Anda di halaman 1dari 72

Rotasi Benda Tegar

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Perhatikan gerak CD, daun kipas angin, balingbaling, atau jarum alat-alat ukur? Masingmasingnya melibatkan benda yang berputar
disekitar suatu titik yang diam. Gerak berputar
pada suatu sumbu tetap ini disebut Gerak
Rotasi.

Gerak rotasi terjadi dalam semua


skala, mulai dari gerak elektron
dalam atom sampai gerak seluruh
galaksi di alam semesta.
Pada bab ini akan dipelajari gerak benda yang berotasi. Benda disini
dianggap memiliki ukuran dan bentuk yang tetap yang memiliki gerak
rotasi dan translasi. Benda yang ukuran dan bentuknya tidak berubah
ini disebut2016
Benda
Tegar (Rigid Body).
Afdal, Jurusan Fisika
Universitas
2

Beberapa Fenomena Rotasi yang Lain

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Gerak Melingkar
Homogen
Gerak rotasi = gerak dalam lintasan lingkaran.
Apakah arti begerak dalam sebuah lingkaran? Jari-jari
(radius) harus tetap!

Dalam gerak melingkar, radius tetap, tetapi sudut (arah)


selalu berubah. Jadi gerak melingkar adalah gerak
dipercepat.
Di sini dianggap sudut berubah dengan laju tetap. Tipe
gerak ini2016disebut
gerak melingkar seragam ---> 5Gerak
Afdal, Jurusan Fisika
Universitas

Huruf mana yang bergerak lebih cepat?

Kedua titik menempuh sudut atau putaran yang sama dalam waktu yang
sama.
Tetapi kelajuan linier keduanya tidak sama.
Jadi, benda tegar tidak dapat diperlakukan sebagai sebuah titik (partikel).
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Besaran-Besaran Angular (Susut)


Posisi Sudut ()
Angular Position
Salah satu cara mendeskripsikan
gerak rotasi benda ini adalah
dengan menentukan koordinat
(x, y) dari titik terntu pada
benda, misalnya titik P. Tetapi
cara ini kurang menguntungkan
karena setiap saat harus
ditentukan dua buah nilai, yaitu
x dan y. Sebagai gantinya
perhatikan garis OP. Garis OP ini
posisinya tetap pada jarum.
Sudut () yang dibentuk garis
OP dengan sumbu-x dapat
digunakan untuk
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Satuan
Sudut
s=r
1 rad

Satuan yang umum dipakai untuk


menyatakan besar suatu sudut adalah
radian.
Satu Radian = besar sudut yang dibentuk
di pusat lingkaran saat panjang busur
yang dibentuk sama panjang dengan jarijari lingkaran (r).

Panjang satu keliling lingkaran adalah 2r. Sedangkan


besar sudut untuk satu putaran penuh adalah 360o.
Sehingga,

3600
1rad
57,30
2
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

1
rad
rad
360
180
0

Kecepatan Sudut ()
Angular Velocity

Perhatikan sebuah titik pada sebuah roda yang


berotasi pada sumbu tetap O.
Gerak melingkar dapat dideskripsikan dalam laju
perubahan sudut . Misalnya pada waktu t1 garis OP
membentuk sudut 1 terhadap sumbu-x. Pada waktu
berikutnya (t2) sudut berubah menjadi 2.
Maka dapat didefenisikan kecepatan sudut rata-rata (av) :

av

2 1

t2 t1
t

Kecepatan sudut sesaat, :

lim
t 0

t dt

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

d
dt
9

Percepatan Sudut ()
Angular Acceleration

Saat mengayuh pedal sepeda lebih kuat atau mengerem, maka roda sepeda
sedang mendapat percepatan sudut.
Misalnya pada waktu t1, keceptan sudut adalah 1 . Pada waktu berikutnya
(t2) kecepatan sudut berubah menjadi 2. Maka dapat didefenisikan
percepatan sudut rata-rata (av):

