PROPOSAL PENELITIAN
ENIA LISTIKAL
NIM 19016019
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Fokus Masalah 7
C. Rumusan Masalah 7
D. Tujuan Penelitian 7
E. Manfaat Penelitian 8
F. Batasan Istilah 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 10
A. Kajian Teori 10
1. Teks Berita 10
2. Struktur Teks Berita 12
3. Ciri Kebahasaan Teks Berita 14
4. Penganalisisan Teks Berita 18
B. Penelitian yang Relevan 19
C. Kerangka Konseptual 20
BAB III METODE PENELITIAN 22
A. Jenis Penelitian 22
B. Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti 23
C. Data dan Sumber Data 23
D. Instrumen Penelitian 23
E. Teknik Pengumpulan Data 24
F. Teknik Pengabsahan Data 25
G. Teknik Penganalisisan Data 26
DAFTAR PUSTAKA 32
1
DAFTAR GAMBAR
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I
PENDAHULUAN
bahasa indonesia berorientasi pada pembelajaran berbasis teks yang terdiri dari
teks diterapakan dengan prinsip bahwa: (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai
dengan tujuan mengungkapkan makna secara jelas, (3) bahasa bersifat fungsional,
yaitu penggunaan bahasa yang tidak dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk
bahasa mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunaanya, dan (4) bahasa
dengan tujuan agar siswa memahami cara memproduksi teks dalam berbagai
situasi baik lisan maupun tulisan. Aspek keterampilan yang termasuk ke dalam
dan menulis. Salah satu aspek keterampilan memproduksi yang penting dikuasai
informasi dan pengetahuan yang dimiliki kepada pembaca dalam bentuk tulis
1
menghasilkan sebuah tulisan. Keterampilan menulis masih menjadi tantangan bagi
siswa, karena masih banyak siswa yang tidak terbiasa menulis, dan juga tidak
mengetahui tahapan dan ketentuan dalam menulis. Sejalan dengan itu, Sudaryat
(2010: 85-86) mengemukakan bahwa “There are many students who still get
diffuculties in writing although learning of writing has been given since they were
in elementary scool or junior high school”. Artinya, masih banyak siswa yang
menulis yang dipelajari siswa di sekolah adalah menulis teks berita. Pembelajaran
teks berita bertujuan agar siswa mampu memahami dan memproduksi teks berita.
unsur-unsur berita yang didengar dan dibaca”, dan KD 4.1 “menyimpulkan isi dari
berita yang dibaca dan didengar”. Pada KD 3.1, siswa diperkenalkan kepada teks
berita dengan mengidentifikasi unsur-unsur pada teks berita yang sudah ada. Hasil
dan kebahasaan teks berita yang didengar dan dibaca”, serta KD 4.2 “menyajikan
data, informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan, dan aspek lisan”. Untuk bisa memproduksi teks berita, siswa
harus mengetahui terlebih dahulu struktur dan kebahasaan teks berita. Hal itu
dilakukan dengan cara mengidentifikasi teks berita yang disediakan. Setelah siswa
memahami struktur dan kebahasaan teks berita, siswa mulai menulis teks berita
2
dilakukan secara individu untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa
Dalam sebuah teks pasti memiliki struktur penulisan. Struktur pada teks
tulisan yang konkret. Dengan demikian, siswa mengetahui bagian apa saja yang
Diastiti Liana dkk (2012: 176) mengungkapkan, kendala yang dihadapi guru
banyak siswa yang mengeluh kesulitan untuk memulai tulisannya. Selain itu,
merupakan kendala utama yang ditemui. Hal ini berdampak pada siswa, siswa
merasa bosan saat ditugaskan untuk menulis berita. Padahal, penggunaan metode
Menurut Abidin (2013: 187) “ada tiga tujuan utama pembelajaran menulis
generasi masa depan yang kreatif dan mampu melahirkan pikiran yang
sebuah teks yang tepat. Struktur merupakan syarat mutlak dalam menulis sebuah
3
teks berita karena, stuktur teks mencerminkan pola pikir penulis. Hal yang sama
atau isi teks karena bagian-bagian teks itu lazimnya ditentukan oleh isinya.
