Anda di halaman 1dari 5

LKM PERTEMUAN KE 2.

MPK

Nama Prinsip Model Sintak Pendekatan


Model Model yang
digunakan
Model 1. Konstruktivisme (1) menjalin 1. Teori
pembelajaran (Constructivism). hubungan- belajar
Kontekstual 2. Menemukan hubungan yang bermakna
(Contextual (Inkuiri). bermakna (making ausubel.
Teaching and 3. Bertanya meaningful 2. Teori
Learning). (Questioning). connections); (2) belajae
4. Masyarakat mengerjakan piaget.
Belajar (Learning pekerjaan- 3. Teori
Community). pekerjaan yang belajar
5. Pemodelan berarti vygotsky.
(Medelling). Inovasi Model
6. Refleksi Pembelajaran
(Reflection). sesuai Kurikulum
7. Penilaian 2013 39
Sebenarnya (doing significant
(Authentic work); (3)
Assessment). melakukan proses
belajar yang diatur
sendiri (self-
regulated learning);
(4) mengadakan
kolaborasi
(collaborating); (5)
berpikir kritis dan
kreatif (critical and
creative
thingking); (6)
memberikan
layanan secara
individual
(nurturing the
individual); (7)
mengupayakan
pencapaian standar
yang tinggi
(reaching high
standards); (8)
menggunakan
asesmen autentik
(using
authentic
assessment)
(Johnson B. Elaine,
2002).
Model 1. Mengalami, dalam a. Tahap pertama: Pendekatan Inkuiri.
Pembelajaran hal ini peserta didik persiapan, yaitu
Pakem mengalami secara proses
(Partisipatif, Aktif, langsung dengan pengumpulan
Kreatif, Efektif dan memanfaatkan banyak informasi
Menyenangkan). indra. Bentuk untuk diuji.
konkritnya adalah b. Tahap kedua:
peserta didik inkubasi, yaitu
melakukan suatu rentang
pengamatan, waktu untuk
percobaan, dan merenungkan
wawancara. Jadi hipotesis informasi
peserta didik belajar tersebut sampai
banyak diperoleh
melalui berbuat keyakinan bahwa
(learning by doing). hipotesis tersebut
2. Intraksi, dalam hal ini rasional.
interaksi antara peserta c. Tahap ketiga:
didik itu sendiri iluminasi, yaitu
maupun dengan guru, suatu kondisi untuk
baik melalui menemukan
diskusi/Tanya jawab keyakinan bahwa
maupun hipotesis tersebut
melalui metode lain benar, tepat dan
(bermain peran dan rasional.
sebagainya) harus d. Tahap keempat:
selalu ada dan terjaga. verifikasi, yaitu
Karena dengan interaksi pegujian kembali
inilah, hipotesis untuk
pembelajaran menjadi dijadikan sebuah
lebih hidup dan rekomendasi,
menarik. konsep, atau teori.
3. Komunikasi, dalam
hal ini komunikasi perlu
diupayakan.
Komunikasi adalah cara
kita menyampaikan apa
yang kita
ketahui. Interaksi tidak
cukup jika tidak terjadi
komunikasi.
Bahkan interaksi
menjadi lebih bermakna
jika interaksi itu
komunikatif.
4. Refleksi merupakan
hal penting lainnya agar
pembelajarannya
bermakna.
Pembelajaran
bermakna adalah
pembelajaran yang
memungkinkan
terjadinya refleksi dari
si peserta didik ketika
mereka mempelajari
sesuatu. Refleksi
maksudnya adalah
memikirkan kembali
apa yang
diperbuat/dipikirkan.
Dengan
refleksi, kita bisa
menilai efektif atau
tidaknya pembelajaran.
jangan-jangan setelah
direfleksi ternyata
pembelajaran kita yang
menyenangkan, namun
tingkat penguasaan
subtansi atau materi
masih rendah atau
belum tercapai sesuai
yang kita harapkan.
Model (1) menggunakan (1) menemukan 1. Teori Belajar
Pembelajran kekuatan masalah yang masalah; Bermakna dari David
Berbasis Masalah riil untuk (2)mendefinisikan Ausubel.
(PBM). membangkitkan masalah; 2. Teori Belajar
Vigotsky.
motivasi; (3)mengumpulkan
3. Teori Belajar
(2)mengondisikan fakta dengan
Jerome S. Bruner.
lingkungan kaitannya menggunakan KND;
dengan informasi (4) pembuatan
global; (3) mendorong hipotesis,
proses pemanfaatan (5)penelitian;
dan (6) rephrasing
pengembangan belajar masalah; (7)
e-learning; menyuguhkan
(4)menekankan pada alternatif; dan
pemecahan (8) mengusulkan
masalah dan solusi
pembuatan keputusan
dari pada bahan belajar;
(5) menyediakan sistem
dalam kolaborasi;
(6)optimis dalam
menggunakan struktur
yang fleksibel; dan
(7)mengembangkan
evaluasi dan kritik
terhadap sumber
informasi.
Model 1. Prinsip 1. Penjelasan
Pembelajaran ketergantungan positif materi.
Kooperatif. (positive 2. Belajar
interdependence), yaitu kelompok.
dalam pembelajaran 3. Penilaian.
kooperatif, keberhasilan 4. Pengakuan
dalam penyelesaian tim.
tugas tergantung pada
usaha yang dilakukan
oleh kelomopok
tersebut. Keberhasilan
kerja kelompok
ditentukan oleh kinerja
masing-masing anggota
kelompok. Oleh karena
itu, semua
anggota dalam
kelompok akan
merasakan saling
ketergantungan.
2. Tanggung jawab
perseorangan
(individual
accountability), yaitu
keberhasilan kelompok
sangat tergantung dari
masing-masing
64 Nurdyansyah, M.Pd.,
Eni Fariyatul Fahyuni,
M.Pd.I
anggota kelompoknya.
Oleh karena itu, setiap
anggota kelompok
mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang
harus dikerjakan
dalam kelompok
tersebut.
3. Interaksi tatap muka
(face to face promotion
interaction),yaitu
memberikan
kesempatan yang luas
kepada setiap anggota
kelompok untuk
bertatap muka
melakukan interaksi
dan diskusi
untuk saling memberi
dan menerima
informasi dari anggota
kelompok lain.
4. Partisipasi dan
komunikasi
(participaation
communication), yaitu
melatih siswa untuk
dapat berpatisipasi aktif
dan berkomunikasi
dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Evaluasi proses
kelompok, yaitu
menjadwalkan waktu
khusus
bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses
kerja kelompok dan
hasil kerja sama
mereka, agar
selanjutnya bisa bekerja
sama
dengan lebih efektif

Anda mungkin juga menyukai