Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pengenalan Alat-alat

Mikrobiologi

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Mikrobiologi Ternak, yang berjudul “Pengenalan Alat-alat
Laboratorium Mikrobiologi” disusun oleh:
Nama               : Ardiansyah
Nim                 : 60700112049
Kelompok       : III (Tiga)
Jurusan            : Ilmu Peternakan
Telah diperiksa dengan teliti oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan diterima
sebagai laporan lengkap.
                                                  Gowa,    Juni 2013
           Koordinator Asisten                                                          Asisten

(               Andy, S.Pt                 )                                (     Nurwahidah.J   )
        NIP. 19811006 200910 1 001                                    Nim:60700110025

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

(Amriana Hifizah, S.Pt., M.Anim.st)


NIP. 19761214 200604 2 002

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium Mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai
kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat
berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam
Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan
yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat
yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau
meskipun sama tapi ukurannya berbeda (Tandra, 2013).
       Pengenalan alat ini sangat penting demi kelancaran praktikum kita selanjutnya. Dalam
sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat yang
akan digunakan dalam praktikum tersebut tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
cukup untuk menggunakannya (Tandra, 2013).
       Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakan alat – alat tersebut
dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak terjadi
kecelakaan akibat dari kesalahan praktikan.

B. Tujuan Praktikum
              Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui alat-alat laboratorium
dalam praktikum mikrobiologi beserta fungsinya.
                   
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
       Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organism hidup
yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi
tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir dan jamur (miko-logi), protozoa
(protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai
untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti
itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-
hari, mikroba (Volk, 1993:3).
       Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang
organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa.
Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah
ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai
mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun
terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena
mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis
yang utama (Feeyra, 2013).
       Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak penyakit yang telah melanda peradaban
manusia selama berabad-abad. Sebelum timbulnya pengertian bahwa penyakit menular
disebabkan oleh mikroorganisme, secara berkala populasi dihancurkan oleh wabah
penyakit seperti difteri, pes, dan cacar. Dengan diterapkannya penemuan-penemuan yang
dibuat di dalam bidang mikrobiologi, ilmu kedokteran telah mencapai suksesnya yang
paling besar dalam diagnosis, pencegahan, dan penyembuhan penyakit. Penurunan
dramatis jumlah kematian akibat infeksi, penggandaan panjang hidup rata-rata, dan
bertahun hidupnya sebagian besar anak-anak pada waktu lahir, sebagian besar merupakan
buah pengetahuan yang ditemukan melalui penelaahan mikroorganisme (Pelczar, 2008:2).
       Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada
di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama
dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa
alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu
ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes,
pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping
peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang
khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas
objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan
mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur
kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer
untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi (Alfi, 2013).
      
       Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan
dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan
dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan
praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan
didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam
sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat
yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus
merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan.
Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien
(Tandra, 2013).
       Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian.selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
di butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum terutama dalam proses praktikum
kimia ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing
didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu tentu alat-alat ini sangat di
butuhkan sekali alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam
prosedur pemakaiannya maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan
benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting
agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar.data-data yang tepat akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
       Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan
percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh
dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan
ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai
laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium
perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk
percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium dogunakan untuk berbagai
kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan
ukuran lantai seluas 100 m²   dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap
rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium.
Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi,
misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa (Suprianto, 2006).
       Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai
pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara
menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat
praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum mahasiswa dilibatkan aktif dengan
pemakaian alat dan bahan kimia. Mahasiswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih
terampil dan teliti dalam praktikum sehingga mahasiswa memperoleh hasil praktikum
seperti yang diharapkan (Maink, 2013).
        Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan, salah satu
jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi.
Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang
menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, sehingga suhu dapat mencapai 1210C.
Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit.
Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh
mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. Pemanasan basah bertekanan tinggi
(autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-
alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi
dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme
tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran
obyek yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada
volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan
pemanasan kering atau oven (Maink, 2013).
      
       Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua
fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar
supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan
baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
       Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-
faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang (Hilmi,
2007).
       Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril.
Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang
dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan
bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik.
Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko
kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran
dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Tandra, 2013).

BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
             Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal          : Senin/ 27 Mei 2013
Pukul                      : 08.30-12.00 Wita
Tempat                   : Laboratorium Kesehatan Hewan STPP Gowa
B. Alat dan Bahan
    1. Alat
        Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu autoklaf, batang gelas bengkok,
bunsen, cawan petri, erlenmeyer, gegep (penjepit), gelas piala, gelas ukur, incubator, kaca
preparat, laminar air flow, mikroskop, ose, oven, pengaduk, pipet, tabung durham dan tabung
reaksi.
   2.Bahan
             Dalam praktikum ini tidak menggunakan bahan.
C. Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Mengambil setiap alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
2. Mempelajari setiap fungsi alat yang digynakan dalam praktikum   
     mikrobiologi.
3. Mengamati dan menggambar setiap alat tersebut.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan

            Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :

No Nama Alat Fungsi Gambar

Untuk menumbuhkan
mikroba dan menguji
1. Tabung reaksi kimiawi

Untuk menampung
ataumengubah gas yang
2. Tabung durham terbentuk akibat
metabolism pada
bakteri yang diujikan.
Untuk meletakkan
objek yang akan
3. Kaca preparat diamati pada objek.

Untuk mengambil dan


menggores sampel yang
4. Ose akan diamati.

Untuk mensterilkan
suatu benda dengan
5. Autoklaf menggunakan uap.

Untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang
6. Oven tahan terhadap panas.
Untuk memanaskan dan
mensterilkan alat-alat
7. Bunsen yang terbuat dari
platina.

Sebagai tempat
pertumbuhan mikroba
8. Cawan petri secara kuantitatif dan
sebagai tempat
pengujian sampel.

Sebagai wadah larutan.

9. Gelas piala

Untuk menampung
larutan yang digunakan
10. Erlenmeyer untuk meracik dan
menghomogenkan
bahan yang diamati
Untuk mengambil dan
memindahkan bahan.
11. Pipet

Untuk mengaduk suatu


larutan atau bahan
12. Pengaduk

Untuk mengukur
volume suatu larutan.
13. Gelas ukur

Untuk mengaduk atau


menghomogenkan
14. Batang gelas bahan yang akan dibuat.
bengkok

Untuk membesarkan
benda sehingga
15. Mikroskop membantu dalam
pengamatan atau
melihat benda kecil.
Tempat pengerjaan
mikroba khususnya
16. Laminar air flow bakteri secara aseptik

Untuk menjepit tabung


reaksi atau alat lain.
17. Gegep/penjepit

Fungsi inkubator adalah


untuk menginkubasi
18. Inkubator atau memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol.

B. Pembahasan
     1. Alat-alat yang terbuat dari dari gelas
       Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat diketahui bahwa yang termasuk alat-
alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer, gelas piala, pipet,
pengaduk, cawan petri, gelas ukur,  dan batang gelas bengkok. Tabung reaksi merupakan alat
yang berfungsi untuk menumbuhkan mikroba dan menguji kimiawi. Fungsi tabung durham yaitu
untuk menampung atau mengubah gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Sedangkan pada erlenmeyer digunakan untuk menampung larutan yang digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan yang diamati. Pada gelas piala digunakan Sebagai
wadah larutan dan pipet diguanakan untuk mengambil dan memindahkan bahan. Untuk
pengaduk digunakan untuk mengaduk suatu larutan atau bahan, sedangkan cawan petri fungsinya
sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan, pada gelas batang bengkok
fungsinya mengaduk atau menghomogenkan bahan yang akan dibuat.
     2. Alat-alat Sterilisasi
       Yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven, dan bunsen. Autoklaf digunakan
untuk mensterilkan suatu benda dengan menggunakan uap, sedangkan untuk oven digunakan
untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas dan bunsen fungsinya untuk
memanaskan dan mensterilkan alat-alat yang terbuat dari platina.
3. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda sehingga membantu dalam pengamatan atau
melihat benda kecil.
4. Alat-alat lain
           Alat-alat lain yang diperkenalkan di laboratorium, salah satunya yaitu laminar air flow, ose ,
gegep dan inkubator dimana laminar air flow digunakan tempat pengerjaan mikroba khususnya
bakteri secara aseptik sedangkan pada ose digunakan untuk  mengambil dan menggores sampel
yang akan diamati. Gegep atau penjepit digunakan untuk menjepit tabung reaksi atau alat lain
sedangkan pada inkubator  untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang
terkontrol.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
       Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa alat-alat
yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dapat diketahui setelah diperkenalkan bahwa
yang termasuk alat-alat yang terbuat dari gelas seperti tabung reaksi, tabung durham, erlenmeyer,
gelas piala, pipet, pengaduk, cawan petri dan batang gelas bengkok. Sedangkan yang termasuk
alat-alat sterilisasi yaitu autoklaf, oven dan bunsen. Kemudian diperkenalkan juga cara
mendapatkan dan mengetahui mikroba dengan menggunakan mikroskop. Alat-alat lain seperti
laminar air flow, ose, gegep dan inkubator dan dijelaskan juga fungsi alat-alat tersebut satu per
satu alat laboratorium mikrobiologi.
B. Saran
            Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu sebaiknya pada percobaan
selanjutnya terlebih dahulu praktikan diperkenalkan dan kegunaan alat-alat yang akan dipakai
pada percobaan selanjutnya agar tidak kesalahan lagi dan bisa berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Alfi, Muhammad.2013.Laporan Praktikum Mikrobiologi. httpmuhammadalialfi.     
              blogspot.com201112laporan-praktikum-mikrobiologi-acara-1.html.(28   
              Mei 2013).
Fheeyra.2013.Laporan Praktikum Mikrobiologi.httpfheeyraredzqiiy.wordpress.
              com20091208laporan-praktikum-pengenalan-alat-mikrobiologi-2.html.
              (28 Mei 2013).
Hilmi, Yusuf.Biologi Umum.Surabaya:Sinar Wijaya.2007.
Hokayuruke.2013.Pengenalan Alat Laboratorium.httphokayuruke.blogspot.
              com201304pengenalan-alat-laboratorium.html..html.(28 Mei 2013).
Koesmadja.Kimia Dasar.Jakarta:Erlangga.2006.
Maink.2013.Pengenalan Alat-alat Mikrobiologi.http.www.mainkanakbugis.
              blogspot.com201212pengenalan-alat-alat-mikrobiologi.html..html.28   
              Mei 2013).
Pelczar.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta:Universitas Indonesia.2008.
Suprianto, Bambang.Biologi Umum II.Jakarta:Erlangga.2006.
Tandra, Rian.2013.Pengenalan Alat Mikrobiologi.http.www.riantandra.wordpress.
              com/tag/pengenalan-alat-mikrobiologi/.(28 Mei 2013).
Volk, Wesley.Mikrobiologi Dasar.Jakarta:Erlangga.1993.

Anda mungkin juga menyukai