dalam menulis sebuah teks berita. Hal itu karena, setiap struktur teks memiliki
pada setiap struktur teks. Kebahasaan suatu teks berhubungan dengan satuan-
satuan bahasa yang secara langsung membentuk teks tersebut, salah satunya adalah
memproduksi teks berita. Hal ini disebabkan karena teks berita harus ditulis
menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak berbelit-belit, agar pembaca dapat
pada setiap pemakaian bahasa, baik lisan maupun tulis (Supriani & Siregar, 2012).
merupakan kesalahan yang menyimpang dari kaidah bahasa baik lisan maupun
berbahasa adalah penyimpangan bahasa baik secara lisan ataupun tulisan yang
mengajar, seperti pemilihan bahan ajar. Bahan ajar yang terlalu tinggi atau tidak
4
menarik minat pembelajar juga dapat menyebabkan kesalahan berbahasa pada
siswa. Selain bahan ajar, faktor metode pembelajaran dan cara mengajar guru juga
dapat memicu kesalahan berbahasa pada pembelajar serta masih ada beberapa
faktor lainnya, seperti contoh bahasa yang diberikan oleh guru dan faktor yang
menjelaskan bahwa kesalahan berbahasa yang dialami oleh siswsa disebabkan oleh
beberapa hal, seperti strategi belajar, teknik mengajar, sistem bahasa yang
bahasa. Faktor lain yang berpotensi untuk menjadi sumber kesalahan yakni dari
faktor- faktor internal siswa dan dari kerumitan bahasa yang dipelajari. Selain
faktor-faktor yang diutarakan oleh Norrish (1983) dan Richard (1974) masih
yang diutarakan oleh Pateda (1989) antara lain faktor bahasa ibu dari pembelajar
dapat terjadi karena faktor eksternal maupun internal dari siswa. Faktor yang
paling serius adalah metode pembelajaran, dan bahan ajar yang digunakan guru
menulis pada umumnya sudah lengkap. Namun kurang tepat dari segi isi. Hal yang
sama dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wildan dan Andria
(2019) yang menunjukkan bahwa, pertama dalam menulis teks berita karya siswa
telah menggunakan empat struktur teks berita, yaitu judul berita (head line), baris
tanggal (date line), teras berita (lead), dan tubuh berita (body). Akan tetapi, masih
5
terdapat beberapa penggunaan struktur teks berita yang kurang tepat. Namun,
dalam penggunaan kebakuan kata, frasa, dan kalimat baku lebih dominan
dibanding nonbaku. Kedua, jika dilihat dari kebahasaannya, teks berita karya siswa
penerang kata yang diikutinya, penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang
terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran, penggunaan fungsi keterangan waktu
Selain itu, Anis (2019) membuktikan bahwa masih ditemukan kesalahan yang
dilakukan siswa dalam pemilihan kata, susunan kalimat, sampai pada tataran
Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, serta mudah dipahami. Tapi
kenyataan di lapangan, masih banyak siswa yang belum bisa menulis kalimat
dengan efektif sehingga sering menimbulkan makna yang ambigu dan sulit untuk
dipahami.
Ageza Agusti, M.Pd yang merupakan salah satu guru mata pelajaran Bahasa
siswa dalam menulis teks berita. Pertama, siswa masih belum paham mengenai
struktur teks berita. Kedua, siswa masih belum memahami kebahasaan teks berita
dengan baik, sehingga terjadi berbagai kesalahan dalam menulis teks berita.
6
Alasan dipilihnya SMP Negeri 17 Kerinci sebagai tempat penelitian adalah
teks berita di sekolah tersebut. Pemilihan kelas VIII sebagai objek penelitian
karena siswa tersebut sudah mempelajari mengenai menulis teks berita. Ketiga,
kebahasaan teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci. Penelitian ini
penting untuk diteliti karena masih banyaknya siswa yang kurang mampu menulis
teks berita dan memahami struktur dan kebahasaan teks berita dengan tepat.
B. Fokus Masalah
kesesuaian struktur dan kesalahan berbahasa dalam teks berita dalam pembelajaran
C. Rumusan Masalah
sebagai berikut. Pertama, bagaimana kesesuaian struktur teks berita karya siswa
kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci? Kedua, bagaimana kebahasaan teks berita
D. Tujuan Penelitian
mendeskripsika struktur teks berita karya siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci,
7
dan mendeskripsikan kebahasaan teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17
Kerinci.
