Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL PENELITIAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT
CENTERED LEARNING (SCL) PADA PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 1 ROTE
BARAT LAUT

Disusun Oleh

Hilda Anjarwati Fosaria Donggi

2001010100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ii

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 1

BAB II KAJIAN,KONSEP,LANDASAN TEORI ..................................... 2

2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 2


2.2 Konsep ....................................................................................................... 2
2.2.1. Keterampilan Menulis ............................................................ 3
2.2.2. Hakikat Belajar ....................................................................... 3
2.2.3. Puisi .......................................................................................... 3
2.3 Landasan Teori.......................................................................................... 4
2.3.1. Pengertian Student Centered Learning ................................ 4
2.3.2. Model Pembelajaran .............................................................. 4
2.3.3. Hasil Belajar ........................................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 5

3.1 Metode ....................................................................................................... 5

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian .................................................................. 5

3.3 Data dan Sumber Data ............................................................................. 5

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 6

3.6 Desain Penelitian ....................................................................................... 6

3.6.1 Tindakan ..................................................................................... 7


3.6.2 Pengamatan ................................................................................. 7
3.6.3 Refleksi ......................................................................................... 7

Daftar Pustaka ................................................................................................. 8


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak bisa dipisahkan dari proses
belajar mengajar yang ada di sekolah.Hal ini dikarenakan dalam silabus bahasa
Indonesia dicantumkan 4 kterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta
didik yaitu, Keterampilan menyimak,membaca,berbicara dan menulis.Menurut
Zainurrahman (2013:2) menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang mendasar ( Berbicara,Mendengar,Membaca dan Menulis)
Keterampilan berbahasa merupakan salah satu kebutuhan atau keterampilan dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam melanjutkan sebuah pendidikan
yang akan ditempuh dan keterampilan yang perluh dikembangkan oleh peserta
didik yaitu keterampilan menulis.

Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara


tertulis kepada pihak lain atau kepada peserta didik.Aktivitas menulis melibatkan
unsur penulis sebagai penyampaian pesan atau isi tulisan,saluran atau media
tulisan dan pembaca adalah sebagai penerima (Suparno 2013:36 ), sedangkan
menurut Dalman ( 2016:14 ) menulis merupakan sebuah proses kreatif
menuangkan gagasan dalam bentuk ariab tulisan dalam tujuan,misalnya memberi
tahu,menyakinkan atau mengibur merupakan keterampilan yang produktif dan
ekspresif.Menurut Slameto ( 2010:138 ) menyatakan bahwa kreatifitas adalah
hasil belajar dalam ranah kognitif,sehingga siswa menjadi kreatif dapat dipelajari
melalui proses belajar mengajar.Tulisan yang dibuat juga harus komunikatif dan
jelas agar maksud yang disampaikan seorang penulis dapat tersampaikan kepada
pembaca. Dalam menulis peserta didik harus menguasai keterampilan dalam
menulis seperti terampil dalam memilih struktur kata dan menentukan kosa kata.

Keterampilan menulis digunakan untuk


mencatat,merekam,menyakinkan,melaporkan,menginformasikan dan
memengaruhi pembaca.Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sulit
bagi sebagian orang,dikatakan sulit karena menulis merupakan kegiatan yang
teratur (Swandewi, 2018:3-4 ) Kreatif menulis cenderung memadukan pilihan kata
denotatif dan kata konotatif. Pemilihan kosa kata dalam menulis kreatif akan
terkait dengan kemampuan berbahasa,jika menggunakan kemampuan nalar maka
akan menggunkan pilihan kata bermakna sebenarnya (denotatif) sedangkan jika

1
menggunakan perasaan akan menggunakan pilihan kata bermakna kias
(Konotatif).Banyak jenis tulisan sastra yang terus berkembang menggunakan
perpaduan nalar dan perasaan tersebut seperti prosa,puisi dan naskah drama
( Kusmana 2014 ).

Keterampilan berbahasa merupakan hal yang paling penting bagi seorang


pelajar khususnya,karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang
akan lebih mudah menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud.Setiap
keterampilan itu erat sekali dengan hubungannya dengan keterampilan lainnya
dengan cara yang berbeda-beda bahwa semuanya saling berkaitan,dalam
memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan
yang terakhir yaitu pada masa kecil.

Pembelajaran menulis merupakan satu objek keterampilan berbahasa yang


sangat dibutuhkan,terutama pada saat mengungkapkan ide,gagasan dan pikiran
yang ingin disampaikan melalui sebuah tulisan.pembelajaran menulis merupakan
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam berkomunikasi secara tidak
langsung atau tidak bertatap muka dengan orang lain.(Tarigan,2008:3).

Student centered learning merupakan proses pembelajaran yang seluruh


kegiatan dipusatkan pada peserta didik dan minat dari siswa,sehingga siswa dapat
mendominasi proses pembelajaran.Gagasan tentang pembelajaran berpusat pada
anak atau yang sering di kenal dengan student centered learning,dalam pendidikan
pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang baru namun praktik nyata di dunia
pendidikan sebagai pendekatan pembelajaran yang baru mulai mendapat perhatian
lebih sejak pemerintah menempatkan kurikulum 2013.Pembelajaran ini lebih
menekankan pada minat dan bakat siswa untuk mengekspresikan setiap gagasan
melalui permasalahan yang diberikan oleh guru dan kemudian akan di selesaikan
oleh peserta didik melalui cara kerja,pemikiran dan kreatifitas dari setiap siswa.

Pembelajaran dengan metode SCL merupakan metode pembelajaran yang


menempatkan peserta didik sebagai pusat dari setiap proses belajar mengajar di
tingkat pendidikan.Pembelajaran studend centered ini menjadikan peserta didik
lebih aktif dalam menemukan dan memecahkan setiap masalah yang diberikan
atau ditemukan dan bisa menyelesaikannya secara mandiri.Siswa juga mampu
menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab setiap pertanyaan
dan juga memiliki kemampuan dalam membangun komunikasi serta berani
mempresentasikan setiap hasil dari pengetahuan yang ia dapatkan selama proses
pembelajaran.

2
Metode pembelajaran ini dapat melatih setiap cara kerja dari peserta didik dan
juga dapat membentuk karakter mandiri dalam diri setiap siswa sejak
dini,pembelajaran ini juga membuat siswa lebih menemukan cara-cara kreatif
dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas maupun diluar kelas.Dalam
dunia pendidikan dizaman modern saat ini banyak siswa yang lebih suka dengan
perkembangan teknologi,oleh sebab itu banyak siswa-siswi yang tidak suka dalam
kelas lebih memilih diluar kelas.maka disini guru-guru diminta untuk lebih
sekreatif mungkin untuk menciptakan model pembelajaran dengan media-media
yang ada agar peserta didik bisa mengikuti pembelajaran dengan fokus bahkan
memiliki rasa ingin belajar yang tinggi.

Metode pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa mengatasi


permasalahan dalam menulis puisi,dengan metode ini peserta didik diharapkan
dapat (1)mengarahkan siswa dalam menemukan ide dilingkungan sekitarnya,(2)
membantu siswa dalam memperbanyak perbendaharaan kosa kata dan ,(3)
membimbing siswa dalam tahap-tahap menulis puisi.Pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia memiliki tujuan yaitu mampu berkomunikasi secara
efektif,efisien,dan baik sesuai dengan kaidah yang berlaku,baik secara lisan
maupun tulisan.Abidin (2012:14).

Pembelajaran menulis puisi bertujuan meningkatkan keterampilan siswa


dalam berbahasa dengan tepat dan kreatif,serta meningkatkan kemampuan
berpikir kritis,logis dan bernalar,juga dapat meningkatkan kepekaan perasaan dan
kemampuan siswa untuk memahami dan menikmati karya sastra.pembelajaran
menulis puisi dapat meningkatkan kemampuan pelajar untuk
menikmati,mengahayati,dan memahami karya puisi.dalam pembelajaran menulis
puisi siswa akan di didik untuk menjadi manusia dengan kepribadian yang
sopan,berbudi pekerti,memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi,kepedulian
sosial,berimajinasi dan berekspresi secara kreatif baik secara lisan maupun
tulisan.menulis puisi perluh ditanamkan atau diajarkan pada siswa SMP agar
siswa mempunyai keterampilan untuk mengapresiasi karya sastra terutama dalam
mengapresiasi puisi dengan baik,mengapresiasi puisi bukan hanya tentang
penghayatan dan pemahaman tetapi peserta didik dituntut untuk mempertajam
kepekaan perasaan penalaran serta dalam memahami berbagai
kosakata.kemampuan setiap siswa dalam menulis pun didukung oleh faktor-faktor
yang penting dalam berjalannya sebuah proses pembelajaran,selain
model,metode,dan strategi pembelajaran yang tepat,peranan seorang guru juga
sangat berperan penting dalam menentukan proses pembelajaran yang diharapkan
dapat memberikan nilai positif terhadap siswa.

