Diajukan Oleh
ROSMINI
4622106054
Bulurokeng Makassar
3. NIM : 4622106054
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Direktur Ketua
Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar
ii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 8
E. Lingkup Penelitian 9
II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR 10
A. Deskripsi Teori 10
B. Penelitian Terdahulu 31
C. Kerangka Pikir 34
D. Hipotesis 35
III METODOLOGI PENELITIAN
36
A. Jenis Penelitian 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 37
C. Populasi dan Sampel 37
D. Variabel Penelitian 38
E. Instrumen Penilaian 39
F. Jenis dan Sumber Data 39
G. Teknik Pengumpulan Data 40
H. Teknik Analisis Data 40
DAFTAR PUSTAKA 42
iii
I. PENDAHULUAN
pendahuluan. Bagian ini terdiri dari; latar belakang, rumusan masalah, tujuan
A. Latar Belakang
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
aktif secara memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
kepentingan anak didik, pasar dan bukan pengguna jasa pendidikan atau
membekali generasi muda agar mampu membawa bangsa dan negeri ini cepat
sejajar dengan bangsa dan negara lebih maju. Namun dalam implikasi
2
yang diperoleh sesuai menamatkan studinya berada dalam posisi dimiliki secara
individual dan siap dijual melalui kontrak kerja demi uang, dan bukan menjadikan
diri sebagai ilmuwa yang perduli dengan nilai-nilai kemanusiaan, bangsa dan
negara.
memiliki arti atau makna yang dihasilkan dari ucap. Pengertian secara praktis,
system lambing bunyi yang bermakna (Syamsiah, 2016). Bahasa Indonesia sendiri
memiliki tujuan yang tidak berbeda dengan tujuan pembelajaran yang lain, yakni
skills).
Semakin seseorang terampil berbahasa. Semakin cerah dan jelas pula jalan
pikiranya tersebut, keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan
praktek dan banyak latihan. Aspek keterampilan berbahasa itu sendiri meliputi
Secara lebih lengkap ragam bahasa itu terdiri dari empat kemampuan yaitu
sebagai suatu alat atau madiumnya. Menurut Dindin Ridwanuddin (2015) menulis
merupakan suatu proses kreativitas menuangkan gagasan ataupun ide yang ada di
dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan tujuan tertentu. Kegiatan menulis
juga dinilai rumit karena bukan hanya sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-
menuangkannya dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Terbukti bahwa tidak
secara tidak langsung kepada pihak lain. Keterampilan menulis seseorang tidak
akan datang dengan sendirinya, tetapi harus dilakukan pembinaan dan latihan
sejak dini. Keterampilan menulis dapat dibina dan dilatih sejak usia SD, yaitu
(outing class) adalah salah satu cara yang biasa digunakan, karena dengan
melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami sendiri, hal itu sangat sesuai
paket lengkap pembelajaran yang kaya hasil. Tidak hanya segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang dapat diperoleh dengan pembelajaran di luar kelas
(outing class), namun penanaman nilai-nilai karakter dan ahlak mulia dapat secara
Selama ini sering kita jumpai metode ceramah masih dominan digunakan
para pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, juga adanya ketidak aktifan
Indonesia. Peserta didik sekedar mengikuti pelajaran yang diajarkan guru didalam
kelas, yaitu dengan hanya mendengar ceramah dan mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru tanpa adanya respon, kritik dan pertanyaan peserta didik
bukanlah kebutuhan, hanya saja peserta didik kurang paham yang dijelaskan oleh
lebih menyenangkan, hal ini dapat kita lihat jika peserta didik berada di luar kelas,
mereka bebas dan leluasa bergerak, dapat memandang ke segala arah, dan
membuat pikiran mereka menjadi lebih fresh dan juga lebih semangat.
