakan dengan kertas saring. Berfungsi untuk menyaring campuran kimia.
24. Labu ukur
Terbuat dari kaca dengan leher panjang dan bertutup yang tidak boleh terkena
panas. Berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan.
25. Piknometer
Terbuat dari kaca yang dibagian atasnya terdapat seperti penyumbang yang telah
dipasang pipa. Berfungsi untuk mengukur berat jenis suatu larutan.
26. Filler
Terbuat dari karet berwarna merah yang memiliki 4 lubang dan 4 tombol. Berfungsi
untuk menghisap cairan pada pipet seukuran.

3. ALAT & METODE PERCOBAAN

3.1 Alat yang Digunakan

1. Tabung reaksi 16. Termometer


2. Gelas kimia 17. Cawan penguap
3. Labu erlenmeyer 18. Kaca arloji
4. Gelas ukur 19. Tang krus
5. Pipet 20. Pipet tetes
6. Kaki tiga 21. Tabung nseller
7. Buret 22. Labu kjedahl
8. Batang pengaduk 23. Termostat
9. Kawat kassa 24. Corong
10. Mortar & pastle 25. Labu ukur
11. Statif 26. Piknometer
12. Penjepit tabung reaksi 27. Botol penimbang

8 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
13. Bunsen burner 28. Filler
14. Spatula 29. Spritus
15. Tabung sentrifuge

3.2 Metode Percobaan


1. Praktikan diminta memeperhatikan alat-alat yang sudah tersedia di atas meja
praktikum .
Sesuaikan alat yang tersedia dengan langkah-langkah yang harus dikerjakan
berikut
• Tabung Reaksi: Apabila akan mereaksikan 2 atau lebih zat, dimasukkan zat yang
akan direaksikan ke dalam tabung reaksi lalu direaksikan dengan zat yang lain.
• Gelas Kimia :Masukkan cairan yang ingin diukur ke dalam gelas kimia, lalu ukur
sesuai dengan takaran yang diinginkan.
• Labu Erlenmeyer: Dimasukkan larutan yang ingin dibuat ke dalam labu, dan
apabila akan dilakukan penyimpanan atau pemansan dapat diikuti dengan
prosedur yang sesuai.
• Gelas Ukur : Dimasukkan larutan tinggi yang ingin diukur lalu gunakan skala atau
takaran yang diperlukan.
• Pipet
• Pipet Volume: untuk mengambil larutan dengan volume tertentu di bagian yang
menggembung.
• Pipet Ukur: ambil larutan dengan pipet ini sesuai dengan ukuran yang
diinginkan lalu teteskan atau pindahkan ke tempat / sampel yang diinginkan.
• Pipet Tetes: apabila ingin mengambil larutan tanpa dapat mengukur volume.
Caranya hanya dengan tekan karet pada pipet untuk mengambil dan tekan
sekali lagi untuk mengeluarkan isinya, lalu tekan karetnya lagi untuk
mengeluarkan isinya pada wadah / sampel yang diinginkan.
• Kaki Tiga: Apabila ingin melakukan pembakaran / pemanasan dibagian bawah kaki
tiga akan diletakkan spirtus dan di bagian ring tersebut dipasang kawat kasa, lalu
baru letakkan gelas kimia yang berisi larutan yang ingin dipanaskan.
• Buret :Apabila ingin melakukan titrasi gunakan buret untuk mengeluarkan larutan
dengan volume yang diinginkan, dengan membuka kran yang ada pada buret.

