Disusun Oleh
2001010100
KUPANG
2023
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak bisa dipisahkan dari proses
belajar mengajar yang ada di sekolah.Hal ini dikarenakan dalam silabus bahasa
Indonesia dicantumkan 4 kterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta
didik yaitu, Keterampilan menyimak,membaca,berbicara dan menulis.Menurut
Zainurrahman (2013:2) menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang mendasar ( Berbicara,Mendengar,Membaca dan Menulis)
Keterampilan berbahasa merupakan salah satu kebutuhan atau keterampilan dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam melanjutkan sebuah pendidikan
yang akan ditempuh dan keterampilan yang perluh dikembangkan oleh peserta
didik yaitu keterampilan menulis.
1
menggunakan perasaan akan menggunakan pilihan kata bermakna kias
(Konotatif).Banyak jenis tulisan sastra yang terus berkembang menggunakan
perpaduan nalar dan perasaan tersebut seperti prosa,puisi dan naskah drama
( Kusmana 2014 ).
2
Metode pembelajaran ini dapat melatih setiap cara kerja dari peserta didik dan
juga dapat membentuk karakter mandiri dalam diri setiap siswa sejak
dini,pembelajaran ini juga membuat siswa lebih menemukan cara-cara kreatif
dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas maupun diluar kelas.Dalam
dunia pendidikan dizaman modern saat ini banyak siswa yang lebih suka dengan
perkembangan teknologi,oleh sebab itu banyak siswa-siswi yang tidak suka dalam
kelas lebih memilih diluar kelas.maka disini guru-guru diminta untuk lebih
sekreatif mungkin untuk menciptakan model pembelajaran dengan media-media
yang ada agar peserta didik bisa mengikuti pembelajaran dengan fokus bahkan
memiliki rasa ingin belajar yang tinggi.
3
Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu kemampuan bersastra yang
perluh dimiliki oleh seseorang,apalagi seorang siswa atau pelajar.memiliki
kemampuan menulis puisi bukanlah tidak semudah yang dibayangkan atau bukan
merupakan warisan turun-temurun,namun kemampuan ini memerluhkan latihan
dan pengarahan dan bimbingan yang efektif.keluhan terhadap kemampuan
menulis puisi banyak terjadi pada mahasiswa khususnya siswa-siswi.kemampuan
menulis puisi siswa masih sangat jauh dari harapan guru-guru.kurangnya
kemampuan menulis puisi pada siswa disebabkan karena kurangnya pembinaan
dalam menulis baik tingkat SD,SMP dan SLTA,dalam kurikulum bahasa
indonesia mencakup empat komponen penting yaitu
(mendengar,berbicara,membaca dan menulis) dan juga kemampuan
bersastra.keempat komponen bahasa itu sangat berperan penting dan harus
berjalan dengan seimbang,namun khususnya kemampuan bersastra siswa masih
sangat rendah,karena salah satu dari empat kemampuan itu belum dilaksanakan
dengan baik.
4
Berdasarkan permasalah tersebut,maka peneliti akan mengkaji melalui
penelitian yang berjudul “Meningkatkan kreativitas menulis puisi siswa
dengan menggunakan pembelajaran student centered learning(scl) pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut”
5
1.Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penerapan model pembelajaran study centered learning dapat memberikan
pengetahuan baru serta dapat mengukur sejauh mana peningkatan
kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kreatifitas guru dalam
memilih dan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan dikelas
untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam menulis puisi.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan referensi model pembelajaran baru yang
dapat meningkatkan efektifitas dan efisien pembelajaran terutama pada
meteri menulis puisi,mata pelajaran bahasa Indonesia.
d. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman dapat berkolaborasi bersama tenaga pendidik
dalam memecahkan masalah pembelajaran dan dapat mengetahui hasil
belajar siswa tentang menulis puisi.