Pembelajaran yang dilakukan di luar kelas membuat peserta didik tidak akan
permainan yang mengacu pada materi dan pengetahuan tertentu, kegiatan ini akan
deskripsi bagi peserta peserta didik untuk menuangkan gagasan ke dalam bahasa
tulis.
kelas VI, pada saat proses pembelajaran menulis karangan deskripsi. Oleh karena
itu, banyak peserta didik yang tidak memiliki gambaran jelas tentang karangan
class) adalah salah satu cara yang bisa digunakan, karena dengan keterampilan
Pembelajaran di luar kelas (outing class), peserta didik akan dapat melihat,
mendengar, merasakan, dan mengalami sendiri, hal itu sangat sesuai dengan
peserta didik tidak bosan lagi karena apa yang mereka tulis dalam bukunya
tentang keterampilan menulis karangan deskrpsi itu sudah mereka kuasai, semoga
peserta didik dapat termotivasi untuk belajar sehingga peserta didik mudah
peserta didik tidak bosan lagi karena apa yang mereka tulis dalam bukunya
tentang keterampilan menulis karangan deskripsi itu sudah mereka kuasai, semoga
peserta didik dapat termotivasi untuk belajar sehingga peserta didik mudah
kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, hal ini dapat kita lihat jika peserta
didik berada di luar kelas, mereka bebas dan leluasa bergerak, dapat memandang
ke segala arah, dan membuat pikiran mereka menjadi lebih fresh dan juga lebih
semangat.
B. Rumusan Masalah
Makassar?
8
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Bulurokeng Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
9
b. Bagi siswa, Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan inovatif
mengembang sehingga dapat dicapai hasil yang lebih baik, serta dapat
ini selanjutnya agar lebih baik dan lebih sempurna dalam hal peningkatan
E. Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini peneliti hanya berfokus pada penikatan kosakata dan
penelitian ini Peneliti menerapkan strategi pembelajaran outing class pada siswa
Pada Bagian ini, peneliti memberikan penjelasan tentang kajian teori dan
kerangka pikir. Bagian ini terdiri dari; deskripsi teori, penelitian terdahulu, dan
A. Deskripsi Teori
kumpulan satu atau lebih prosedur yang dibutuhkan oleh siswa untuk
semata-mata harus berdasarkan pada siswa. Siswa yang terdiri dari berbagai
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapatnya
Kemp, Dick and Carey dalam Awang (2017) juga menyebutkan bahwa strategi
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara
optimal.
guru mata pelajaran, baik yang diujikan secara nasional maupun sekolah, perlu
mengatur teknik dan strategi mengajar yang baik agar kegiatan belajar mengajar
(KBM) di kelas terjadi pertukaran ilmu secara maksimal dan dapat dengan mudah
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
dimanapun dan kapanpun termasuk di dalam kelas ataupun di luar kelas (outing
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses
yang dimiliki oleh peserta didik meliputi kemampuan dasar, motivasi, latar
belakang akademis, latar belakang ekonomi, dan lain sebagainya. Kesiapan guru
pembelajaran.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru
untuk membuat peserta didik belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri peserta didik yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya
usaha.
13
di luar kelas (outing class) sendiri bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar
didik
karena psoses pembelajaran yang santai dan tidak terlalu kaku yang membuat
peserta didik betah dengan konsep pembelajaran yang seperti itu. Misalnya,
luar kelas kita pahami sebagai suatu kegiatan atau aktivitas belajar mengajar
berlangsung di luar kelas atau alam terbuka. Orang menyebut dengan outing class,
yaitu suatu kegiatan yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan
sumber belajar.
di luar kelas (outing class) merupakan satu jalan bagaimana kita meningkatkan
kapasitas belajar anak. Anak dapat belajar secara lebih mendalam melalui objek-
objek yang dihadapi daripada jika belajar di dalam kelas yang memiliki banyak
14
keterbatasan. Lebih lanjut, belajar di luar kelas dapat menolong anak untuk
lebih menantang dari peserta didik dan menjembatani antar teori di dalam buku
dan kenyaman yang ada di lapangan. Kualitas pembelajaran dalam situasi yang
yang dipelajari dapat membangun keterampilan sosial dan personal yang lebih
baik.
