Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MENULIS TEKS ANEKDOT

BERMUATAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X SMA

Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum. dan Zuliyanti, S.Pd., M.Pd.

Oleh

Nama : Adni Rofiqoh

NIM : 2101416049

` Rombel :2

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul …………………………………………………………………………i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….…...…………….1

1.1 Latar Belakang …………………………………………….…………………2


1.2 Identifikasi Masalah ………………....…………………….…………....……2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………….………....……..2
1.4 Rumusan Masalah …………………………………………….……....……....3
1.5 Tujuan Penelitian ……………………………………………….…...………..3
1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………....…………3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ……………….....…………3

2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………..….………...3

2.2 Landasan Teori ……………………………………………………….………5

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………..………....8

3.1 Pendekatan Penelitian ………………………………………………….……..8

3.2 Data dan Sumber Data ………………………………………………….…….8

3.3 Instrumen Penelitian …………………………………………………….……8

3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………….…...8

3.5 Teknik Analisis Data ………………...…………………………………….….9

BAB IV RANCANGAN PELAKSANAAN …………………………………..…….…..9

4.1 Tempat Pelaksanaan ……………….....…………………………………….….9

4.4 Jadwal Penelitian ................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..……..10

ii
ABSTRAK
Ketersediaan buku pembelajaran untuk dapat menunjang peningkatan kompetensi
peserta didik di beberapa sekolah terbatas hanya pada buku teks pemerintah. Untuk dapat
mengembangkan kemampuan menulis pada peserta didik dibutuhkan adanya buku pengayaan
yang lebih bersifat fleksibel karena dapat dipelajari di rumah dengan isi dan konten yang
menarik. Oleh karena itu, peneliti berusaha memberikan inovasi sebagai alternatif belajar
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan menulis teks anekdot melalui
pengembangan buku pengayaan yang bermuatan nilai pendidikan anti korupsi. Nilai
pendidikan anti korupsi yang dimuat dalam buku pengayaan ini merupakan upaya untuk turut
mengedukasi dan menginternalisaasi nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada peserta didik.
Maka dari itu peneliti menggunakan metode Research and Development (R&D) untuk
menghasilkan pola pengembangan buku pengayaan yang dapat menunjang peserta didik dalam
meningkatkan kemampuan menulis teks anekdot bermuatan nilai pendidikan anti korupsi di
kelas X SMA.
Kata kuci: buku pengayaan, teks anekdot, nilai pendidikan anti korupsi, pengembangan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus
dikuasai peserta didik. Keterampilan menulis yang baik dapat membantu seseorang
menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat atau perasaan mengenai berbagai hal di
sekitarnya yang secara tidak langsung dapat mendorong seseorang untuk lebih produktif
(Sartono, 2015, hlm 65.). Namun melihat faktanya keterampilan menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang sulit dikuasai peserta didik. Hal ini dikarenakan menulis
merupakan proses penuangan gagasan yang cukup rumit. Peserta didik cenderung sulit
dalam menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Selain itu dalam pembelajaran menulis,
banyak peserta didik yang kurang berminat dan bersemangat karena dianggap
membosankan. Hal ini pun tidak didukung dengan adanya literatur yang dapat mendukung
belajar peserta didik dalam hal keterampilan menulis.
Keterampilan menulis erat kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013 yakni pada
pembelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan pendekatan berbasis teks. Saat ini
Bahasa Indonesia bukan sekadar pengetahuan bahasa saja yang diajarkan namun juga
berfungsi menjadi sumber aktualisasi diri penggunaannya dalam konteks sial budaya di
lingkup akademis (Mascita, 2018, hlm 804.).
Teks anekdot menjadi salah satu teks dalam kurikulum 2013 yang dibelajarkan pada
jenjang Sekolah Menengah Atas kelas X. Teks anekdot merupakan cerita singkat yang