2.Manfaat Teoretis
6
BAB II
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Suntari dalam tesis yang berjudul Pengembangan Kreativitas Menulis Puisi
Dengan Metode Formulasi di SMP Negeri 3 Tuban. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan siswa dalam mengembangkan kreativitas menulis puisi
setelah menggunakan metode formulasi.kaitannya dengan penelitian ini adalah
dengan penerapan strategi formulasi yang menitikberatkan pada kreativitas siswa
sehingga kemampuan menulis tersebut meningkat.perbedaan dengan penelitian ini
adalah penelitian ini menggunakan metode student centered learning
(pembelajaran berbasis pada siswa) untuk meningkatkan kemampuan kreativitas
menulis pada siswa terutama dalam menulis puisi.
Mutia Febriyana Winarti dalam menulis skripsinya pada tahun 2021 yang
berjudul Efektifitas Model Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Micro Teaching
di Universitas Muhammadiyah Kupang,dalam penelitian yang dilakukan sama-
sama mengangkat model pembelajaran student centered learning atau
pembelajaran berbasis pada siswa/pelajar,sedangkan perbedaan dalam penelitian
terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu pada penelitian dahulu memfokuskan
pada mahasiswa terutama dalam mata kuliah micro teaching sedangkan pada
penelitian ini lebih mengangkat masalah tentang bagaimana peningkatan
kemampuan menulis puisi pada siswa SMP.
7
Sunarto dalam menulis skripsi pada tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerita Dengan Pendekatan Kontekstual di kelas IV SDN
Eromoko Wonogiri,dalam penelitian ini kerelevanannya yaitu sama-sama
mengangkat keterampilan menulis,sedangkan dengan penelitian ini yaitu dalam
pendekatannya menggunakan model pembelajaran yang berbeda namun dengan
tujuan yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis pada siswa.
Sakinah Fitri melakukan penelitian pada tahun 2017 dengan judul Peningkatan
Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think
Pair Share(Berpikir,Berpasangan,dan Berbagi) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri
4 Bulukumba.persamaan penelitian Sakinah dengan peneltian saat ini adalah
sama-sama menjelaskan keterampilan dan kreatifitas menulis puisi dan
merupakan PTK,sedangkan perbedaannya yaitu metode yang digunakan peneliti
terdahulu menggunakan metode/model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share(berpikir,berpasangandan berbagi),sedangkan peneliti saat ini menggunakan
model pembelajaran Student Centered Learning.
Dari hasil penelitian beberapa peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
meningkatkan keterampilan menulis siswa baik dalam menulis
puisi,cerpen,novel,dan karya sastra lainnya diperluhkan juga metode-metode
pembelajaran yang dapat membantu dan memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terus menuangkan gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan agar
dapat diapresiasi.
2.2 Konsep
8
praktif yang dilakukan terus-menerus dan secara teratur.Menulis merupakan salah
satuaspek keterampilan berbahasa yang sangat di butuhkan oleh setiap kalangan
dari zaman dulu-sekarang,menulis merupakan salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang sering di anggap rumit, di katakan rumit sebab menulis
merupakan muara dari keterampilan berbahasa yang lain dan masing perlu di
dukung oleh pengetahuan kebahasaan yang memadai.Keterampilan Menulis tidak
mudah di miliki dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk memperolehnya.
dengan menulis seseorang dapat menuangkan isi pikiran,ide-ide,dan gagasannya
dalam bentuk bahasa tulis,Menulis juga merupakan kegiatan merubah bunyi yang
di keluarkan melalui salah satu alat indra manusia dan di buat menjadi sebuah
tulisan sebagai upaya untuk mengungkapkan gagasan dan ide-ide melalui bahasa
tulis.