f i
av

t f ti
t
Percepatan sudut sesaat,
d
lim

t 0
t
dt
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

dt
10

Hubungan Kecepatan Linier dan Kecepatan Sudut

s R

vav

R
t
t
t

v lim
v lim
R
R lim
R
t 0 av
t 0
t 0
t
t
( AB / 2)
sin / 2
R

v R

Untuk kecil berlaku

sin

AB s

Arah Kecepatan Sudut

sehingga
sin / 2 / 2

AB / 2 s / 2


v r

(s / 2)
/ 2
R

s R
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Arah kecepatan sudut


searah dengan arah sumbu


v r sin
11

Percepatan Tangensial
(atan)

v R
atan

atan

dv
dt

d
d
R R
dt
dt

atan R
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

12

Percepatan Radial (arad)


Disebut Percepatan
centripetal (ac) Percepatan rata-rata
dalam selang waktu
t : v
R

Percepatan
sesaat:

r
v
a lim
t 0 t
Dengan arah menuju
pusat putaran
r

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

13


v 2v sin

2
Untuk kecil berlaku

s / 2
sin

R
2

v v


s 2 R sin

v

v

Untuk kecil
berlaku

sin

2
2

sin

s R


sin

2
2

v v

s vt

AB s

vt

R

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

s
R

v vt

v
R
v v 2

t R

r
v
a lim
t 0 t

r v2
a
R
Dengan arah menuju pusat
putaran
14

Jadi, percepatan radial (arad) atau


percepatan sentripetal (ac) untuk
benda yang bergerak dengan
kelajuan tangensial v pada jarak R
dari sumbu putar adalah

r
v2
ac r
R
dengan arah menuju pusat putaran .

Setiap benda yang bergerak


melingkar (berotasi) pasti ada gaya
yang berarah ke sembu yang
bekerja padanya (gaya sentripetal).
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Tanpa gaya sentripetal, suatu


benda akan yang bergerak akan
terus bergerak dalam lintasan
lurus.
Dengan gaya sentripetal, suatu
benda yang bergerak akan
dipercepat ke arah dalam dan
terus mengubah arahnya
sehingga bergerak melingkar.

Bola bergerak melingkar karena ada gaya tarik tali yang


menariknya ke arah sumbu putar. Hal yang sama dengan
bumi yang bergerak melingkat karena gravitasi matahari.
15

Persamaan Gerak Rotasi


Pada kasus konstan maka dapat
diintegralkan untuk memperoleh dan
sebagai fungsi waktu

konstan

0 t
d
d 2

dt
dt 2

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

1 2
0 0t t
2

16

Perbandingan Kinematika Rotasi dan


Translasi
Angular

Linear

konstan

a konstan

0 t

v v0 at

1
0 0 t t 2
2

1
x x0 v0t at 2
2

Untuk sebuah titik pada jarak R dari sumbu rotasi:

x R

atan R

v R

v2
ac
2R
R

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

17

Contoh:
Sebuah CD berputar 30 putaran/menit.
Tentukan:
a) kecepatan sudut cd
b) sudut yang ditempuh per sekon
c) Kecepatan linier titik yang berjarak 2
cm dan 5 cm dari pusat cd.

30 rot/ min 30 rot / 60 s

0,5 rot / s

0,5 360o / s 180o / s

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

18

Contoh:
Sebuah grindstone berputar dengan percepatan
sudut tetap = 0,35 rad/s2. Pada t = 0,
kecepatan angularnya o= - 4.6 rad/s dan garis
referensi berada pada posisi horizontal o=0.
(a) Berapa waktu untuk garis referensi untuk mencapai posisi = 5,0 putaran?
(b) Gambarkan rotasinya antara t = 0 dan 32 s.
(c) Kapan grindstone berhenti?

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

19

The blades of an electric blender are whirling with an


angular velocity of +375 rad/s while the puree button is
pushed in, as Figure 8.11 shows. When the blend button is
pressed, the blades accelerate and reach a greater angular
velocity after the blades have rotated through an angular
displacement of +44.0 rad (seven revolutions). The angular
acceleration has a constant value of +1740 rad/s2. Find the
final angular velocity of the blades.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

20

Gambar menunjukkan suatu peralatan yang dapat digunakan


untuk mengukur kelajuan peluru. Alat mempunyai dua
peringan berputar, yang terpisah pada jarak d = 0,850 m dan
berotasi dengan kelajuan sudut 95,0 rad/s. Peluru awalnya
menembus piringan kiri kemudian piringan kanan. Jika
perpindahan angular antara dua lubang peluru adalah 0,24
rad, berapa kelajuan peluru?