kelas, para peserta didik bisa beradaptasi dengan lingkungan, alam sekitar, serta
serta penuh partisipasi antar sesama peserta didik dan guru. Pola interaksi dengan
dalam pembelajaran yaitu dengan cara peserta didik melakukan kegiatan belajar di
luar kelas atau dilingkungan sekolah, alam sekitar atau pun masyarakat. Dalam
proses pembelajaran di luar kelas, karena sikap dan perilaku dalam kegiatan
belajar mengajar di luar kelas sangat menentukan keberhasilan para peserta didik
belajar. Secara garis besar, Ketika seorang mengajar para peserta didik di luar
kelas, ia tidak hanya sebagai seorang guru, melainkan sebagai fasilitator, teman
Dari berbagai penjelasan di atas, maka dengan ini kita bisa menyimpulkan
bahwa pembelajaran di luar kelas (outing class) bukan sebatas hanya mengajak
15
peserta didik belajar di alam terbuka, namun cara penyampaian pembelajaran ini
juga mengajak peserta didik dari suasana yang menjenuhkan terkaitnya dengan
situasi pembelajaran yang ada dengan memaksimalkan seluruh indra yang dimiliki
mereka akan lebih kekal dibandingkan dengan ketika mereka belajar di dalam
kelas.
dimiliki. Adapun tujuan pembelajaran di luar kelas (outing class) adalah sebagai
pembelajaran.
sekolah.
Misalnya, jika di dalam kelas peserta didik selalu ribut, maka di luar
berbagai area.
l. Agar peserta didik bisa memahami secara optimal mata pelajaran yang
di sampaikan.
adalah untuk menambah wawasan peserta didik agar peserta didik mampu
yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif. Misalnya, seorang guru dapat
Class)
a. Tahapan Persiapan
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai
berikut:
oleh guru, yaitu tujuan akademik yang dirumuskan sesuai dengan taraf
2. Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar lingkungan sekolah
4. Baik guru maupun peserta didik harus dalam keadaan nyaman, rileks, dan
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan ini terdapat beberapa hal yang akan dilakukan
oleh
waktu keluar kelas sesuai dengan setting (tempat) yang telah ditentukan.
3. Peserta didik berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas.
kelas (outing class) dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran
tercapai.
c. Tahap Evaluasi
didik di luar kelas yang tentunya jauh lebih sulit dibandingkan dengan di dalam
kelas. Dan hal ini memerlukan keterampilan serta usaha ekstra guru untuk dapat
dengan baik. Adapun kekurangan pembelajaran di luar kelas (outing class) adalah
sebagai berikut:
dalam metode pembelajaran di luar kelas (outing class) peserta didik langsung
terlibat pada setiap kegiatan. Peserta didik juga dituntut dalam setiap proses
pembelajaran. Sehingga daya nalar peserta didik pun turut berkembang dan ini
20
deskripsi.
sumber belajar maka dapat dikatakan pula bahwa belajar di luar ruangan pun
memiliki banyak kelebihan, pembelajaran di luar kelas (outing class) jelas banyak
berlangsung didalam kelas, dari segi peserta didik, pembelajaran di luar kelas
(outing class) akan membuat peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan
pembelajaran, sedangkan dari segi guru, dapat digunakan sebagai sarana untuk
kelas (outing class) mampu menghilangkan kejenuhan, baik peserta didik maupun
guru, dari rutinitas belajar yang selalu berlangsung di dalam ruang kelas.
berikut:
masyarakat.