9
Menulis kreatif puisi perluh dilatihkan kepada peserta didik agar dapat
memiliki jiwa yang peka dan dapat berempati dengan lingkungan sekitar.Menurut
Endaswara (2003;220-223) penciptaan atau penulisan dapat diawali dengan
beberapa proses,proses tersebut adalah pengindraan,perenungan,dan mampu
memainkan kata.banyak orang berpendapat bahwa menulis puisi hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang berbakat,namun pernyataan itu tidak mutlak benar
karena sejumlah penyair menyatakan bahwa keberadaannya sebagai penyair
adalah efek dari proses kreatif dan latihan dalam menulis.bakat tidaklah berarti
jika tidak diiringi dengan latihan yang sungguh-sungguh.dalam pembelajaran
menulis puisi,siswa belum bisa melahirkan puisi yang bagus,namun pada awal-
awal pembelajaran siswa banyak menemukan kesulitan dan menemui banyak
hambatan.disinilah siswa perluh banyak bimbingan dan latihan agar potensi
kreatifitas berkembang hingga siswa mampu mengembangkan kreatifitas dalam
menulis puisi dengan memperhatikan aspek pribadi,motivasi,proses dalam
pembelajaran.
Belajar pada prosesnya adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antar siswa dengan sumber-sumber atau objek belajar baik secara
sengaja dirancang(Suliana 2005:25).kegiatan belajar tersebut dapat dihayati oleh
orang yang sedang belajar,belajar yang dihayati oleh seorang pelajar ada
hubungannya dengan usaha pembelajara,yang dilakukakan oleh
pembelajar(guru).pada satu sisi,belajar yang dialami oleh pelajar terkait dengan
pertumbuhan jasmani yang siap berkembang,pada sisi lain kegiatan belajar juga
berupa perkembangan mental dari peserta didik tersebut juga didorong oleh
tindakan pendidikan atau pembelajaran.Dengan kata lain,belajar ada kaitannya
dengan usaha atau rekayasa pembelajar.dari segi siswa,belajar yang dialaminya
sesuai denfan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental,akan menghasilkan
hasil belajar sebagai dampak pengiring,dampak pengiring tersebut akan
10
menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa
menuju kemandirian.
2.2.3. Puisi
Wellek dan Warren (1990:25) mengemukakan bahwa ada tiga aspek dalam
memahami hakikat puisi,yaitu sifat seni atau fungsi seni,kepadatan dan ekspresi
tidak langsung.puisi adalah karya seni sastra,sejalan dengan itu Herman J.Waluyo
(2002;1) memberikan pengertian puisi sebagai karya sastra dengan bahasa
dipadatkan,dipersingkat,dan diberikan irama dengan bunyi yang padu dan
pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
11
pengorganisasian ruang teks,seperti penjajaran tempat (homologues),enjabemen
dan tipografi.Puisi merupakan teks monolog artinya narasi yang menampilkan
teks-teks monolog,bukan teks dialog sebagaimana yang terdapat pada karya prosa
dan drama.sejauh ini puisi di Indonesia tidak menggunakan dialog dalam
menyampaikan gagasan.
a ). Unsur-Unsur Puisi
Struktur Lahir
1. Diksi,mempunyai peranan penting dalam mencapai keefektifan dalam
penulisan puisi,kesan yang ditimbulkan dari pilihan kata-kata yang jelas
kepada persoalan efek suasana.tetapi akan lebih puitis bila penggunaan
kata disesuaikan dengan kebutuhan konteks puisi yang ditulis.jika pilihan
kata yang digunakan dalam menulis puisi tidak berbelit-belit maka seorang
pembaca atau pendengar akan lebih mudah memahami isi atau arti dari
sebuah puisi yang disampaikan.
2. Pengimajian atau Citraan,adalah kata atau susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman sensoris,seperti penglihatan,pendengaran,dan
perasaan melalui pengimajian.penulis puisi dapat memperjelas atau
mengkonkretkan apa yang dinyatakan.secara umum Jabrohim (2001:39)
mengelompokkan pengimajian dalam tujuh macam yaitu:citraan
penglihatan,dihasilkan dengan diberikan rangsangan indera
12
3. penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat seolah-olah
kelihatan,kedua,citraan pendengaran yang dihasilkan dengan menyebutkan
atau menguraikan bunyi suara atau berupa onomatope dan persajakan yang
berturut-turut.ketiga,citraan penciuman yang menggunakan kata-kata
tertentu sehingga pembaca seolah-olah dapat mencium.keempat,citraan
pengecapan mengajak pembaca agar dapat merasakan apa yang
diungkapkan penulis.kelima,citraan rabaan yakni citraan yang berupa
rangsangan kepada perasaan dan sentuhan.keenam,citraan pikiran atau
intelektual yaitu citraan yang dihasilkan oleh asosiasi
pikiran.ketujuh,citraan gerak dihasilkan dengan cara menghidupkan dan
menvisualisasikan sesuatu hal yang tidak bergerak menjadi bergerak.