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

21

Seseorang menurunkan ember ke dalam sumur dengan


pemutar yang berdiameter 0,4 m. Pemuatar bergerak
dengan kelajuan tangesial konstan 1,20 m/s dalam lintasan
lingkaran. Pemutar terhubung dengan sebuah kumparan
dimana tali ember dililitkan. Bila diameter kumparan
adalah 0,1 m, berapa kelajuan ember turun?

--->

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

22

Seseorang menurunkan ember ke dalam sumur dengan pemutar


yang berdiameter 0,4 m. Pemuatar bergerak dengan kelajuan
tangesial konstan 1,20 m/s dalam lintasan lingkaran. Pemutar
terhubung dengan sebuah kumparan dimana tali ember
dililitkan. Bila diameter kumparan adalah 0,1 m, berapa kelajuan
ember turun?

k p
--->

vk v p

rk rp
rk
0,05m
vk v p
1,2m/s=0,3m/s
rp
0,2m

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

23

Kombinasi dua-rodagigi digunakan untuk mengangkat


beban L dengan kelajuan konstan arah ke atas 2,50 m/s. Tali
penggantung beban dililitkan pada silinder dibelakang
rodagigi besar. Tentukan kecepatan angular (besar dan
arah) dari roda gigi besar dan kecil.

2016
Afdal, Jurusan Fisika Universitas

24

Suatu roda dengan jari-jari R = 0,4 m berotasi pada sumbu


tetap. Sebuah tali dililitkan pada roda. Dimulai pada t = 0,
tali ditarik sehingga roda bergerak dengan percepatan
konstan a = 4 m/s2. Berapa putaran yang dibuat roda
dalam 10 sekon? (Satu putaran = 2 radians)

= a / R = 4 / 0,4 = 10
rad/s2

1
0 0 t t 2
2

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

= 0 + 0(10) + (10)(10)2 =
500 rad
1 rot
500 rad x
2 rad
80 putaran
25

m4

Energi dalam Gerak


Rotasi
Suatu benda tegar terdiri atas sejumlah

partikel dengan massa m1, m2, .


Masing-masing pada jarak r1, r2, dari
sumbu rotasi. Benda tegar berotasi
vi
benda
dengan kecepatan sudut
.rSaat
i
tegarkinetik
berotasi,
kecepatan
partikel ke vi
nergi
partikel
ke-i:
I
dinyatakan
1
1oleh

m v mi ri
2
2
nergi kinetik total:
1
1
2
2
K m1r1 m2 r22 2 ...
2
2
2
i i

1
1
2 2
K mi ri
2
i 2

m r

i i

2
m
r
ii
i

r3

r2

m1

m2

Apa arti I secara


fisis?

Bandingkan EK rotasi dengan EK


translasi

1 2
K I
2

EK rotasi
2

Besaran dalam tanda kurung


disebut momen inersia (I) benda.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

m3

r1

r4

1 2
K mv
2

EK
translasi
Jadi, momen inersia (I)
dalam gerak rotasi analogi
dengan massa dalam gerak
tranlasi
26

Menghitung Momen Inersia


A. Momen Inersia Sistem Partikel
Perhatikan sistem N partikel diskrit yang diputar terhadap suatu titik tetap
O. Momen inersianya adalah I:

I mi ri

i 1

dimana
ri adalah jarak dari partikel ke-i dengan massa mi ke sumbu putar O
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