E. Manfaat Penelitian
dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil
pengetahuan di bidang linguistik tentang struktur dan kebahasaan teks berita, serta
dan kebahasaan teks berita. Ketiga, dapat menjadi referensi bagi guru, tentang apa
saja kesalahan yang sering ditemukan dalam teks berita siswa, sehingga guru dapat
F. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi salah penafsiran, perlu dijelaskan beberapa istilah yang
dipakai dalam proses penelitian ini, yaitu (1) teks berita, (2) struktur teks berita, (3)
1. Teks Berita
Teks berita merupakan teks yang berisi informasi tentang kejadian atau
peristiwa dalam bentuk teks. Teks berita disampaikan dengan menggunakan narasi
8
yang sesuai dengan peristiwa nyata. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah
pembaca dalam memahami alur terjadinya suatu peristiwa (Firdaus, 2019). Dalam
penulisan teks berita harus memperhatikan struktur dan kebahasaan teks. Karena
dua hal tersebut akan selalu ada dalam setiap teks. Teks berita yang akan dianalisis
adalah teks berita yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci.
Struktur adalah bagian yang saling berhubungan dan saling melengkapi satu
sama lain dalam satu teks. Dalam teks berita, terdapat empat struktur, yaitu judul
berita, kepala berita (lead), tubuh berita, dan ekor berita. Struktur pada teks berita
harus disusun sesuai dengan aturan yang ditentukan. Apabila penempatan struktur
tersebut tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya, maka teks berita yang ditulis
akan rancu dan pembaca akan sulit menangkap narasi atau alur kejadian yang
disampaikan.
Kebahasaan adalah cara penulis menggunakan kosa kata atau kalimat untuk
menyampaikan informasi dalam teks berita. Kebahasaan pada teks memiliki empat
ciri kebahasaan. Pertama, kebahasaan pada teks berita harus bersifat sederhana
dan menggunakan kata atau kalimat yang mudah dimengerti oleh sebagian besar
pembaca. Kedua, kebahasaan pada teks berita bersifat singkat atau tidak bertele-
tele dan langsung ke pokok masalah. Hal itu bertujuan untuk mengurangi
pemborosan waktu saat membaca teks tersebut. Ketiga, kebahasaan pada teks
berita bersifat padat dan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan para pembaca
serta menarik untuk dibaca. Keempat, kebahasaan pada teks berita harus tegas atau
jelas sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan penulis. Hal ini bertujuan
9
Penelitian ini terfokus pada analisis kebahasaan dari segi bahasa baku, kalimat
langsung, konjungsi bahwa, kata kerja mental, keterangan waktu dan tempat, serta
konjungsi temporal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
bab ini berfungsi pada tiga bagian, yaitu (1) teks berita, (2) struktur teks dan
1. Teks Berita
Teks berita adalah suatu teks yang berfungsi menyampaikan kabar atau
informasi kepada masyarakat mengenai suatu peristiwa atau kejadian aktual dan
faktual yang diinformasikan secara tertulis. Dikatakan faktual karena teks berita
ditulis berdasarkan kenyataan, sementara itu aktual berati kejadian yang dituliskan
baru saja terjadi. Dapat disimpulkan bahwa apabila sebuah teks berisi mengenai
segala kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi dan sedang hangat
diperbincangkan oleh masyarakat luas dalam waktu tersebut, maka bisa dikatakan
Priyatni (2014:64) menjelaskan bahwa teks berita adalah ujaran (lisan) atau
dalam bentuk teks, harus memilih kata-kata dan strategi yang sesuai dengan tujuan
membawa seseorang mengerti dan paham apa yang dimaksud oleh orang lain.
Dengan kata lain, bahasa adalah mediator antara seseorang dan orang lain. Sejalan
10
dengan itu, Mahsun (2014:1) menyatakan teks adalah satuan bahasa yang
digunakan untuk menyampaikan kritik sosial yang bersifat lisan maupun tulisan
rangkaian ujaran yang bersifat lisan maupun tulisan yang digunakan untuk
informasi baru dalam kehidupan masyarakat juga sama dengan pengertian berita
dalam dunia jurnalistik dan media massa. Dalam dunia media massa, berita tidak
produk wartawan yang terdapat dalam media massa tersebut. Selain itu, Siregar
(dalam Chaer, 2010:11) menyatakan berita adalah kejadian yang diulang dengan
menggunakan kata-kata. Sering juga ditambah dengan gambar atau hanya berupa
gambar-gambar saja.