4. Kata Konkret,adalah kata-kata yang digunakan oleh penulis puisi untuk
menggambarkan sesuatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud membangkitkan imaji pembaca(Herman
J.Waluyo,1987:81).dalam hubungan dengan pengimajian,kata konkret
merupakan syarat atau sebab yang terjadinya pengimajian.dalam hal ini
kata konkret diharapkan dapat membantu pembaca membayangkan secara
jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penulis puisi.
5. Bahasa Figuratif,adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu
secara tidak langsung dengan mengungkapkan makna kata atau bahasa
yang bermakna kias atau makna lambang.cara menggunakan bahasa
figuratif dapat dilakukan dengan memanfaatkan
perbandingan,pertentangan,atau pertautan antara hal yang satu dengan hal
yang lainnya.
6. Verifikasi Puisi,meliputi ritme,rima,dan mentrum.ritme berupa
pengulangan yang teratur pada baris puisi yang menimbulkan gelombang
keindahan.hal ini terjadi karena adanyan pergantian keras lunak,tinggi-
rendah,atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan
memperindah puisi.
13
7. Rima dalam puisi merupakan didalam baris atau larik,akhir baris,dan
bahkan juga pada keseluruhan baris atau bait.Ellis (1986:61) menyatakan
bahwa rima meliputi onomatope (tiruan terhadap bunyi),bentuk inter pola
bunyi (aliterasi,asonansi,persamaan akhir dan awal,sajak berulang,sajak
penuh),intonasi,repetisi,bunyi atau kata,dan persamaan bunyi.
8. Mentrum,adalah irama yang tetap,artinya pergantiannya sudah tetap
menurut pola tertentu.hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang
tetap,tekanan yang tetap,dan alun suara menaik dan menutup tetap.
9. Tata Wajah atau Tipografi,adalah pengungkapan puisi secara
grafis.tipografi merupakan cara penulisan yang khas.sebuah puisi tidak
harus dipenuhi oleh tulisan,cara penulisan puisi yang berupa larik-larik
yang disusun secara khas dapat menciptakan makna tambahan,makna
tambahan ini diperkuat oleh penyajian tipografi puisi.
Strukrur Batin
1. Tema,adalah gagasan pokok penulis tentang suatu objek yang
ditulisnya.tema berangkat dari pergelutan penyair tentang lingkungan
sekitarnya.tema juga berisi tentang pokok-pokok atau makna dari sebuah
puisi yang ditulis,penulisan tertentu pada periode tertentu menunjukkan
bahwa situasi sangat mempengaruhi ekspresi penyair dalam menulis puisi.
2. Nada,menurut Hikmat (2016) nada adalah ekspresi afektif penyair
terhadap pembacanya.yang dimaksud dengan ekspresi afektifadalah sikap
penyair terhadap pembacanya seperti apa didalam puisi yang
ditulis.beberapa penyair menempatkan dirinya dihadapan pembaca dengan
beragam sikap,adanya yang memandang pembacanya dengan sikap yang
bersahabat,dengan nada angkuh.dalam puisi WS Rendra yang berjudul
Sajak Matahari,tampak sangat diperlihatkan nada angkuh pada baik kedua
dengan menyebut wajahmu keluar dari jidatku/wahai kamu,wanita miskin
dalam dua baris sajak ini terlihat keangkuhan sang penulis memandang
pembaca sebagai wanita miskin.
