Anda di halaman 1dari 25

ANNISA APRILLIANI

HESTI OKTA DWI J


IRA RAHMADANIA P
KRISTIN ANASTASYA
Hubungan Gerak Translasi dan
Rotasi
 TRANSLASI
Gerak translasi dapat diartikan sebagai
gerak pergeseran suatu benda dengan
bentuk dan lintasan yang sama.
 ROTASI
gerak rotasi adalah gerak perputaran benda
terhadap sumbu atau porosnya. Setiap
benda yang berputar pasti mengalami
perpindahan sudut.
Gambar Hubungan
Kecepatan dan Percepatan
Sudut
 Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah besarnya sudut
yang ditempuh saat gerak melingkar tiap
satuan waktu. Kecepatan sudut
dilambangkan ω (omega). Besar sudut
yang ditempuh dalam waktu satu periode T
sama dengan 2π radian.
Kecepatan dan Percepatan
Sudut
 Percepatan Sudut
Percepatan sudut adalah laju perubahan
kecepatan sudut yang terjadi tiap satuan
waktu.
CONTOH SOAL
 Kincir angin yang pada mulanya diam
sesaat kemudian berputar karena ditiup
angin. Setelah 2 sekon, besar kecepatan
sudutnya bertambah menjadi 90o/s.
Berapa besar percepatan sudut rata-
rata kincir angin ?
PEMBAHASAN :

Secara rata-rata, besar kecepatan


sudut kincir angin bertambah 45o/s setiap 1
sekon.
 Roda berputar searah putaran jarum jam,
menempuh sudut 360o selama 4 sekon, lalu
roda berputar 180o selama 2 sekon
berlawanan arah putaran jarum jam.
Berapa besar kecepatan sudut rata-rata roda?
Pembahasan
Rotasi Dengan Percepatan Sudut
Tetap
Dalam rotasi dengan percepatan sudut
konstan atau tetap diperoleh persamaan
sbb :
Energi Gerak Rotasi
Benda yang bergerak lurus mempunyai
energi kinetik yang dapat dihitung
menggunakan rumus :
CONTOH SOAL
 Partikel bermassa 1 kg berjarak 2 meter dari sumbu
rotasi, berotasi dengan kelajuan sudut 4 rad/s.
Tentukan energi kinetik partikel!.

Pembahasan
Diketahui :
Massa partikel (m) = 1 kg
Jarak partikel ke sumbu rotasi (r) = 2 meter
Kelajuan sudut partikel = 4 rad/s . Ditanya : Energi
kinetik (EK) partikel ketika bergerak rotasi ?
Momen Inersia
Pada gerak rotasi momen inersia dapat
dinyatakan sebagai ukuran kemampuan
suatu benda untuk mempertahankan
kecepatan sudutnya. Momen inersia dari
sebuah partikel dapat didefinisikan
sebagai hasil kali massa partikel (m)
dengan kuadrat jarak tegak lurus
partikel dari titik poros (r2).
CONTOH SOAL
Batang AB bermassa 3 kg ketika diputar
melalui B, momen inersianya 27 kg m2.
Jika diputar melalui C, momen
inersianya menjadi…
PEMBAHASAN :
 Diketahui :
m = 3 kg
IB = 27 kg m2
 Ditanya :
IC ?
 Jawab :
IB = m
27 kg m2 = (3 kg)(r2)
27 kg m2 / 3 kg = r2
9 m2 = r2
r=3m
Panjang AB = panjang AC = 3 meter
 Momen Inersia batang ketika diputar melalui C :
IC = m r2
IC = (3 kg)(6m)2
IC = (3 kg)(36 m2) = 108 kg m2
Kekalan Momentum Sudut
Hukum kekekalan momentum
“sudut menyatakan bahwa jika resultan
momen gaya pada sebuah benda tegar yang
bergerak rotasi bernilai nol maka momentum
sudut benda tegar yang bergerak rotasi
selalu konstan. Rumus hukum kekekalan
momentum sudut dapat diturunkan secara
matematis dengan memodifikasi rumus
hukum II Newton versi momentum sudut”.
Rumus hukum II Newton versi
momentum sudut ini merupakan analogi
rotasional dari rumus hukum II Newton
versi momentum
 Jika resultan momen gaya bernilai nol
maka rumus di atas berubah menjadi :
CONTOH SOAL
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal
homogen mula-mula berputar pada
porosnya dengan kelajuan sudut 4 rad s–1.
Massa dan jari-jari piringan 1 kg dan 0,5 m.
Jika di atas piringan diletakkan cincin yang
mempunyai massa dan jari-jari 0,2 kg dan
0,1 m dan pusat cincin tepat di atas pusat
piringan silinder pejal, maka piringan
silinder pejal dan cincin akan berputar
bersama-sama dengan kelajuan sudut …
 Pembahasan :
 Momen Inersia silinder pejal : I = ½ m r2 = ½
(1 kg)(0,5 m)2 = (0,5)(0,25) = 0,125 kg m2
 Momen Inersia cincin : I = m r2 = (0,2 kg)(0,1
m)2 = (0,2)(0,01) = 0,002 kg m2
 Momentum Sudut awal (L1) = Momentum
Sudut Akhir (L2)
I1 ω1 = I2 ω2
(0,125 kg m2)(4 rad/s) = (0,125 kg m2 + 0,002
kg m2)(ω2)
(0,5) = (0,127)(ω2)
ω2 = 0,5 : 0,127
ω2 = 4 rad/s
Gerak Menggelinding
 Gerak Menggelinding
Contoh lain penerapan benda yang
bergerak rotasi dan translasi adalah
gerak menggelinding. Untuk
menentukan gaya-gaya yang bekerja
pada gerak menggelinding.
Berdasarkan letak gaya yang bekerja pada
benda ada dua jenis gerak menggelinding,
yaitu:
 Gerak menggelinding dengan gaya F berada
tepat di bidang datar.
Kesetimbangan gaya yang bekerja
pada sistem ini adalah:
•Pada gerak translasi berlaku

•Pada gerak rotasi berlaku:


 Gerak menggelinding pada bidang miring

Kesetimbangan gaya yang bekerja pada system ini adalah :


• pada gerak translasi berlaku :
 pada gerak rotasi berlaku :
CONTOH SOAL
 Sebuah bola pejal bermassa 10 kg
berjari-jari 70 cm menggelinding di atas
bidang datar karena dikenai gaya 14 N.
Tentukan momen inersia,percepatan
tangensial tepi bola, percepatan sudut
bola, gaya gesekan antara bola dan
bidang datar, serta besarnya torsi yang
memutar bola!

Anda mungkin juga menyukai