berperan sebagai sumber ilmu pemahaman dan penambah wawasan yang ditulis di
Menurut Rahman (2017) teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian,
peristiwa atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi.
teks yang berisi informasi dari suatu peristiwa yang bersifat baru sesuai dengan
kenyataan yang menarik perhatian pembaca dan disampaikan oleh media massa
secara lisan maupun tulisan. Teks berita juga dapat diartikan sebagai teks yang
berisi data yang valid, data tersebut dapat diinterpretasikan, kemudian diedit secara
11
sistematis, dan disebarluaskan secara praktis melalui media massa elektronik dan
cetak.
kejadian yang layak diangkat sebagai topik berita. Kelayakan suatu kejadian untuk
diangkat sebagai topik berita dapat dilihat dari keterbaruan informasi, pentingnya
informasi, dan makna informasi. Ketiga hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
Maryani dkk (2013) menjelaskan bahwa teks berita adalah naskah berita yang
berisi fakta mengenai kejadian peristiwa yang hangat, menarik, atau penting bagi
sebagian besar masyarakat yang disampaikan melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi atau media online. Teks berita merupakan narasi dalam
peristiwa mengikuti jalan cerita atau logika tertentu. Hal ini bertujuan agar
Penyampaian teks berita harus memenuhi tiga hal, yaitu unsur, struktur, dan
Suatu teks pasti memiliki struktur, salah satunya teks berita. Struktur teks
12
Menurut Kemendikbud (2017), struktur berita terdiri atas (1) kepala, (2) tubuh,
dan (3) ekor. Pada bagian kepala berisi ADIKSIMBA (Apa, Di mana, Kapan,
Siapa, Mengapa, dan Bagaimana) yang mana dalam bahasa jurnalistik bisa disebut
5W+1H. Keenam unsur itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan. Pada
bagian tubuh, biasanya berisi unsur How atau bagaimana. Sementara itu, bagian
ekor berisi informasi yang tidak begitu penting atau bisa juga disebut uraian berita.
Menurut Assegaf (1991: 49-51) gaya penulisan teks berita lazim disebut
dengan piramida terbalik. Alasan dari gaya penulisan berbentuk piramida terbalik
ini adalah untuk memudahkan pembaca lebih cepat memahami dan mengetahui
apa yang terjadi. Tujuan lainnya yaitu mempermudah redekatur untuk untuk
memotong bagian yang tidak penting dan terletak pada bagian paling bawah.
Bentuk piramida terbalik tersebut terdiri atas judul berita, baris tanggal, teras
Kepala Berita
(Lead)
Tubuh Berita
Eko
r
Gambar 1
Bentuk Piramida Terbalik
Struktur Teks Berita
lengkap sebagai berikut. (1) Judul berita merupakan gambaran topik berita yang
13
berfungsi memberitahukan tentang berita apa yang disajikan. (2) Baris tanggal
merupakan informasi tanggal atau bulan cerita itu ditulis, dan kemudian diiringi
oleh keterangan sumber berita atau inisial surat kabar yang menjadi sumber berita
tersebut. (3) Teks berita merupakan ringkasan berita yang diletakkan dibagian
awal berita. Teras berita merupakan hal penting yang membantu pembaca untuk
mengetahui isi pokok sebuah berita. (4) Tubuh berita merupakan penerusan dan
penjabaran lebih lanjut isi teras berita. Penjabaran itu meliputi penjelasan tentang
Chaer (2010:20) juga berpendapat bahwa struktur penulisan teks berita terdiri
dari empat bagian yaitu, judul atau kepala berita, teras berita, tubuh berita, dan
bagian penutup.