1
menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian sebenarnya. Selain itu teks anekdot adalah sebuah teks yang berisi
pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman yang tidak biasa tersebut disampaikan
kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Teks anekdot merupakan
cerita yang tidak harus berdasarkan sebuah fakta yang ada di masyarakat namun dapat dapat
bersumber dari fenomena apapun yang pelaku atau tokohnya pun tidak memiliki patokan
tertentu. Struktur dari teks anekdot terdiri atas abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
(Kemendikbud, 2013, hlm 111.).
Faktanya teks anekdot yang beredar sekarang ini banyak konten-konten yang tidak tepat
bagi psikologis anak. Seperti konten seks justru banyak beredar di masyarakat. Jika
mengakses di internet pun masih banyak teks anekdot bertema porno yang sangat kurang
tepat untuk dijadikan sumber belajar. Oleh sebabnya perlu adanya inovasi untuk
memudahkan pendidik dalam menyiapkan materi ajar yang tepat bagi peserta didik.
Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan penanaman sekaligus internalisasi nilai-
nilai positif dalam teks anekdot. Salah satunya yakni nilai-nilai pendidikan anti korupsi.
Terlebih dengan melihat fakta di lapangan banyak peserta didik yang masih belum bisa
bersikap jujur. Kejujuran sebagai salah satu nilai dasar dari pendidikan anti korupsi. Oleh
karena itu peneliti berusaha membantu pengajar mencari alternatif bahan ajar lain selain
yang sudah terdapat pada buku ajar Kurikulum 2013 agar pendidik tidak sembarangan
menggunakan teks anekdot yang beredar di masyarakat. Sejalan dengan tema yang
diusungkan untuk pembelajaran teks anekdot di kelas X SMA yaitu kritik dan humor dalam
layanan publik, maka peneliti menyesuaikan buku pengayaan yang dikembangkan dengan
nilai-nilai pendidikan anti korupsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Ketersediaan buku pengayaan yang masih sedikit sehingga belum dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi menyusun teks anekdot. Buku pengayaan
menyusun teks anekdot berpotensi menjadi sebuah buku bacaan peserta didik baik di sela
pembelajaran maupun ketika di rumah. Oleh sebabnya melalui buku penyaan teks anekdot
dapat disertai dengan muatan-muatan untuk menanamkan karakter pada peserta didik.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada pengembangan buku pengayaan menulis teks anekdot
bermuatan nilai-nilai anti korupsi untuk peserta didik kelas X SMA. Produk yang akan

2
dikembangkan berisi contoh-contoh teks anekdot, materi teks anekdot, dan cara menulis teks
anekdot. Dalam produk yang dihasilkan termuat karakter nilai-nilai anti korupsi yang
diharapkan dapat menjadi alternatif solusi menanamkan pendidikan anti korupsi sejak dini pada
peserta didik.

1.4 Rumusan Masalah

1) Bagaimana kebutuhan peserta didik kelas X dan guru terhadap buku pengayaan
menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi?
2) Bagaimana prototipe buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai
pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X?
3) Bagaimana penilaian ahli terhadap prototipe buku pengayaan menulis teks anekdot
bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X?
4) Bagaimana perbaikan buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai
pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X berdasarkan penilaian ahli?

1.5 Tujuan Penelitian

1) Mendeskripsikan kebutuhan peserta didik kelas X dan guru terhadap buku pengayaan
menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi.
2) Menyusun prototipe buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai
pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X.
3) Memaparkan hasil penilaian ahli terhadap prototipe buku pengayaan menulis teks
anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X.
4) Melakukan perbaikan buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai
pendidikan anti korupsi untuk peserta didik kelas X berdasarkan penilaian ahli.

1.6 Manfaat penelitian

1) Bagi pendidik yang terlibat, penelitian ini diharapkan memperkaya wawasan tentang
menulis teks anekdot yang dapat meningkatkan peforma mengajar di kelas.
2) Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan minat
dalam menggunakan buku pengayaan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks
anekdot.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu penelitian terdahulu yang
masih berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian ini diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dede Endang Mascita dan Ati
Rosmiyati (2018), Resmi Sari, dkk (2017), Sri Utami (2018), Kartika Candra Dewi dan
Ida Zulaeha (2016), dan Hilda Putri (2017).

Penelitian yang dilakukan Dede Endang Mascita dan Ati Romiyati (2018) berjudul
Pengembangan Bahan Ajar Teks Anekdot Berbasis Kearifan Lokal Untuk Siswa Kelas
X SMA. Penelitian yang dilakukan Mascita dan Romiyati (2018) berbeda dengan
penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian tersebut Mascita dan Romiyati
mengembangkan bahan ajar teks anekdot sedangkan pada penelitian ini
mengembangkan buku pengayaan teks anekdot. Selain itu nilai-nilai yang termuat juga
berbeda.

Penelitian yang dilakukan Resmi Sari, dkk (2017) berjudul Pengembangan Media
Blog Dalam Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Pada Siswa Kelas X SMA. Penelitian
tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian ini. Pada penelitian tersebut
mengembangkan pembelajaran teks anekdot melalui media blog (dalam jaringan)
sedangkan pada penelitian ini mengembangkan teks anekdot dalam bentuk buku
pengayaan.

Sri Utami (2018) melakukan penelitian berjudul Pengembangan Bahan Ajar Teks
Anekdot Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X. Penelitian tersebut memiliki
memiliki perbedaan yakni pengembangan yang dilakukan oleh Utami (2018) berupa
pengembangan bahan Ajar, sedangkan pengembangan pada penelitian ini berupa
pengembangan buku pengayaan. Kemudian subjek penelitian tersebut meskipun sama-
sama kelas X namun pada penelitian Utami (2018) peserta didik SMK sedangkan pada
penelitian ini peserta didik SMA.

