DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat
Pendidikan yaitu Bapak Dr. EDIZAL HATMI, SS., M.Pd dan juga rekan – rekan kami yang telah
banyak memberikan masukkan untuk makalah ini
Kami juga mengakui bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik
kata, kalimat maupun isi dari setiap pembahasan yang ada. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan kami berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca makalah ini terutama kepada penyusun.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Hybrid Learning dan Blanded Learning .................................... 5
2.5 Penerapan Model Pembelajaran Hybrid Learning dan Blanded Learning ............................ 8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi pembelajaran di masa pandemi yang sering-sering disebut adalah Hybrid Learning
dan blended learning. Kedua istilah tersebut sering kali ditujukan pada hal yang sama,
padahal hybrid learning dan blended learning memiliki perbedaan pada pelaksanaannya. Apa
itu hybrid learning? Hybrid learning adalah sebuah model pembelajaran dimana seorang guru
mengajar siswa yang sedang belajar dari rumah dan juga belajar di sekolah secara bersamaan
dengan bantuan teknologi. Dengan kata lain, Hybrid learning adalah sebuah model atau metode
pembelajaran yang menggabungkan sistem pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran
berbasis online. Dan proporsi yang digunakan biasanya adalah seimbang, yakni 50% dari
keduanya.
4
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Hybrid Learning dan Blanded Learning
Hybrid Learning adalah proses pembelajaran synchronous (sinkron) yang
mengombinasikan antara penyampaian secara daring maupun tatap muka, pada waktu tertentu.
Sesi berjalan secara onsite dengan trainer / fasilitator serta sebagian peserta sementara sebagian
peserta lainnya mengikuti secara daring pada waktu yang sama. Metode ini membutuhkan
teknologi yang mumpuni dan trainer yang piawai dalam kedua moda, agar tidak ada peserta yang
merasa tertinggal atau tidak diperhatikan.
5
B. Kelemahan Hybrid Learning
1. Guru harus memastikan perangkat pembelajaran yang digunakan dapat
menjamin keberlangsungan proses pembelajaran secara seimbang.
2. Diperlukan aneka peralatan yang bisa mendukung proses live
streaming agar materi yang didapatkan oleh siswa yang memilih online
learning tetap berkualitas dan bermakna.
3. Guru mengalami kelelahan karena pada dasarnya harus dapat
mengkondisikan pembelajaran daring dan luring secara bersamaan yang
tentu saja membutuhkan energi lebih.
4. Biaya dan dana yang harus dikeluarkan oleh pihak sekolah maupun siswa
untuk dapat menunjang keberlangsungan aktivitas pembelajaran tidak
sedikit.
C. Kelebihan Blanded Learning
1. Efektif karena siswa diberikan keleluasaan untuk mencari pemahaman dari
berbagai sumber untuk kemudian didiskusikan bersama di saat kelas
sinkron berlangsung.
2. Fleksibel karena dapat belajar di manapun dan juga dapat belajar kapanpun
sesuai dengan kesepakatan kelas.
3. Hemat karena siswa tidak membutuhkan ongkos kendaraan ke sekolah dan
juga membeli makanan di kantin. Bagi sekolah,model pembelajaran ini
dapat mengurangi pengeluaran, seperti bisa biaya listrik karena AC, lampu,
komputer, dan lain-lain.
4. Keberadaan berbagai sarana dan prasarana berbasis IT benar-benar akan
membantu siswa maupun guru untuk menyelenggarakan kelas yang jauh
lebih komprehensif.
5. Membentuk karakter mandiri siswa karena siswa dituntut untuk menjadi
pembelajar mandiri yang tidak hanya mengandalkan ceramah guru sebagai
satu-satunya sumber belajar. Siswa harus rajin mencari sumber referensi
lainnya, disiplin dalam mengumpulkan tugas atau menghadiri kelas online,
dan terlatih untuk menggunakan berbagai aplikasi maupun teknologi
informasi lainnya sebagai penunjang proses belajar.
6
D. Kelemahan Blanded Learning
1. Membutuhkan biaya tinggi untuk menyediakan berbagai alat penunjang
seperti komputer, laptop, atau Smartphone dengan spesifikasi yang
mendukung aplikasi pendidikan yang dibutuhkan. Tingginya biaya yang
dikeluhkan juga berasal dari kebutuhan internet dan juga berlangganan
aplikasi berbayar yang dibutuhkan.
2. Kegagalan mencapai target sangat mungkin terjadi jika guru tidak mampu
menyajikan pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran menjadi
monoton. Penyebab lain tidak tercapainya tujuan pembelajaran adalah
terbatasnya monitor oleh guru sehingga siswa menjadi tidak disiplin dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
3. Beberapa sumber mengatakan bahwa pembelajaran blended rentan
manipulasi. Misalnya siswa mengerjakan bantuan dengan bantuan aplikasi
yang tidak dianjurkan, tidak hadir di kelas sinkron tetapi dengan aplikasi
tertentu ketidak hadiran tidak dapat dideteksi oleh guru, dan lain
sebagainya.
7
C. Mendukung Pengembangan Keterampilan Digital Peserta Didik dan Pengajar
Disadari atau tidak keberadaan metode pembelajaran blended learning juga
mampu meningkatkan keterampilan digital dalam proses belajar mengajar. Baik itu
bagi peserta didik maupun pengajar. Dengan menggunakan perangkat digital yang
terkoneksi dengan jaringan internet, para peserta didik dapat berinteraksi secara
intens dengan pengajar. Di samping itu, keberadaan blended learning dinilai
mendukung adanya akses yang adil pada sumber materi belajar maupun keahlian
khusus. Para peserta pelatihan pun bisa mengembangkan jaringan sosial dengan
peserta pelatihan lainnya.
8
diharapkan dapat menutup kekurang pahaman siswa terhadap beberapa sub materi
yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya.
Tahap keenam, pembelajaran sinkronus. Pada tahap ini proses penguatan,
simpulan dan refleksi klasikal atas hasil belajar dapat dilakukan. Guru diminta
memberikan penghargaan kepada siswa yang telah dapat menyelesaikan belajarnya
secara optimal.
B. Pembelajaran Blanded Learning
Dalam menerapkan pembelajaran blended , terdapat komponen-komponen
utama yang saling mendukung untuk menghasilkan pembelajaran yang diharapkan.
Tidak hanya berhubungan dengan penggunaan perangkat tertentu, penerapan
pembelajaran campuran juga meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
perencanaan ulang. Secara umum, proses pembelajaran blended meliputi proses
perancangan pembelajaran, penyediaan materi atau media pembelajaran, dan
penyampaian materi atau media pembelajaran.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hybrid Learning adalah proses pembelajaran synchronous (sinkron) yang
mengombinasikan antara penyampaian secara daring maupun tatap muka, pada waktu tertentu.
Blended learning adalah proses pembelajaran yang mengombinasikan moda pembelajaran sinkron
dan asinkron. Hybrid learning adalah sebuah model pembelajaran dimana seorang guru mengajar
siswa yang sedang belajar dari rumah dan juga belajar di sekolah secara bersamaan dengan bantuan
teknologi. Pembelajaran yang menggunakan blended learning dapat dilakukan secara jarak jauh.
Itulah kenapa model pembelajaran ini merupakan jawaban bagi dunia pendidikan ketika siswa dan
guru tidak dapat keluar rumah untuk mencegah mencegah penyebaran virus corona.
3.2 Saran
Saran saya semoga model pembelajaran di Indonesia semakin membaik, hybrid learning
yang di lakukan di system sekolah memang baik, namun dengan menggunakan system ini semua
siswa harus mempunyai alat eloktronik dan dapat kita lihat bahwa tidak semua siswa punya alat
elektronik karena ekonomi yang tidak memenuhi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://adoc.pub/makalah-blended-learning-dalam-pembelajaran-disusun-untuk-me.html
https://www.dalecarnegie.id/sumberdaya/artikel/articles/hybrid-learning-dan-blended-
learning/#:~:text=Bedanya%2C%20hybrid%20learning%20menggabungkan%20cara,belajar%2
0bersama%20dan%20belajar%20mandiri.
11