27

Contoh:
Empat buah titik massa dengan massa yang
sama yaitu m berada pada sudut-sudut
bujursangkar dengan jari-jari L. Tentukan
momen inersianya bila diputar dengan
sumbu putar tegak lurus pusat bujursangkar.
L/2
m

i 1

L
m

Ke-empat partikel mempunyai jarak


yang sama ke sumbu putar yaitu r
r 2

I mi ri

L2

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

L2
L2
L2
L2
I m m m m
2
2
2
2

1
I mL2
2
28

Contoh
: I untuk benda yang sama
Hitung

dengan contoh yang sama, tetapi


dengan sumbu putar melewati titik
pusat, sejajar dengan bidang (lihat
gambar):

I mi ri 2
i 1

I mi ri 2
i 1

L2
L2
L2
L2
I m m m m
4
4
4
4

I mL2
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

I mL2 mL2 m02 m02

I 2mL2
Untuk suatu objek tertentu, I
dapat berbeda-beda bergantung
pada posisi sumbu rotasi.
29

Soal Latihan:
Suatu bentuk segitiga dibuat dari bola-bola identik dan
batang kaku tak-bermassa. Tentukan momen inersia, bila
sumbu putar masing-masing adalah Ia, Ib, dand Ic.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

30

B. Momen Inersia Benda


kontinu
N
m

I mi ri 2

I mi ri 2

i 1

i 1

I lim ri 2 mi r 2 dm r 2 dV
mi 0 i

I r 2 dV

adalah massa jenis


benda

Benda 1 dimensi:

I x dx
2

x
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

31

Batang 1 Dimensi Homogen

Suatu batang 1 dimensi dengan panjang


L dan massa M diputar ditengah-tengah
batang tegak lurus bidang xy. Benda
homogen (rapat massa () konstan).
Hitunglah momen inersianya.

dm dx
I x 2 dm x 2 dx

L/2

x dx
2

L / 2

1 3
x
3

L/2

L / 2

1

3

1 3 1
1
2
I L L L ML2
12
12
12
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

L
L

2
2

32

I MR

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

1
2
I MR
2

33

I MR

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

1
2
I MR
2

34

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

35

Teorema Sumbu Sejajar


Bila momen inersia benda padat dengan massa M yang
diputar terhadap sumbu yang melewati pusat massa (ICM)
diketahui. Maka momen inersia terhadap sumbu yang
2
I I CM
Md
sejajar dengan sumbu
yang
melewati pusat massa dan
berada pada jarak h diberikan oleh:

CM

1
I CM MRo2
2

I ?
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Jadi jika ICM, akan


mudah
menghitung
momen inersia
terhadap sumbu
lain yang sejajar.
36

Suatu batang 1 dimensi:


panjang L, massa M, rapat
massa homogen. Berapa
momen inersia bila sumbu
putar pada salah satu ujung
Hitung
batang. langsung

Dengan Teorema Sumbu Sejajar

IU x 2 dm x 2dx
I CM

IU x 2 dx
0

1
I U x 3
3

1
3
3
L 0
3

1 3 1
IU L L L2
3
3

1 2
IU ML
3
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

1
ML2
12

D L/2

I I CM MD 2
1
2
2
IU ML M L / 2
12

1 2
IU ML
3
37

I I cm Md

1
2
2
MR0 MR0
2
3
2
MR0
2

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

38

Dinamika Gerak
Rotasi

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

39

Torsi (Torque,

Benda yang awalnya diam akan


mengalami gerak translasi bila
ada gaya total yang bekerja.

Apa yang menyebabkan


suatu benda berputar
(berotasi) dan apa yang
menentukan besar
percepatan sudut benda?
Bagaimana cara membuat
mainan ini berputar?

Faktor yang menentukan


percepatan benda:

Massa Makin besar


massa makin kecil
percepatan
Gaya makin besar gaya
(makin cepat kelajuannya
bertambah).
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Diberi gaya!
Didorong atau
ditarik.
Apakah setiap gaya yang
diberikan akan membuat
benda berputar?
40

Bagaimana sifat gaya yang menentukan seberapa efektif gaya


tersebut menyebabkan atau mengubah gerak rotasi? Bayangkan
anda akan membuka pintu yang berputar pada engsel atau akan
membuka baut dengan sebuah kunci. Faktor apa saja yang
mempengaruhi efektifitas gaya yang diberikan terhadap
perputaran pintu atau baut.