14
3. Suasana,merupakan kondisi secara psikologis yang terdapat didalam puisi
dan dirasakan oleh pembaca pada saat membaca maupun mendengarkan
sebuah puisi.suasana dibangun oleh penyair agar pembaca mampu
merasakan apa yang dirasakan oleh penyair pada saat menulis puisi
tersebut,oleh karena itu puisi kadang dapat membangkitkan semangat para
pendemo ketika isi puisi tersebut menunjukkan kata-kata yang penuh
dengan tenaga atau semangat yang berapi-api,sebaliknya seseorang akan
merasa dimabuk asmara dan penuh rasa cinta ketika pembaca puisi dengan
suasana hati yang tenang dan penuh suka cita maka pesan dari puisi atau
suasana dari puisi tersebut dapat dirasakan oleh pembaca atau
pendengar.contohnya pada puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul
Aku ingin yang akan membuat suasana hati pembaca menjadi sangat
senang.
Aku Ingin
Karya Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tidak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tidak sempat tersampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikan tiada
b) Jenis-Jenis Puisi
Adapun jenis-jenis puisi yaitu jenis puisi lama dan puisi baru:
17
5. Romance,merupakan puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih,baik
berbentuk perasaan rindu,cemburu,bahagia,dan sedih.
6. Elegi,merupakan puisi yang berisi perasaan sedih,tangis,duka dan
lara.berbeda dengan romance puisi jenis ini berisi perasaan yang lebih
luas,misalnya peperangan,bencana kemanusiaan,kemalangan nasib,dan
lain-lainya.
7. Satire,merupakan puisi yang berisi sindiran atau kritikan.sindiran atau
kritikan tersebut dapat ditujukan sebagai suatu kritik sosial terhadap
masyarakat ataupun terhadap pemerintah.
18
tembakau dan garam menjadi makna yang berbeda dihadapan para penyair
asal Madura.tembakau dan garam tidak lagi hanya menjadi bahan dalam
pembuatan rokok atau bumbu dapur,namun tembakau dan garam telah
bermakna sebagai napas hidup,ritual keagamaan,donggeng masa kanak-
kanak,warisan budaya,dan makna lainnya.
3. Penyimpangan Fonologis,adalah penyimpangan yang terjadi pada bentuk
bunyi.bunyi yang terdapat dalam puisi tersebut tidak sesuai dengan bentuk
bunyi yang sesuai kaidah.penyimpangan fonologis sejalan dengan
morfologis,karena pembunyian dalam puisi sifatnya tertulis.
4. Penyimpangan Morfologis,adalah penyimpangan yang terletak pada cara
pembentukan kata.pembentukan kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah
kebahasaan,ketidaksesuaian tersebut dilakukan antara lain karena ingin
membangun suasana dan bunyi dalam puisi.
5. Penyimpangan Sintaksis,adalah penyimpangan yang terdapat pada tataran
pembentukan sebuah kalimat,susunan kalimat dalam kaidah bahasa
Indonesia yang tidak tersusun minimal terdiri dari subjek dan
predikat.selain itu kalimat yang baik harus disertai dengan tanda baca
(koma,titik,tanda seru,dan tanda tanya).
19
Pencarian ide
Pemilihan tema
Pemilihan aliran
Penentuan jenis puisi
Pemilihan diksi
Pemilihan permainan bunyi
Pembuatan larik yang menarik
Pemilihan pengucapan
Pemanfaatan gaya bahasa
Pemuatan aspek sosiologis dan penentuan tone dan fealing dalam puisi
Pemuatan pesan dan pemilihan judul yang menarik.