9 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
• Batang Pengaduk: Apabila ingin melarutkan NaCl ke dalam air maka sediakan
dahulu aquades dalam gelas kimia lalu dituangan NaCl sesuai yang diperlukan
lalu diaduk dengan batang pengaduk hingga homogen.
• Kawat Kassa : Pada saat pemanasan terdapat kawat kasa yang menahan gelas kimia
atau labu. Kawat kasa dapat menyebarkan api dan panas secara merata.
• Mortar & Pastle : Dimasukkan sampel yang ingin dihancurkan ke dalam mortar
dan hancurkan dengan menggunakan Pastle.
• Statif : Apabila ingin menggunakan buret agar dapat berdiri tegak, gunakan statif
dengan mengaitkannya agar buret dapat berdiri tegak.
• Penjepit Tabung Reaksi : Ditekan bagian bawah penjepit lalu jepit tabung reaksi di
bagian yang berlubang pada penjepit tabung reaksi.
• Rak Tabung Reaksi :Pada saat banyak tabung reaksi yang digunakan dan binggung
untuk memposisikan tabung reaksi tersebut maka letakkan saya ke dalam rak tabung
reaksi yang terdapat lubang untuk menaruh tabung reaksi disana.
• Bunsen burner : Dibuka tutup sumbunya, nyalakan dengan korek api, matikan
apinya dengan menutup api dengan tutupnya saat masih menyala.
• Spatula : Digunakan apabila ingin mengambil atau meyendokkan bahan kimia yang
berbentuk padatan, caranya apabila ingin mengambil HCl gunakan spatula sesuai
dengan konsentrasi yang diperlukan lalu pindahkan ke dalam gelas kimia.
• Tabung sentrifuge: Apabila ingin mempercepat endapan, kocok saja cairannya.
• Termometer: Disiapkan larutan kimia yang ingin diuhitung suhunya, lalu ambil
thermometer lalu masukkan thermometer ke dalam larutan tersebut lalu lihat
suhunya.
• Cawan penguapan : Diletakkan sampel yang ingin dilakukan penguapan ke dalam
wadah penguapan, lalu atur suhu yang diinginkan.
• Kaca arloji : Dalam melakukan pemanasan bahan kimia, bahan kimia , bahan kimia
ditutup dengan kaca arloji. Apabila ingin menimbang bahan kimia, letakkan bahan
kimia di atas kaca arloji.
• Tang krus: Diposisikan cawan, lalu ditekan bagian lubang tangkrus lalu dijepit
cawan panas tersebut.
• Plat tetes : Diteteskan cairan yang ingin diuji, campurkan dengan larutan kimia
sebagai penguji, tunggu hingga larutan dan padatan terpisah.

10 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
• Termostat :Dimasukkan sampel yang ingin diuji dengan suhu tertentu, lalu tutup
dengan tutup termostat, disesuaikan dengan waktu yang diinginkan lalu masukkan
thermometer dan ukur suhu sampel tersebut.
• Corong :Dipasang kertas saring pada bagian lingkaran corong, tuangkan campuran
kimia pada bagian corong yang terdapat kertas saring.
• Labu ukur :Dimasukkan larutan yang ingin diencerkan atau dilarutkan lalu kocok
hingga tidak ada gelembung yang keluar.
• Piknometer : Ditimbang piknometer bersih dan kering, dimasukkan air ke dalam
piknometer hingga penuh, ditimbang kembali, dikeluarkan air lalu masukkan larutan
yang akan diuji ke dalam piknometer hingga penuh, lalu timbang kembali.
• Filler : Dimasukkan pipet seukuran pada lubang bagian bawah, apabila ingin
menarik tekan S , apabila ingin mengeluarkan cairan tekan E.
2. Praktikan mengerjakan lembar kerja yang berisi tugas yang harus dikerjakan.

3.3 GAMBAR ALAT

1. Tabung reaksi 2. Gelas kimia 3. Labu erlenmeyer

4. Pipet volume Pipet ukur Pipet tetes

5. gelas ukur 6. Kaki tiga 7. Buret

11 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
8. Batang pengaduk 9. Kawat kassa 10. Mortar & Pastle

11. Statif 12. Penjepit tabung 13. Rak tabung


reaksi reaksi

14. Bunsen burner 15. Spatula 16. Tabung


sentrifuge

17. Termometer 18. Cawan penguap 19. Kaca arloji

20. Tang krus 21. Corong 22. Piknometer

23. Filler (bola hisap) 24. Labu Ukur 25. Termostat

12 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

PERCOBAAN 2
PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGENCERAN

3.3.1 Tujuan Percobaan :


Mengetahui cara pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu.

3.3.2 Dasar Teori


13 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung
sebagian kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan
yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut)
adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat,
akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua
gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen
merupakan larutan.
Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika
sebagian cairan adlah air, maka larutan disebut larutan berair.
Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak
beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Syukri, 1999).
Larutan yang mengandung dua komponen adalah larutan biner. Komponen dari larutan
biner yaitu pelarut dan zat terlarut.
Tabel. 2.1 Contoh larutan biner
Zat terlarut Pelarut Contoh
Gas Gas Udara, semua campuran gas
Gas Cair Karbondioksida dalam air
Gas Padat Hydrogen dalam platina
Cair Cair Alkohol dalam air
Cair Padat Raksa dalam tembaga
Padat Padat Perak dalam platina
Padat Cair Garam dalam air

