Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI DAN DESAIN PEMBELAJARAN

Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M.Kom.

STRATEGI DAN DESAIN PEMBELAJARAN


FLIPPED LEARNING

Oleh:
Kadek Edi Yudiawan
1715051104
5B

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isi yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan didalam profesi
keguruan. Harapan penulis bagi para pembaca semoga makalah ini membantu
menambah pengalaman dan pengetahuan ilmu tentang “Flipped Learning” yang
penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik itu materi
maupun pikiranya dalam penyusunan makalah tentang Flipped Learning.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan penulis
selaku penyusun dan bagi pembaca penulis minta maaf jika terjadi kesalahan. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Singaraja, 10 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................... 1

1.4 Manfaat ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

1.1 Pengertian Flipped Learning .................................................................. 3

1.2 Penerapan Flipped Learning .................................................................. 4

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Flipped Learning ........................................ 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 8

3.2 Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran merupakan salah satu kunci utama dalam mencapai tujuan
pendidikan. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang berlangsung secara
efektif dan efisien sehingga dapat mencapai suatu tujuan.
Seiring dengan berjalannya waktu teknologi berkembang begitu cepat tanpa
batas dan mulai masuk ke berbagai aspek kehidupan, begitu juga dalam aspek
pendidikan. Teknologi ini dikenal dengan istilah internet. Berbagai informasi,
berita, fasilitas bersosial media, fasilitas perdagangan secara online, termasuk
pendidikan online atau e-learning, disediakan melalui media internet.
Pembelajaran online ini pada dasarnya mencoba untuk melakukan inovasi
dan perubahan terhadap paradigma dalam pembelajaran. Pada kelas-kelas
tradisional dosen/guru akan berdiri di depan kelas dan menjelaskan materi kuliah
satu persatu. Sementara mahasiswa/siswa duduk dan mencatat dengan tenang setiap
penjelasan dosen/gurunya. Pada akhir pembelajaran mereka diberikan tugas sebagai
pekerjaan rumah yang mengharuskan mereka membaca lagi buku literaturnya dan
menjawab satu persatu pertanyaan yang diberikan dosen/guru. Begitulah proses
belajar mengajar berjalan minggu demi minggu pada jadwal yang telah ditentukan.
Banyak model pembelajaran online mulai dikembangkan saat ini, salah satu
model pembelajaran online yang saat ini cukup banyak menjadi kajian dalam
penelitian pendidikan adalah flipped learning.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Flipped Learning?
2. Bagaimana proses penerapan Flipped Learning?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Flipped
Learning?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang model pembelajaran
flipped learning, mulai dari pengertian, penerapan, hingga kelebihan dan
kekurangan dari metode pembelajaran tersebut, yang saat ini mulai dikembangkan.

1
1.4 Manfaat
Pembaca dapat menambah wawasan mengenai metode pembelajaran yang
merupakan bentuk dari blended learning

2
BAB II PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Flipped Learning


Flipped Learning merupakan sebuah metode pembelajaran dan bentuk dari
“blended learning”. Flipped learning merupakan pembelajaran yang
menggabungkan pertemuan di kelas dengan pembelajaran secara online. Menurut
Herreid (2013) dalam flipped learning hal-hal yang biasa dilakukan di dalam kelas
seperti menjelaskan materi, memberikan tugas, latihan dan tugas rumah di
pindahkan menjadi pembelajaran online.
Flipped Learning adalah pendekatan pedagogic yang langsung bergerak dari
pembelajaran kelompok, ke pembelajaran individu dan hasil dari ruang kelompok
berubah menjadi dinamis, lingkungan pembelajaran interaktif dimana pendidik
memandu siswa sebagaimana mereka menggunakan konsep dan mengikutsertakan
kreativitas didalam materi pembelajaran.
Flipped Learning merupakan sebuah strategi dan metode pembelajaran
membalikkan (flip) kondisi kelas konvensional. Jika dalam kondisi kelas
konvensional, pendidik menyampaikan materi di dalam kelas lalu diikuti dengan
penugasan di rumah maka pada flipped classroom ini, pendidik memberikan tugas
kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dipelajari. Pendidik
menyediakan video pembelajaran, bahan ajar, referensi dan lain-lain yang dapat
mendukung guna mendapatkan pengetahuan dan modal awal sebelum belajar.
Pengertian Flipped Learning menurut para ahli:
a. Menurut Graham Brent (2013) Flipped Learning merupakan strategi yang
dapat diberikan oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah instruksi
langsung dalam praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi
satu sama lain. Strategi ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan
tambahan yang mendukung materi pembelajaran bagi siswa yang dapat
diakses secara online. Hal ini membebaskan waktu kelas yang sebelumnya
telah digunakan untuk pembelajaran.
b. Menurut Natalie (2012) Strategi flipped Learning mendukung banyak
manfaat. Sebagian besar tampaknya menjadi keuntungan yang masuk akal
(misalnya meningkatkan waktu instruksi lebih menarik) terutama untuk