Dewi dan Zulaeha (2016) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan


Perangkat Pembelajaran Teks Anekdot Tema Konflik Sosial Di Kalangan Remaja

4
Dengan Pendekatan CLIL Dan Model Berbasis Projek. Pada penelitian Dewi dan
Zulaecha (2016) mengembangkan perangkat pembelajaran teks anekdot sehingga
dalam penelitiannya menggunakan pendekatan dan model yang relevan dengan
kurikulum 2013 yang berbasis teks. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan
merupakan pengembangan buku pengayaan.

Hilda Putri (2017) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Modul


Berbasis Pendekatan Kontekstual Untuk Pembelajaran Menulis Teks Anekdot.
Terdapat perbedaan yakni pada produk yang dikembangkan. Penelitian tersebut
mengembangkan produk berupa buku modul sedangkan pada penelitian yang akan
dilakukan ini merupakan pengembangan buku pengayaan.

2.2 Landasan Teori

Teori-teori yang mendasari penelitian ini meliputi: (1) hakikat buku pengayaan; (2)
kriteria buku pengayaan; (3) pengembangan buku pengayaan; (4) hakikat menulis; (5) hakikat
teks anekdot; (6) nilai-nilai pendidikan anti korupsi.

2.2.1 Hakikat Buku Pengayaan

Dalam mengembangkan buku pengayaan, diperlukan pemahaman mengenai hakikat


dari buku pengayan. Berikut penjelasan pengertian dan ciri-ciri.

2.2.1.1 Pengertian Buku Pengayaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008 pasal


1 (5), “buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku
teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi”. Hampir sama dengan
pengertian tersebut, Cecile (1989 dalam Anwar, 2018) mengemukakan bahwa bahan
bacaan tambahan (termasuk buku pengayaan) merupakan bahan-bahan selain buku teks
yang digunakan untuk tujuan pembelajaran.

2.2.2.2 Ciri-ciri Buku Pengayaan

Dengan demikian, ciri-ciri buku pengayaan berdasar pada Pusat Kurikulum dan
Perbukuan (2012) dalam “Rubrik A-1 Praseleksi Buku Nonteks Pelajaran” ciri-ciri
buku pengayaan adalah sebagai berikut; 1) Bukan merupakan buku pegangan pokok
bagi peserta didik atau pendidik. 2) Materi atau isi buku tidak disertai instrumen
evaluasi untuk mengukur pemahaman pembaca, 3) Materi atau isi buku tidak disajikan

5
berdasarkan tingkatan kelas dan/atau semester. 4) Materi atau isi buku terkait dengan
sebagian kompetensi dasar dalam standar isi. 5) Materi atau isi buku cocok untuk
dijadikan bahan pengayaan bagi peserta didik.

2.2.3 Pengembangan Buku Pengayaan

Suherli (2008:59 dalam Anwar, 2018) menyatakan bahwa mengembangkan buku-


buku nonteks pelajaran (termasuk buku pengayaan) dapat dilakukan secara efektif jika
penulis mengikuti beberapa tahapan penulisan, yaitu: (1) menyiapkan konsep dasar tulisan;
(2) memperhatikan proses kreatif; (3) menetapkan aspek yang akan dikembangkan; dan (4)
menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca.

2.2.4 Hakikat Menulis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), menulis adalah melahirkan pikiran
atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Sementara Tarigan
(2008) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Berdasarkan pemaparan kedua tokoh tersebut mengenai pengertian menulis maka


peneliti menyimpulkan bawa menulis merupakan kegiatan produktif dalam menuangkan
gagasan melalui sebuah tulisan.

2.2.5 Hakikat Teks Anekdot

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai pengertian dan struktur. Berikut
pemaparannya

2.2.5.1 Pengertian Teks Anekdot

Menurut Sari, dkk (2017) mengemukakan bahwa teks anekdot adalah cerita singkat
yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian sebenarnya. Teks anekdot adalah sebuah teks yang
berisi pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman yang tidak biasa tersebut
disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Teks anekdot
merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi pada
masyarakat, yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang
penting.

6
2.2.5.2 Struktur Teks Anekdot

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013:194) menyatakan, bahwa


struktur teks anekdot terdiri dari anstraksi, orientasi, krisis, koda.

2.2.6 Nilai-Nilai Pendidikan Anti Korupsi

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam buku Pendidikan Anti


korupsi memaparkan nilai-nilai anti korupsi yang akan dibahas meliputi kejujuran,
kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, pertanggungjawaban, kerja keras, kesederhanaan,
keberanian, dan keadilan.

2.3 Kerangka Berpikir


Dalam penelitian ini, pengembangan buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan
nilai-nilai pendidikan anti korupsi ditujukan untuk peserta didik kelas X SMA. Dalam
membekali sekaligus menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada peserta didik
SMA dirasa perlu agar nantinya ketika telah lulus SMA dan kuliah mereka dapat
menerapkan nilai-nilai tersebut pada profesinya masing-masing.