Student Centered Learning juga didefinisikan sebagai salah satu cara yang
membuat siswa menjadi bagian penting atau bagian utama yang berpengaruh pada
isi dari materi itu sendiri serta kecepatan berpengaruh dalam proses belajar
mengajar.melalui metode pembelajaran ini,siswa mengambil peran utama atau
menjadi pusat dalam proses terjadinya belajar mengajar,maka apapun yang
bersangkutan dengan materi pembelajaran siswa diharuskan bisa mandiri dalam
mencari sumber-sumber dan referensi belajar dengan bimbingan dari guru atau
tenaga pendidik lainnya.peran guru dalam proses pembelajaran ini adalah hanya
bertugas sebagai fasilitator atau berperan menfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa
pada saat belajar.dibandingkan dengan model pembelajaran Teacher Centered
Learning yang berpusat pada guru sebagai sumber informasi,SCL membuat
pemahaman siswa lebih dalam dan lebih spesifik mengenai bidang yang ditekuni
dan juga sebagai bakat yang akan terus dikembangkan dan bisa meningkatkan
kualitas siswa itu sendiri.
memutuskan apa yang akan dikerjakan oleh anak,dan anak akan mengekspresikan
bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya.anak akan menemukan sebab
akibat dari permasalahan yang dihadapi melalui pengalaman langsung dengan
objek.
1. Seleksi Topik,para siswa memilih sub topik dari sebuah bidang masalah
umum yang biasanya digambarkan terlebih dahulu olhe guru.mereka
selanjutnya diorganisasikan kedalam kelompok-kelompok yang
berorientasikan pada tuga yang beranggotkan 1-6 orang,komposisi
kelompok seharusnya heterogen baik dari sisi jenis kelamin,etnik maupun
kemampuan akademik.
25
2. Perencanaan Kerja Sama,para siswa dan guru merencanakan berbagai
prosedur belajar khusus,tugas,dan tujuan umum yang konsisten dengan
berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih pada langkah-langkah
sebelumnya.
3. Implementasi,para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan
pada langkah sebelumnya.pembelajaran harus melibatkan berbagai
aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas.padalangkah ini guru
harus mendorong para siswa untuk melakukan penelitian dengan
memanfaatkan berbagai sumber,baik yang terdapat didalam maupun diluar
sekolah,guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan
peserta didik dan memberikan bantuan atau arahan jika diperluhkan.
4. Analisis dan Sintesis,para siswa membuat sintesis atau berbagai informasi
yang diperoleh pada langkah sebelumnya,lalu berusaha meringkasnya
menjadi suatu penyajian yang menarik didepan kelas.
5. Penyajian Hasil Akhir,semua kelompok menyajikan presentasinya atas
topik-topik yang diberikan dan dipelajari agar semua peserta didik
dalamkelas terlibat langsung dan dapat mencapai suatu perspektif yang
luas mengenai topik atau masalah yang dibahas dan dipelajari.
6. Evaluasi,para siswa dan guru melakukan kegiatan evaluasi diakhir setiap
proses pembelajaran dan memberikan kritik atau saran mengenai
keseluruhan kegiatan baik pada saat proses pembelajaran,aktifitas-aktifitas
yang sudah berjalan dan juga evaluasi pada diri masing-masing peserta
didik dalam kelompok maupun diluar kelompok.
7. Proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat
mempengaruhi hasil belajar.proses pembelajaran yang sudah dilakukan
secara maksimal dengan berbagai model pembelajaran yang sangat
diharapkan dapat membuat hasil belajar siswa yang maksimal.
26
2.3.2. Model Pembelajaran
perilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didik dengan berbagai sumber
belajar disekitarnya.salah satu tanda seseorang belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada dirinya,perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan
pengetahuan(kognitif),keterampilan(psikomotorik) dan nilai sikap
(afektif).Sudjana (2005:28) menjelaskan bahwa belajar bukan menghafal dan
bukan mengingat,belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada tingkah laku,belajar juga merupakan proses yang aktif dan
mereaksi kepada setiap stimulus yang ada disekitarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
adalah tradisi yang memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut keadaan siswa
selama kegiatan pembelajaran.kondisi dalam kelas sangat berpengaruh dan
berperan penting dalam setiap proses pembelajaran,maka dari itu guru sangat di
harapkan harus terampil dalam melakukan penelitian dalam suatu kelas agar
dalam memperbaiki atau memecahkan masalah yang di hadapi siswa dalam kelas
yang dapat di pertanggungjawabkan bersama.
penelitian ini belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga
terhindar kemungkinan adanya penelitian ulang,guru-guru kesulitan dalam
menentukan model pembelajaran apa yang mau digunakan dalam proses
pembelajaran.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Informasi atau narasumber yang terdiri dari guru kelas VII dan Kepala
Sekolah di SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.