3
mengajarkan mereka dalam pengaturan campuran yang terdiri dari beberapa
kombinasi tatap muka dan instruksi online.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa flipped learning merupakan
metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran dengan tatap muka dan
pembelajaran secara online, dengan cara memberikan bahan ajar terlebih dahulu,
seperti video, referensi, dan lain-lain, sebagai modal awal untuk proses belajar
mengajar.

1.2 Penerapan Flipped Learning


A. Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Flipped Learning:
1. Sebelum tatap muka, peserta didik diminta untuk belajar mandiri di rumah
mengenai materi untuk pertemuan berikutnya, dengan menonton video
pembelajaran karya pendidik itu sendiri ataupun video pembelajaran dari
hasil upload orang lain.
2. Pada pembelajaran di kelas, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
heterogen.
3. Peran pendidik pada saat kegiatan belajar berlangsung adalah memfasilitasi
berlangsungnya diskusi dengan metode kooperatif learning. Di samping itu,
pendidik juga akan menyiapkan beberapa pertanyaan (soal) dari materi
tersebut.
B. Teknis Pelaksanaan Model Pembelajaran Flipped Learning:
1. Pendidik menyiapkan dan memberikan sebuah media (bisa berupa video
pembelajaran/digital book) yang akan ditonton dan dipelajari oleh peserta
didik di rumah.
2. Peserta didik menonton video dan mempelajari instruksi yang diberikan oleh
pendidik melalui video tersebut agar terlebih dahulu mengenal konsep dan
materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya.
3. Peserta didik mengerjakan tugas berdasarkan instruksi yang telah
disampaikan sebelumnya (melalui video). Dalam hal ini siswa dapat lebih
memfokuskan diri pada kesulitannya dalam memahami materi ataupun
kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi
tersebut.

4
4. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam
mengerjakan tugas tersebut.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Flipped Learning


A. Kelebihan Model Pembelajaran Flipped Learning:
Model pembelajaran flipped leraning ini terbukti lebih efektif dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan keaktifan peserta didik pada sebuah
proses pembelajaran. Model pembelajaran ini juga sangat bermanfaat untuk kepada
pendidik dan peserta didik, karena:
1. Peserta didik memiliki kesempatan penuh untuk mengejakan tugas mereka
dengan didampingi oleh gurunya.
2. Pendidik dapat memastikan bahwa setiap siswa telah memahami konsep-
konsep/materi yang disampaikan sebelum pindah ke materi berikutnya.
3. Peserta didik memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi, berbagi ide
dan projek bersama temannya.
4. Pendidik dengan mudah memiliki kesempatan untuk meninjau kembali
rencana pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan peserta didik dapat
dengan mudah mempelajari kembali video pembelajaran setiap saat, terutama
bagi siswa yang absen (tidak masuk sekolah).
5. Terjalin komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik.