21
keterampilan.
pembelajaran di luar kelas lebih menantang bagi peserta didik dan menjembatangi
antara teori didalam buku dan kenyataaan yang ada di lapangan. Kualitas
peningkatan kapasitas pencapaian belajar melalui objek yang dipelajari serta dapat
pembelajaran di luar kelas (outing class) adalah tempat yang dituju jauh akan
alam terbuka sebagai “ruang kelas baru” bagi peserta didik, maka dengan ini guru
a. Penugasan
Penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dari seorang guru dengan
Mengajar di luar kelas, guru memberikan tugas kepada peserta didiknya yang
harus dilaksanakan di luar kelas. Artinya, tugas itu bukanlah pekerjaan luang yang
masing-masing dapat dikerjakan di rumah, melainkan dikerjakan saat itu juga, dan
b. Tanya Jawab
dengan menentukan jawaban melalui proses tanya jawab. Tanya ini sifatnya tidak
hanya satu arah, namun dua arah. Artinya, pertanyaan itu tidak hanya diberikan
guru kepada peserta didiknya, namun peserta didik juga bisa memberikan
Jika metode ini digunakan dalam pembelajaran di luar kelas, bisa saja guru
hanya bertanya kepada peserta didik tanpa meminta mereka membaca atau
23
lebih jauh mengenai pertanyaan jawaban peserta didik, sehingga mereka semakin
pelajaran dalam proses belajar mengajar melalu interaksi dua arah dari guru ke
pesera didik atau dari peserta didik ke guru agar diperoleh jawaban kepastian
c. Bermain
dalam kaitannya dengan metode pembelajaran di luar kelas (outing class) seorang
guru mengajar bermain peserta didik mereka tanpa mereka sadar bahwa
sedikit luas, sehingga seorang guru perlu mengajak peserta didik keluar kelas
dengan tujuan dengan tersedia ruangan yang memadai bagi “bermainnya” mereka.
manfaatnya, karena masa anak – anak merupakan masa bermain, seorang yang
guru yang tahu kalau dunia anak adalah dunia bermain, maka guru yang
d. Observasi
metode observasi pembelajaran di luar kelas (outing class) metode ini adalah
24
dengan jalan melakukan sebuah pengamatan terhadap objek yang sedang menjadi
pembelajaran yang diadakan. Contoh dari pembelajaran di luar kelas ini adalah
dengan mengajak peserta didik pergi di luar kelas untuk mengamati alam disekitar
sekolahnya.
merupakan atau tehnik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru
pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individu maupun secara
kelompok. Metode adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui
(Outing Class)
Dalam pembelajaran di luar kelas (outing class), seorang guru dapat memilih
lokasi- lokasi yang akan dijadikan sebagai “ruang kelasbaru” bagi peserta didik
yaitu adalah:
a) Halaman sekolah.
pohon).
e) Lapangan sekolah.
a) Kebun binatang
b) Museum
c) Rumah ibadah
akan menambah pengetahua dan kecintaan peserta didik terhadap alam sekitar,
Khusus untuk lokasi yang berada di luar sekolah, dalam memilih lokasi harus
Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pemilihan
lokasi jangan hanya berdasarkan sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diluar.
2) Mudah dijangkau
dapat dijangkau dengan mudah oleh para peserta didik dan tidak membahayakan
mereka.
26
sekolah bahwa lokasi tersebut bisa digunakan untuk berbagai materi yang
berbeda-beda, sehingga bisa dikatakan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang
multi fungsi.
Lokasi yang dipilih oleh guru merupakan lokasi yang tidak asing lagi bagi
guru, walaupun pada kenyataannya lokasi ini adalah lokasi yang asing bagi para
peserta didik. Hal ini dengan pertimbangan bahwa nantinya guru akan mudah
yang mudah di jangkau oleh peserta didik supaya peserta didik tidak
1) Pengertian Kosakata
bahasa Indonesia baik dalam lisan maupun tulisan. Dalam Kamus Besar Bahasa
27
d) Daftar kata yang disusun seperti kamus yang disertai penjelasan secara
membentuk serangkaian bunyi yang memiliki arti dan dapat dipahami. Bahasa
kelas-kelas kata seperti kelas kata kerja (verba), kelas kata sifat (adjektiva), dan
kelas kata benda (nomina). Verba adalah kata yang menyatakan tindakan atau
Adjektiva yaitu kata yang menerangkan nomina dan secara umum dapat 27
bergabung dengan kata lebih dan sangat (KBBI, 2007:8). Misalnya, lebih cantik,
Chaer juga menjelaskan bahwa nomina adalah kelas kata benda atau yang
dibendakan (1994:166), seperti ayah, ibu, ikan, pohon, dan lainnya. Kata benda
(nomina) ini terdiri atas dua bagian, yaitu kata benda abstrak dan kata benda
konkret. Kata benda abstrak adalah yang secara fisik tidak berwujud
peserta didik dapat melatih keterampilan peserta didik untuk menuangkan gagasan
terhadap suatu objek tertentu yang berhasil ditangkap melalui panca indra
penglihatan.