Judul berita harus dibuat sedemikian rupa agar menarik pembaca. Penulisan
judul harus mencerminkan isi berita yang ditulis dengan menggunakan kalimat
yang ringkas dan padat. Selain itu, judul berita juga tidak boleh memberi makna
ganda (ambigu) pada isi berita. Jadi, paling penting dalam penulisan judul berita
adalah dapat menarik pembaca dan daya jual meningkat. Sedangkan, teras berita
merupakan bagian yang penting dari sebuah berita yang ditempatkan pada paragraf
pertama dibawah judul berita. Teras berita berpedoman pada unsur berita yakni
5W+1H. Badan berita atau tubuh berita merupakan penjabaran atau perincian yang
lebih luas tentang teras berita. Jika teras berita sudah dirumuskan, penulisan tubuh
berita umunya hanya meneruskan saja. Untuk bagian penutup berisi harapan yang
teks berita ada empat, yaitu judul berita, teras berita, badan berita/tubuh berita
14
3. Ciri Kebahasaan Teks Berita
Penyusunan kata dan kalimat pada teks berita dilakukan berdasarkan pada
aturan tertentu. Kata-kata atau kalimat di dalam teks berita memiliki kaidah dan
aturan tersendiri (Kemendikbud, 2017: 15). Kaidah dan aturan tersebut dijadikan
ciri khusus dan pembeda antara teks berita dengan teks-teks lainnya.
Kosasih (2017: 15-17) menyatakan bahwa teks berita terdiri atas enam
kaidah kebahasaan. Pertama, menggunakan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini
langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsung. Kalimat langsung ditandai
oleh dua tanda petik ganda (“…”) dan disertai keterangan penyertaannya.
sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk
kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Keempat, penggunaan kata kerja
mental atau kerja yang etrkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata
mencakup unsur kapan dan dimana. Keenam, penggunaan konjungsi temporer atau
penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya. Hal ini
kronologis(urutan waktu).
15
Hal ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa
standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang populer atau
Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda (“…’) dan disertai
Contoh:
terjun saat ini, karena curah hujan masih tinggi sewaktu-waktu bisa
diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi
Contoh:
1) Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan
di Riau.
2) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah
pulang.
16
3) Aryanna mengatakan bahwa ibunya pingsan dan tidak ada satu pun orang di
Kata kerja mental adalah kata kerja yang berkaitan dengan kegiatan hasil
Contoh:
memilkan itu
menerus
Penggunaan keterangan waktu dan tempat berfungsi melengkapi unsur berita, yaitu
Contoh:
Konjungsi temporal yang biasa digunakan pada teks berita, yaitu kemudian,
sejak, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang
Contoh:
17
1) Sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 15/11/2022, langit Singgalang tampak
mendung. Tak lama kemudian, hujan turun dengan deras beserta angin yang
sangat kencang.
2) “Itu lokasinya mauk perkotaan. Jadi kita melalui jalan Jakarta, kemudian
Contoh Berita
Tabel 1
Analisis Struktur Teks Berita
1 Judul Berita
Tabel 2
Analisis Kebahasaan Teks Berita
Selain memiliki struktur dan kebahasaan teks yang lengkap, unsur 5W+1H juga
tercermin dalam teks berita “…”. Untuk lebih jelasnya mengenai unsur 5W+1H
18
Tabel 3
Analisis Unsur Teks Berita
No Unsur Teks Berita Penjelasan
1 Apa (What)
2 Siapa (Who)
3 Kapan (Where)
4 Di mana (Where)
5 Mengapa (Why)
6 Bagaimana (How)
kebahasaan teks berita karya siswa. Ada beberapa penelitian yang relevan dengan
penelitian ini. Pertama, Latifah (2021) dengan judul skripsi “Struktur dan
Kebahasaan Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Padang”. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dan kebahasaan yang terdapat dalam
teks prosedur karya siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang. Persamaaan
penelitian ini dengan penelitian Latifah yaitu sama-sama menganalisis struktur dan
19
kebahasaan teks siswa. Perbedaan penelitian Latifah dengan penelitian ini, yaitu
Kedua, Wildani Ulfa (2019) melakukan penelitian yang berjudul “Struktur dan
Kebahasaan Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Solok”.
Persamaan antara dua penelitian ini adalah sama-sama meneliti struktur dan
kebahasaan sebuah teks. Perbedaan dua penelitian ini adalah Ulfa meneliti struktur
dan kaidah kebahasaan teks prosedur siswa, sedangkan penelitian ini menganalisis
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Juvira Lusita (2019) dengan judul
skripsi “Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP
dari 40 data penelitian terdapat 1 data yang tidak memiliki identifikasi, sedangkan
deskripsi bagian. (2) dilihat dari segi kebahasaan. Pola dasar kalimat yang paling
banyak digunakan siswa ialah S-P-Pel, sedangkan pola dasar kalimat yang paling
karakteristik struktur dan kebahasaan teks deskripsi karya siswa kelas VII SMP
struktur dan kebahasaan teks. Perbedaan anatara kedua penelitian ini yaitu
penelitian Juvira menganalisis struktur dan kebahasaan teks deskripsi karya siswa.