2. Peristiwa berlangsung proses kreativitas menulis puisi dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis pada siswa (Student Centered
Learning) di kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.
3. Arsip atau dokumen resmi mengenai kurikulum dan perangkat
pembelajaran,berupa pengembangan rencana pembelajaran yang dibuat
oleh guru,pengembangan materi pembelajaran dan penyediaan buku-buku
yang berkaitan dengan puisi.
Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif yaitu:
a. Hasil belajar menulis puisi
b. Data pelaksanaan pembelajaran menulis puisi
c. Data refleksi siswa dan guru
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan pengamatan peran secara pasif,pengamatan
pada guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,mengamati kinerja
siswa selama proses belajar dalam kelas.Dengan cara atau strategi yang
dilakukan oleh peneliti,maka peneliti lebih leluasa dalam mengamati
32
aktivitas belajar mengajar antara siwa dan guru.Hal ini dikemukan oleh
penilti maupun guru peneliti,kemudian di diskusikan agar memiliki
persepsi atau pandangan yang sama dalam melakukan kegiatan
pembelajaran menulis puisi berlangsung.Pengamatan terhadap guru
difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pada siswa atau
(student centered learning).pengamatan kinerja guru diarahkan ketika
proses pembelajaran berlangsung dengan memotivasi siswa,mengelola
kelas,memberi umpan balik,memberi tugas dan menanggapi jawaban
siswa dan memberi penilaian terhadap kemampuan menulis puisi yang
telah dilakukan oleh siswa.
2. Kajian Dokumen
Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip pendukung
penelitian yang berupa kurikulum dan perangkat
pembelajaran,pengembangan rencana pembelajaran yang dibuat oleh
peneliti maupun guru kelas,materi pembelajaran,dan hasil tes menulis
puisi yang dilakukan oleh siswa.
3. Pemberian Tugas
Pemberian tugas dimaksud untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan
hasil belajar siswa setelah diberikan masalah sebagai suatu pemberian
tindakan.tugas yang diberikan kepada siswa pun melalui siklus selama
proses penelitian dan dilakukan secara bertahap.
Pada dasarmya penelitian tindakan kelas meneliti masalah yang terjadi pada
suatu lembaga pendidikan bersumber dari peserta didik.apa saja masalah yang
dihadapi oleh peserta didik dan bagaimana langkah atau cara untuk seorang tenaga
pendidik bisa menyelesaikan masalah tersebut,maka tindakan kelas sangat
berperan penting dalam suatu penelitian.Dalam penelitian ini masalah muncul dari
siswa SMP yang berkaitan dengan kemampuan menulis dalam pemebelajaran
Bahasa Indonesia terutama dalam menulis sebuah puisi.
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
peserta didik,maka penelitian tindakan kelas ini di rencanakan akan berlangsung
dalam 2 siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.Masing-
masingsiklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
perencanaan(planning),pelaksaan(action),pengamatan(observation),refleks.
3.6.2 Pengamatan
3.6.3 Refleksi
Refleksi atau yang biasa dikenal dengan kesimpulan atau juga peristiwa
perenungan dari setiap kegiatan yang terjadi.Refleksi adalah langkah
mengingatkan kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh pihak
guru maupun siswa.Pada tahap ini hasil yang di peroleh pada tahap observasi akan
35
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin & Esa Nur Wahyuni, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Hadi Manirul, 2009. Tesis. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa
Kelas V SDN Teguhan 2 Kecamatan Paron Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Sarwiji Suwandi, 2009. Penelitian Tindak Kelas (PTK) dan Penulisan Karya
Sastra. Surakarta:Yuma Pustaka.