agar dapat dipahami dan diterima orang lain. Tulisan dengan demikian menjadi
salah satu sarana komunikasi yang cukup efektif dan efesien untuk menjangkau
2) Membujuk
3) Mendidik
4) Menghibur
imajinasi pembaca.
3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang
menggugah.
dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam,
1) Deskripsi orang
Adalah menulis karangan deskripsi orang tentukan hal-hal yang menarik dari
orang yang akan deskripsikan. Setelah itu, kemukakan informasi tentang orang itu
30
mengenalinya sendiri.
2) Deskripsi tempat
Tempat memegang perang penting dalam setiap peristiwa, tidak ada peristiwa
yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisa akan selalu mempunyai
latar belakang tempat jalanya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan
karang deskripsi merupakan karangan yang berupa fiksi maupun nonfiksi yang
pembaca dapat merasakan, melihat apa yang ditulis oleh penulis. Karangan
Deskripsi
1) Faktor eksternal
31
b) Lingkungan sosial penulis, seperti keteladanan guru, orang tua dan teman
sebaya.
2) Faktor internal
hubunganyan gerat. Pancaran wajah, pandangan mata, gerak bibir, dan gerak
tubuh merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu.
keterampilan menulis karangan deskripsi ada dua yaitu factor eksternal dan faktor
internal.
B. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Harmin
Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Peserta Didik Kelas Iii Mis
Ncera Kecamatan Belo kabupaten bima. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
menulis karangan deskripsi peserta didik diajar dengan menggunakan di luar kelas
(outing class) dan pengaruh pembelajaran di luar kelas (outing class) terhadap
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Adapun instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah tes keterampilan menulis karangan
deskripsi dan lembar observasi. Kemudian teknik analisis data yang diguanakan
pada penelitian ini yaitu statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan
diperoleh nilai rata-rata peserta didik sebelum diajar dengan pembelajaran di luar
kelas (outing class) yaitu sebesar 52,41 dan nilai rata-rata setelah diajar dengan
pembelajaran luar kelas (outing class) sebesar 83,43. Adapun hasil analisis
statistik < 𝛼 = 0,05 (0,037 < 0,05) dalam artian H0 ditolak dan H1 diterima,
menggunakan metode pembelajaran di luar kelas (outing class) tidak sama dengan
33
nilai rata-rata hasil keterampilan menulis karangan deskripsi peserta didik setelah
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Outing Class Pada Merdeka Belajar Untuk
Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan hasil belajar peserta didik serta
karangan deskripsi yang rendah dengan nilai yang masih berada di bawah KKM
nilai peserta didik meningkat hingga berada di atas nilai KKM dengan Kualifikasi
34
alternatif (Ha) diterima. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
2,201 sehingga jika dibandingkan dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 30,08 maka
hipotesis nol (𝐻0) ditolak. Artinya metode pembelajaran di luar kelas (outing
9 Sumanga”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya
pembendaharaan kosa kata bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengukuran terhadap pemahaman kosakata. Sampel pada penelitian ini ialah siswa
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, dan
lembar tes hasil belajar. Teknik pengumpalan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Adapun teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan uji normalitas yang
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi
menggunakan program SPSS versi 25 diperoleh nilai pretest dengan nilai terendah
dan tertinggi yaitu 45 dan 75. Nilai rata-rata yaitu 61.46 dengan kategori sedang.