3
Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu kemampuan bersastra yang
perluh dimiliki oleh seseorang,apalagi seorang siswa atau pelajar.memiliki
kemampuan menulis puisi bukanlah tidak semudah yang dibayangkan atau bukan
merupakan warisan turun-temurun,namun kemampuan ini memerluhkan latihan
dan pengarahan dan bimbingan yang efektif.keluhan terhadap kemampuan
menulis puisi banyak terjadi pada mahasiswa khususnya siswa-siswi.kemampuan
menulis puisi siswa masih sangat jauh dari harapan guru-guru.kurangnya
kemampuan menulis puisi pada siswa disebabkan karena kurangnya pembinaan
dalam menulis baik tingkat SD,SMP dan SLTA,dalam kurikulum bahasa
indonesia mencakup empat komponen penting yaitu
(mendengar,berbicara,membaca dan menulis) dan juga kemampuan
bersastra.keempat komponen bahasa itu sangat berperan penting dan harus
berjalan dengan seimbang,namun khususnya kemampuan bersastra siswa masih
sangat rendah,karena salah satu dari empat kemampuan itu belum dilaksanakan
dengan baik.

Bur Rahmanto (1988:118) mengatakan bahwa latihan menulis puisi tidak


hanya bertujuan untuk mempertajam dan meningkatkan kemampuan
berbahasa,tetapi juga diharapkan dengan menulis puisi dapat diperoleh minat yang
muncul dari kedalaman puisi itu sendiri.keberhasilan menulis puisi siswa
bergantung pada komponen-komponen antara
lain:kurikulum,siswa,guru,metode,sarana dan prasarana.proses belajar mengajar
dapat berjalan efektif seluruh komponen yang berpengaruh saling mendukung
dalam rangka mencapai tujuan.

Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara yang dilakukan bersama guru-


guru kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut,dalam kegiatan belajar dikelas hasil
belajar siswa belum sesuai dengan standar KKM yang diharapkan,pada saat
pembelajaran guru sudah berusaha menerapkan model atau pendekatan tertentu
agar siswa-siswi dapat memahami pembelajaran dan bisa mencapai tujuan
pembelajaran,namun hal tersebut belum meberikan hasil yang baik terhadap
pemahaman siswa dalam meningkatkan kreatifitas menulis terutama menulis teks
hasil observasi,dikarenakan kurang fasilitas pendukung model pembelajaran yang
ada, siswa sulit dalam menuangkan gagagas dan pikiran dalam sebuah tulisan dan
juga kesulitan siswa dalam memilih kata diksi dan nondiksi,menentukan kosa kata
yang baik dan benar, dan juga kurangnya aktifitas membaca yang membuat siswa
sulit untuk menuangkan isi pikirannya sendiri.

4
Berdasarkan permasalah tersebut,maka peneliti akan mengkaji melalui
penelitian yang berjudul “Meningkatkan kreativitas menulis puisi siswa
dengan menggunakan pembelajaran student centered learning(scl) pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai


berikut :

1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran student centered learning


dalam meningkatkan kreatifitas menulis puisi pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Rote Barat Laut?
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran student centered learning
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama tentang menulis
puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini


sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan dan kreatifitas dalam
pembelajaran menulis puisi demgan menggunakan model student
centered learning pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.
2. Untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar menulis puisi dengan
menggunakan model pembelajaran student centered learning pada siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

5
1.Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penerapan model pembelajaran study centered learning dapat memberikan
pengetahuan baru serta dapat mengukur sejauh mana peningkatan
kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kreatifitas guru dalam
memilih dan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan dikelas
untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam menulis puisi.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan referensi model pembelajaran baru yang
dapat meningkatkan efektifitas dan efisien pembelajaran terutama pada
meteri menulis puisi,mata pelajaran bahasa Indonesia.
d. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman dapat berkolaborasi bersama tenaga pendidik
dalam memecahkan masalah pembelajaran dan dapat mengetahui hasil
belajar siswa tentang menulis puisi.

2.Manfaat Teoretis

Selain memiliki manfaat praktis seperti yang telah dikemukakan di atas,


penelitian ini juga memiliki manfaat teoretis untuk memberikan landasan bagi
peneliti lain untuk mengadakan penelitian sejenis dalam rangka meningkatkan
kreatifitas siswa salam keterampilan menulis pada siswa, dan keterampilan
berbahasa pada umumnya.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA,KONSEP,LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang relevan dan banyak memberi kontribusi bagi


peneliti dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh beberapa
peneliti dalam lingkungan sekolah maupun Universitas,penelitian yang dilakukan
Suntasi (2017),Mutia Winarti (2021),Sunarto (2012),Sakinah Fitri (2017).

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Suntari dalam tesis yang berjudul Pengembangan Kreativitas Menulis Puisi
Dengan Metode Formulasi di SMP Negeri 3 Tuban. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan siswa dalam mengembangkan kreativitas menulis puisi
setelah menggunakan metode formulasi.kaitannya dengan penelitian ini adalah
dengan penerapan strategi formulasi yang menitikberatkan pada kreativitas siswa
sehingga kemampuan menulis tersebut meningkat.perbedaan dengan penelitian ini
adalah penelitian ini menggunakan metode student centered learning
(pembelajaran berbasis pada siswa) untuk meningkatkan kemampuan kreativitas
menulis pada siswa terutama dalam menulis puisi.

Mutia Febriyana Winarti dalam menulis skripsinya pada tahun 2021 yang
berjudul Efektifitas Model Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Micro Teaching
di Universitas Muhammadiyah Kupang,dalam penelitian yang dilakukan sama-
sama mengangkat model pembelajaran student centered learning atau
pembelajaran berbasis pada siswa/pelajar,sedangkan perbedaan dalam penelitian
terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu pada penelitian dahulu memfokuskan
pada mahasiswa terutama dalam mata kuliah micro teaching sedangkan pada
penelitian ini lebih mengangkat masalah tentang bagaimana peningkatan
kemampuan menulis puisi pada siswa SMP.

7
Sunarto dalam menulis skripsi pada tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerita Dengan Pendekatan Kontekstual di kelas IV SDN
Eromoko Wonogiri,dalam penelitian ini kerelevanannya yaitu sama-sama
mengangkat keterampilan menulis,sedangkan dengan penelitian ini yaitu dalam
pendekatannya menggunakan model pembelajaran yang berbeda namun dengan
tujuan yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis pada siswa.

Sakinah Fitri melakukan penelitian pada tahun 2017 dengan judul Peningkatan
Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think
Pair Share(Berpikir,Berpasangan,dan Berbagi) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri
4 Bulukumba.persamaan penelitian Sakinah dengan peneltian saat ini adalah
sama-sama menjelaskan keterampilan dan kreatifitas menulis puisi dan
merupakan PTK,sedangkan perbedaannya yaitu metode yang digunakan peneliti
terdahulu menggunakan metode/model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share(berpikir,berpasangandan berbagi),sedangkan peneliti saat ini menggunakan
model pembelajaran Student Centered Learning.

Dari hasil penelitian beberapa peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
meningkatkan keterampilan menulis siswa baik dalam menulis
puisi,cerpen,novel,dan karya sastra lainnya diperluhkan juga metode-metode
pembelajaran yang dapat membantu dan memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terus menuangkan gagasan dan pikirannya dalam bentuk tulisan agar
dapat diapresiasi.

2.2 Konsep

2.2.1 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan


untuk berkomukasi secara tidak langsung dan secara tatap muka dengan orang
lain.Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif,Keterampilan
menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan melalui latihan dan

8
praktif yang dilakukan terus-menerus dan secara teratur.Menulis merupakan salah
satuaspek keterampilan berbahasa yang sangat di butuhkan oleh setiap kalangan
dari zaman dulu-sekarang,menulis merupakan salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang sering di anggap rumit, di katakan rumit sebab menulis
merupakan muara dari keterampilan berbahasa yang lain dan masing perlu di
dukung oleh pengetahuan kebahasaan yang memadai.Keterampilan Menulis tidak
mudah di miliki dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk memperolehnya.
dengan menulis seseorang dapat menuangkan isi pikiran,ide-ide,dan gagasannya
dalam bentuk bahasa tulis,Menulis juga merupakan kegiatan merubah bunyi yang
di keluarkan melalui salah satu alat indra manusia dan di buat menjadi sebuah
tulisan sebagai upaya untuk mengungkapkan gagasan dan ide-ide melalui bahasa
tulis.

