Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEKNIK ANALISIS TANAH DAN TANAMAN

“KALORIMETER”

Dosen Pengampuh : leony Agustine , SP , MP

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

SIMPLISIUS JUANGFRI (C1012201001)


PIUS PATERNUS FERDYANTO (C1012201009)
KHALID MUHAMMAD ALI (C1012201020)
MUHAMMAD REZA PAHLEVI (C1012201021)
RIZKI (C1012201030)
IRGI SYAIFULLAH (C1012201043)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


(PPAPK)
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2022

1
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar belakang...............................................................................................................................3
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian kalorimeter...................................................................................................................4
B. Prinsip kerja kalorimeter................................................................................................................4
C. Jenis-jenis kalorimeter...................................................................................................................6
D. Aplikasi Kalorimeter...................................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................................................11
Saran....................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKAN.......................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan
dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi
yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara lain: energi kimia, energi
listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Salah satu
bentuk penerapan hukum kekekalan energi tersebut dapat dilihat pada saat
pengkonversian energi dari listrik menjadi energi panas dengan menggunakan
kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu metode analisa kimia yang didasarkan pada
tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan
menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kalori meter ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip kerja kalorimeter ?
3. Apa jenis-jenis kalorimeter ?
4. Bagaimana aplikasi kalorimeter ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peengertian kalorimeter.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja kalorimeter.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kalorimeter.
4. Untuk mengetahui aplikasi kalorimer.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kalorimeter

Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat


pada suatu perubahan atau reaksi kimia. Proses dalam kalorimeter berlangsung
secara adiabatik, yaitu tidak ada kalor yang keluar atau masuk dari
kalorimeter. Kalorimeter adalah proses pengukuran jumlah kalor reaksi yang
diserap atau dipelaskan pada suatu reaksi kimia dalam suhu ekpesimen.
Dengan menggunakan kalorimeter kita dapat menentukan apa jenis
reaksi yang terjadi, apakah reaksi tersebut endoterm ataupun eksoterm.
Kalorimeter berfungsi untuk mengukur besar kecilnya kalor jenis benda.

B. Prinsip kerja kalorimeter


Prinsip kerja kalorimeter berdasarkan azas black yang berbunyi “kalor
yang dilepas oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh
benda dingin”. Jadi ketika dua buah benda didekatkan satu sama
lainnya maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda panas ke benda
dingin hingga mencapai suatu keseimbangan termal atau mencapai
suhu seimbang. Dalam kasus kalorimeter, bagian benda yang panas
adalah wadah penampung sampel yang akan memberikan panas,
sedangkan bagian benda dingin adalah benda yang akan menerima
panas tersebut, biasanya berupa air.

4
Pada sistem tertutup kekekalan energi panas dapat dituliskan
sebagai berikut:
Qlepas= Qterima
DenganQ=m.c.∆T
Besaran-besaran yang biasanya digunakan pada persamaan atas
adalah:
Q= banyaknya kalor
m= massa zat (kg)
c= kalor jenis zat
∆T= perubahan suhu
C= kapasitas kalor suatu zat

5
C. Jenis-jenis kalorimeter

1. Kalorimeter sederhana
Kalorimeter sederhana ialah proses mengukur perubahan suhu
air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu
wadah terisolasi. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur
kalori reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya
reaksi netralisasi asam-basa / netralisasi, pelarutan atau pengendapan).
Pada kalorimeter ini, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang
diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas
dan lingkungan diabaikan.
Qreaksi = -(Qlarutan + Qkalorimeter)
Qkalorimeter = Ckalorimeter X DT
Dengan:
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter
DT = perubahan suhu
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat
diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat
pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.
Qreaksi = Qlarutan
Qlarutan =m x c x DT
Dengan:
m = massa larutan dalam kalorimeter (g)
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter
DT = perubahan suhu

6
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap
(DP = nol) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem =
perubahan entalpinya.
DH = Qp

2. Kalorimeter Larutan

Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk


mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem
larutan. Pada dasarnya, kalor yang disebabkan/diserap menyebabkan
perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per
kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem
larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup
tinggi dapat diperoleh di pasaran.
Kalor yang timbul pada reaksi akan diterima ataupun diserap
oleh sekeliling (lingkungan). Jadi terjadi perubahan kalor dari sistem
ke lingkungan atau sebaliknya. Apabila kita memandang larutan yang
diuji sebagai sistem maka seluruh aspek diluar sistem disebut
lingkungan. Jadi tidak seluruhnya kalor yang terlibat dipindahkan dari

7
larutan ke air atau penerima panas, akan tetapi juga akan dipindahkan
ke tempat kalorimeter tersebut.
Sehingga perhitungannya menjadi:
Qlepas = Qterima
Qlepas=m.c.∆T+C.∆T
Dengan:
m = massa zat
c = kalor jenis zar penerima panas
C = kapasitas kalor kalorimeter
∆T = perubahan suhu

8
3. Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2
berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam kalorimeter bom adalah kalorimeter bom adalah jenis
kalorimeter volume tetap. Sehingga dalam perhitungan tidak ada
perubahan volume (usaha termodinamika = 0).