Kemudian, setelah diberikan treatment maka diperoleh nilai posttest dengan nilai
terendah yaitu 70 dan nilai tertinggi 95. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
posttest lebih tinggi dan kategori meningkat dibanding pretest. Dengan kata lain
hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V lebih baik setelah diadakannya
C. Kerangka Pikir
besar siswa merasa jenuh dengan posisi belajar yang monoton disertai gaya
Beberapa siswa belum sampai pada tingkat pemahaman. Padahal, materi Bahasa
katanya juga berkaitan dengan dunia mereka. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
demikian, minat belajar akan meningkat. Ketika minat belajar meningkat maka
ingat mereka.
36
Pembelajaran yang di lakukan di luar kelas memberikan suasana baru bagi siswa
memahami setiap kata yang berkaitan dengan kehidupan mereka serta dapat
KEMAMPUAN MENULIS
KOSAKATA
KARANGAN DESKRIPSI
D. Hipotesis
maupun kerangka pikir, dalam penelitian ini digunakan hipotesis yaitu, ada
pembelajaran outing class pada siswa kelas VI UPT SPF SD Negeri Bulurokeng
Makassar.
37
penelitian. Bagian ini terdiri dari; jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sample, variabel penelitian, instrumen penelitian, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Masing-masing poin akan
A. Jenis Penelitian
yang disebut kelompok eksperimen atau kelas eksperimen. Selain itu juga ada
kelompok kontrol atau kelas kontrol, yaitu kelompok yang tidak mendapat
Keterangan:
A = Kelas eksperimen
B = Kelas kontrol
X = Perlakuan berupa Outing Class
O1 = Pretest
O2 = Posttest
38
Penelitian ini dilakukan UPT SPF SDN Bulurokeng. Penelitian ini akan
2023/2024.
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang akan dijadikan sumber data adalah
seluruh siswa VI UPT SPF SDN Bulurokeng. Dengan demikian, total populasi
No Kelas Sampel
1 Kelas VI A 61
2 Kelas VI B 60
121
Sumber: Sekolahkita
2. Sampel
memiliki dua arti, yang pertama semua populasi dapat dilibatkan sebagai unit
sampel. Kedua sampel sebagai penduga populasi, sehingga diambil sebagian kecil
membagi kelas tersebut menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
39
kontrol, dipilih dengan teknik purposive sampling yang artinya sampel dipilih
peneliti tidak secara acak dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki
kemampuan yang sama. Adapun nilai siswa yang dijadikan sebagai sampel dapat
No Kelas Sampel
1 Kelas Eksperimen 30
2 Kelas Kontrol 30
60
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
dibedakan menjadi dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kosa kata dan Kemampuan
E. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes adalah teknik atau cara yang digunakan sebagai alat pengukuran yang
disusun dengan terstruktur. Tes adalah kumpulan soal yang berfungsi untuk
mengukur seberapa jauh kecakapan kognitif yang dimiliki oleh siswa. Penelitian
yang dilakukan di UPT SPF SDN Bulurokeng menggunakan tes dengan bentuk
menulis karangan deskripsi. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat
2. Dokumentasi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis
yaitu data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data).
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik
a. Uji Normalitas
digunakan dari masing-masing variabel telah terdistribusi normal atau tidak. Uji
Kolmogorov Smirnov. Menurut (sugiyono, 2017), apabila p> 0,05, maka data
terdistribusi normal dan sebaliknya jika p<0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
dalam penelitian berasal dari variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0. uji homogenitas ditentukan oleh
taraf signifikansi (sig.), jika nilai (sig.)>0,05, maka data dinyatakan homogen, dan
42
bila nilai (sig.) <0,05 maka data dinyatakan tidak homogen. Uji homogenitas
2. Uji Hipotesis
Analisis ini merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan dua variabel
dalam satu grup dan juga digunakan untuk melakukan pengujian pada satu sampel
tersebut. Peneliti menggunakan metode Paired t-Test untuk menguji ada tidaknya
pengaruh pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Data yang dianalisis
menggunakan Paired sample t-test berasal dari data yang mempunyai distribusi
normal dan homogen. Perhitungan uji hipotesis dengan Paired sample t-test
menggunakan bantuan program SPSS dengan kriteria uji pengambilan keputusan uji
t:
DAFTAR PUSTAKA
Boss, Suzie.,& Krauss, Jane. 2007. Reinventing Project Based Learning: Your
Field Guide To Real World Projects In The Digital Age. International
Society for Technology In Education.