Mengungkapkan gagasan dan ide-ide melalui bahasa tulis memerlukan


sejumlah potensi pendukung untuk mencapainya dibutuhkan
kesungguhan,kemauan keras,bahkan rasa ingin tahu dan belajar dengan sungguh-
sungguh.

Aktifitas tulis menulis sekurang-kurangnya memiliki empat unsur yang


terlibat. Troyka (1987:6) menyatakan bahwa ke empat unsur tersebut adalah
(1)Penulis sebagai penyampai pesan,(2) pesan atau isi tulisan,(3) saluran tulisan
dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.penulis sebagai penyampai pesan
mengandung maksud bahwa sebelum menulis seseorang telah memikirkan
maksud,gagasan dan ide yang hendak disampaikan kepada pembaca.beberapa
syarat agar seseorang bisa menghasilkan tulisan yang baik adalah (1) Kemampuan
untuk menemukan masalah yang akan ditulis,(2) kepekaan terhadap kondisi
pembaca,(3) kemampuan menyusun rencana penulisan,(4) kemampuan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1 ) Menulis kreatif puisi

9
Menulis kreatif puisi perluh dilatihkan kepada peserta didik agar dapat
memiliki jiwa yang peka dan dapat berempati dengan lingkungan sekitar.Menurut
Endaswara (2003;220-223) penciptaan atau penulisan dapat diawali dengan
beberapa proses,proses tersebut adalah pengindraan,perenungan,dan mampu
memainkan kata.banyak orang berpendapat bahwa menulis puisi hanya dapat
dilakukan oleh orang-orang berbakat,namun pernyataan itu tidak mutlak benar
karena sejumlah penyair menyatakan bahwa keberadaannya sebagai penyair
adalah efek dari proses kreatif dan latihan dalam menulis.bakat tidaklah berarti
jika tidak diiringi dengan latihan yang sungguh-sungguh.dalam pembelajaran
menulis puisi,siswa belum bisa melahirkan puisi yang bagus,namun pada awal-
awal pembelajaran siswa banyak menemukan kesulitan dan menemui banyak
hambatan.disinilah siswa perluh banyak bimbingan dan latihan agar potensi
kreatifitas berkembang hingga siswa mampu mengembangkan kreatifitas dalam
menulis puisi dengan memperhatikan aspek pribadi,motivasi,proses dalam
pembelajaran.

2.2.2 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Belajar pada prosesnya adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antar siswa dengan sumber-sumber atau objek belajar baik secara
sengaja dirancang(Suliana 2005:25).kegiatan belajar tersebut dapat dihayati oleh
orang yang sedang belajar,belajar yang dihayati oleh seorang pelajar ada
hubungannya dengan usaha pembelajara,yang dilakukakan oleh
pembelajar(guru).pada satu sisi,belajar yang dialami oleh pelajar terkait dengan
pertumbuhan jasmani yang siap berkembang,pada sisi lain kegiatan belajar juga
berupa perkembangan mental dari peserta didik tersebut juga didorong oleh
tindakan pendidikan atau pembelajaran.Dengan kata lain,belajar ada kaitannya
dengan usaha atau rekayasa pembelajar.dari segi siswa,belajar yang dialaminya
sesuai denfan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental,akan menghasilkan
hasil belajar sebagai dampak pengiring,dampak pengiring tersebut akan

10
menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa
menuju kemandirian.

2.2.3. Puisi

Wellek dan Warren (1990:25) mengemukakan bahwa ada tiga aspek dalam
memahami hakikat puisi,yaitu sifat seni atau fungsi seni,kepadatan dan ekspresi
tidak langsung.puisi adalah karya seni sastra,sejalan dengan itu Herman J.Waluyo
(2002;1) memberikan pengertian puisi sebagai karya sastra dengan bahasa
dipadatkan,dipersingkat,dan diberikan irama dengan bunyi yang padu dan
pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

Samuel Jakobsan (dalam Henry Guntur Tarigan,1993:45) berpendapat bahwa


puisi merupakan peluapan perasaan secara spontan yang penuh dengan daya
bercakal-bakal dari emosi dan berpadu dalam kedamaian.sedangkan menurut
Luxemburg (1992:27) mengatkan puisi adalah ciptaan kreatif sebuah karya seni,
dalam sebuah puisi tidak semua peristiwa diceritakan namun hanya pada inti
masalah.pengertian lain dari puisi merupakan pernyataan yang berisi pengalaman
batin sebagai hasil dari proses kreatif terhadap sesuatu yang diungkapkan secara
tidak langsung atau merupakan pernyataan yang imajinatif,yaitu perasaan yang
direkakan.Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata
sebagai medium penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi,seperti
halnya lukisan menggunakan garis dan warna dalam mengambar gagasan
pelukisnya.

Puisi sepanjang waktu selalu berubah,perubahan itu disebabkan oleh evolusi


selera dan perubahan konsep estetik.namun ada satu yang tidak berubah pada
puisi yakni puisi mengucapkan sesuatu hal dengan arti yang
lain.ketidaklangsungan itu disebabkan oleh tiga hal yaitu pergantian
makna,penyimpangan dan penciptaan makna.pergantian makna terjadi pada
ambuguitas,kontradiksi,dan nonsense,sedangkan penciptaan arti terjadi pada

11
pengorganisasian ruang teks,seperti penjajaran tempat (homologues),enjabemen
dan tipografi.Puisi merupakan teks monolog artinya narasi yang menampilkan
teks-teks monolog,bukan teks dialog sebagaimana yang terdapat pada karya prosa
dan drama.sejauh ini puisi di Indonesia tidak menggunakan dialog dalam
menyampaikan gagasan.

a ). Unsur-Unsur Puisi

Menurut Herman J. Waluyo (1987:66) unsur-unsur yang membangun puisi


merupakan strukrut-struktur yang meliputi struktur batin dan lahir.struktur lahir
meliputi diksi,pengimajian,kata konkret,bahasa figuratif,versifikasi,tata
wajah.struktur batin meliputi tema,perasaan,nada,suasana,dan amanat.

 Struktur Lahir
1. Diksi,mempunyai peranan penting dalam mencapai keefektifan dalam
penulisan puisi,kesan yang ditimbulkan dari pilihan kata-kata yang jelas
kepada persoalan efek suasana.tetapi akan lebih puitis bila penggunaan
kata disesuaikan dengan kebutuhan konteks puisi yang ditulis.jika pilihan
kata yang digunakan dalam menulis puisi tidak berbelit-belit maka seorang
pembaca atau pendengar akan lebih mudah memahami isi atau arti dari
sebuah puisi yang disampaikan.
2. Pengimajian atau Citraan,adalah kata atau susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman sensoris,seperti penglihatan,pendengaran,dan
perasaan melalui pengimajian.penulis puisi dapat memperjelas atau
mengkonkretkan apa yang dinyatakan.secara umum Jabrohim (2001:39)
mengelompokkan pengimajian dalam tujuh macam yaitu:citraan
penglihatan,dihasilkan dengan diberikan rangsangan indera

12
3. penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat seolah-olah
kelihatan,kedua,citraan pendengaran yang dihasilkan dengan menyebutkan
atau menguraikan bunyi suara atau berupa onomatope dan persajakan yang
berturut-turut.ketiga,citraan penciuman yang menggunakan kata-kata
tertentu sehingga pembaca seolah-olah dapat mencium.keempat,citraan
pengecapan mengajak pembaca agar dapat merasakan apa yang
diungkapkan penulis.kelima,citraan rabaan yakni citraan yang berupa
rangsangan kepada perasaan dan sentuhan.keenam,citraan pikiran atau
intelektual yaitu citraan yang dihasilkan oleh asosiasi
pikiran.ketujuh,citraan gerak dihasilkan dengan cara menghidupkan dan
menvisualisasikan sesuatu hal yang tidak bergerak menjadi bergerak.
4. Kata Konkret,adalah kata-kata yang digunakan oleh penulis puisi untuk
menggambarkan sesuatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud membangkitkan imaji pembaca(Herman
J.Waluyo,1987:81).dalam hubungan dengan pengimajian,kata konkret
merupakan syarat atau sebab yang terjadinya pengimajian.dalam hal ini
kata konkret diharapkan dapat membantu pembaca membayangkan secara
jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penulis puisi.
5. Bahasa Figuratif,adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu
secara tidak langsung dengan mengungkapkan makna kata atau bahasa
yang bermakna kias atau makna lambang.cara menggunakan bahasa
figuratif dapat dilakukan dengan memanfaatkan
perbandingan,pertentangan,atau pertautan antara hal yang satu dengan hal
yang lainnya.
6. Verifikasi Puisi,meliputi ritme,rima,dan mentrum.ritme berupa
pengulangan yang teratur pada baris puisi yang menimbulkan gelombang
keindahan.hal ini terjadi karena adanyan pergantian keras lunak,tinggi-
rendah,atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan
memperindah puisi.