Besaran yang menunjukkan keefektifan suatu gaya


dalam mengubah kecepatan rotasi disebut torsi
( ).
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

41

F1

F2
F3

Gaya F1, F2 dan F3 bekerja di titik yang sama dan arah yang
sama terhadap sumbu putar (engsel pintu). Tetapi gaya F3
yang terbesar akan memberikan perubahan kecepatan
sudut yang paling besar terhadap pintu.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

42

F1

F2
F3

Gaya F1, F2 dan F3 sama besar, tetapi gaya F3 menghasilkan


torsi () yang lebih besar dalam memutar pintu daripada
gaya F2 dab F3 karena jaraknya (r) ke sumbu putar lebih
jauh.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

43

Suatu gaya F bekerja pada suatu sudut terhadap lengan


yang sedang berputar terhadap suatu titik pivot. R adalah
jarak antara titik pivot dan F. Maka bagian gaya yang
efektif dalam memutar pintu adalah sebesar F sin

sin
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

44

rF sin

Torsi adalah sebuah


dimana
vektor,

r

F

Jadi, torsi dapat ditulis


sebagai perkalian silang
antara vektor perpindahan Arah torsi sesuai arah
r
gerak
r bila diputar
dengan vektor
gaya:
F
sekrup putar kanan
r
r r
dari r menuju
r F

Besar torsi
adalah

rF sin

r r jarak gaya ke sumbu putar

F Besar gaya

Sudut antara r dan F


Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

r
F
r
F

45

Bila terdapat beberapa torsi bekerja pada sebuah


benda, maka torsi total adalah jumlah vektor dari
masing-masing torsi. {Hati-hati dengan
penjumlahan vektor}
Torsi Positif atau negatif
1.

2.
3.

Torsi positif bila arah rotasi berlawanan dengan arah


putaran jam dan torsi negatif bila rotasi searah
putaran jam.
Dapat juga digunakan aturan yang merupakan kebalikan
dari aturan pertama.
Dapat juga ditetapkan, torsi yang menyebabkan putaran
yang searah dengan arah gerak translasi sebagai torsi
positif.

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

46

Contoh: Tentukan torsi total pada roda

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

47

Contoh: Tentukan torsi total pada roda


1 F1 (R1 sin 90o)
(50,0 N)(0, 300 m) 15,0 Nm

2 F2 (R2 sin 60o)


(50,0 N)(0,500 m)(0,866)
21,7 Nm

net 1 (c.c.w) 2 (c.w.)


1 ( 1) 2 ( 1)
(15,0 Nm)- (21,7 Nm)
-6,7 Nm 6,7 Nm (c.w.)
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

c.w: clock wise


c.c.w: counter clock
wise
48

Latihan
:

Calculate the torque on the 2.00-m long


beam due to a 50.0 N force (top) about
(a) point C (= c.m.)
(b) point P

Calculate the torque on the 2.00-m long


beam due to a 60.0 N force about
(a) point C (= c.m.)
(b) point P
Calculate the torque on the 2.00-m long
beam due to a 50.0 N force (bottom) about
(a) point C (= c.m.)
(b) point P
Calculate the net torque on the 2.00-m
long beam about
(a) point C (= c.m.)
(b) point P
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

49

Latihan: Tentukan massa m untuk


mengimbangi mobil

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

50

Momentum
Sudut
Telah dilihat beberapa besaran fisis yang memiliki analogi

L rotasi
dalam gerak rotasi. Analogi momentum dalam gerak
disebut momentum sudut (
).
Hubungan momentum linier dengan momentum
sudut


mirip dengan hubungan antara gaya
torsi, di mana
dengan
rF

Untuk partikel dengan massa m, v

kecepatan
p mv
Momentum
Linier:
Momentum sudut didefenisikan
sebagai:
r r
r

L r mv
r r r
Lr p

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

51

r r r
Lr p

dp
F
dt

dp

rF r
dt

d dr dp
r p p r
dt
dt
dt
d r r
r r r
L v mv r F
dt

0
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

dL

dt
Perubahan momentum sudut
sama dengan torsi.

L momentum sudut

torsi total
Pada gerak translasi hubungan
ini mirip dengan,

r r
dp
F
dt
52


v r

r r r r
r r
r r
L r p r mv r m r

r
r r r
r r r
L m r r r r

r r 2
r r
r r r dan r 0

2
L mr
Untuk banyak partikel

r
r
2 r
2 r
2 r
2
2
2
L m1r1 m2 r2 m3r3 .....= m1r1 m2 r2 m3r3
m1r12 m2 r22 m3r32 ...=

m r
i

i i

I : Momen inersia

L I
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

53

Kekekalan Momentum Sudut


r
dL
r

dt

Jika torsi total yang bekerja pada suatu sistem adalah nol,
maka momentum sudut sistem tetap (kekal) Hukum
kekekalan momentum
sudut.

dL

0 dt 0 L kekal

r
r
L f Li
r
r
vf
r
r
vi
I f f I ii I f
Ii
rf
ri
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

54

Bila pemain ski yang


berputar menarik
lengannya ke arah badan,
maka kecepatan putarnya
naik.

Momen inersia
besar
Kecepatan rotasi
kecil

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Momen inersia
kecil
Kecepatan rotasi
besar

55

Contoh:

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Suatu platform datar berbentuk


piringan lingkaran berputar
dalam bidang datar pada sumbu
tak-bergesekan. Platform
bermassa M = 100 kg dan jarijari R = 2 m. Seorang siswa
mempunyai massa m = 60 kg
berjalan dengan lambat dari
pinggir piringan menuju pusat.
Jika kelajuan angular sistem
adalah 2 rad/s saat siswa di
pinggir, berapa kelajuan angular
sistem saat dia mencapai titik r
= 0,5 m dari pusat.

56

Momen inersia sistem adalah jumlah momen inersia piringan


dan siswa:

I i I P I S 12 MR 2 mR 2
i

Momen inersia sistem setelah siswa berjalan


menuju pusat (If):
2
2

I f I P I S 12 MR mr
f

Pada sistem ini tidak ada torsi luar yang bekerja, sehingga
berlaku hukum kekekalan momentum angular.

I f f I ii

1
2

MR 2 mR 2 i 12 MR 2 mr 2 f

200 240

2 rad/s 4,1 rad/s


200 15

1
2
1
2

MR 2 mR 2
MR mr
2

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

57

Latihan
:

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

58

Contoh:

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

59

Hukum ke-2 Newton untuk


Rotasi

L I

dL
rF
dt

d
dL d

I I
I
dt dt
dt

r
r
I
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

Hukum ke-2 Newton untuk


Rotasi

60

Ringkasan: Besaran Angular (sudut) and


linier
Gerak lurus dengan
percepatan tetap, a.

Gerak rotasi dengan


percepatan tetap, a.

v xf v xi a x t

f i t

x f xi (v xi v xf )t

f i 12 ( i f )t

1 2
x f xi v xi t a x t
2

1 2
f i i t t
2

1
2

v xf v xi 2a x ( x f xi )
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

f i 2 ( f i )
2

61

Ringkasan: Besaran Angular (sudut) and


linier
Gerak lurus dengan
percepatan tetap, a.

Energi
Kinetik:
Gaya:

Momentum
:
Kerja:

1
K mv 2
2

r
r
F ma

r
r
p mv

W F s

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

Gerak rotasi dengan


percepatan tetap, a.

Energi
Kinetik:
Torsi:

Momentum
Sudut:
Kerja:

1 2
K R I
2

r
r
I

r
r
L I

W
62

Contoh: Dinamika Gerak Rotasi

Sebuah piringan homogen dengan massa M = 2,5


kg dan radius R = 20 cm, dipasang pada sumbu
horizontal tetap. Sebuah balok dengan massa m =
1,2 kg digantung dengan kawat tak-bermassa
yang dililitkan pada piringan. Tentukan
percepatan balok jatuh, percepatan angular
piringan, dan tegangan tali.