Diffily Deborah & Sassman Charlotte. 2004. Project-Based Learning with Young
Children. Texas: Southern Methodist University.
Dimyanti & Mudjiono. 2013 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Fauziah, C., Taufiqulloh, T., & Sudibyo, H. 2020. Implementasi Model Project
Based Learning Pada Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis E-Learning
Selama Pandemi Covid-19. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal),
5(2), 38-48.
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tipani, A., Toto, T., & Yulisma, L. 2019. Implementasi model PjBL berbasis
STEM untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir
analitis siswa. Bio Educatio, 4(2), 379081.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
A. Standar Kompetensi
Menulis
1. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman
secara tertulis dalam bentuk karangan dan dialog tertulis.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
memperhatikan pilihan kata dan ejaan.
C. Indikator
a. Memahami cara menulis karangan berdasarkan pengalaman
b. Menulis karangan berdasarkan pengalaman
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui penjelasan guru, peserta didik dapat menjelaskan
konsep karangan deskripsi.
b. Melalui penjelasan guru, peserta didik dapat membuat
karangan dengan mengguanakan pilihan kata dan penggunaan
ejaan.
E. Materi ajar
Menulis karangan deskripsi berdasarkan pengalaman.
F. Metode Pembelajaran
Metode : Outing class
Tanya Jawab
G. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang konsep
karangan deskripsi yang telah di pelajarai sebelumnya.
2. Guru menuliskan cara membuat karangan deskripsi melalui
metode outing class di papan tulis, kemudian menjelaskan.
3. Guru memberikan contoh membuat karangan deskripsi
dengan mengamati alam di sekitar lingkungan sekolah.
4. Guru menugaskan peserta didik membuat karangan
deskripsi dengan mengamati alam di sekitar lingkungan
sekolah melalui metodeouting class
5. Guru memantau aktivitas peserta didik dalam membuat karangan
deskripsi.
c. Kegiatan Akhir
1. Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan
karangan yang telah dibuat.
2. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi apa
saja yang telah dipelajari.
3. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan materi yang dipelajari.
H. Sumber
1. Guru
2. Lembar kerja psesrta didik.
I. Media
1. Papan tulis
2. Buku siswa
G. Langkah-Langkah Pembelajara
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokas
i
waktu
Pendahuluan ⚫ Guru memberikansalam, menanyakan kabar, 15
dan meng- ajak semua pserta didik berdo’a menit
dipimpin oleh salah satu
peserta didik.
⚫ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar ke- hadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
apersepsi
Karangan adalah sebuah cerita, hasil ciptaan atau hasil rangkaian (susunan)
kamu dapat menyusun sebuah karangan. Karangan terdiri atas beberapa
paragraf yang berkaitan, Bentuk karangan bebas, dapat berupa pengalaman
pribadi atau kejadian sekitarmu, suatu karangan yang dapat ditulis dengan
tema atau topik yang berbeda. penulisan karangan harus memperlihatkan
penggunaan ejaan yang benar, ejaan yang digunakan biasanya huruf besar,
tanda titik, dan tanda koma.
2. Karangan deskripsi
3 2 1
Petunjuk Pengisian :
Amatilah aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Kemudian isilah lembaran pengamatan dengan memberikan
tanda (√) pada kategori pengamatan sesuai pada baris dan kolom yang
tersedia.
No. Aktivitas yang di amati Skala Penilaian
B C K
3 2