13
7. Rima dalam puisi merupakan didalam baris atau larik,akhir baris,dan
bahkan juga pada keseluruhan baris atau bait.Ellis (1986:61) menyatakan
bahwa rima meliputi onomatope (tiruan terhadap bunyi),bentuk inter pola
bunyi (aliterasi,asonansi,persamaan akhir dan awal,sajak berulang,sajak
penuh),intonasi,repetisi,bunyi atau kata,dan persamaan bunyi.
8. Mentrum,adalah irama yang tetap,artinya pergantiannya sudah tetap
menurut pola tertentu.hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang
tetap,tekanan yang tetap,dan alun suara menaik dan menutup tetap.
9. Tata Wajah atau Tipografi,adalah pengungkapan puisi secara
grafis.tipografi merupakan cara penulisan yang khas.sebuah puisi tidak
harus dipenuhi oleh tulisan,cara penulisan puisi yang berupa larik-larik
yang disusun secara khas dapat menciptakan makna tambahan,makna
tambahan ini diperkuat oleh penyajian tipografi puisi.
 Strukrur Batin
1. Tema,adalah gagasan pokok penulis tentang suatu objek yang
ditulisnya.tema berangkat dari pergelutan penyair tentang lingkungan
sekitarnya.tema juga berisi tentang pokok-pokok atau makna dari sebuah
puisi yang ditulis,penulisan tertentu pada periode tertentu menunjukkan
bahwa situasi sangat mempengaruhi ekspresi penyair dalam menulis puisi.
2. Nada,menurut Hikmat (2016) nada adalah ekspresi afektif penyair
terhadap pembacanya.yang dimaksud dengan ekspresi afektifadalah sikap
penyair terhadap pembacanya seperti apa didalam puisi yang
ditulis.beberapa penyair menempatkan dirinya dihadapan pembaca dengan
beragam sikap,adanya yang memandang pembacanya dengan sikap yang
bersahabat,dengan nada angkuh.dalam puisi WS Rendra yang berjudul
Sajak Matahari,tampak sangat diperlihatkan nada angkuh pada baik kedua
dengan menyebut wajahmu keluar dari jidatku/wahai kamu,wanita miskin
dalam dua baris sajak ini terlihat keangkuhan sang penulis memandang
pembaca sebagai wanita miskin.

14
3. Suasana,merupakan kondisi secara psikologis yang terdapat didalam puisi
dan dirasakan oleh pembaca pada saat membaca maupun mendengarkan
sebuah puisi.suasana dibangun oleh penyair agar pembaca mampu
merasakan apa yang dirasakan oleh penyair pada saat menulis puisi
tersebut,oleh karena itu puisi kadang dapat membangkitkan semangat para
pendemo ketika isi puisi tersebut menunjukkan kata-kata yang penuh
dengan tenaga atau semangat yang berapi-api,sebaliknya seseorang akan
merasa dimabuk asmara dan penuh rasa cinta ketika pembaca puisi dengan
suasana hati yang tenang dan penuh suka cita maka pesan dari puisi atau
suasana dari puisi tersebut dapat dirasakan oleh pembaca atau
pendengar.contohnya pada puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul
Aku ingin yang akan membuat suasana hati pembaca menjadi sangat
senang.
Aku Ingin
Karya Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tidak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tidak sempat tersampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikan tiada

4. Amanat,adalah pesan dan maksud yang hendak disampaikan penyair atau


penulis kepada pembaca,beberapa pesan yang dapat ditangkap dengan
mudah oleh pembacanya,terlebih jika pengunaan diksinya mudah
dipahami oleh pembaca atau pendengar.sebaliknya jika amanat bisa jadi
akan sulit diambil pesannya jika kata-kata didalam puisi tersebut penuh
dengan gaya bahasa,sehingga untuk memahami atau menggali amanatnya
terlebih dahulu harus menginterpretasi gaya bahasa yang digunakan
penyair dalam puisi tersebut.
15
didalam menyampaikan amanat ini,penyair biasanya mengungkapkan
pesan-pesan yang bersifat edukatif,religius,moral dan lain-lain.meski
pesan-pesan tersebut disampaikan kepada pembaca,namun kadang
pembaca tidak merasa digurui atau diceramahi.hal inilah yang cenderung
membedakan amanat dalam puisi dan teks pidato yang cenderung
argumentatif,ekspositif,dan persuasif.

b) Jenis-Jenis Puisi

Untuk memahami tentang pengertian puisi,perluh juga memahami tentang


jenis-jenis puisi yang ditulis oleh penyair puisi,ada juga macam-macam puisi
yaitu:

 Puisi naratif,yaitu puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan


penyair.contoh puisi naratif yaitu puisi balada,romansa.
 Puisi Lirik,puisi yang mengungkapkan aku lirik atau gagasan
pribadinya.contohnya yaitu puisi alegi,serenada,dan ode.
 Puisi deskriptif,puisi yang penyairnya bertindak sebagai pemberi kesan
terhadap keadaan/peristiwa,benda atau suasana yang dipandang menarik
perhatian penyair.contohnya puisi satire,kritik sosial,dan impersionistik.

Adapun jenis-jenis puisi yaitu jenis puisi lama dan puisi baru:

 Puisi Lama,yaitu puisi yang banyak dipengaruhi oleh tradisi kebudayaan


atau keagamaan.
1. Mantra,adalah ujaran lisan dengan rimayang ketat.penyusunan bunyi-
bunyian tersebut tidak selalu mengedepankan arti.mantra dimitoskan
memiliki kekuatan gaib,oleh karena itu puisi jenis ini dijadikan sebagai
bacaan untuk mengobati orang sakit.
2. Pantun,merupakan jenis puisi yang memilki bentuk dan pola
tetap.bentuknya empat baris untuk tiap baitnya.masing-masing baris
berpolakan a-b-a-b,tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata dalam pantun,
16
dalam pantun,2 baris awal disebut lampiran dan 2 baris berikutnya
disebut isi.pantun berdasarkan isinya dibagi lagi menjadi beberapa yaitu
pantun anak,muda mudi,keagamaan/nasihat,teka teki dan jenaka.
3. Karmina,merupakan sejenis pantun namun isinya lebih pendek.karena
bentuknya lebih pendek dan disebut juga pantun kilat.jenis puisi ini juga
memiliki pola yang tetap dan terdiri dari dua baris.
4. Seloka,merupakan puisi dengan pola a-a-a-a yang memiliki sampiran
dan isi.selebihnya seloka mirip dengan pantun namun mempunyai
perbedaan pada polanya.
5. Gurindam,adalah jenis puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari dua
baris dengan pola a-a-a-a,isi gurindam adalah nasihat atau petuah.
6. Syair,merupakan jenis puisi dengan ciri tiap bait berisi empat baris
berpola a-a-a-a.isi syair adalah nasihat atau cerita yang dapat diambil
kesimpulannya dan menjadikannya hikmah atau pelajaran buat
kehidupan selanjutnya.
7. Talibun,merupakan pantun genap yang tiap baitnya terdiri 6,8,atau 10
baris,beberapa talibun ditulis juga dalam 16-20 baris dalam tiap
baitnya.polanya yaitu a-a-a-a.
 Puisi Baru,berbeda dengan puisi lama,puisi baru ini tidak mengenal pola
dalam penulisan puisi.
1. Balada,merupakan jenis puisi yang berbentuk kisah atau
cerita.bentuknya bercerita membuat jenis puisi ini memiliki alur,tokoh
dan latar cerita.
2. Himne,merupakan jenis puisi yang berisi puja-puji kepada Tuhan,tanah
air,atau pahlawan.
3. Ode,merupakan jenis puisi yang berisi sanjungan kepada orang yang
berjasa,baik berjasa kepada dirinya maupun kepada tanah air.
4. Epigram,merupakan puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup/nasihat.