Sejumlah sampel ditempatkan sebuah tabung di dalam kalorimeter,


lalu pada tabung tersebut dialirkan oksigen dengan tekanan tinggi (25
atm). Untuk melakukan pembakaran (ignition), digunakan aliran listrik.
Aliran listrik akan membakar sampel dengan oksigen berlebih. Kalor yang
dilepas akan diserap oleh air sekitar sekaligus dengan wadahnya. Tentu
saja dalam perhitungan akan dilakukan koreksi, sehingga dilakukan
kalibrasi kalorimeter. Koreksi tersebut meliputi input energi listrik,
penyusutan kawat, pembentukan asam akibat oksidasi. Jadi pembakaran
sempurna untuk senyawa yang mengandung S dan N biasanya akan terjadi
perubahan pH.
Perhitungan pada kalorimeter bom hampir mirip dengan kalorimeter
larutanyaitu:
Qlepas =Qterima

Qlepas =m. c . ∆ T +C . ∆ T

Namun, apabila dikaitkan dengan hukum-hukum termodinamika, maka


perhitungannya:

- Kalorimeter bersifat adiabatis, kalor tidak ada yang keluar masuk dari
kalorimeter. (Q = 0)
- Tidak ada usaha karena volume konstan (W=0)
ΔU (total)=Q+W =0
- Larutan dipandang sebagai sistem.
ΔU ( total ) =ΔU ( sistem )+ ΔU ( lingkugan )=0
ΔU ( sistem)=−ΔU (lingkungan)=−C v ΔT

Sebelum dilakukan pengukuran, biasanya kalorimeter bom dikalibrasi


terlebih dahulu dengan menggunakan asam benzoat. Kawat yang

9
mengalirkan arus listrik biasanya mengalami penyusutan. Maka
perhitungannya;

ΔH c=ΔH c (asambenzoat )x m( a sam benzoat)+ ΔH c( kawat )x Δm(kawat )


ΔH c=C v . ΔT →C v= ΔH c / ΔT

Setelah Cv kalorimeter telah diketahui maka dapat dilakukan


pengukuran entalpi pembakaran dari sampel.

D. Aplikasi Kalorimeter

1. Aplikasi kalorimeter dilaboratium

Digunakan untuk mengukur / menentukan nilai


kalor zat makanan karbohidarat, protein atau
lemak.

Digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang


terlibat pada reaksi kimia dalam system. Pada
dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap
menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.

Kalorimeter sederhana digunakan dilaboratorium


kimia untuk mengukur perubahan panas

2. Aplikasi kalorimeter di kehidupan sehari-hari

10
Aplikasinya yaitu terdapat pada teko pemanas, penanak nasi, kompor listrik, pemanas
ruangan dan setrika.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Kalorimeter merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk membuktikan
kebenaran dari hukum kekekalan energi dengan dapat ditentukannya nilai dari
tara panas listrik yang dihasilkan.
2. Prinsip kerja sistem kalorimeter yaitu, arus listrik yang dialirkan kedalam
kalorimeter, masuk melewati kumparan, pada saat arus listrik melewati kumparan
terdapat daya disipasi yang berupa panas, panas yang dihasilkan akan menaikkan
suhu air.
3. Jenis-jenis kalorimeter yaitu : kalorimeter sederhana, kalorimeter larutan,
kalorimeter bom, dan kalorimeter elektrik.
4. Aplikasi kalorimeter terdapat di laboratorium dan kehidupan sehari-hari.

Saran

Sebaiknya sebelum menggunakan alat kalorimeter, disarankan untuk mengetahui


prinsip kerja dari alat itu dan cara penggunaannya dengan benar.

11
DAFTAR PUSTAKAN

Anonimus. 2009. dalam http://deletander.blogspot.com/2009/11/kalorimeter-bom/ Diakses


pada tanggal 22 November 2016.

Anonimus. 2009. dalam


http://diannovitasari.wordpress.com/jenis-jenis-kalorimeter/ Diakses pada tanggal
22 November 2016
Anonimus. 2016. dalam

http://www.utkita.web.id/2016/08/50-alat-alat-laboratorium-sains-ipa-biologi-
fisika-beserta-fungsinya/ diakses pada tanggal 23 November 2016.

Juliansyah, Eka Dwi. 2010. Laporan Praktikum Fisika Dasar Modul 8 Kalorimeter. Fakultas
Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Risyad, Atikah, Adrian Hartanto, dan Tongam May Andrivan. 2012. Instrumentasi Analitik
tentang : Kalorimeter. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

12

Anda mungkin juga menyukai