Anda di halaman 1dari 10

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Strategi pembelajaran, dengan judul “Strategi
Pembelajaran Blended Learning”.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi
materi maupun pengetikan. Sehingga diharapkan kritik dan saran Dosen pengampu mata
kuliah Strategi Pembelajaran, maupun teman-teman yang membaca makalah ini dapat
memberi ilmu atau manfaat kepada pembaca.

Parepare, 01 Desember 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Blended Learning..........................................................................................2
B. Karakteristik Blended Learning......................................................................................2
C. Unsur-unsur Blended Learning.......................................................................................3
D. Kelebihan dan kelemahan Blended Learning.................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era teknologi saat ini, hampir semua kegiatan manusia membutuhkan bantuan
perangkat yang canggih sehingga dapat mudah membantu kegiatannya. Tanpa terkecuali
kegiatan pembelajaran di lembaga formal, informal dan nonformal. Bahkan dalam kurikulum
2013 belum lama ini diberlakukan, kegiatan penggunaan teknologi harus selalu terintegrasi
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Hal ini yentu mengisyaratkan
keapda pendidik maupun calon pendidik supaya mampu menerapkan cara belajar dengan
manfaat teknologi.

Oleh karena itu, makalah ini menyajikan bagaimana menggunakan teknologi dalam
pembelajaran melalui konsep Blended Learning.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Blended Learning?

2. Bagaimana karakteristik Blended Learning?

3. Apa unsur-unsur Blended Learning?

4. Apa kelebihan dan kekurangan Blended Learning?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui perngertian Blended Laerning

2. Untuk mengetahui karakteristik Blended Learning

3. Untuk mengetahui unsur-unsur Blended Learning

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Blended Learning


2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Blended Learning

Blended Learning berasal dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Blended artinya
campuran/gabungan/kombinasi, sedangkan Learning artinya belajar/pembelajaran. Garrison
dan Vaughan (2008) mendefinisikan yang dikutip oleh Francine S.Glazer, “Blended learning
adalah proses pembelajaran campuran tatap muka dengan online, sehingga menjadi
pengalaman pembelajaran yang unik”.

Menurut Josh Bersin, “Blended learning merupakan pembelajaran secara tradisional


yang dilengkapi dengan media elektronik/media teknologi”. Sedangkan menurut Catlin
R.Tucker, “Blended learning merupakan kesatuan yang kohesif (berpadu/melekat),
maksudnya adalah memadukan atau menggabungkan pembelajaran tradisional tatap muka
dengan komponen online”.

Selanjutnya menurut Kaye Thorne dan David Mackey, Blended learning merupakan
pembelajaran campuran yang memanfaatkan teknologi multimedia, kelas virtual, voice-mail,
e-mail, video streaming dan sebagainya.

Dari definisi tersebut maka Blended learning dapat diartikan dapat diartikan sebagai
suatu pembelajaran yang menggabungkan atau memgombinasikan pembelajaran tatap muka
(face to face) dengan media TIK, seperti komputer (online maupun offline), multimedia,
kelas virtual, internet dan sebagainya.1

B. Karakteristik Blended Learning

Dalam menggabungkan pembelajaran online dengan tatap muka yang disebut blended
learning beda dengan model pembelajaran lainnya. Blended Learning mempunyai
karakteristik tertentu diantaranya,

1. Proses pembelajaran yang menggabungkan berbagai model pembelajaran, gaya


pembelajaran serta penggunaan berbagai media pembelajaran berbasis teknologi dan
komunikasi.
2. Perpaduan antara pembelajaran mandiri via online dengan pembelajaran tatap muka
guru dengan siswa serta menggabungkan pembelajaran mandiri.
3. Pembelajaran didukung dengan pembelajaran yang efektif dari cara penyampaian,
cara belajar dan gaya pembelajarannya.

1
Fathurrahman dan H. Nuthpaturahman, “Blended Learning” (Banjarmasin, 2015), h. 2.
3

4. Dalam Blended learning, orang tua dengan guru mempunyai peran penting dalam
pembelajaran anak didik, guru merupakan fasilitator sedangkan orang tua sebagai
motivator dalam pembelajaran anaknya.

Egbert dan Hanson Smith berpendapat karakteristik blended learning yaitu siswa
dapat bersosialisasi dengan baik dengan sesama, siswa mempunyai waktu banyak dan dapat
melakukan feedback, siswa juga dipandu dengan baik serta siswa belajar dengan atmosfer
yang ideal.2

C. Unsur-unsur Blended Learning

Pembelajaran berbasis blended learning mengkombinasikan antara tatap muka dan e-


learning tinggi paling tidak memiliki 6 unsur, yaitu (a) tatap muka, (b) belajar mandiri, (c)
aplikasi, (d) tutorial, (e) kerjasama, dan (f) evaluasi.

a) Tatap muka
Pembelajaran tatap muka dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelum
ditemukannya teknologi cetak, audio visual, dan komputer, pengajar sebagai sumber
belajar utama. Pengajar menyampaikan isi pembelajaran, melakukan tanya jawab,
diskusi, memberi bimbingan, tugas-tugas dan ujian. Semua pelajar belajar isi
pembelajaaran pada waktu dan tempat yang sama.
b) Belajar mandiri
Belajar mandiri melalui pembelajaran menggunakan sekarang di sekolah digunakan
lembar kerja siswa. Tujuannya tentu agar siswa yang berlainan karakteristik
kecerdasannya akan belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya.
c) Aplikasi
Aplikasi dalam pembelajaran berbasis blended learning dapat melalui pembelajaran
berbasis masalah. Malalui pembelajaran berbasis masalah, pelajar akan belajar
berdasarkan masalah yang harus dipecahkan, kemudian melacak konsep, prinsip, dan
prosedur yang harus diakses untuk memecahkan masalah tersebut.
d) Tutorial
Program pembelajaran berbasis komputer memerlukan tutorial tatap muka, namun
sifat tutorial berbeda dengan pembelajaran tatap muka konvensional. Pada tutorial,
pelajar yang aktif untuk menyampaikan masalah yang dihadapi, seorang pengajar
akan berperan sebagai tutor yang membimbing. Sejumlah program universitas
menggunakan berbagai pembelajaran interaktig komputer. Perusahaan menyediakan
pembelajaran berbasis CD-ROM dan konten online. Meskipun aplikasi teknologi
dapat meningkatkan keterlibatan pelajar dalam belajar, peran pengejar masih
diperlukan sebagi tutor.
e) Kerjasama
Kerjasama atau kolaborasi harus menjadi bagian penting dalam pembelajaran berbasis
blended learning. Hal initentu berbeda dengan pembelajaran tatap muka konvensional
yang semua pelajar belajar di dalam kelas yang sama dibawah kontrol pengajar,
2
Walib Abdullah, “Model Blended Learning dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran,” Jurnal
Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 7, no. 1 (2018): h. 862.
4

dalam pembelajaran berbasis blended, maka pelajar bekerja sacara mandiri dan
berkolaborasi. Oleh karena itu, tagihan dalam pembelajaran ini akan berbeda dengan
pembelajaran tatap muka.
f) Evaluasi
Evaluasi pembelajaran berbasis blended learning tentunya akan sangat berbeda
dibanding dengan evaluasi pembelajaran tatap muka. Evaluasi harus didasarkan pada
proses dan hasil yang dapat dilakukan melalui penilaian evaluasi kinerja belajar,
pelajar berdasarkan portofolio. Dengan demikian pula penilaian perlu melibatkan
bukan hanya otoritas pengajar, namun perlu ada penilaian diri oleh pelajar, maupun
penilai pelajar lain.3

D. Kelebihan dan kelemahan Blended Learning

Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa blended learning lebih efektif


dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dengan sistem tatap muka maupun dengan
sistem e-learning atau pembelajaran online. Tingkat efektifitas tersebut ditunjang dengan
kelebihan yang dimiliki oleh pembelajaran dengan sistem pembauran (Blended learning),
sebagai berikut:

1. Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan
memanfaatkan sistem jaringan internet.
2. Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau bahan ajar secara
mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang tersimpan secara online.
3. Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offine dan berlangsung diluar jam
pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik antara antar peserta didik itu sendiri.
4. Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang dilakukan siswa diluar
jam pelajaran peserta didik.
5. Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji materi pelajaran
sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan menyiapkan tugas-tugas
pendukug.

Tentunya, pembelajaran dengan konsep kombinasi/pembaruan selain memiliki


kelebihan-kelebihan di atas juga memiliki kekurangan-kekurangan, antara lain:

1. Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning.


2. Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengembangkan dan mengelolah
pembelajaran sistem e-learning, seperti mengembangkan materi, menyiapkan
assesment, melakukan penilaian, serta menjawab atau memberikan pernyataan pada
forum yang disampaikan oleh peserta didik.
3. Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta didik referensi
digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka.
4. Tidak meratanya sarana dan prasarana pendukung dan rendahnya pemahaman tentang
teknologi.

3
Husni Idris, “Pembelajaran Model Blended Learning,” Jurnal Iqra’ Vol. 5, no. 1 (2011): h. 69–71.
5

5. Diperlukan strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan potensi


blended learning.4

4
I Ketut Widiara, “Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran di Era Digital” Vol. 2, no. 2
(2018): h. 55.
6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Blended learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan


berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai
macam media dan teknologi.

Karakteristik dalam pembelajaran Blended Learning diantaranya, Proses


pembelajaran yang menggabungkan berbagai model pembelajaran, gaya pembelajaran serta
penggunaan berbagai media pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi.

Unsur-unsur pembelajaran berbasis blended learning mengkombinasikan antara tatap


muka, belajar mandiri, aplikasi, tutorial, kerjasama, evaluasi.

Kelebihan Blended Learning di antaranya, penyampaian pembelajaran dapat


dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan memanfaatkan sistem jaringan internet,
sedangkan kekurangannya diantaranya, pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai
acua peserta didik referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka.

B. Saran

Pendidik atau calon pendidik hendaknya memiliki kemampuan teknologi yang


mempuni agar proses pembelajaran menggunakan program Blended Learning dapat berjalan
dengan baik dan sebagimana semestinya.
7

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Walib. “Model Blended Learning dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran.”

Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 7, no. 1 (2018): h. 862.

Fathurrahman, dan H. Nuthpaturahman. “Blended Learning,” h. 2. Banjarmasin, 2015.

Idris, Husni. “Pembelajaran Model Blended Learning.” Jurnal Iqra’ Vol. 5, no. 1 (2011):

69–71.

Widiara, I Ketut. “Blended Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran di Era Digital” Vol.

2, no. 2 (2018): h. 55.

Anda mungkin juga menyukai