20
Penelitian yang akan dilakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci. Judul
penelitian ini adalah “Struktur dan Kebahasaan Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP
C. Kerangka Konseptual
Teks berita karya siswa perlu dianalisis struktur dan kebahasaan untuk
mengetahui ketepatan siswa dalam membuat sebuah teks. Struktur dalam sebuah
struktur yang membangun. Selain struktur, unsur kebahasaan pada teks berita juga
merupakan bagian penting dalam pembuatan teks tersebut. Teks berita mempunyai
enam ciri kebahasaan, yaitu bahasa baku, kalimat langsung, konjungsi bahwa,
konjungsi temporal dan kronologis, keterangan waktu dan tempat, serta kata kerja
siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci dapat digambarkan seperti berikut ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
karena data-data yang disajikan dalam penelitian ini dijabarkan secara deskriptif
berupa kata-kata dalam teks berita. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan
berkaitan dengan struktur dan unsur kebahasaan dalam teks berita siswa kelas
VIII SMP Negeri 17 Kerinci. Uraian atau proses pemaparan dan hasil penelitian
dilakukan secara sistematis dan berfokus pada data faktual. Hal ini sesuai dengan
apa yang dilakukan Nazir (2011:54), bahwa metode deskriptif bertujuan untuk
22
mendeskripsikan, menggambarkan atau melukis secara akurat, sistematis, faktual
dan akurat hubungan antara fakta, karakteristik dan fenomena yang diteliti.
kualitatif karena dua alasan berikut. Pertama, penelitian ini digunakan untuk
menganalisis tulisan siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci berdasarkan struktur
dan kebahasaan teks berita. Kedua, data atau informasi yang diperoleh berupa
rangkaian kata.
Latar pada penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kerinci. Penelitian ini
khusus dilakukan untuk menganalisis struktur dan kebahasaan teks berita siswa
Entri penelitian ini adalah teks berita yang ditulis oleh siswa kelas VIII SMP
kebahasaan teks berita siswa yang terdapat dalam tulisan teks berita siswa SMP
Negeri 17 Kerinci.
peneliti. Kedua, peneliti menemui guru bahasa Indonesia dan menjelaskan secara
latihan teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci pada guru bahasa
23
tulisan tersebut dengan memfokuskan pada struktur dan kebahasaannya. Pada
Data dalam penelitian ini adalah penggunaan struktur dan kebahasaan dalam
teks berita karya siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci. Data tersebut
Sumber data pada penelitian ini adalah teks berita siswa kelas VIII SMP
meminjam latihan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci
penentuan sampel, peneliti mengambil wakil-wakil dalam tiap kelompok yang ada
dalam masing-masing kelompok dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam
kalau 4 kelas
C. Instrumen Penelitian
24
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri (Human instrument). Hal yang
penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan
alat pengumpul data utama. Selain itu, kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif adalah peneliti menjadi kata kunci dalam penelitian ini. Penelitian ini
melakukannya dengan meminjam tugas teks berita siswa kepada guru mata
pancing. Teknik pancing merupakan suatu cara untuk merangsang agar ide yang
ada dalam benak siswa bisa dikemukakan (Sugiani, 2007: 29). Pancingan atau
kesatuan yang padu. Padu yang dimaksud adalah gagasan atau ide dalam
pancingan berkaitan erat dengan ide atau gagasan hasil pancingan (Budiani, 1997:
siswa untuk berfikir lebih mudah dan sistematis tentang argument yang adakan
diungkapkan.
memohon bantuan agar sekolah memberi izin untuk melakukan teknik pancing
25
mengenai tulisan siswa dalam menulis berita. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah studi kepustakaan. Maksud dari studi kepustakaan adalah
membaca referensi dan sumber yang berhubungan dengan struktur dan ciri
kebahasaan pada teks berita yang terdapat di perpustakaan sebagai bahan acuan
dalam membahas struktur dan kebahasaan pada teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 17 Kerinci.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap.