17
5. Romance,merupakan puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih,baik
berbentuk perasaan rindu,cemburu,bahagia,dan sedih.
6. Elegi,merupakan puisi yang berisi perasaan sedih,tangis,duka dan
lara.berbeda dengan romance puisi jenis ini berisi perasaan yang lebih
luas,misalnya peperangan,bencana kemanusiaan,kemalangan nasib,dan
lain-lainya.
7. Satire,merupakan puisi yang berisi sindiran atau kritikan.sindiran atau
kritikan tersebut dapat ditujukan sebagai suatu kritik sosial terhadap
masyarakat ataupun terhadap pemerintah.

c) Penyimpangan Bahasa Puisi

Penyimpangan bahasa puisi merupakan gejala linguistik yang khas didalam


puisi namun tidak sesuai dengan sistem atau norma kebahasaan.didalam puisi
banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan
bahasa.penyimpangan bahasa pada penulisan kata dilakukan untuk mencapai efek
estetis,baik untuk permainan bunyi,rima dan irama,penyimpangan bahasa juga
terjadi pada penggunaan dialek terjadi karena bahasa resmi tidak mampu
merepresentasikan konsep yang terjadi didalam dialek.faktor-faktor tersebut akan
terjadi selama bentuk konvensional tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penyair.

1. Penyimpangan leksikal,adalah penyimpangan yang terjadi pada tataran


penulisan kata yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan.penyimpangan
tersebut bukan akibat salah ketik,namun dimaksudkan oleh penyair untuk
maksud tertentu.
2. Penyimpangan Semantis,adalah penyimpangan yang terjadi pada tataran
makna sebuah kata.makna kata yang semula bernilai rasa biasa kemudian
berubah sehingga memiliki makna yang luar biasa.kemunculan kata
tersebut bergantung pada latar belakang penyairnya.misalkan kata

18
tembakau dan garam menjadi makna yang berbeda dihadapan para penyair
asal Madura.tembakau dan garam tidak lagi hanya menjadi bahan dalam
pembuatan rokok atau bumbu dapur,namun tembakau dan garam telah
bermakna sebagai napas hidup,ritual keagamaan,donggeng masa kanak-
kanak,warisan budaya,dan makna lainnya.
3. Penyimpangan Fonologis,adalah penyimpangan yang terjadi pada bentuk
bunyi.bunyi yang terdapat dalam puisi tersebut tidak sesuai dengan bentuk
bunyi yang sesuai kaidah.penyimpangan fonologis sejalan dengan
morfologis,karena pembunyian dalam puisi sifatnya tertulis.
4. Penyimpangan Morfologis,adalah penyimpangan yang terletak pada cara
pembentukan kata.pembentukan kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah
kebahasaan,ketidaksesuaian tersebut dilakukan antara lain karena ingin
membangun suasana dan bunyi dalam puisi.
5. Penyimpangan Sintaksis,adalah penyimpangan yang terdapat pada tataran
pembentukan sebuah kalimat,susunan kalimat dalam kaidah bahasa
Indonesia yang tidak tersusun minimal terdiri dari subjek dan
predikat.selain itu kalimat yang baik harus disertai dengan tanda baca
(koma,titik,tanda seru,dan tanda tanya).

d) Langkah-langkah Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Berbasis


Pada Siswa

Roekhan (dalam Bur Rahmanto,1988:32)mengemukakan bahwa menulis puisi


merupakan suatu proses yang dimulai dengan munculnya ide,mematangkan ide
agar jelas dan utuh,membahas ide dan menatanya,dan menuliskan ide dalam
bentuk puisi.menulis puisi bukan hanya bersifat mekanistis saja,tetapi dapat juga
dengan menhubungkan dan memanfaatkan skemata yang dimiliki oleh siswa
sehingga puisi yang dihasilkan menjadi lebih menarik.Menurut Sutedjo
Kasnadi,menulis puisi biasanya berkaitan dengan beberapa hal yaitu:

19
 Pencarian ide
 Pemilihan tema
 Pemilihan aliran
 Penentuan jenis puisi
 Pemilihan diksi
 Pemilihan permainan bunyi
 Pembuatan larik yang menarik
 Pemilihan pengucapan
 Pemanfaatan gaya bahasa
 Pemuatan aspek sosiologis dan penentuan tone dan fealing dalam puisi
 Pemuatan pesan dan pemilihan judul yang menarik.

2.3 Landasan Teori

2.3.1. Pengertian Student Centered Learning (SCL)

Student Centered Learning,yang menekankan proses pembelajaran pada


minat,kebutuhan,dan kemampuan individu,menjanjikan model pembelajaran yang
mengali motivasi intrinsik untuk membangun semangat siswa untuk selalu suka
dan selalu belajar.metodr belajar ini sekaligus dapat mengembangkan kualitas
sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti
kreatifitas,kepemimpinan,rasa percaya diri,kemandirian,kedisiplinan,kekritisan
dalam berpikir,kemampuan berkomunikasi,dan suka bekerja sama dalam tim,serta
wawasan global untuk selalu dapat beradaptasi dengan perubahan dan
perkembangan yang terjadi.

Menurut Robert (1983),Student Centered Learning adalah suatu pendekatan


atau pengembangan dalam hal belajar yang didalamnya pelajar ataupun
mahasiswa dituntut untuk memilih bukan hanya apa mau dipelajari tetapi juga
bagaimana dan kenapa materi itu dipelajari.
20

Student Centered Learning juga didefinisikan sebagai salah satu cara yang
membuat siswa menjadi bagian penting atau bagian utama yang berpengaruh pada
isi dari materi itu sendiri serta kecepatan berpengaruh dalam proses belajar
mengajar.melalui metode pembelajaran ini,siswa mengambil peran utama atau
menjadi pusat dalam proses terjadinya belajar mengajar,maka apapun yang
bersangkutan dengan materi pembelajaran siswa diharuskan bisa mandiri dalam
mencari sumber-sumber dan referensi belajar dengan bimbingan dari guru atau
tenaga pendidik lainnya.peran guru dalam proses pembelajaran ini adalah hanya
bertugas sebagai fasilitator atau berperan menfasilitasi apa yang dibutuhkan siswa
pada saat belajar.dibandingkan dengan model pembelajaran Teacher Centered
Learning yang berpusat pada guru sebagai sumber informasi,SCL membuat
pemahaman siswa lebih dalam dan lebih spesifik mengenai bidang yang ditekuni
dan juga sebagai bakat yang akan terus dikembangkan dan bisa meningkatkan
kualitas siswa itu sendiri.

A). Karakteristik Metode SCL

Beberapa karakteristik model pembelajaran berbasis Student Centered


Learning (SCL) menurut Wina Sanjaya,yaitu :

1. Mengajar berpusat pada peserta didik bukan pada guru


2. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan
3. Guru memandu anak,dan guru menjadi fasilitator
4. Suasana berpusat pada peserta didik
5. Peserta didik yang mengendalikan proses
6. Peserta didik yang bertanggung jawab
7. Pembelajaran bersifat kooperatif,kolaboratif,atau independen.peserta didik
harus saling bekerja sama.

Mesitoh,mengemukakan bahwa karakteristik pembelajaran yang berpusat pada


anak yang meliputi beberapa hal sebagai yang paling berperan penting dalam
pembelajaran ini.kegiatan yang tumbuh pada anak-anak dalam memilih bahan dan
21

memutuskan apa yang akan dikerjakan oleh anak,dan anak akan mengekspresikan
bahan-bahan secara aktif dengan seluruh inderanya.anak akan menemukan sebab
akibat dari permasalahan yang dihadapi melalui pengalaman langsung dengan
objek.

Masitoh juga menjabarkan bahwa dalam pembelajaran yang berpusat pada


anak seluruh kegiatan dimulai dari diri anak itu sendiri dan sesuai dengan
keinginan peserta didik.Guru juga memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk melakukan kegiatan yang diminati,peserta didik diminta untuk menyiapkan
alat dan bahan sesuai dengan materi yang diberikan.meskipun harus memanipulasi
cara berpikir peserta didik untuk lebih berpikir kritis dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan.peserta didik juga dapat melakukan percobaan dengan
objek-objek yang ada disekitarnya dan dapat menemukan konsep sebab akibat
melalui pengalaman langsung yang dirasakan peserta didik.