2.4 Spesifikasi Produk

Secara garis besar, buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai
pendidikan anti korupsi ditujukan untuk peserta didik kelas X SMA yang dikembangkan
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan atau


research and development (R&D). Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan langkah-
langkah penelitian pengembangan sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2010:408),
yaitu: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain;
(5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi
produk; dan (10) produksi masal. Dengan mempertimbangkan waktu, dan biaya, penelitian

7
ini dihentikan pada langkah kelima, yaitu revisi desain. Meski hanya sampai pada tahap lima,
tujuan dari penelitian ini sudah dapat tercapai.

3.2 Data dan Sumber Data

3.2.1 Data

Secara garis besar, penelitian ini membutuhkan dua data yakni, 1) Data kebutuhan
terhadap buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti
korupsi untuk peserta didik kelas X SMA. 2) Data validasi prototipe buku pengayaan
menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi untuk kelas X SMA.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas sumber data kebutuhan dan sumber data
validasi prototipe buku pengayaan yang dikembangkan.

3.3 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen nontes. Instrumen nontes yang dimaksud berupa
lembar angket dan lembar pedoman wawancara.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian angket, baik angket
kebutuhan maupun angket validasi. Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan peserta
didik untuk mengetahui kebutuhan buku pengayaan menulis teks anekdot bermuatan nilai-
nilai pendidikan anti korupsi

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) data kebutuhan
peserta didik kelas X dan guru SMA terhadap buku pengayaan menulis teks anekdot
bermuatan nilai pendidikan anti korupsi dan (2) data validasi prototipe buku pengayaan
menulis teks anekdot bermuatan nilai-nilai pendidikan anti korupsi.

8
BAB IV

RANCANGAN PELAKSANAAN

4.1 Tempat pelaksanaan penelitian

4.1.1 SMA Negeri 1 Batang


4.1.2 SMA Negeri 2 Batang
4.1.3 SMA Negeri 1 Wonotunggal

4.2 Jadwal Penelitian

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1 Prakegiatan
Perizinan
2 Pelaksanaan
a. Penelitian
1) Observasi
2) Pengambilan data
analisis kebutuhan
(wawancara dan angket)
b.Pembuatan Produk
Buku Pengayaan
1) Penyusunan
draft/kerangka
2) Pengembangan kerangka
3) Layout buku
c. Validasi Desain Produk
d. Revisi Desain Produk

9
Daftar Pustaka

Anwar, Chusnul. 2018. Pengembangan Buku Pengayaan Menyusun Teks Biografi


Bermuatan Karakter Wirausaha Untuk Peserta Didik Kelas X SMK. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang
Dewi, Kartika Candra dan Zulaecha, Ida. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Teks Anekdot Tema Konflik Sosial Di Kalangan Remaja Dengan Pendekatan Clil Dan
Model Berbasis Projek . Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Universitas Negeri Semarang.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian. 2011. Pendidikan Anti
Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Hartono, Bambang. 2016. Dasar-Dasar Kajian Buku Teks Konsep Dasar, Pemilihan,
Pemanfaatan, Penilaian, Dan Pengembangannya. Semarang: Unnes Press
Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Depok: Raja
Grafindo Persada.
Mascita, Dede Endang dan Rosmiyati, Ati. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Teks anekdot
berbasis kearifan lokal untuk siswa kelas X SMA. Jurnal Tuturan Vol. 7, No. 1. Tahun
2018
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016

tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan. 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Buku. 2008. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2012. Rubrik A-1 Praseleksi Buku Nonteks Pelajaran.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Putri, Hilda. 2017. Pengembangan Modul Berbasis Pendekatan Kontekstual Untuk
Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume
17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 241-252.
Rahmayanti, Dewi, dkk. 2015. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013 Di keas X.A Akuntansi SMK Negeri 1
Singaraja. e-Journal JPBSI Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan
Bahasan dan Sastra Indonesia Volume 3 No 1 Tahun 2015.
Sartono, 2015. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Menulis Anekdot
Menggunakan Teknik Peer Review Kelas X MIPA 1 SMA 2 Magelang. Jurnal
Transformatika, Volume 11, Nomor 1, 15 Maret 2015.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Utami, Sri. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Teks Anekdot Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Kelas X . BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 3 Nomor 1,
Februari 2018
Uthami, Danissa Citra. 2017 Pengembangan Teks Anekdot Berbasis Kearifan Lokal Sebagai
Alternatif Bahan Ajar Sma Kelas X. Prosiding Seminar Internasional Pembelajaran
Bipa Perubahan, Tantangan, Dan Peluang. 4 April 2017. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung

10

Anda mungkin juga menyukai