Pertama, peneliti membaca dan memahami teks berita karya siswa kelas VIII
SMP Negeri 17 Kerinci. Hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh pemahaman
yang jelas tentang isi teks yang akan diteliti agar peneliti mengetahui apakah teks
berita siswa benar atau tidak. Kedua, menandai bagian-bagian yang berkaitan
dan kebahasaan teks berita karya siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kerinci. Data
Tabel 4
Format Pemerolehaan Data Teks Berita
Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
26
sebagai validator untuk mengecek data dalam penelitian ini adalah Bapak Ageza
Agustia, M.Pd. Keabsahan data dalam penelitian ini juga dilakukan berdasarkan
dengan konsep atau teori struktur dan unsur kebahasaan. Kedua, mengidentifikasi
data berdasarkan teori yang menjadi acuan. Ketiga, menganlisis data dengan cara
Tabel 5
Identifikasi Struktur Teks Berita
Tabel 6
Inventarisasi Analisis Struktur Teks Berita
27
Kode Data Judul Berita Jumlah Kata
Tabel 7
Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah
ditulis siswa dengan tanda (√) jika ada dan tepat, serta tanda (-) jika tidak ada dan
Tabel 8
Inventarisasi Analisis Struktur Teks Berita( Tubuh Berita)
Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah
28
ditulis siswa dengan tanda (√) jika ada dan tepat, serta tanda (-) jika tidak ada dan
Tabel 9
Inventarisasi Analisis Struktur Teks Berita( Penutup Berita)
Selanjutnya, identifikasi kelengkapan dan ketepatan struktur teks berita yang telah
ditulis siswa dengan tanda (√) jika ada dan tepat, serta tanda (-) jika tidak ada dan
Tabel 10
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Bahasa Baku)
kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan teks berita yang telah ditulis siswa.
Tabel 11
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Kalimat Langsung)
29
Langsung
Tepat Tidak
Tepat
kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan pada teks berita yang ditulis siswa
dengan memberikan tanda (√) jika tepat, serta tanda (-) jika tidak tepat.
Tabel 12
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Konjungsi bahwa)
Tepat Tidak
Tepat
kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan pada teks berita yang ditulis siswa
dengan memberikan tanda (√) jika tepat, serta tanda (-) jika tidak tepat.
Tabel 13
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita(Kata Kerja Mental)
Tepat Tidak
30
Tepat
Kaidah penggunaan kata kerja mental yang telah dianalisis sesuai ketepatan
kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan pada teks berita yang ditulis siswa
dengan memberikan tanda (√) jika tepat, serta tanda (-) jika tidak tepat.
Tabel 14
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita
(Keterangan Waktu dan Tempat)
Tepat Tidak
Tepat
Kaidah penggunaan keterangan waktu dan tempat yang telah dianalisis sesuai
identifikasi kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan pada teks berita yang
ditulis siswa dengan memberikan tanda (√) jika tepat, serta tanda (-) jika tidak
tepat.
Tabel 15
Inventarisasi Analisis Kebahasaan Teks Berita
(Konjungsi Temporal)
31
Konjungsi temporal
Tepat Tidak
Tepat
kelengkapan dan ketepatan kaidah kebahasaan pada teks berita yang ditulis siswa
dengan memberikan tanda (√) jika tepat, serta tanda (-) jika tidak tepat.
32
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Anis N. (2019). “Analisis Kelayakan Struktur, Unsur, Kebahasaan, dan Pola
Pengembangan Paragraf pada Teks Berita Karya Peserta Didik Kelas
VIII SMP Negeri 31 Semarang dan SMP Islam Al Madina”. Skripsi. Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri
Semarang.
Anggito, Albi & Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kulaitatif. Suka
Bumi: Jejak.
Ermanto. 2009. Menjadi Wartawan Handal dan Profesonal: Panduan Praktis dan
33
Teoritis (Edisi Revisi). Padang: UNP Press.
Firdaus, Wildan. (2019). “Karakteristik Struktur Dan Kebahasaan Teks Berita Karya
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang”. (Skripsi) FBS UNP.
Kosasih. (2017). Buku Teks Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi 2017.
Jakarta: Kemendikbud.
Norrish, J. (1983). Language learners and their errors. London: The Macmillan Press.
Rahman, Taufiqul. (2017). Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang:
Pilar Nusantara. (Buku Online).
Semi, M Attar. (1995). Teknik Penulisan Berita, Feature, dan Article. Bandung:
Mugantara.
34
Septria (2016)
Sugiyono, 2010:8)
35