B). Prinsip-prinsip Pendekatan Student Centered Learning (SCL)

 Tanggung jawab,yaitu peserta didik mempunyai tanggung jawab pada


pelajaran yang sedang di ikutinya.dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mempunyai tanggung jawab terhadap pelajarannya,maka
peserta didik diharapkan akan lebih berusaha dan lebih termotivasi lagi
dalam memaknai pelajarannya.Dengan prinsip ini juga peserta didik
diajarkan untuk belajar bertanggung jawab atas setiap masalah yang
dihadapi dan juga bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah itu juga.
 Peran serta,yaitu peserta didik harus berperan aktif dalam setiap proses
pembelajaran yang berlangsung.peserta didik diberikan kesempatan untuk
berperan dalam setiap kegiatan dan aktifitas yang ada dilingkungan
sekolah,dan peserta didik diharapkan juga dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki secara maksimal sehingga dapat mendorong bertumbuhnya
kreativitas dan inovasi.
22
 Keadilan,yaitu semua peserta didik mempunyai hak yang sama untuk
tumbuh dan berkembang.dengan kesempatan yang diberikan oleh guru
tersebut akan menutup keunggulan hanya didominasi mahasiswa tertentu
saja dan diharapkan semua peserta didik juga dapat bersama-sama berhasil
mencapai tujuan yang sama secara maksimal.
 Mandiri,yaitu semua peserta didik harus mengembangkan secara
kecerdasannya baik itu kecerdasan intelektual,emosi,moral dan sebagainya,
secara mandiri namun guru akan membantu mengarahkan setiap kecerdasan
yang dimiliki peserta didik.karena posisi guru hanyalah sebagai
fasilitator.peserta didik diharapkan mampu mengembangkan bakat dan
minat secara mandiri.
 Berpikir kritis dan kreatif,yaitu peserta didik harus menggunakan segala
kecerdasan intelektual dan emosinya yang berwujud kreativitas,inovasi,dan
analisis untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi karena peserta
didik akan mengalami perpaduan antara prakonsepsi dan konsepsi.
 Komunikatif,yaitu peserta didik harus menggunakan kemampuannya dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis,karena peserta didik dapat
melihat konsep dengan cara yang berbeda sebagai hasil pengalaman
hidupnya,sehingga diperlukan media dan sarana yang baik dan efektif unruk
mendukung setiap aktivitas komunikasi yang berlangsung antara peserta
didik dan tenaga pendidik.
 Kerja sama,yaitu kondisi dimana peserta didik dapat saling bersinergi dan
saling mendukung pencapaian keberhasilan atau tujuan yang diterapkan
dalam pembelajaran.peserta didik diharapkan mampu menerapkan proses
kerja sama dalam setiap pembelajaran yang berlangsung baik dalam kelas
maupun diluar kelasa dan juga bisa diterapkan dilingkungan masyarakat
dimana peserta didik berada.kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk
kelompok kecil maupun individu,dalam prinsip kerja sama ini peserta didik
harus mampu berkomunikasi dengan baik agar pada saat kegiatan
berlangsung maka akan terciptanya kerja sama yang baik juga.
23
 Integritas,yaitu peserta didik harus menunjukkan perilaku moralitas
tinggi,dan percaya diri dalam melaksanakan segala sesuatu yang diyakini
dalam situasi apapun.

C). Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran SCL

1. Kelebihan Pembelajaran Student Centered Learning

 Menyertakan peserta didik dalam setiap proses pembelajaran


 Mendorong peserta didik untuk memiliki pengetahuan yang lebih
banyak/luas/dalam
 Menjalin hubungan baik dengan peserta didik
 Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif dan kreatif
 Mengarahkan peserta didik untuk mengenali dan menggunakan berbagai
macam gaya belajar
 Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang peserta didik
 Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai assessment.
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menyelesaikan
dan menemukan masalah sendiri
 Menumbuhkan sikap mandiri dan tanggung jawab dalam diri peserta didik
sejak dini

2.Kekurangan Pembelajaran Student Centered Learning

 Untuk peserta didik dengan jumlah besar sulit untuk diimplementasikan


 Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih banyak
 Belum tentu efektif dan cocok untuk semua jenis kurikulum
 Belum tentu efektif dan cocok untuk peserta didik yang tidak terbiasa
untuk aktif,mandiri,dan demokratis.

D). Tujuan Student Centered Learning


24

1. Tujuan Secara Khusus

Tujuan secara khusus,pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik


sebagaimana dalam Herdina Indrijati,dkk yaitu:agar anak mampu
mengwujudkan dan mengakibatkan perubahan,agar anak mampu menjadi
pemikir-pemikir yang kritis,agar anak mampu membuat pilihan dalam
hidupnya,agar anak mampu menemukan dan menyelesaikan permasalahan
secara konstruktif dan inovatif,agar anak memiliki karakter yang
mandiri,kreatif,imajinatif,dan kaya akan gagasan dan wawasan,agar anak
memiliki perhatian terhadap masyarakat,negara,dan lingkungannya.

2.Tujuan Secara Umum

Tujuan secara umum,untuk mengembangkan kemampuan anak secara alamiah


sesuai dengan tingkat perkembangannya,berusaha membuat anak bebas dan aman
secara psikologis sehingga anak senang belajar disekolah,untuk meningkatkan
kepedulian dan kerja sama antara pihak sekolah,keluarga,dan masyarakat,untuk
menekankan asas keterbukaan bagi hal-hal yang menunjang pendidikan
anak ,berusaha melengkapi segala kebutuhan yang menunjang perkembangan
anak secara optimal.

E). Langkah-Langkah Model Pembelajaran Student Centered Learning

Adapun langkah-langkah pembelajaran SCL yang harus dipahami oleh peserta


didik:

1. Seleksi Topik,para siswa memilih sub topik dari sebuah bidang masalah
umum yang biasanya digambarkan terlebih dahulu olhe guru.mereka
selanjutnya diorganisasikan kedalam kelompok-kelompok yang
berorientasikan pada tuga yang beranggotkan 1-6 orang,komposisi
kelompok seharusnya heterogen baik dari sisi jenis kelamin,etnik maupun
kemampuan akademik.
25
2. Perencanaan Kerja Sama,para siswa dan guru merencanakan berbagai
prosedur belajar khusus,tugas,dan tujuan umum yang konsisten dengan
berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih pada langkah-langkah
sebelumnya.
3. Implementasi,para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan
pada langkah sebelumnya.pembelajaran harus melibatkan berbagai
aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas.padalangkah ini guru
harus mendorong para siswa untuk melakukan penelitian dengan
memanfaatkan berbagai sumber,baik yang terdapat didalam maupun diluar
sekolah,guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan
peserta didik dan memberikan bantuan atau arahan jika diperluhkan.
4. Analisis dan Sintesis,para siswa membuat sintesis atau berbagai informasi
yang diperoleh pada langkah sebelumnya,lalu berusaha meringkasnya
menjadi suatu penyajian yang menarik didepan kelas.
5. Penyajian Hasil Akhir,semua kelompok menyajikan presentasinya atas
topik-topik yang diberikan dan dipelajari agar semua peserta didik
dalamkelas terlibat langsung dan dapat mencapai suatu perspektif yang
luas mengenai topik atau masalah yang dibahas dan dipelajari.
6. Evaluasi,para siswa dan guru melakukan kegiatan evaluasi diakhir setiap
proses pembelajaran dan memberikan kritik atau saran mengenai
keseluruhan kegiatan baik pada saat proses pembelajaran,aktifitas-aktifitas
yang sudah berjalan dan juga evaluasi pada diri masing-masing peserta
didik dalam kelompok maupun diluar kelompok.
7. Proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat
mempengaruhi hasil belajar.proses pembelajaran yang sudah dilakukan
secara maksimal dengan berbagai model pembelajaran yang sangat
diharapkan dapat membuat hasil belajar siswa yang maksimal.

26
2.3.2. Model Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi


hasil belajar.proses pembelajaran yang sudah dilakukan secara maksimal dengan
berbagai model pembelajaran yang sangat diharapkan dapat membuat hasil
belajar siswa yang maksimal juga.pembelajaran pada dasarnya merupakan
pembelajaran yang tergambar dan terstruktur dari awal sampai akhir yang
disajikan oleh guru-guru sedangkan metode pembelajaran yaitu cara atau tindakan
yang digunakan seseorang atau tenaga pendidik dalam mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan
pembelajaran.