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion
sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
Untuk menentukan konsentrasi suatu zat yang berupa padatan dan cairan dalam pelarut
dapat digunakan persamaan berikut:

% massa = × 100% % volume = × 100%

Molaritas = × Normalitas =

14 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
ppm =

untuk membuat larutan (pengencaran) dengan konsentrasi tertentu dapat digunakan


persamaan sbb:

M1 × V1 = M2 × V2

3.3.3 Alat dan Bahan


Alat-alat Bahan
1. Gelas kimia 1. Aquades
2. Botol semprot 2. H2SO4
3. Pengaduk 3. NaCl
4. Labu ukur
5. Neraca analitik
6. Corong

3.3.4 Cara Kerja:


1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
Dihitung konsentrasi larutan

NaCl 0,585 gram


NaCl ditimbang menggunakan neraca digital

Aquades Secukupnya
Diletakkan dalam beaker glass

Dipindahkan kedalam labu ukur ukuran 100ml

Aquades
Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil

2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm

NaCl 10 mg

Nacl ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik

Aquades Secukupnya
15 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

Dilarutkan

Dipindahkan kedalam labu ukur ukuran 100ml

Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil

3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 96% (v/v)

Etanol 96%

Dihitung volume etanol dengan rumus pengenceran

Dipindahkan ke dalam labu takar 100ml


Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil

4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)

Gula Pasir

Ditimbang sebanyak 5 gram

16 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022

Diletakkan kedalam beaker glass


Aquades Secukupnya

Dipindahkan kedalam labu takar 100ml


Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil

5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%


Perhitungan konsentrasi HCL 32% dan volume yang dibutuhkan

Konsentrasi HCl 32% dalam (M)

Dihitung volume HCL yang akan diambil dengan rumus pengenceran


Larutan HCl 32%

Diletakkan dalam labu ukur yang berukuran 100ml


Aquades

Ditambahkan hingga tanda batas

Dikocok hingga homogen

Hasil

17 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
Tabel Hasil Pengamatan
Solute (zat terlarut) / Solven (pelarut) / satuan
Larutan Konsentrasi
satuan (g/ml) (g/ml)

0,1 M

NaCl 100 ppm

Etanol 96% (v/v)

Gula 5% (b/v)

HCl 0,1 M

18 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
PERCOBAAN 3

SISTEM KOLOID

1. Tujuan Percobaan :
2. Mengetahui cara pembuatan koloid
3. Mengetahui sifat-sifat koloid

2. Dasar Teori
Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan cara:
a. Cara Dispersi
Cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar.
1. Dispersi mekanik: partikel besar digerus menjadi partikel koloid.
2. Dispersi elektrolitik: sol platina emas atau perak dibuat dengan cara mencelupkan dua
kawat ke dalam air, dan diberi potensial tinggi. Suhu yang tinggi menyebabkan uap logam
mengkondensasi dan membentuk partikel koloid.
3. Peptisasi: partikel kasar diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan zat seperti air
atau zat lain yang disebut zat untuk peptisasi.

b. Cara Kondensasi
Cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus.
Dengan reaksi kimia: Cara reduksi(pembuatan sol emas), Cara oksidasi (pembuatan sol
belerang), Cara hidrolisis (pembuatan sol feri hidroksida), Dekomposisi rangkap (koloid As)
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid,
peristiwa dimana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat
menghamburkan sinar ke segala jurusan. Sifat penghamburan cahaya oleh koloid ditemukan
oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari
Tyndall digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati, contoh dalam
kehidupan sehari hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang
merah/oranye, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang-hari berwarna biru,
sedangkan ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal tersebut
dikarenakan penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid diangkasa, dan tidak
semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama.

19 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
3. Alat dan Bahan
Alat-alat Bahan
1. Gelas kimia 1. Larutan FeCl3
2. Senter / laser 2. Belerang padat
3. Bunsen, kaki tiga, dan kawat kasa 3. Larutan gula
4. Tabung reaksi 4. Susu
5. Gelas ukur 5. Minyak goreng
6. Mortar & pastle 6. Sabun
7. Pipet tetes 7. Agar-agar bubuk
8. Batang pengaduk 8. Aquades