Dinamika
Translasi

F ma

mg T ma

T mg ma ....... (1)
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

63

Dinamika Rotasi

r
I


rF

T 12 Ma ..... (2)
Substitusi ke
persamaan
(1)
1
2

Ma mg ma

RT sin 90 RT

a (m 12 M ) g

1
I MR 2
2

g
a
..... (3)
1
m 2M

1
RT MR 2
2

(3) (2)

T 12 MR
a

R
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

g
T M

1
m

2
1
2

64

Contoh:
Dua massa m1 (5 kg) dan m2 (10 kg) digantung
pada katrol dengan massa M (3 kg) and radius
R (0,1 m). Tidak ada slip antara tali dengan
katrol.
(a) Apa yang akan terjadi bila massa dilepas?
(b) Tentukan kecepatan massa setelah jatuh 0,5
m?
(c) Berapa percepatan angular katrol pada saat
itu?
Dinamika
r
r
Translasi

F ma ... (1)

Anggap balok1 yang akan naik dan balok2 yang akan


turun. Tetapkan gaya yang searah a sebagai gaya
posistif, dan sebaliknya.

m1a

m2 a m2 g T2 m2 a T2 m2 g m2 a

T1 m1 g m1a T1 m1a m1 g

T2 T1 m2 g m2 a m1a m1 g .... (2)


Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

65

Dinamika Rotasi

r
I

... (3)

r
r r
r F
Tetapkan torsi yang mengahasilkan putaran
searah dengan percepatan sebagai torsi positif,
dan sebaliknya.
T1 menyebabkan putaran yang
RT1
1
berlawanan dengan
percepatan yang ditetapkan
2 RT2
1 : negatif.
Sebaliknya untuk T2. 1 :
positif.
r

R(T2 T1 )

1
I MR 2
2
a

R
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

a
R (T2 T1 ) MR
R
1
2

(3)

1
T2 T1 Ma ... (4)
2
66

(2) (4)

1
m2 g m2 a m1a m1 g Ma
2

m2 m1
a
g .... Percepatan bila massa katrol diperhitungkan
m1 m2 1 M

Dalam bab dinamika partikel massa katrol diabaikan (M


= 0) atau rotasi katrol tidak diperhitungkan Sehingga
percepatan adalah
a

m2 m1
g ..... (percepatan bila massa dan rotasi katrol diabaikan)
m1 m2

Dapat dilihat bahwa percepatan menjadi lebih kecil bila


rotasi dan massa katrol diperhitungkan. Hal terjadi karena
sebagian energi digunakan untuk memutar katrol,
sehingga energi untuk gerak translasi berkurang.
Afdal, Jurusan Fisika
2016 Universitas

67

Tentukan kecepatan massa setelah jatuh 0,5 m?

xt xo vot 12 at 2
0,5 0 0 12 (3)t 2

m2 m1
10 5

2
g

10

3
m/s
10 5 1,5
m1 m2 12 M

t 0,577
v vo at 0 3(0,577) 1, 73 m/s
Berapa percepatan angular katrol
pada saat itu?

a
3

30 rad/s 2
R 0,1

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

68

Contoh: Bola mengelinding menuruni bidang


miring
Sebuah bola dengan massa m dan
radius R mulai dari keadaan diam
pada ketinggian 2 m dan
menggelinding tanpa slip.
Tentukan percepatan linier bola
Dinamika Rotasi
turun.

Dinamika Translasi

F ma

fs
mg sin

mg

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

N mg cos 0

aR
f s R mR
R

mg sin f s maR

f s 52 maR

mg sin 52 maR maR

2
5

aR
69

5
g sin
7

Bola slip (Lantai


Licin)

F ma

mg sin mas
mg sin

mg

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

as g sin
a slip > a rolling

70

Contoh: Balapan antar benda

Tiga buah benda (bola padat , silinder padat, dan


silinder tipis atau hoop) dilepas dari atas bidang
miring dari keadaan diam tanpa slip. Bagaiamana
urutan benda-benda sampai di bawah bidang
miring?

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

71

Latihan
:

Afdal, Jurusan Fisika


2016 Universitas

72

Anda mungkin juga menyukai