Sebuah persamaan
yang mengandung turunan disebut persamaan diferensial. Jika mengandung turunan parsial,
disebut persamaan diferensial parsial; jika tidak maka disebut biasa persamaan diferensial.
Dalam bab ini kita akan mempertimbangkan metode penyelesaian biasa persamaan
diferensial yang sering terjadi dalam aplikasi. Mari kita lihat beberapa contoh.
Hukum II Newton dalam bentuk vektor adalah F = ma. Jika kita menulis percepatan sebagai
dv/dt, di mana v adalah kecepatan, atau sebagai d2r/dt2, di mana r adalah perpindahan, kita
dapatkan persamaan diferensial (atau satu set persamaan diferensial, satu untuk setiap
komponen). Jadi setiap masalah mekanika di mana kita ingin menggambarkan gerakan suatu
benda (mobil, elektron, atau satelit) di bawah aksi gaya tertentu, melibatkan: penyelesaian
persamaan diferensial atau himpunan persamaan diferensial. Laju perpindahan kalor Q
melalui jendela atau pipa air panas adalah sebanding dengan luas A dan laju perubahan suhu
dengan jarak dalam arah aliran panas. Jadi kita punya
dQ/dt = kA.dT/dx
(k disebut konduktivitas termal dan tergantung pada bahan yang dilaluinya panas mengalir).
Di sini kita memiliki dua turunan yang berbeda dalam persamaan diferensial. Dalam masalah
seperti itu, kita mungkin mengetahui dT /dx atau dQ/dt dan menyelesaikan diferensialnya
persamaan untuk menemukan T sebagai fungsi dari x, atau Q sebagai a fungsi dari t. (Lihat
Soal 2.23 sampai 2.25.)