Study Centered Learning(SCL) merupakan model pembelajaran yang berpusat


pada masalah yang dihadapi oleh peserta didik.masalah yang dihadapi oleh
peserta didik akan diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya bersama teman-
teman dalam bentuk kelompok maupun individu,dalam model pembelajaran ini
siswa lebih diberikan kesempatan untuk lebih aktif dalam setiap proses atau
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dalam kelas.siswa dituntut lebih
aktif dalam menuangkan setiap ide atau gagasan dan dituangkan dalam bentuk
tulisan yang indah maupun dengan cara yang sekreatif mungkin.dalam
pembelajaran ini pun guru diberikan kesempatan untuk mendampingi peserta
didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi agar siswa tidak kesulitan pada
saat proses pembelajaran berlangsung meskipun dalam model pembelajaran ini
lebih ditekankan pada siswa namun guru pun masih mempunyai sedikit tugas
dalam mendampingi peserta didik.proses belajar mengajar bisa melalui
serangakian kegiatan seperti eksplorasi dan diskusi.

2.3.3 Hasil Belajar

Proses belajar adalah mengalami,berbuat,mereaksi,bahkan melampaui.proses


tersebut berjalan pada beragam pengalaman dan mata pembelajaran yang terpusat
pada tujuan siswa.Warsito (2007:62) menjelaskan bahwa ibadah adalah perubahan
27

perilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didik dengan berbagai sumber
belajar disekitarnya.salah satu tanda seseorang belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada dirinya,perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan
pengetahuan(kognitif),keterampilan(psikomotorik) dan nilai sikap
(afektif).Sudjana (2005:28) menjelaskan bahwa belajar bukan menghafal dan
bukan mengingat,belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada tingkah laku,belajar juga merupakan proses yang aktif dan
mereaksi kepada setiap stimulus yang ada disekitarnya.

Setelah siswa melakukan proses pembelajaran,maka siswa akan mendapatkan


suatu pengetahuan yaitu berupa hasil belajar.hasil belajar tersebut merupakan
pola-pola perbuatan,nilai-nilai,pengertian-pengertian,sikap,apresiasi,abilitas,dan
keterampilan.hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan
pada kebutuhannya dan berguna serta bermanfaat baginya.Mulyasa (2006:243)
menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang telah terjadi
pada diri peserta didik.pada umumnya hasil belajar akan memberi pengaruh dalam
dua bentuk: 1)peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan
kelemahan atas perilaku yang diinginkan,(2) perilaku yang diinginkan telah
meningkat baik setahap atau dua tahap,sehingga timbul lagi kesenjangan antara
penampilan perilaku yang sekarang dan perilaku yang diinginkan.
28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Penelitian berisi tindakan-tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan


kualitas suatu sistem dan praktik-praktik yang terdapat dalam sistem tersebut.(Mc
Niff dan Hopkins dalam Sarwiji Suwandi,2005:27). Rancangan utama dalam
penelitian tindakan kelas ini memiliki empat tahap yaitu perencanaan
(planning),pelaksanaan tindakan (acting),pengamatan (observing),dan refleksi
(reflecting).keempat langkah tersebut membentuk siklus yang dilakukan beberapa
kali sesuai tingkat keberhasilan penanganan masalah yang lebih dipilih untuk
diatasi.Penelitian dilaksanakan pada konteks alamiah,yakni mengkaji
permasalahan faktual dalam pembelajaran.Hal ini dimaksud dengan
meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP N 1 Rote
Barat Laut,penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dimaksud untuk
mengatasi kesulitan belajar pada siswa.

Didalam penelitian tindakan kelas ini terdapat tiga siklus,yaitu perencanaan


pembelajaran menulis puisi berdasarkan masalah yang di tentukan oleh guru atau
yang dihadapi oleh siswa suatu aktivitas,mencerminkan maksud atau gagasan
tertentu,bermakna dan menunjukkan situasi konteks tertentu.dalam setiap siklus
dibagi menjadi tiga tahapan yaitu (1) tahap penemuan ide atau gagasan setelah
dihadapkan pada permasalahan,(2) tahap penulisam puisi setelah penemuan ide
dan gagasan,(3) pada tahap ketiga yaitu tahap penyajian puisi.

Menurut Mulyasa (2009:39) “Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah


tradisi pendidikan yang bertujuan agar para guru dapat menginvestigasikan
kegiatan pembelajaran dan menyesusaikan dengan kondisi didalam kelas sehingga
diperoleh suatu perbaikan sistem pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan
baik latar belakang,proses,bukti,maupun hasilnya” Penelitian tindakan kelas
29

adalah tradisi yang memiliki tujuan untuk mengetahui lebih lanjut keadaan siswa
selama kegiatan pembelajaran.kondisi dalam kelas sangat berpengaruh dan
berperan penting dalam setiap proses pembelajaran,maka dari itu guru sangat di
harapkan harus terampil dalam melakukan penelitian dalam suatu kelas agar
dalam memperbaiki atau memecahkan masalah yang di hadapi siswa dalam kelas
yang dapat di pertanggungjawabkan bersama.

Upaya untuk memahami proses belajar mengajar di wujudkan melalui


observasi langsung/tak langsung,dan interview menurut lingkungan
alamiah.berdasarkan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan
bahwa,penelitian tindakan kelas merupakan respon reaktif guru yang berupaya
menemukan dan menerapkan model/metode pembelajaran yang sesuai untuk
mengatasi masalah yang dihadapi.Penelitian memusatkan pada masalah-masalah
yang terjadi dalam kelas.penelitian tindakan kelas juga sebagai bentuk refleksi
guru terhadap pembelajaran yang telah terlaksana.Praktik penelitian tindakan
kelas dilakukan secara logis,sistematis,dan jujur sehingga akan menjadi masukan
yang sangat berharga untuk meningkatkan motivasi dan efektivitas pembelajaran.

Adapun tujuan umum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Mulyasa


(2009:89-90) adalah sebagai berikut:

a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas


pembelajaran yang berlangsung,
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran,khususnya
layanan kepada peserta didik sehingga terciptanya layanan prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan
tindakan pemebelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan juga
tepat sasaran.
30

d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara


bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang di lakukannya sehingga
terciptanya berbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah,terbuka dan jujur dalam
pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman


guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya.Berikut ini dijelaskan
beberapa manfaat PTK menurut Mulyasa (2009;90).

a. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga


pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru dikalangan peserta
didik.
b. Merupakan upaya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) sesuai dengan karakteristik pembelajaran,serta situasi dan kondisi
kelas.
c. Meningkatkan profesionalime guru dalam upaya penelitian yang
dilakukannya,sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat,baik
berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian pembelajaran dalam kreativitas menulis puisi yang dilakukan di


SMP Negeri 1 Rote Barat Laut,Kecamatan RBL,Kabupaten Rote Ndao,pada siswa
kelas VII semester II tahun pembelajaran 2023/2024.Dipilih sekolah ini sebagai
tempat penelitian karena menurut wawancara yang dilakukan banyak hal yang
ditemui dalam diri siswa-siswi kelas VII,melihat dari hasil survei atau wawancara
siswa kelas VII khususnya dalam kemampuan menulis puisi sangatlah rendah
dibanding dengan kemampuan berbahasa lainnya,tenaga guru mengalami
kesulitan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa-siswi,tempat
31

penelitian ini belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga
terhindar kemungkinan adanya penelitian ulang,guru-guru kesulitan dalam
menentukan model pembelajaran apa yang mau digunakan dalam proses
pembelajaran.

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Informasi atau narasumber yang terdiri dari guru kelas VII dan Kepala
Sekolah di SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.
2. Peristiwa berlangsung proses kreativitas menulis puisi dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis pada siswa (Student Centered
Learning) di kelas VII SMP Negeri 1 Rote Barat Laut.
3. Arsip atau dokumen resmi mengenai kurikulum dan perangkat
pembelajaran,berupa pengembangan rencana pembelajaran yang dibuat
oleh guru,pengembangan materi pembelajaran dan penyediaan buku-buku
yang berkaitan dengan puisi.
Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif yaitu:
a. Hasil belajar menulis puisi
b. Data pelaksanaan pembelajaran menulis puisi
c. Data refleksi siswa dan guru

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengunpulkan data diatas meliputi


pengamatan,kajian dokumen,serta pemberian tugas.