Kelebihan lain yang dimiliki dari model pembelajaran flipped learning, yaitu:
 Bagi Peserta Didik:
a. Peserta didik lebih mandiri dan tidak lagi hanya menunggu pendidik
menyampaikan materi pelajarannya di kelas.
b. Peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran dalam kondisi dan
suasana yang nyaman sesuai dengan kemampuannya menerima materi.
Peserta didik yang pintar dapat belajar secara cepat, sedangkan bagi yang
kurang mampu, mereka dapat mengulang materi pelajaran (video)
sesukanya sampai mereka paham.
c. Setiap peserta didik bisa mendapatkan perhatian penuh dari pendidik saat
mengalami kesulitan dalam memahami konsep maupun
tugas/latihan/kuis. Hal ini dikarenakan di dalam kelas, pendidik hanya

5
membahas (mereview) materi-materi yang menurut peserta didik sulit
(saja). Dengan demikian dapat dipastikan setiap peserta didik telah
memahami materi dengan baik.
d. Peserta didik dapat belajar dari berbagai jenis konten pembelajaran baik
melalui video, website, aplikasi mobile atau jenis konten yang lain. Hal
ini memudahkan siswa memahami materi pelajaran, dari pada peserta
didik hanya belajar dari papan tulis atau buku.
 Bagi Pendidik:
1. Lebih efektif, karena materi disajikan dalam bentuk video, sehingga bisa
digunakan berulang-ulang pada kelas yang lain.
2. Hemat waktu, karena pendidik tidak harus menjelaskan semua materi
pelajaran, akan tetapi hanya bagian-bagian tertentu yang dianggap sulit
oleh peserta didik.
3. Pendidik termotivasi untuk mempersiapkan materi pelajaran dalam
berbagai jenis konten, baik berupa video, website, aplikasi mobile atau
jenis konten yang lain. Sehingga pelaksanaan pembelajaran lebih
terencana dan tertata dengan baik.
4. Pendidik semakin kreatif dalam membuat modul pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi yang memudahkan siswa dalam
memahami konsep.
5. Terjalin komunikasi yang aktif antara pendidik dan peserta didik, karena
pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan dengan berdiskusi (tanya
jawab) di antara mereka.
B. Kekurangan Model Pembelajaran Flipped Learning
Meski banyak keuntungan yang didapat dari pelaksanaan model
pembelajaran flipped classroom, namun tetap saja ada kekurangannya, diantaranya
yaitu:
1. Tidak semua peserta didik memiliki akses terhadap perangkat teknologi
informasi yang dibutuhkan, seperti komputer/laptop dan koneksi
internet.

6
2. Tidak semua peserta didik merasa nyaman belajar di depan
komputer/laptop. Padahal untuk melaksanakan model pembelajaran ini,
siswa harus mengakses materi melalui perangkat tersebut.
3. Tidak semua peserta didik memiliki motivasi untuk belajar secara
mandiri di rumah. Apalagi terhadap materi yang belum disampaikan oleh
pendidik. Sehingga motivasi dari pendidik selalu dibutuhkan, agar
peserta didik terbiasa mempelajari materi pelajaran secara mandiri,
sebelum materi tersebut disampaikan oleh guru di kelas.
4. Butuh waktu lama bagi guru untuk mempersiapkan materi dalam bentuk
video, terutama pendidik yang belum terbiasa membuat video
pembelajaran.

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Flipped learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan
pembelajaran dengan tatap muka dan pembelajaran secara online, dengan cara
memberikan bahan ajar terlebih dahulu, seperti video, referensi, dan lain-lain,
sebagai modal awal untuk proses belajar mengajar.
Model pembelajaran flipped learning memiliki kekurangan dan kelebihan,
mulai dari faktor teknis dan non teknis, serta dari kemampuan pendidik atau peserta
didik itu sendiri.

3.2 Saran
Dari pengertian, kelebihan serta kekurangan dari metode ini, sebaiknya dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan lebih baik, sehingga dapat meminimalkan
kekurangan yang ada pada metode ini, agar peserta didik nyaman dalam mengikuti
proses belajar mengajar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yulhendri. 2019. Flipped Learning Berbasis Web pada Pembelajaran. Universitas


Negeri Padang.

Johnson, Graham Brent. 2013. Student Perceptions Of The Flipped Classroom.


Columbia: The University Of British Columbia.

B. Milman, Natalie. 2012. The Flipped Classroom Strategy What is it and How Can
it Best be Used?. Jurnal Internasional Volume 9, Issue 3: The George
Washington University.

Ulfa, Nur Fitriyana. 2014. Strategi Flipped Classroom.


https://nurfitriyanaulfamath.wordpress.com/2014/01/05/strategi-flipped-
classroom/

Anda mungkin juga menyukai