4. Cara kerja:
1. Pembuatan Sol Fe(OH)3
a. Menuangkan 25 mL aquades ke dalam gelas kimia 100 mL dan memanaskannya hingga
mendidih.
b. Menambahkan 20 tetes larutan FeCl3 jenuh. Memanaskan campuran tersebut sambil
diaduk perlahan-lahan hingga terbentuk larutan berwarna cokelat merah. Hasil dari
percobaan ini disimpan untuk percobaan efek Tyndal.
2. Pembuatan Sol Belerang
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Mencampurkan sekitar 1 spatula gula pasir dan 1 spatula belerang ke dalam lumping.
c. Menggerus campuran gula pasir dan belerang hingga halus.
e. Menuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi aquades 50 mL
dan aduk. Hasil dari percobaan ini digunakan untuk percobaan efek Tyndall.
3. Pembuatan Emulsi Minyak dalam Air
a. Memasukkan kira-kira 5 mL aquades dan 1 mL minyak goreng ke dalam tabung reaksi,
kemudian guncangkan.
b. Letakkan tabung tersebut pada rak dan amati.
c. Memasukkan kira-kira 5 mL aquades, 1 mL minyak goreng dan 1 mL detergen/sabun ke
dalam tabung reaksi, kemudian guncangkan.
d. Letakkan tabung tersebut pada rak dan amati. Hasil percobaan ini digunakan untuk
percobaan efek Tyndal.

20 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
4. Efek Tyndal
a. Mengamati interaksi zat-zat seperti; aquades, larutan gula, susu, sol Fe(OH)3 dan sol
belerang, dengan cahaya.
b. Menulis hasil pengamatan dalam sebuah tabel.

21 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
PERCOBAAN 4

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN LARUTAN

1. Tujuan Percobaan :
2. Memperkenalkan proses-proses dasar cara pemisahan dan pemurnian satu atau beberapa
zat dari campurannya
3. Memperkenalkan beberapa sifat dasar materi/zat melalui sifat fisika maupun kimia
melalui beberapa reaksi kimia

2. Dasar Teori
Proses Pemisahan
Proses pemisahan suatu zat dari campurannya pada dasarnya adalah pemisahan
berdasarkan sifat fisik dari zat-zat tersebut. Beberapa metode yang dapat sering digunakan
dalam proses pemisahan yaitu dekantasi, penyaringan, destilasi, ekstraksi, dan
kromatografi.
Dekantasi : merupakan proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut
dengan cara menuangkan zat cairnya melalui batang pengaduk atau alat bantu lainnya.
Proses ini dilakukan apabila kedua zat sudah terpisah dengan sendirinya, padat di bawah
dan cair diatas.
Penyaringan : merupakan proses pemisahan zat padat dan cair dengan melalui media
kertas dengan ukuran pori tertentu, dimana zat padat tidak dapat melewati pori sedangkan
zat cair lolos.
Distilasi : merupakan proses pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan titik
didih atau tekanan uap komponennya. Ada beberapa macam destilasi yaitu destilasi
sederhana (perbedaan titik didih tinggi), destilasi terfraksi (perbedaan titik didih rendah),
destilasi uap (perbedaan tekanan uap), destilasi vakum (titik didih sebagai fungsi dari
tekanan), destilasi azeotrop (terbentuk sistem azeotrop antar komponennya).
Ekstraksi : merupakan proses pemisahan berdasarkan kelarutan (kepolaran) suatu zat
terhadap dua pelarut yang berbeda.
Kromatografi : merupakan proses pemisahan berdasarkan sifat adsorpsi dari partisi zat
terhadap sistem zat lain.

22 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
3. Alat dan Bahan
Alat-alat Bahan
1. Corong 1. Garam
2. Kertas saring 2. Aquades
3. Cawan penguap 3. Bubuk kapur
4. Gelas kimia 4. CuSO4(s)

4. Cara kerja:
Penyaringan dan Penguapan
a. Ambillah 5 mL air laut yang sudah disiapkan, kemudian saring dengan menggunakan kertas
saring dalam corong penyaringan dan tampung filtrat ke dalam cawan penguapan yang
bersih. Filtrat dalam cawan kemudian diuapkan. Amati Kristal yang terbentuk, timbang dan
bandingakan dengan garam dapur awal.
b. Masukkan 2 atau 3 sendok bubuk kapur kedalam gelas kimia yang berisi 25 mL air, aduk
dan biarkan sampai kapur campuran terpisah. Pisahkan sentrat (bagian yang bening) dari
endapan dengan dekantasi.
c. Larutkan 5 gr tembaga (II) sulfat, CuSO4, ke dalam 25 mL air. Saring larutan tersebut dan
uapkan sampai volumenya menjadi 10 mL. Biarkan larutan sampai dingin dan tanpa
digoyang. Amati Kristal yang terbentuk.

Catatan → Jangan lupa membawa:


1. Buku catatan praktikum (jurnal praktikum)
2. Jas lab
3. Lap dan sabun
4. Pensil, penggaris, belpoin warna/spidol
5. Selotip dan gunting

23 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
PERCOBAAN 5

SIFAT LARUTAN ASAM, BASA DAN GARAM

1. Tujuan Percobaan :

Mahasiswa mampu membedakan senyawa asam, basa dan garam dengan benar

2. Dasar Teori

Larutan asam dan basa dapat dibedakan dengan pengujian menggunakan indikator.
Indikator yang biasanya digunakan adalah kertas lakmus merah dan biru. Kata asam berasal
dari kata bahasa Latin “acidum” yang dikaitkan dengan rasa asam dari buah-buahan. Lawan
kata asam adalah basa yang berasal dari bahasa Arab “alkali” yang artinya abu dari tanam-
tanaman. Apabila asam bereaksi dengan basa, akan menghasilkan garam yang bersifat netral.

Larutan asam dapat memerahkan kertas lakmus yang biru. Asam merupakan larutan
elektrolit yang dapat terurai di dalam air menghasilkan ion positif dan ion negatif, sesuai dengan
persamaan berikut :
HxZ(aq) -------------------------→ xH+ (aq) + Zx- (aq)

Larutan basa dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Basa memiliki sifat
kebalikan dari asam. Jika basa dilarutkan di dalam air, akan terurai menjadi ion positif dan
negatif, sesuai dengan persamaan berikut :
L(OH)x(aq) --------------------------→ L+(aq) + x(OH)-(aq)

Garam merupakan reaksi penetralan dari asam dan basa. Larutan garam tidak dapat
mengubah kertas lakmus menjadi merah atau biru. Contoh reaksi pembentukan garam adalah
sebagai berikut :
HCl + NaOH -----------------------→ NaCl + H2O
3. Alat dan Bahan
Alat-alat Bahan
1. Pipet tetes 1. HCl 1 M
2. Labu erlenmeyer 2. NaOH 1 M
3. Cawan porselen 3. Kertas lakmus biru & merah
4. Batang pengaduk
5. Corong

24 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
4. Cara Kerja
1. Siapkan 6 cawan porselen yang bersih.
2. Tiga cawan porselen diisi dengan potongan kertas lakmus warna biru dan tiga sisanya
dengan kertas lakmus warna merah.
3. Cawan porselen yang telah diisi dengan kertas lakmus merah dan biru (2 cawan) ditetesi
dengan HCl sebanyak 2 tetes, amati perubahannya.
4. Cawan porselen yang telah diisi kertas lakmus merah dan biru (2 cawan) ditetesi dengan
NaOH masing-masing 2 tetes, amati perubahannya.
5. 25 mL HCl 1M ditambahkan dengan 25 mL NaOH 1 M di dalam erlenmeyer, kemudian
diaduk sampai merata.
6. Cawan porselen yang berisi kertas lakmus merah dan biru (2 cawan sisanya) ditetesi
dengan larutan garam no 5 masing-masing 2 tetes dan amati perubahannya

25 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
PERCOBAAN 6
REAKSI ASAM - BASA

1. Tujuan percobaan :
Mahasiswa dapat mengisolasi indikator alam, analisa sifat keasaman zat serta menentukan
konsentrasi larutan HCl dan konsentrasi larutan CH3COOH dengan larutan NaOH.

2. Dasar teori
Terdapat definisi asam dan basa. Menurut Archenius, asam didefinisikan sebagai zat yang
larut dalam air dengan memberikan H+ sedangkan basa didefinisikan sebagai zat yang larut
dalam air dengan memberikan OH-. Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai pemberi
proton, sedangkan basa penerima proton. Menurut G.N. Lewis, asam didefinisikan sebagai
penerima pasangan electron sedangkan basa didefinisikan sebagai pemberi pasangan electrón.
Diantara definisi asam dan basa tersebut, teori yang paling umum digunakan adalah teori asam-
basa dari Lewis. Titrasi merupakan salah satu analisis konsentrasi suatu larutan berdasarkan
perhitungan volume larutan (volumetri). Titrasi asam-basa merupakan analisis konsentrasi
suatu asam atau basa berdasarkan reaksi penetralan. Larutan asam bila dicampur dengan larutan
basa akan menghasilkan garam dan air.
Titrasi asam-basa dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu asidimetri, bila larutan yang digunakan
untuk menitrasi hádala larutan basa. Contohnya, reaksi antara HCl (asam) dengan NaOH (basa)
:

HCl (asam)+NaOH (basa) → NaCl(garam) + H2O (aq)


Untuk mengetahui konsentrasi asam atau basa, digunakan persamaan:
V 1 X N1 = V2 X N2
Dimana :
V1 = Volume bahan yang dititrasi
N1 = Normalitas bahan yang dititrasi
V2 = Volume bahan yang penitrasi (titran)
N2 = Normalitas bahan yang penitrasi (titran)
Untuk mengetahui bahwa reaksi telah berlangsung sempurna, ditambahkan zat
yang dinamakan indikator asam basa. Indikator asam basa merupakan statu asam lemah yang
akan memberikan perubahan warna pada pH tertentu.

26 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
3. Alat dan Bahan
Alat-alat Bahan
1. Pipet tetes 1. HCl
2. Buret 2. NaOH 0,1 N
3. Labu erlenmeyer 3. CH3COOH
4. Statif 4. Etanol
5. Bunga 5. Material asam basa

4. Cara kerja:
Percobaan 1. Pembuatan indikator dari ekstrak tumbuhan
Kumpulkan bunga yang telah Anda siapkan berdasarkan warna dan jenisnya, timbang hingga
beratnya 1-2 gr. Potong kecil-kecil bunga tersebut dan masukkan ke dalam gelas kimia.
Tambahkan 5 mL alkohol atau campuran alkohol-aseton (1:1). Aduk sampai senyawa dalam
bunga terekstrak. Hati-hati dalam pengerjaan, jika pelarutnya kurang tambahkan lagi sebanyak
5 mL.

Skala pH
Ke dalam plat tetes, masukkan dua tetes larutan baku yang mempunyai pH tertentu (Ph
2;5;7;9;12; satu lubang satu larutan pH). Teteskan zat warna hasil ekstraksi ke dalam larutan
baku pH. Amati perubahan warna yang dihasilkan dari ekstrak bunga pada larutan asam
maupun basa.

Uji keasaman
Ke dalam plat tetes yang bersih, masukan ke sampo, sabun, deterjen, cuka, air soda, pasta gigi,
susu, atau makanan yang anda bawa. Teteskan ekstrak bunga dan amati perubahan warna yang
terjadi. Tentukan keasaman dari benda-benda yang Anda bawa tersebut.

Percobaan 2. Titrasi NaOH – HCl


1. Masukkan larutan NaOH 0,1 N ke dalam buret.
2. Masukkan larutan HCl sebanyak 25 mL kedalam erlenmeyer lalu diikuti dengan
penambahan indikator pp sebanyak 3 tetes.
3. Titrir larutan (2) lalu dititrasi dengan larutan (1). Catatlah volume NaOH yang
diperlukan sampai terjadi perubahan warna.

27 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
4. Hitunglah konsentrasi HCl! Ulangi percobaan 3 kali prosedur 1-4 di atas dilakukan juga
untuk menentukan konsentrasi larutan CH3COOH.
Catatan → Jangan lupa membawa:
1. Buku catatan praktikum (jurnal praktikum)
2. Jas lab
3. Lap
4. Bunga (kelompok)
5. Sampo, sabun, deterjen, cuka, air soda, pasta gigi, susu, atau makanan. (tugas kelompok)

28 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
DAFTAR PUSTAKA

JR, R.A. Day & A.L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.

HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Mataram: Lab. Kimia FPMIPA
IKIP Mataram

29 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram
Petunjuk Praktikum Kimia Dasar
2022
Format Laporan Hasil Praktikum

* cover (harus diketik)

Laporan Hasil Praktikum Kimia Dasar

PERCOBAAN .....

(JUDUL PERCOBAAN)

LOGO UNW

Disusun Oleh :
Nama :
NIM :
Kelompok :
Hari/Tgl :

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
2022

*Isi (ditulis tangan)


A. Judul Praktikum
B. Tujuan Prakitkum
C. Dasar Teori
D. Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan yang digunakan
b. Skema Prosedur Kerja (dalam bentuk diagram alir)
E. Hasil (tabel hasil pengamatan)
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka (min. 3 buku 4 internet atau 7 buku .)

30 Laboratorium Kimia
Fakultas Pertanian UNW Mataram

Anda mungkin juga menyukai