1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan pengamatan peran secara pasif,pengamatan
pada guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,mengamati kinerja
siswa selama proses belajar dalam kelas.Dengan cara atau strategi yang
dilakukan oleh peneliti,maka peneliti lebih leluasa dalam mengamati
32
aktivitas belajar mengajar antara siwa dan guru.Hal ini dikemukan oleh
penilti maupun guru peneliti,kemudian di diskusikan agar memiliki
persepsi atau pandangan yang sama dalam melakukan kegiatan
pembelajaran menulis puisi berlangsung.Pengamatan terhadap guru
difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis pada siswa atau
(student centered learning).pengamatan kinerja guru diarahkan ketika
proses pembelajaran berlangsung dengan memotivasi siswa,mengelola
kelas,memberi umpan balik,memberi tugas dan menanggapi jawaban
siswa dan memberi penilaian terhadap kemampuan menulis puisi yang
telah dilakukan oleh siswa.
2. Kajian Dokumen
Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip pendukung
penelitian yang berupa kurikulum dan perangkat
pembelajaran,pengembangan rencana pembelajaran yang dibuat oleh
peneliti maupun guru kelas,materi pembelajaran,dan hasil tes menulis
puisi yang dilakukan oleh siswa.
3. Pemberian Tugas
Pemberian tugas dimaksud untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan
hasil belajar siswa setelah diberikan masalah sebagai suatu pemberian
tindakan.tugas yang diberikan kepada siswa pun melalui siklus selama
proses penelitian dan dilakukan secara bertahap.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data-data yang telah


berhasil dikumpulkan adalah teknik analisi kritis dan analisis komparatif.teknik
analisis tersebut menurut Mc Niff mencakup kegiatan untuk mengungkap
kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar
berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis.hasil analisis
33

tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap


berikutnya sesuai dengan siklus yang direncanakan oleh peneliti.analisis data
dilakukan bersamaan atau setalah pengumpulan data.(dalam Sarwiji
Suwandi,2005:32).

3.6 Desain Penelitian

Pada dasarmya penelitian tindakan kelas meneliti masalah yang terjadi pada
suatu lembaga pendidikan bersumber dari peserta didik.apa saja masalah yang
dihadapi oleh peserta didik dan bagaimana langkah atau cara untuk seorang tenaga
pendidik bisa menyelesaikan masalah tersebut,maka tindakan kelas sangat
berperan penting dalam suatu penelitian.Dalam penelitian ini masalah muncul dari
siswa SMP yang berkaitan dengan kemampuan menulis dalam pemebelajaran
Bahasa Indonesia terutama dalam menulis sebuah puisi.

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh
peserta didik,maka penelitian tindakan kelas ini di rencanakan akan berlangsung
dalam 2 siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.Masing-
masingsiklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
perencanaan(planning),pelaksaan(action),pengamatan(observation),refleks.

Arikunto (2010:75) mengemukan bahwa perencanaan adalah langkah yang di


lakukan oleh guru ketika akan memulai tindakan yang diambilnya.Ada berberapa
langkah yang dapat di lakukan dalam kegiatan ini yakni:

a) Membuat skenario pembelajaran


b) Menyiapkan materi pembelajaran
c) Membuat lembaran pengerjaan
d) Mendesain alat evaluasi
34
3.6.1 Tindakan

Tahap ini merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah


dibuat.seorang guru yang akan melakukan tindakan tetapi juga harus memehami
secara mendalam tentang skenario pembelajaran beserta langkah-langah praktis
yang akan di berikan kepada peserta didik.guru harus memaparkan secara rinci
hal-hal penting yang harus di perhatikan,apakah ada kesesuaian antara
pelaksanaan dengan perencanaan,apakah proses tindakan yang di lakukan pada
siswa cukup lancar,bagaimanakah situasi proses tindakan,apakah siswa-siswi
melaksanakan pembelajaran dengan penuh semangat,dan bagaimanakah hasil
keseluruhan dari tindakan itu.

3.6.2 Pengamatan

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan suatu


penelitian atau tindakan.kegiatan ini merupakan realisasi lembar observasi yang
telah dibuat pada saat tahap perencanaan.Artinya setiap kegiatan pengamatan
wajib menyertakan lembar observasi sebagai sebuah bukti otentik,ada anggapan
yang mengatakan bahwa pengamatan lebih baik di lakukan oleh orang lain.Agar
hasil PTK yang bebas dari bias atau objektif,guru sebaiknya menggunakan
pengamatan dari luar.Pengamatan atau di sebut juga observasi dari luar
seharusnya guru yang memiliki pengalaman tentang pembelajaran seperti guru-
guru senior atau minimal sama masa kerjanya,mengajar pada mata pelajaran yang
sama atau serumpun.selain itu memiliki karakter yang baik dalam penilaian,yakni
jujur sehingga hasil penelitian objektif dan bukan subjektif.

3.6.3 Refleksi

Refleksi atau yang biasa dikenal dengan kesimpulan atau juga peristiwa
perenungan dari setiap kegiatan yang terjadi.Refleksi adalah langkah
mengingatkan kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh pihak
guru maupun siswa.Pada tahap ini hasil yang di peroleh pada tahap observasi akan
35

di lakukan evaluasi dan di analisis,kemudian guru bersama pengamat dan juga


peserta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data observasi,apakah
kegiatan yang telah di lakukan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya target yang akan di tingkatkan dalam penelitian ini misalnya,hasil
belajar siswa,motivasi belajar,kemampuan menulis,kemampuan
membaca,mendengar,dan lain sebagainya.Perluh diingat bahwa refleksi adalah
kegiatan koreksi atas suatu tindakan,jadi peran pengamat dan peserta didik sangat
membentuk dan membantu proses dan hasil sebuah penenlitian.dari hasil sebuah
refleksi bersama akan kelemahan,kelebihan dan cara memperbaikinya guna
diterapkan pada siklus selanjutnya.
36

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Yunus, 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Karakter. Bandung:Refika


Aditama.

Azkar Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Bur Rahmanto, 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta:Kasius

Baharudin & Esa Nur Wahyuni, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Dalman Dr.H, 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Endaswara Suwardi, 2003. Metode Penelitian


Sastra:Epistemologi,Model,Teori&Aplikasi.Yogyakarta:PT Pustaka
Widyatma

Fitri Sakinah, 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan


Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share
(Berpikir,Berpasangan,dan Berbagi) Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4
Bulukumba. Jurnal. Universitas Negeri Makassar.

Guntur Henry Tarigan, 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Bahasa.Bandung:Aksara

Hadi Manirul, 2009. Tesis. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa
Kelas V SDN Teguhan 2 Kecamatan Paron Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Jabrohim, 2001. Metodeologi Penelitian Sastra.Yogyakarta:Hanidita Graha


Widya

Kusmana Suherli, 2014. Kreativitas Menulis. Yogyakarta:Ombak


Laeli,Annisa Nur,Wagiran,&Suseno, 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis
Puisi Keindahan Alam.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.Vol.2.

Luxemburg,et,al, 1992. Pengantar Ilmu Sastra.Cet IV. Jakarta :PT Gramedia


Pustaka Utama.

Mohamad Yunus Suparno, 2013. Keterampilan Dasar Menulis. Universitas


Terbuka.Jakarta

Mutia Febriyana Winarti, 2021. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Student


Centered Learning (SCL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah Microteaching. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Kupang.

Mulyasa, E, 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Rohman Alif Mohammad, 2022. Skripsi. Peningkatan Keterampilan Menulis


Puisi Dengan Model Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas
VIII SMP Sultan Agung. Universitas Islam Sultan Agung.Semarang.

Robert Stalh J, 1983. Pembelajaran Kooperatif Dalam Study Sosial. USA

Percy.B, 1981. The Power Of Creative Writing. USA:Prentice.

Sarwiji Suwandi, 2009. Penelitian Tindak Kelas (PTK) dan Penulisan Karya
Sastra. Surakarta:Yuma Pustaka.

Slameto, 2010. Keterampilan Menulis. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Susanti Maria, 2016.Tesis. Peningkatan Kreativitas Menulis Puisi Melalui Model


Project Based Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
16.Pesawaran.

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D.


Bandung:Alfabeta
Tarigan Guntur Henry,2008.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Bandung:Aksara

Waluyo J.Herman, 1987,2002.Teori Dan Apresiasi Puisi. Jakarta:Gramedia


Pustaka Utama

Wellek,Renne & Austin Werren, 1990. Teori Kesastraan. Jakarta:Pustaka Jaya.

Zainurrahman, 2013. Menulis :Dari Teori Hingga Praktik. Jakarta:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai