Anda di halaman 1dari 70

i

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

SEKOLAH FUTURISTIK

SMA NEGERI TAWANGMANGU


KABUPATEN KARANGANYAR

Tim Pengarah:
Warsito Ellwein
Tukiman Tarunosayoga
Widadi

Tim Support Teknis Arsitek:


Ahmad Mahbub Hamdani
Gustav Ananditha
Deni Setiawan

Penyusun:
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Dicetak oleh:
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Jalan Pemuda No. 134 Kota Semarang 50132

Cetakan 1: Semarang, 2022

Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya,


diperbanyak untuk tujuan pendidikan dan non-komersial lainnya,
dan bukan untuk diperjualbelikan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar i


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Sambutan Bapak Gubernur:


……………..

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar ii


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

PRAKATA

Tuntutan dunia modern lebih bersifat variatif, cepat berubah sehingga

membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang dinamis serta beragam, sehingga

pendidikan harus mampu diselenggarakan sesuai dengan tuntutan perubahan. Hal

ini sesuai dengan penegasan yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia

(Ki Hadjar Dewantara) yang menyatakan “didiklah anak dengan cara yang sesuai

tuntutan alam dan zamannya sendiri”. Berangkat dari pemikiran inilah maka

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merintis dan mengembangkan pendidikan

futuristik melalui pendirian SMA Negeri Tawangmangu, di Kabupaten

Karanganyar. Konsep sekolah futuristik ini diorientasi untuk menjawab dan

menyiapkan terwujudnya generasi emas di tahun 2045 saat kemerdekaan Indonesia

berusia 100 tahun. Sekolah futuristik menjadi alternatif baru untuk mewujudkan

generasi yang siap menghadapi tuntutan abad 21. Sebuah sekolah yang mencoba

menggambarkan masa depan dengan konsep mengejutkan, mampu menghasilkan

generasi cerdas dan teladan, tetap berpijak pada jatidiri bangsa yang penuh

keluhuran, tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Pengembangan konsep sekolah futuristik diwujudkan dalam jenis Satuan

Pendidikan SMA dimaksudkan untuk menyiapkan generasi bangsa yang peka

terhadap perubahan zaman, tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik,

namun lebih dari itu secara holistik mampu menjadi inspirasi untuk terwujudnya

perubahan positif dalam pembentukan kemandirian yang mampu memenangi

kompetisi global. Sekolah Futuristik SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar iii


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Karanganyar harus mampu menggambarkan perwujudan taman siswa, yakni tempat

yang indah, menyenangkan, membuat orang betah belajar dan berinteraksi, sekolah

dengan berbagai keunggulan, dan sekolah yang mampu mengembangkan sikap-

sikap toleransi, penghargaan dan penghormatan terhadap kehidupan, serta mampu

menjamin warganya jauh dari ketakutan.

Kiranya, buku ini menjadi penanda wujud kepedulian untuk membangun

pendidikan di Jawa Tengah guna tercapainya kesejahteraan dan keunggulan bangsa.

Semarang, 10 November 2022

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI JAWA TENGAH

Dr. USWATUN HASANAH, S.Pd., M.Pd.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar iv


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

“Sepatu dan Dinding”

Titik Awal Kehadiran Sekolah Futuristik

dari Lereng Gunung Lawu

Ada banyak cara semesta menunjukkan kepada manusia bagaimana mampu

bertahan dari setiap dinamika pekerjaan, kadang semulus jalan tol, berliku seperti

jalur jalan Tawangmangu, atau bahkan bergelombang bagaikan ombak di lautan.

Mengelola bidang pendidikan mengajarkan tentang bagaimana memberikan

kemanfaatan, bukan pada orientasi pencapaian kedudukan tertentu, dan juga bukan

pula jabatan. Belajar dari seorang filsuf Yunani Socrates maka “hidup yang bernilai

adalah hidup yang teruji”. Dinamika pekerjaan adalah sebuah ujian untuk mengukur

komitmen memberikan kemanfaatan. Belajar dari filosofi tersebut, terkandung

makna bahwa kehidupan adalah ruang pembelajaran, sebuah pembelajaran yang

tidak terbatasi oleh sekat-sekat apapun. Melalui pemaknaan ini, maka dalam proses

pembelajaran akan menghadirkan berbagai pihak untuk menjadi mitra strategis

dalam membangun komitmen kolektif. Berawal dari titik kecil yang berada di

ketinggian Tawangmangu, akan menghadirkan sebuah kerinduan menebarkan

kearifan yang berkompetensi global.

Pembangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang

mengusung konsep futuristik, membawa ingatan ke masa sekolah dulu, di mana

sepatu menjadi teman karib sehari-hari yang melindungi kaki dan menguatkan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar v


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

pijakan untuk menuju sebuah harapan di masa depan dengan jalan pendidikan.

Sepatu lusuh dan mungkin sobek, yang letaknya di paling bawah, ternyata

melindungi kaki dalam melangkah menggapai cita. Sepatu saling melengkapi

walaupun berbeda, sepatu selalu pengertian, setia dan sepatu melangkah bergantian

seperti sepasang insan manusia, sudah seharusnya setia dan senantiasa melengkapi.

Dan sepatu pula, yang menjadikan perjalanan SMA Negeri Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar, menjadi indah bagaikan pelangi, penuh warna dan

dinamika. Evaluasi menyeluruh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo

dalam pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMAN Tawangmangu dengan

sedikit ayunan kaki dan sepatunya menjebol tembok, menjadi simbol komitmen

tinggi dan keseriusan serta kepedulian dalam melayani pendidikan dengan hati,

salah satunya dalam proses pembangunan USB SMAN Tawangmangu. Ketika

direnungi lebih dalam, kejadian tersebut memiliki makna filosofis yang tinggi.

Tembok sebagai pembatas dan penopang bangunan harus kokoh dan kuat, karena

menjadi tempat sandaran generasi penerus bangsa dalam mengasah ilmu,

penggemblengan dan menyandarkan harapan serta cita-citanya. Di lain sisi,

menghancurkan tembok sebagai pembatas, dapat dimaknai bahwa SMAN

Tawangmangu ini menjadi kawah candradimuka, penggodokan generasi penerus

bangsa yang harapannya dapat menembus cakrawala berpikir dan membentuk

perilaku atau karakter yang kuat, dan juga sekolah sebagai tempat bagi semua anak

bangsa untuk mengenyam pendidikan, tidak ada sekat strata sosial maupun

ekonomi serta terhindar dari SARA. Namun lebih daripada itu, pendidikan adalah

hak setiap warga negara yang harus disediakan untuk menopang eksistensi bangsa.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar vi


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Melalui kehadiran USB SMAN Tawangmangu, maka monumen sejarah telah

dibangun dengan berbagai keunggulan yang akan mendunia dalam pijakan kearifan

lokal dan tidak tergerus oleh dahsyatnya peradaban global. Inilah bukti komitmen

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Bapak Ganjar Pranowo yang

menempatkan pendidikan sebagai prioritas pembangunan.

Semarang, 10 November 2022

Tim Disdikbud Provinsi Jawa Tengah

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar vii


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR ISI
SAMBUTAN ......................................................................................................... iii
PRAKATA .............................................................................................................iv
CATATAN TIM PENGEMBANG BUKU .........................................................vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.....................................................................xi

SEKOLAH FUTURISTIK ....................................................................................1

1.1 Apa itu Futuristik? ............................................................................................. 4

1.2 Kebutuhan Futuristik dan Mengapa harus ada Sekolah Futuristik .................... 5

1.3 Bagaimana Penerapan Sekolah Futuristik ......................................................... 8

DASAR FILOSOFIS ............................................................................................ 11

2.1 Pendidikan: Meniti Hamparan Kehidupan ...................................................... 11

2.2 Sekolah Futuristik Ala Jawa Tengah, Lokal yang Mengglobal ...................... 13

2.3 Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Sekolah Futuristik .................... 17

2.4 Dari Tawangmangu Untuk Dunia ................................................................... 20

ARSITEKTUR SMA FUTURISTIK .................................................................24

3.1 Konsep Keruangan dan Arsitektur .................................................................. 24

3.2 Zooning Bangunan .......................................................................................... 25

3.3 Falsafah Jawa dalam Desain Bangunan .......................................................... 26

PROFIL LULUSAN DAN TARGET CAPAIAN KEUNGGULAN SMA


FUTURISTIK .....................................................................................36

STRATEGI PENCAPAIAN................................................................................42

5.1. Kurikulum ....................................................................................................... 42

5.2. Sarana dan Prasarana ...................................................................................... 46

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar viii


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

5.3. Dukungan SDM .............................................................................................. 47

5.4. Sinergi Kearifan Lokal dengan Budaya Futuristik.......................................... 49

5.5. Penguatan Kearifan Lokal Sebagai Pembentuk Karakter Siswa..................... 50

5.6. Enterpreneur School dan Pemberdayaan Komunitas ...................................... 51

5.7. Studi Multikultural Untuk Harmoni Sosial ..................................................... 52

5.8. Pertukaran Budaya Nasional Melalui Optimalisasi Kelas Virtual .................. 53

5.9. Pertukaran Siswa Lokal, Nasional, dan Internasional ..................................... 55

KESIMPULAN .....................................................................................................57
SUMBER REFERENSI .......................................................................................60

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar ix


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 3.1 Pola massa bangunan linier ke arah aksis Gunung Lawu

Gambar 3.2 Penataan bangunan sekolah yang masih menyisakan banyak area
hijau untuk kegiatan berkebun dan aktivitas luar.

Gambar 3.3 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri

Gambar 3.4 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri.

Gambar 3.5 Ruang transisi berupa koridor dan ramp yang menarik. Di
sampingnya terdapat kebun dan kolam untuk elemen estetika
sekaligus tempat siswa berpraktek.

Gambar 3.6 Karakter lokal yang ingin ditumbuhkan lewat setting ruang dan
arsitektur. (sumber gambar: pinterest)

Gambar 3.7 Perpustakaan tampak depan dengan bata terakota yang


mencerminkan kearifan lokal dalam memilih material yang
digunakan

Gambar 4.1 Profil Pelajar Pancasila

Tabel 1 Klasifikasi Jenis Ruang dalam Desain SMAN Tawangmangu

Table 2 Capaian Target Lulusan Sekolah Fututuris

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar x


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

SEKOLAH FUTURISTIK

Kemajuan teknologi informasi membuat pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi berjalan dengan kecepatan yang luar biasa. Melalui teknologi

informasi, siapapun bisa mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dengan

cepat, murah, nyaman dan terjangkau melalui internet, seperti: Tanpa menjadi

mahasiswa kedokteran, siapapun bisa belajar ilmu kedokteran tanpa batas. Tanpa

menjadi mahasiswa arsitektur, orang dapat belajar ilmu arsitektur tanpa batas.

Begitu pula dengan akses data, berita, informasi, tulisan, karya ilmiah terkait

politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, siapapun dapat

mendapatkannya dengan cepat, mudah dan terjangkau.

Dunia terasa semakin kecil dan menjadi satu kesatuan, ketika teknologi

komunikasi berkembang dengan pesat dan canggihnya, sehingga orang dapat saling

berkomunikasi setiap saat dengan mudah, nyaman dan terjangkau walaupun

jaraknya ribuan kilometer. Melalui google translate, orang dari seluruh dunia dapat

saling berkomunikasi satu sama lain walaupun mempunyai bahasa yang berbeda-

beda. Melalui sosial media, orang dapat berdialog dengan ribuan bahkan jutaan

orang diseluruh dunia dengan tema tanpa batas, mengekspresikan pendapatnya

secara terbuka. Melalui media elektronik, orang dapat berkomunikasi dalam waktu

bersamaan dengan jutaan orang di seuruh dunia. Melalui media elektronik, orang

dapat mencari pekerjaan dan bekerja, beasiswa dan belajar, rekan bisnis dan

berbisnis, partner kerja dan bekerja bersama di ruangnya masing-masing yang

letaknya bahkan bisa ribuan kilometer.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 1


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Kemajuan teknologi transportasi telah membuat mobilitas masyarakat

semakin tinggi dan tidak hanya mobilitas di lingkungan desanya saja, melainkan

mobilitas antar daerah/ kota, antar propinsi bahkan antar negara. Canggih dan

terjangkaunya teknologi transportasi juga telah merubah pola produksi, dimana

ruang produksi dari hulu ke hilir satu produk dapat dikerjakan di tempat yang

berbeda-beda maupun jaringan produksi bersama antar produsen yang satu sama

lain saling mendukung dan bergantung. Semakin canggih dan nyamanya moda

transportasi telah mendorong tumbuhnya industry logistic dan industri pariwisata,

yang kemudian berdampak pada semakin kecilnya jarak budaya, adat-istiadat,

sosial, ekonomi, politik, keamanan, lingkungan hidup dan lain-lain. Antar manusia,

antar komunitas, antar masyarakat sampai ke antar bangsa.

Semakin canggihnya teknologi informasi, komunikasi dan transportasi telah

merubah perilaku manusia secara dinamis, seperti perubahan di dalam: Struktur

masyarakat berubah dari yang feodalistik dan patron klien menjadi masyarakat

yang terbuka dan mandiri. Nilai-nilai masyarakat seperti patuh dan loyal berubah

menjadi bebas dan perorangan. Kebutuhan masyarakat juga mengalami perubahan

dari masyarakat yang membutuhkan kehidupan yang harmoni dan kebersamaan

berubah menjadi materialistis dan individualis. Individu yang terkoneksi satu sama

lain oleh internet menjadi kekuatan yang solid dan dahsyat. Netizen menjadi

kekuatan nyata. Dunia menjadi jalan seperti yang diutarakan oleh Theodore

Frederick. Hal-hal yang vertikal dan horizontal seperti suku, bangsa, agama, usia,

pekerjaan, jenis kelamin, mereka menjadi warga dunia dengan spirit yang sama.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 2


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Bekerja sama, berkoordinasi dan bertukar ide untuk kehidupan dunia yang lebih

baik.

Kemajuan ketiga macam teknologi di atas telah mendorong dengan pesat

peningkatan kualitas hidup manusia dalam relasinya terhadap kehidupan bernegara.

Hari ini, dapat dikatakan tidak ada penjajahan di muka bumi. Sistem tata kelola

pemerintahan demokrasi, yang menekankan pada persamaan hak, kebebasan

berorganisasi dan berpendapat, partisipasi aktif masyarakat dalam penentuan

kebijakan, arah pembangunan, pemerintahan yang bersih dan berpihak pada

kepentingan publik semakin tumbuh di banyak negara di dunia. Pertumbuhan

ekonomi dan peningkatan kesejahteraan warganya juga semakin banyak negara

mencapainya dan terus berkembang.

Lebih jauh, kemajuan ketiga macam teknologi di atas telah membuat batas-

batas negara semakin tipis dan pudar terutama ketika kita berbicara tentang

perubahan iklim dan lingkungan hidup. Pemanasan global, pencemaran udara dan

air, problem limbah dan sampah, problem makanan, energi dan lain-lain.

Kondisinya semakin memprihatinkan ketika kita berbicara tentang ekonomi, politik

dan keamanan antar negara, dimana masih terlihat dengan jelas ego banyak negara

untuk saling mempengaruhi, menguasai dan berebut penguasaan terhadap sumber

daya manusia dan sumber daya alamnya, yang berakibat seperti perang di Ukraina

maupun perang saudara atau konflik horizontal di banyak negara di dunia.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 3


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

1.1 Apa itu Futuristik?

Futuristik (Cambridge Dictionary) merupakan sebuah konsep, hal yang aneh,

modern, dan dibayangkan dari waktu yang akan datang di masa depan. Era disrupsi

teknologi yang semakin maju sekarang ini mempengaruhi berbagai bidang

kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Guru dan siswa diharapkan mampu

mengikuti perkembangan zaman. Mereka dihadapkan pada masa yang

membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, analitis, di luar dari rutinitas, dan tidak

manual yang hanya mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Semua itu tertuang

dalam tuntutan kebutuhan siswa abad 21 yaitu 4C, Critical thingking,

collaboration, creativity, dan communication.

Pengertian futuristik (menurut The American Heritage Dictionaries) adalah

kepercayaan bahwa tujuan kehidupan dan keinginan seseorang terletak di masa

depan bukan pada masa sekarang atau masa lalu. Ini berarti sekolah dengan konsep

futuristik memiliki harapan bahwa sekolah menyiapkan siswa untuk meraih masa

depan dengan mengikuti trend era saat ini.

S. Hornby (2000) futuristik adalah penampilan yang sangat tidak biasa dan

modern, seolah-olah merupakan kepunyaan dari waktu masa depan, dan merupakan

bayangan akan masa depan. Senada pemikiran tentang konsep futuristik

disampaikan oleh Haines (1950) bahwa futuristik merupakan suatu paham yang

mengarah ke masa depan dengan kebebasan mengungkapkan atau

mengekspresikan ide gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa,

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 4


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

kreatif, dan inovatif. Hal ini diimplementasikan oleh SMA Negeri Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar dengan kurikulum double track.

Futuristik adalah kemampuan menghadirkan masa depan (ide, konsep dsb) ke

masa kini. Tugas pendidik selain sebagai pemimpin bagi diri sendiri dan anak

didiknya juga dapat menyampaikan laporan pelaksanaan model dan strategi yang

dilakukannya selama pelaksanaan pembelajaran. Untuk itu pendidik baiknya

memiliki sikap futuristik. Sikap futuristik merupakan sikap yang memiliki

pandangan jauh, mampu membuat hipotesis, dan membuktikannya. Bahkan mampu

menyusun suatu teori baru, serta suatu yang bisa dikatakan sesuai dengan

perkembangan zaman dari masa sekarang hingga masa depan.

1.2 Kebutuhan Futuristik dan Mengapa harus ada Sekolah Futuristik

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat

dunia semakin kecil dengan semakin tipis dan pudarnya batas-batas negara, yang

kemudian telah mendorong dengan pesatnya peningkatan kualitas hidup manusia,

seperti di bidang: Persamaan hak. Hari ini, perbedaan warna kulit bukan lagi

menjadi kendala untuk mengembangkan diri secara maksimal, dimana dulu

semakin putih kulit semakin baik akses untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologinya. Perbedaan jenis kelamin juga telah mengalami perubahan yang

sangat signifikan, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan semakin baik.

Penghargaan terhadap adat-istiadat dan kebudayaan seluruh umat manusia semakin

tinggi dan hampir tidak terbedakan. Kesadaran akan arti penting memperbaiki,

menjaga dan mengembangkan lingkungan hidup yang dapat meningkatkan kualitas

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 5


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

hidup manusia secara berkelanjutan semakin hari semakin baik. Kemajuan

peningkatan kualitas hidup manusia seperti tersebut diatas masih perlu terus

ditingkatkan, mengingat yang menikmati peningkatan kualitas hidup manusia

tersebut jumlahnya di dunia masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dimasa

mendatang masih diperlukan generasi penerus, ilmu pengetahuan dan teknologi

yang mampu memberikan peningkatan kualitas hidup bagi semakin banyak orang.

Distribusi sumber daya manusia di era digital semakin hari semakin baik.

Begitu pula peluang Pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia sudah

semakin bagus dan terbuka bagi berbagai kalangan dari warga negara di seluruh

penjuru dunia. Orang dari Burundi, Fiji, Bangladesh, Vietnam, Bulgaria dapat

belajar di berbagai sekolah elit di seluruh dunia, baik dengan beasiswa maupun

tidak. Begitu pula sebaliknya, warga dari negara-negara maju seperti Amerika,

Eropa, Jepang, Korea, Kanada, China dapat belajar di berbagai institusi Pendidikan

di negara-negara di seluruh dunia. Namun, pertama, trennya orang dari negara

berkembang kebanyakan belajar di negara-negara maju atau industri. Kedua, masih

banyak warga dunia yang belum mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan

kapasitasnya baik di dalam negerinya sendiri apalagi di negara lain yang sistem

pendidikannya lebih baik.

Problem terbesar dalam dunia yang semakin kecil ini adalah perebutan

sumber daya alam terutama terkait dengan pangan dan energi, yang masih menuai

konflik besar dan bahkan menjadi penyebab perang yang tidak berkesudahan.

Problem dimulai dengan posisi tawar produk-produk agaraia sangat rendah

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 6


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

terhadap produk industri, keuangan, jasa dan perdagangan. Harga handphone

apabila dinaikan Rp 300.000-, konsumen tidak ada yang protes, tetapi apabila harga

beras yang sudah rendah, naik Rp 1.000-, saja, banyak konsumen yang protes dan

negara dengan segala instrumennya menurunkan kembali harga beras agar inflasi

turun dan konsumen puas. Petani kopi kecil, karena harga kopi mentah murah,

selalu terjaga murah. Tetapi ketika kopi mulai diolah dan menjadi produk akhir,

maka harga kopi menjadi sangat tinggi dan nilai lebihnya dinikmati oleh orang di

luar petani kopi. Begitu pula, produk pertanian mentah non-beras seperti jagung,

kedelai, gandum, tebu, teh, cokelat dan lain-lain. selalu masih murah dan begitu

mendapat sentuhan perdagangan, jasa, keuangan, pengetahuan dan teknologi, maka

harganya naik berlipat-lipat. Kondisi inilah yang menyebabkan kesenjangan sosial

yang semakin hari semakin besar atara produsen pangan hulu dengan pengelolaan

paska panen (hilir), yang sudah mendapat sentuhan jasa, keuangan dan teknologi.

Tarik menarik kepentingan untuk memperebutkan sumber daya energi terutama

bahan baku minyak dan gas sangat terasa dan masih sangat vulgar dan terbuka.

Konflik di beberapa negara di Timur Tengah mulai dari Libia, Irak, Syria, dan di

Ukraina yang saat ini masih berperang, Minyak dan dan gas masih menjadi alat

utama untuk saling menyerang dan mengalahkan serta yang menyebabkan krisis

energi dan keuangan di banyak negara di dunia. Konflik berbasis energi fosil akan

terus berlanjut, sampai energi baru terbarukan (non-fosil) mampu memutupi

kebutuhan energi bagi kebutuhan hidup, produksi dan jasa transportasi umat

manusia di dunia.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 7


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Dengan kata lain, tuntutan kebutuhan umat manusia untuk menjawab dan

mencari solusi atas problem yang tertulis diatas serta kebutuhan untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia (yang semakin damai, guyub-rukun, gotong

royong dan maju secara berkelanjutan) dimasa mendatang merupakan “Kebutuhan

Futuristik”, yang berdimensi sangat besar, kompleks dan berjangka Panjang, yang

harus dijawab oleh generasi penerus yang tangguh.

Sekolah futuristik dirancang untuk peserta didik di masa depan dengan

mempertimbangkan esensi dan fungsi pokok pendidikan dalam pengembangan

kualitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk kehidupan mereka di

masyarakat. Pembelajaran futuristik digunakan untuk mempersiapkan diri menuju

masa depan maka dari itu dibutuhkan sikap bijaksana dalam menghadapi

globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan

memanfaatkan peluang yang terbuka di dalamnya.

Dalam persiapan itulah konsep pembelajaran futuristik pada sektor

pendidikan sangat penting untuk mewujudkan produk sumber daya manusia

Indonesia yang dapat menghadapi arus perubahan zaman. Masa depan ditentukan

oleh pengetahuan sehingga dunia bergabung dan berpijak kepada pengetahuan.

Pengetahuan menjadi modal paling berharga dan paling dibutuhkan sebab

pengetahuan merupakan pemenang dalam berbagai aktivitas kehidupan.

1.3 Bagaimana Sekolah Futuristik diterapkan

Mimpi besar tentang masa depan dapat dibangun dari lereng gunung sekali

pun, semisal dari lereng gunung Lawu, sebagaimana dihembuskan oleh bapak

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 8


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Ganjar Pranawa (Gubernur Jawa Tengah) lewat berdirinya Sekolah Futuristik SMA

Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, (Juni 2022). Pada hakekatnya

mimpi besar masa depan justru harus tumbuh dan dibangun dari “orang-orang

kecil,” orang-orang pinggiran, orang-orang yang berada di lembah atau lereng

gunung. Alam dengan segala kondisi serta tantangannya menempa dan mendorong

orang-orang seperti itu harus berani maju; dan jalan terbaik untuk menempa cita-

cita semacam itu tentulah Pendidikan. Tepat benar di lereng gunung seperti itu

didirikan Sekolah Futuristik, karena secara langsung mengajak siapa saja untuk

merancang masa depan setepat mungkin.

“Mengikuti perjalanan” berdirinya Sekolah Futuristik itu, -sejak awal-awal

digagas, dibahas, dirancang, lalu dieksekusi-, ada sekurangnya tiga “simpulan”

kami menyambutnya secara gembira. Pertama, tantangan global masa depan adalah

suatu keniscayaan, dan karena itu amat kaming jika pemerintah (daerah) tidak

responsif terhadap keniscayaan yang menantang itu. Syukur pada Allah, selaku

Gubernur, Bapak Ganjar Pranawa (GP), memiliki “radar yang peka/ tinggi”

sehingga mampu menangkap sinyal sayup-sayup di Tawangmangu, lereng gunung

Lawu itu: Butuh sebuah SMA. Sejatinya, pejabat di aras mana pun hanya butuh dua

modal utama ini, yaitu jadilah pejabat yang responsif dan akomodatif terhadap apa

dan siapa saja. Dua modal itu telah ada atau dimiliki dan bahkan dibuktikan oleh

Pak GP.

Kedua, futuristik itu mengandung “ketegangan semantik” yakni di satu sisi

mengandung harapan besar ke depan, di sisi lain dapat juga membawa serta

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 9


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

kecemasan. Di satu ujung membawa optimisme dan harus bersikap optimis, pada

ujung lainnya mungkinkah dari lereng gunung mampu bergaung ke tingkat global.

Dan masih ada banyak ketegangan semantik lainnya; namun justru di sinilah

seninya bercita-cita luhur/ besar itu. Bercita-cita luhur/ besar/ tinggi itu harus.

Ketiga, sekolah futuristik dalam konteks Tawangmangu dan sekitarnya tetap

harus dilaksanakan berlandaskan kepada budaya dan kearifan lokal. Dari lokal

mengglobal, begitulah kira-kira rumusannya yang tepat singkat. Artinya, pelajar

Sekolah Futuristik SMAN Tawangmangu ini diberi berbagai fasilitas pembelajaran

agar tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang “kacang ora lali marang kulite,” tidak

lupa akan jati dirinya sebagai orang desa (bahkan gunung) yang pekerja keras, tahan

uji, berani menghadapi tantangan, tetap sopan; namun bercita-cita luhur untuk

kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Selamat datang Sekolah Futuristik SMAN Tawangmangu; mari berjuang

bersama dengan semboyan lokal yang mengglobal: Cah gunung, nanging agung!

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 10


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

DASAR FILOSOFIS

2.1 Pendidikan: Meniti Hamparan Kehidupan

Pendidikan merupakan proses meniti hamparan kehidupan yang panjang,

menempati ruang dan waktu yang membentang sepanjang usia anak didik.

Pendidikan berusaha membuat anak menemukan diri, kemampuan, ketrampilan,

kecerdasan dan kepribadian secara optimal. Proses Pendidikan berjalan melewati

sekat formal dan sekat non-formal. Sekat formal, berupa lembaga sekolah, dibentuk

dengan tujuan memudahkan anak didik menerima beragam jenis perubahan secara

terkendali. Satu sisi lagi adalah sekat non-formal, yaitu sekat yang dibentuk

orangtua mereka sendiri (informal), dan sekat yang merupakan pertemuan anak

didik dengan teman-teman sebaya (peer group) mereka. Selain itu masih terdapat

sekat non formal lain yang memungkinkan anak-anak berhubungan dengan dunia

yang lebih luas, bahkan hingga melampaui batas ruang dan waktu, yakni media

komunikasi dan informasi. Hampir dapat dipastikan, diantara dua sekat tersebut,

sekat formal memiliki keterbatasan dalam mengakomodasi perkembangan anak

didik. Sebagian besar ruang dan waktu anak didik dihabiskan pada sekat-sekat tidak

resmi. Pembentukan etika, dan moral (penanaman budi pekerti) dalam diri mereka

berlangsung terjadi dalam lingkungan keluarga (informal), disamping unsur utama

penanaman sikap disiplin. Saat anak-anak itu beranjak dewasa, mereka pun masih

harus melewati sekat-sekat maya guna mencapai kesempurnaan hidup. Dengan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 11


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

demikian, proses Pendidikan berjalan sepanjang hidup (long life education),

sebagai ‘proses Pendidikan sejati’ atau ‘the basics’.

Kualitas pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia. Maka,

sekolah sebagai institusi Pendidikan dan kurikulum sebagai pedoman pembelajaran

di sekolah menjadi prioritas pemerintah untuk selalu dipenuhi kebutuhannya dan

terus disempurnakan seiring perkembangan zaman. Pendidikan adalah usaha dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sekolah Menengah Atas (SMA)

adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia yang

dilaksanakan setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.

Jenjang pendidikan yang lebih tinggi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi

manusia menjadi setara dan siap memberikan karya terbaik baik bangsa dan negara.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum telah diatur

bahwa minimum satu SMA/ MA disediakan untuk satu kecamatan. Hal ini guna

mendukung sistem penerimaan siswa baru melalui jalur sistem zonasi, yaitu

berdasarkan zona tempat tinggal diatur dalam Permendikbud No. 51 Tahun 2018

Permendikbud No. 20 Tahun 2019. Namun, realitanya di lingkup wilayah

Kecamatan Tawangmangu belum terbangun SMA/ sederajat baik negeri maupun

swasta.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 12


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

2.2 SMA Futuristik ala Jawa Tengah, Lokal yang Mengglobal

Generasi penerus selalu mempunyai tugas yang lebih berat, karena dimensi

persoalan yang dihadapi semakin hari semakin besar, kompleks, riskan, sensitif dan

global. Setiap hari jumlah penduduk bumi terus bertambah tetapi sumber daya alam

dan lingkungan tidak bertambah. Setiap hari kebutuhan manusia mulai pangan,

energi, perumahan, keamanan, kenyamanan, mobilitas terus meningkat secara cepat

dan dinamis, sementara kecepatan ilmu pengetahuan dan teknologi, penyediaan

bahan baku, pengadaan supra dan infrastruktur pendukung belum dapat

mengimbangi trend tuntutan kebutuhan manusia seperti tertulis di atas. Kesadaran

bahwa dunia adalah milik bersama dan harus dikelola secara bijak, damai,

bergotong royong dan berkelanjutan masih jauh, sementara yang masih dominan

adalah perilaku ego sentris, yang mementingkan dirinya sendiri, kelompok

kecilnya, daerahnya maupun nasionalime sempitnya tanpa peduli terhadap dampak

negatif dan kerugian yang diderita orang lain dan kerusakan sistem lingkungan

hidup dunia. Kesenjangan antar warga dunia terhadap pemanfaatan sumber daya

alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan dan jasa, keamanan dan sosial,

infrastruktur dan lingkungan hidup yang sehat dan lain-lain masih sangat tinggi.

Tugas berat generasi penerus adalah secara terus menerus meningkatkan

kesadaran manusia tentang arti penting bahwa dunia ini hanya satu dan milik

seluruh umat manusia di dunia. Secara terus menerus, sistematis, terstruktur dan

berkelanjutan mendorong terciptanya masyarakat satu dunia, yang batas-batas

negaranya semakin tipis dan pudar. Secara terus menerus dengan ilmu pengetahuan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 13


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

dan teknologi, komitmen, dedikasi, kesabaran, keuletan dan dengan kecermatan

yang tinggi mendorong masyarakat dunia yang berisi dari berbagai macam agama,

suku, ras, kebudayaan, adat-istiadat, status sosial, kepentingan dan lain- lain

menjadi semakin terhubung, terkait dan saling dukung untuk mewujudkan

masyarakat satu dunia.

Jawaban atas tantangan, problem, cita-cita, visi dan misi untuk mewujudkan

masyarakat satu dunia, seperti tersebut diatas, tidak dapat dilakukan program,

tindakan, kegiatan, kebijakan, regulasi dan pemikiran secara konvensional,

melainkan harus dikerahkan segala kemampuan, daya dan upaya, fasilitas dan

regulasi, kreativitas dan inovasi diluar kebiasaan yang futuristik (menjawab

kebutuhan dan kemajuan yang berkelanjutan di masa depan). Dengan demikian,

kita dapat menyiapkan secara khusus generasi penerus yang memiliki komitmen

dan dedikasi yang sangat kuat, nilai-nilai dan falsafah hidup yang sangat tinggi,

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, sarana dan prasarana yang

hebat serta jejaring yang sangat luas agar mereka mampu mewujudkan masyarakat

satu dunia yang damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan global serta ramah

terhadap lingkungan hidup.

Sekolah Futuristik adalah tempat mendidik anak-anak SMA Negeri

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar untuk menjawab kebutuhan masa depan

umat manusia dan terutama untuk mewujudkan masyarakat satu dunia yang lebih

damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan global serta ramah terhadap

lingkungan hidup berbasis pada:

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 14


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

2.2.1 Kompetensi dan sikap dasar

Pertama, kompetensi akademik dengan menguasai ilmu pengetahuan,

ketrampilan dan teknologi termutakhir yang dikembangkan oleh berbagai kalangan

dan pakar dari seluruh penjuru dunia. Kedua, kompetensi sosial, yang merupakan

kontekstualisasi nilai-nilai guyub-rukun, gotong royong, toleran, respek, tepo seliro

yang mempunyai akar dalam di Tawangmangu dan masih dijalankan dengan baik

sekali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tawangmangu. Ketiga, integritas

dengan memiliki sikap: Jujur, bertanggung jawab, berani, konsisten, membela yang

lemah dan berpihak pada kepentingan publik dalam menjalankan kegiatan sehari-

harinya. Keempat, kreatif dan inovatif dalam menjawab problem yang dihadapi,

memenuhi tuntutan kebutuhan yang aktual di dalam masyarakat dan mendorong

kemajuan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat satu dunia. Kelima, terbuka

dan visioner dalam mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh gagasan, ide,

saran, masukan, kritik yang datang dari berbagai pihak dan lewel yang relevan

dengan usaha mewujudkan masyarakat satu dunia. Keenam, rasional dan realistik

dalam meletakan dan menetapkan capaian, menentukan instrument, metodologi,

pendekatan dan strategi sehingga proses kegiatan dari kondisi eksisting menuju

capaian yang telah ditetapkan berjalan dengan efektif dan efisien. Ketujuh,

berkelanjutan dengan menghargai dan mengintegrasikan sumber daya manusia,

sumber daya alam dan kearifan lokal dari berbagai komunitas di Indonesia maupun

dari seluruh dunia serta ramah terhadap lingkungan hidup.

2.2.2 Substansi pengetahuan, informasi dan keterampilan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 15


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Sekolah Futuristik merupakan tempat siswa SMA Negeri Tawangmangu,

Kabupaten Karanganyar untuk mempelajari substansi pengetahuan berbasis

pada: Pertama, temuan, karya dan produk umat manusia yang berdampak besar

terhadap perubahan, kemajuan dan peningkatan kualitas hidup manusia di berbagai

bidang (sejarah besar dunia). Kedua, pengenalan, eksplorasi, pengolahan dan

analisis data dan fakta terkait dengan kondisi aktual yang berpengaruh terhadap

perubahan struktur demografi dan politik komunitas/bangsa di seluruh dunia dan

alam semesta yang relevan dengan mata pelajaran (pengetahuan tentang Data dan

Fakta aktual). Ketiga, mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait dengan

kecenderungan, indikator dan tren dinamika perubahan baik dalam masyarakat

global maupun fenomena eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Keempat,

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi antar kebudayaan baik

antar kebudayaan daerah di seluruh Indonesia maupun antar kebudayaan anatar

negara dari seluruh dunia. Kelima, mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan

untuk menggunakan secara aktif Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional, Bahasa

Inggris sebagai Bahasa Internasional dan Bahasa Jawa sebagai Bahasa daerah di

mana Sekolah Futuristik berada. Keenam, mendapatkan pengetahuan dan

informasi terkait berbagai macam kebijakan dan regulasi dari berbagai macam

pemerintah, mulai dari pemerintah desa, daerah, propinsi, nasional mapun

pemerintahan dari berbagai negara di dunia yang berpengaruh terhadap dinamika

perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ketujuh, mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan terkait dengan bagaimana menentukan capaian kerja

dengan tegas dan jelas, memilih metodologi dan pendekatan yang tepat dan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 16


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

menyusun desain strategi besar sebagai kerangka kerja untuk merealisasikan

capaian dengan efektif dan efisien.

2.3 Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Sekolah Futuristik

Sebuah gagasan, apalagi gagasan ideal yang menyangkut hajat hidup

khalayak, seyogyanya dinarasikan dari aspek filosofi, visi, misi, tujuan, strategi dan

sistem prosesnya. Dan hal ini telah dilakukan dengan studi kelayakan serta rencana

induk (master plan) SMAN Tawangmangu, a futuristic school. Pendidikan

dirancang untuk merealisasikan visi sintesis memadukan warisan kearifan lokal

dengan tarikan globalisasi, serta menggunakan metode experience learning, holistic

development, futuristik approach dan co-curicular.

Menurut bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantoro, pendidikan bukan

sekedar pengajaran. Pengajaran terbatas pada pemberian materi berkaitan dengan

pengetahuan dan keterampilan. Sedang pendidikan bermaksud menuntun segala

kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota

masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Pengajaran memerdekaan manusia atas hidupnya lahir sedang merdekanya hidup

batin terdapat dari pendidikan.

Selanjutnya menurut Ki Hajar pendidikan adalah proses belajar menjadi

manusia seutuhnya dengan mempelajari dan mengembangkan (mikro- kosmos dan

makro- kosmos) sepanjang hidup dalam mempelajari dan mengembangkan

kehidupan manusia diperantarai sekaligus membentuk kebudayaan, yaitu sistem

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 17


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

nilai sistem pengetahuan, dan sistem perilaku bersama sebagai hasil daya pikir,

daya rasa, daya karsa/ jiwa, daya raga.

Pendidikan sekolah futuristik yang berbasis kearifan lokal tentu bukan berarti

berwawasan eksklusif (chauvinistik), karena terbuka bagi unsur-unsur yang positif

dari luar yang menjadikan Indonesia sebagai pewaris budaya lokal sekaligus

budaya dunia. Menjadikan pelajar sebagai warga local citizenship sekaligus sebagai

warga dunia Global citizenship. Sudah barang tentu perjumpaan antar lokal dan

global citizenship tersebut ada pergumulan identitas yang tidak mudah. Ada

dinamika dan dialektika yang berujung pada pencarian sintesis baru yang mampu

memayungi dan menjadi jangkar pola pikir serta sikap yang kokoh menghadapi arus

pergumulan dan perubahan yang begitu cepat di berbagai bidang kehidupan

terutama ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sejalan dengan dinamika dan dialektika di atas, ajaran Ki Hajar Dewantoro

mengingatkan perlunya tiga sifat dalam sistem pendidikan yang disebut “trikon”

(kontinu, konvergen, konsentris). Kontinu atau bersambung dengan alam

kebudayaan sendiri dan tidak tercerabut dari akar masa lalu. Konvergen dengan

perkembangan aliran-aliran kebudayaan sedunia agar konsentris atau bersatu dalam

alam kebudayaan universal secara berkepribadian.

Sebagai sekolah yang dirancang unggul (SNP Plus) dengan karakteristik

futuristik, pelajar yang dihasilkan adalah profil pelajar Pancasila yang kokoh dalam

karakter kebangsaan namun lentur atau adaptif dengan tuntutan perubahan. Sekolah

mempersiapkan pelajar sebagai manusia pembelajar seumur hidup, manusia dan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 18


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

yang update dengan perkembangan baru dengan kesediaan terus belajar

memperbaharui dirinya untuk mampu menjawab segala tantangan zaman. Sekolah

mengembangkan pendidikan berbasis kapabilitas daya karakter sekaligus daya pikir

kritis-kreatif/ inovatif dan praktis.

Pembelajar yang adaptif atau lentur menghadapi kecepatan perubahan,

terutama teknologi, sekolah perlu membudayakan mentalitas: Penuh gairah

(passion) terhadap apa yang dirasa sebagai bakat, minat, idealisme. Perlu upaya

ketersingkapan potensi diri melalui aktivitas pengembaraan ragam kegiatan dan

percobaan (experiental learning). Rasa ingin tahu (curiosity). Pembudayaan aktif

bertanya dan menggali jawaban. Sekolah memfasilitasi eksperimentasi dan

penemuan. Imajinasi siswa bisa difasilitasi dengan permainan berselancar di dunia

maya. Pembiasaan berpikir kritis sebagai pelita hidup untuk mengarungi kehidupan

era baru yang beragam dan paradoks, mis informasi, hoax. Berpikir kritis membantu

mengurangi kesesatan pikir, kegaduhan, dan pembodohan. Keteguhan (persistence)

untuk mengarungi gelombang, cobaan dan tantangan. Segala percobaan dan impian

memerlukan kesulitan perjuangan jangka panjang. Fasilitasi keteguhan bisa lewat

kompetisi dalam semangat kolaborasi. Juga lewat narasi fitur-fitur teladan.

Membangun kapasitas literasi sebagai pengungkit mental kreatif dan landasan pacu

kemajuan peradaban dan kesejahteraan bangsa.

Obsesi mengejar ketertinggalan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja

jangan sampai membuat sekolah terjebak dalam vokasionalisme yaitu hanya fokus

pada penguasaan keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi. Iptek yang dari

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 19


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

hari ini unggul di kemudian hari tertinggal. Maka kapabilitas karakter pembelajar

dengan kemampuan berpikir holistik, komprehensif, generalis, inter dan trans

disiplin, serta helycopter view sangat dibutuhkan, bukan sekedar kedalaman

spesialisasi.

Sekolah mengantar dan menemani anak untuk tumbuh kembang menjadi

dirinya sendiri sesuai bakat, minat dan idealismenya, menjadi manusia seutuhnya

serta mampu mengemban mandat kehidupan sebagai hamba Tuhan sekaligus

membangun peradaban berkemanusiaan, berkeadilan, sejahtera dan damai.

“Sekolah bukan lembaga yang “mencetak batu bata”.

2.4 Dari Tawangmangu Untuk Dunia

Sejak lebih dari 500 tahun yang lalu Tawangmangu sudah menjadi salah satu

pusat pengembangan peradaban manusia dengan dibangunnya candi Cetho

didirikan pada tahun 1451 Masehi dan candi sukuh yang didirikan antara tahun

1429 – 1446 di era kejayaan kerajaan Majapahit. Tingginya peradaban dibuktikan

dengan masih melekatnya nilai-nilai luhur, seperti: Guyub-rukun, tepo-seliro,

toleran, respek dan gotong royong, yang sampai hari ini, masih diterapkan secara

intensif dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Tawangmangu. Dan seperti

yang telah dituliskan Panjang lebar pada tulisan diatas, sifatnya urgen, dunia

membutuhkan nilai-nilai luhur tersebut untuk mengetemukan dan harus

mengakomodasi berbagai macam masyarakat yang berbeda-beda, mulai dari agama

dan kepercayaannya, tradisi dan adat-istiadatnya, suku dan rasnya, status sosial dan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 20


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

tingkat Pendidikannya, kondisi alam dan lingkungan hidupnya dll. Agar perbedaan-

perbedaan tersebut diatas dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat mewujudkan

masyarakat satu dunia, yang lebih damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan

ramah terhadap lingkungan hidup.

Kuatnya nilai-nilai luhur masyarakat Tawangmangu dapat dikontekstualkan

untuk menjadi ladasan bagi pengembangan peradaban baru umat manusia diseluruh

dunia. Menjadi sangat penting untuk mendesain Sekolah Futuristik, SMA Negeri

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menjadi sekolah yang akan melahirkan

para pemimpin dan pakar yang mampu untuk menjawab kebutuhan dunia, yaitu:

Mewujudkan Masyarakat Satu Dunia. Sekolah futuristik harus diisi tidak hanya

siswa-siswi yang berasal dari sekitar Tawangmangu saja, melainkan diisi juga oleh

siswa-siswi dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dan sekaligus siswa-siswi

dari berbagai negara di seluruh dunia. Pertemuan siswa-siswi dari Tawangmangu

dan dari seluruh daerah di Indonesia bahkan dari seluruh dunia, akan berdampak

pada:

Pertama, mereka dapat saling belajar tentang pengetahuan, keterampilan,

teknologi, informasi, pengalaman dan lain-lain. sehingga dapat memperkaya

referensi dan pengetahuan mereka tentang berbagai kondisi dunia. Kedua, mereka

dapat belajar berkomunikasi antar budaya, sehingga memudahkan mereka untuk

membangun saling pengertian antar masyarakat. Ketiga, Siswa-siswi dari

Tawangmangu dapat belajar kebudayaan dari siswa-siswi dari daerah-daerah di

seluruh Indonesia dan siswa-siswi dari seluruh penjuru dunia. Keempat, siswa-

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 21


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

siswi dari tawangmangu dan Indonesia dapat belajar dan menggunakan Bahasa

Inggris secara aktif baik lisan maupun tertulis. Kelima, Siswa-Siswi dari seluruh

dunia dapat belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa sekaligus. Sedangkan siswa-

siswi dari daerah seluruh Indonesia dapat belajar Bahasa Jawa. Keenam, siswa-

siswi baik dari Indonesia maupun dari internasional akan menjadi anak asuh dari

keluarga yang rumahnya tidak jauh dari sekolah futuristik. Ketujuh, siswa-siswi

internasional mendapatkan beasiswa berupa fasilitas penginapan dan akomodasi

gratis selama 1 tahun (2 semester), baik melalui program anak asuh maupun

ditempatkan di asrama.

Agar SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tetap menjadi

sekolahnya siswa-siswi dari sekitar Tawangmangu, maka komposisinya: 55-60 %

Siswa dari sekitar Tawangmangu, 25 % siswa-siswi dari daerah seluruh Indonesia

dan sisanya 15-20 % diisi oleh siswa-siswi dari internasional, yang setiap tahunnya

dapat berganti.

Siswa -siswi Internasional dipilih dari berbagai negara melalui seleksi yang

ketat dari Sekolah Futuristik, mereka dapat bersekolah selama 1 tahun di Sekolah

Futuristik dan dapat diganti dengan siswa-siswi baru yang terpilih.

Sepuluh tahun kemudian siswa-siswi internasional tesebut sudah

menyelesaikan studinya dan bekerja dan merekalah yang kemudian akan

mempromosikan nilai-nilai luhur Tawangmangu dan pengetahuan yang didapat

selama belajar di Sekolah Futuristik untuk mewujudkan masyarakat satu dunia,

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 22


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

yang lebih damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan ramah terhadap

lingkungan hidup.

Dengan kata lain:

Peradaban baru didorong “Dari Tawangmangu Untuk Dunia”

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 23


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

ARSITEKTUR SMA NEGERI TAWANGMANGU, KABUPATEN


KARANGANYAR

3.1 Konsep Keruangan dan Arsitektur

Konsep keruangan dan arsitektur pada SMAN Tawangmangu mengusung


karakter ruang kreatif (creative space) yang berbasis potensi lokal. Secara
keseluruhan ruang kreatif untuk generasi remaja abad 21, dapat didefinisikan pada
karakter desain arsitektur sebagai berikut:

3.1.1 Flexible – Karakteristik ruang bersifat fleksibel dan adaptif agar dapat
mengakomodasi berbagai macam kebutuhan. Tiap sudut ruang yang ada pada
sekolahan dapat didefinisikan ulang menjadi ruang yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan. Semisal rooftop, kebun, teater dan selasar yang dapat
dimanfaatkan jadi ruang pembelajaran terbuka maupun ruang berdiskusi.
3.1.2 Future- proofed – Desain yang disiapkan untuk selalu siap dengan perubahan
dan konteks masa yang akan datang.
3.1.3 Bold – Desain yang bersifat mencolok dan berkarakter. Sekolah SMAN
Tawangmangu didesain dengan tema bernuansa cafe dengan pemandangan
gunung Lawu yang eksotis. Dengan memiliki desain sekolah yang
berkarakter ini, diharapkan siswa akan memiliki kebanggaan dan kecintaan
terhadap sekolahnya. Kemudian dari rasa bangga akan melahirkan
kepercayaan diri. Sedangkan dari rasa kecintaan akan menumbuhkan rasa
menjaga sekolahan tersebut.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 24


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Gambar 3.1 Pola massa bangunan linier ke arah aksis Gunung Lawu

3.2 Zooning Bangunan

3.2.1 Inspiring – Desain yang mengajak pengguna yang ada didalamnya dapat ikut
terinspirasi dan memunculkan sifat – sifat kreatif. Bangunan gedung SMAN
Tawangmangu didesain dengan pengaplikasian bentuk dan konstruksi yang
unik jika dibandingkan dengan tipologi bangunan sekolah lain pada
umumnya. Tiap detail pada bangunan diharapkan dapat menjadi stimulus rasa
ingin tahu dan inspiratif kreatifitas siswa.
Supportive – Desain bangunan yang mewadahi berbagai minat dan potensi
siswanya. Baik potensi akademis maupun non akademis, seperti kesenian
pertunjukan, deklamasi puisi dan sebagainya.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 25


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.2.2. Enterprising - Bangunan yang terintegrasi sehingga saling mendukung


fungsi satu dengan yang lain.

Gambar 3.2 Penataan bangunan sekolah yang masih menyisakan banyak area

hijau untuk kegiatan berkebun dan aktivitas luar.

3.3 Falsafah Jawa dalam Desain Ruang

Selanjutnya dari karakter desain arsitektur diatas dapat digolongkan menjadi

5 jenis ruang. Teori ruang kreatif yang dibuat mencoba menggabungkan teori dari

Design Principles for Creatives space dengan falsafah lokal Jawa, antara lain:

3.3.1 Solitary Space: Ruang yang bersifat kontemplatif. Mengajak siswa untuk

belajar berkonsentrasi, berdoa, berpikir, berefleksi dan mengasah ketenangan

dalam diri. Difungsikan untuk mengembangkan diri secara individual. Sikap

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 26


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

yang ingin dibangun dari ruang-ruang ini adalah sikap Eling lan Waspada,

sebuah falsafah tentang kesadaran asal usul jatidiri manusia, sehingga muncul

kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Ruang yang merepresentasikan

karakter di atas antara lain, Ruang kelas yang berorientasi pada alam,

Perpustakaan dan Mushola.

Gambar 3.3 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar

belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri.

3.3.2 Collaboration Space: Ruang yang mengutamakan kolaborasi antar pengguna

digunakan untuk kerja kelompok, melakukan workshop, berdiskusi bersama

sesama siswa maupun mentor. Difungsikan sebagai ruang yang

mengutamakan sosialisasi antar pengguna. Sikap yang ingin diajarkan dari

karakter ruang ini adalah sikap Sinau lan Kerja Bareng. Pada sekolahan ini

terdapat berbagai sudut ruang yang dapat digunakan untuk aktivitas belajar

bersama.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 27


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.3.3 Presentation Space: Ruang yang digunakan untuk mengasah keberanian

siswa dalam menampilkan hasil karya, ide, dan penampilan yang bersifat satu

arah kepada penonton. Sikap Ajar Kendel atau berani untuk berpendapat dan

tampil diwujudkan dalam bentuk ruang panggung terbuka dan galeri.

Gambar 3.4 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar

belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 28


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.3.4 Making Space: Ruang yang digunakan untuk siswa melakukan

bereksperimen dan bereksplorasi. Ruang ini memungkinkan siswa dapat

bereksplorasi sekaligus bersosialisasi dengan siswa lainnya. Dengan

demikian, sikap Terampil lan Prigel akan dapat tumbuh dan menjadi

kebiasaan dalam pola belajar mereka.

3.3.5 Transition Space: Merupakan ruang penghubungan dan peralihan yang

digunakan untuk beristirahat, berekreasi dan sebagai area sirkulasi. Pada

umumnya, ruang sirkulasi di bangunan sekolah hanya berupa koridor. Namun

pada desain SMAN Tawangmangu, ruang transisi bisa menjelma menjadi

ruang yang aktif dan menarik.

Gambar 3.5 Ruang transisi berupa koridor dan ramp yang menarik. Di

sampingnya terdapat kebun dan kolam untuk elemen estetika sekaligus tempat

siswa berpraktek.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 29


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Gambar 3.6 Karakter lokal yang ingin ditumbuhkan lewat setting ruang dan

arsitektur. (sumber gambar: pinterest)

Persyaratan dari teori ruang kreatif ini adalah adanya kejelasan ruang di dalam

bangunan, ruangan juga dapat menjadi stimulus baik secara visual, pendengaran,

suara, bau, material, dan lain sebagainya yang dapat merangsang kreativitas remaja.

Selain itu juga sifat remaja yang menyukai adanya kebebasan dan tidak suka

terhadap suatu keteraturan harus diwadahi pula pada ruangan – ruangan yang ada

di dalam bangunan. Ruangan juga harus dapat mewadahi pengguna untuk saling

bersosialisasi dan bertukar ide dan informasi. Dengan klasifikasi sebagai berikut:

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 30


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 3.1. Klasifikasi Jenis Ruang dalam Desain SMAN Tawangmangu

Jenis Ruang Indikator Ruang Fasilitas Proses Sosial Stimulus

Solitary space Mementingkan Menyediakan Tidak Kebisingan


(Eling lan waspada) privasi secara personal membutuhkan yang
individual dan banyak rendah,
Bersifat sosialisasi memiliki
kontemplatif antar individu stimulus
visual yang
baik

Collaboration Mudah di akses, Menyediakan Mengajak Stimulus secara


space (Sinau lan memberikan ruang untuk pengguna visual dan akustik
Kerja Bareng) kesan ruang yang bekerja Bersama, untuk saling yang baik
ceria bersifat fleksibel bersosialisasi

Making space Mengijinkan Menyediakan Mengajak Mengijinkan adanya


(Prigel lan Trampil) adanya suara material bahan pengguna Kebisingan dengan
bising dan dan infrastruktur untuk level yang lebih tinggi,
kekotoran bereksplorasi memiliki
stimulus berupa
visual maupun
pendengaran yang
baik

Presentation Menekankan Menyediakan Mengajak Berfokus pada ruang


Space (Ajar kepada penampil ruang untuk penonton utama dan tidak
Kendel) dan bersifat mempresentasik untuk memberi memiliki gangguan
timbal balik an, memamerkan kesan timbal balik dari luar
dan kepada penampil
menampilkan

Intermission Bersifat terbuka, Menyediakan Mengajak Udara alami


space menyambut, ruang outdoor pengguna yang baik

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 31


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

hangat, dan dan ruang untuk saling


mewadahi rekreasi bersosialisasi dan
kegiatan secara berekreasi
umum baik secara individu
maupun tidak

Gambar 3.7. Perpustakaan tampak depan dengan bata terakota yang

mencerminkan kearifan lokal dalam memilih material yang digunakan

Dalam penelitian ruang kreatif yang dituliskan dalam buku Designing

Creative Space menjelaskan tentang kualitas spasial dalam merancang ruang

kreatif, dengan hasil sebagai berikut:

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 32


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.3.6 Inkubator Pengetahuan

Fungsi ruang sebagai fasilitator atau gudang pengetahuan. Informasi dapat

disimpan di dalam suatu media benda atau dipresentasikan secara visual, sehingga

seseorang dapat mengakses dan menikmati hasil karya dengan mudah. Melalui

ruang kreatif dapat mendorong pertukaran atau menghasilkan pengetahuan dengan

menyediakan platform guna menampilkan dan mengakses karya.

3.3.7 Indikator Budaya

Ruang dapat menunjukkan bagaimana pengguna ruang harus berperilaku, hal

ini didasari dengan tertulis atau tidaknya peraturan yang berlaku di ruang tersebut.

Peraturan yang tidak tertulis timbul karena adanya fungsi ruang, sehingga perilaku

pengguna ruang secara naluri akan menyesuaikan dengan kondisi dan fungsi ruang

tersebut.

Gambar 3.8 Tampak depan Ampitheater dan Perpustakaan

dilatarbelakangi kemegahan Gunung Lawu

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 33


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.3.8 Pengaktifan Proses

Ruang dapat membentuk perilaku tertentu berdasarkan infrastruktur yang

digunakan dalam ruang. Di Dessau Design School, infrastruktur sangat

menentukkan proses kerja di sebagian besar ruang kerja. Hal ini berkaitan dengan

tingkat fleksibilitas ruang untuk memvariasi tata letak furnitur dapat meningkatkan

proses kreatif pengguna ruang.

3.3.9 Dimensi Sosial

Interaksi sosial antar mahasiswa dan dosen merupakan aspek penting untuk

meningkatkan kinerja kreatif. Ruang istirahat, cafe, lorong merupakan ruang yang

memiliki tingkat sosial yang tinggi, karena pada ruang tersebut sangat

memungkinkan seseorang melakukan interaksi sosial, bertukar informasi.

Gambar 3.9. Desain ruang kelas Sekolah futuristik SMAN

Tawangmangu

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 34


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

3.3.10 Sumber Stimulasi

Ruang dapat berperan sebagai sumber rangsangan tertentu yang dipengaruhi

oleh adanya pemandangan, suara, bau, tekstur, dan bahan. Namun sebuah ruang

dapat memicu kreativitas dengan mengurangi rangsangan. Minimnya tekstur dan

kebisingan pada suatu ruangan dapat memfasilitasi aliran kreatif (Csikszentmihalyi

dalam (Thoring et al., 2019)).

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 35


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

PROFIL LULUSAN DAN TARGET CAPAIAN KEUNGGULAN

MUTU SMA FUTURISTIK

Sekolah futuristik diarahkan untuk membentuk profil lulusan yang memenuhi

ciri-ciri sebagai pribadi yang memiliki karakter yang kuat, kemampuan adaptasi dan

komunikasi, kemampuan berpikir dan kreatif.

Karakter lulusan sekolah futuristik beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Setiap lulusan memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta

menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Lulusan yang

sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai

pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan

menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan

menjauhi larangan-Nya. Setiap lulusan senantiasa menghayati dan mencerminkan

sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari serta

menjalankan ibadah dengan tertib sesuai ajaran agamanya.

Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa charming dan perhatian kepada

dirinya sendiri dan orang lain. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya

penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan

sekitarnya. Rasa charming, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud

dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa

yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, setiap lulusan

sekolah futuristik memiliki sikap jujur, adil, rendah hati, berperilaku dengan penuh

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 36


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

hormat. Memiliki kebiasaan berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri

agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud merawat dirinya

menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga,

aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-

masing.

Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran

agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan. Setiap lulusan selalu

mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai

perbedaan yang ada dengan orang lain.

Karakter terhadap lingkungan adalah memiliki tanggung jawab, rasa

charming, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Ia juga menyadari bahwa

sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan alam

sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya merawat

lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh

makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau

menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk menghentikan

perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam. Senantiasa

reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran tentang konsekuensi atau

dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam. Kesadarannya ini menjadi

dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga

ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 37


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Karakter dalam bernegara memahami serta menunaikan hak dan

kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai

warga negara. Ia menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan

pribadi. peduli dan membantu sesama, untuk bergotong-royong. Ia juga

mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap

sesama. Keimanan dan ketaqwaannya juga mendorongnya untuk aktif

menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta

yang dimilikinya untuk negara.

Sebagai warga dunia ia mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan

identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,

sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya

budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Selain itu lulusan sekolah futuristik juga mampu berkomunikasi antar budaya,

menghargai keberagaman sehingga dalam interaksinya dengan orang lain lulusan

sekolah futuristik mampu bekerja sama, memiliki rasa kepedulian, mau berbagi

dalam berbagai situasi.

Lulusan sekolah futuristik adalah pribadi yang matang, yang memiliki

kemampuan pengendalian dan pengaturan diri. Berjiwa tahan banting dan

fleksibilitas dalam melakukan penyesuaian terhadap berbagai keadaan. Memiliki

kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu yang besar mampu, menganalisis dan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 38


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir dalam pengambilan

keputusan. menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan

tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif

solusi permasalahan.

Keseluruhan profil lulusan tersebut dalam kalimat sederhana dapat

digambarkan sebagai lulusan yang: “Waskito, Wicaksono, Tangguh, Tanggon,

Kendel Prigel, Tepo Seliro, Eling lan Waspada”.

Meskipun sekolah Futuristik SMA Negeri Tawangmangu mengutamakan

karakter siswa, prestasi dalam bidang akademik tetap ditargetkan untuk dapat

dicapai dalam perjalanannya tahun demi tahun. Target ini disusun untuk menjadi

acuan konseptor dan eksekutor bagaimana melaksanakan di lapangan. SDM dan

sarana prasarana menjadi hal krusial yang butuh segera direalisasikan.

Ke depan, secara bertahap siswa SMA Futuristik harus dapat

mengembangkan komunikasi dengan komunitas atau lembaga baik di tingkat

Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Institusi yang dipilih sebagai mitra tentu

saja mereka dengan visi misi sama atau setidaknya ada kemiripan tujuan.

Kebhinekaan global sebagai salah satu spirit Profil Pelajar Pancasila benar-

benar diterapkan dan menjadi target capaian siswa SMA Futuristik, bahwa interaksi

mereka tidak hanya lingkup lokal, tetapi sampai pada pertukaran ide, gagasan di

tingkat global.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 39


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

TARGET CAPAIAN KEUNGGULAN MUTU SMA NEGERI FUTURISTIK TAWANGMANGU

TAHUN
NO URAIAN
2022 2023 2024 2025 2026
1. Daya Tampung 4 rombel 9 rombel 14 rombel 15 rombel 15 rombel
2. Serapan Lulusan 144 Siswa 324 Siswa 504 Siswa 540 Siswa 540 Siswa
Melanjutkan PTN - - 20% 30% 35%
Melanjutkan Sekolah Kedinasan - - 5% 10% 15%
Melanjutkan PTS - - 35% 40% 45%
Bekerja/ Wirausaha - - 40% 20% 5%
3. Siswa Luar Negeri - - 5 siswa 5 siswa 5 siswa
4. Prestasi Siswa/ Guru
Internasional - - 5% 5% 5%
Nasional - - 5% 5% 5%
Provinsi - - 5% 5% 5%
5. Kemitraan Lembaga (Sekolah/ Organisasi Sosaial/ PT/ Industri)
Internasional - 1 lembaga 3 lembaga 5 lembaga 7 lembaga
Nasional - 2 lembaga 4 lembaga 6 lembaga 10 lembaga
Provinsi - 3 lembaga 5 lembaga 7 lembaga 10 lembaga

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 41


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

STRATEGI PENCAPAIAN

5.1. Kurikulum

Untuk mendukung terbentuknya profil lulusan sekolah futuristik diperlukan

konten kurikulum yang futuristik yang memadukan kemampuan kognitif (pikiran),

kecerdasan sosial-emosional (perasaan), kemauan untuk belajar, bersikap, dan

mengambil tindakan. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional plus

kearifan lokal yang dikemas secara kontekstual. Struktur dan Muatan Kurikulum

yang digunakan di Sekolah Futuristik adalah struktur dan muatan kurikulum

nasional ditambah dengan nilai-nilai muatan lokal yang disajikan terintegrasi dalam

setiap mata pelajaran dan kegiatan pembiasaaan.

Pembentukan dan penguatan karakter dan nilai-nilai luhur bangsa seperti

tanggon, kendel, prigel, tepo seliro dilakukan sepanjang waktu oleh semua warga

dan semua mata pelajaran dalam bentuk laku nyata sehingga nilai-nilai luhir bangsa

tersebut menjadi kebiasaan yang menjiwa pada setiap lulusan.

Implementasi kurikulum dalam bentuk kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler

berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan ekstra kurikuler

didukung oleh pembiasaan dan keteladanan serta penciptaan ekosistem

pembelajaran yang kondusif yang memungkinkan berkembangnya setiap potensi

peserta didik.

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

Pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas,

interaktif, dan kontekstual. Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara (1)

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 42


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

interaktif; (2) inspiratif; (3) menyenangkan; (4) menantang; (5) memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik,

serta psikologis peserta didik.

Asesmen dilaksanakan secara terpadu dalam pembelajaran mulai dari awal

pembelajaran dengan asesmen formatif awal pembelajaran, selama proses

pembelajaran dengan asesmen formatif dan pada akhir pembelajaran dengan

asesmen sumatif. Asesmen formatif awal pembelajaran dilakukan untuk

memetakan profil, kebutuhan dan kesiapan belajar murid sebagai dasar dalam

mendesain pembelajaran yang akan dilakukan. Asesmen formatif digunakan

sebagai bahan umpan balik untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan

asesmen sumatif dilakukan untuk menilai efektivitas proses pembelajaran.

Guru mengembangkan desain pembelajaran disesuaikan dengan konteks

sekolah dan kebutuhan peserta didik. Setiap pembelajaran yang dilakukan

diarahkan untuk menguatkan kemampuan literasi, numerasi dan pembentukan

karakter dan bukan semata-mata mengembangkan pengetahuan. Mata pelajaran

bukan menjadi tujuan tetapi sebagai alat dalam membentuk lulusan yang futuristik.

Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen tetap mengacu pada pedoman

pembelajaran dan asesmen dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan

asesmen sebagai berikut

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 43


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

5.1.1. Prinsip Pembelajaran

Pembelajaran pada sekolah futuristik menerapkan prinsip-prinsip

pembelajaran sebagai berikut:

5.1.1.1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan

dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan

belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik

yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan

menyenangkan;

5.1.1.2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas

untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;

5.1.1.3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter

peserta didik secara holistik;

5.1.1.4. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai

konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua

dan komunitas sebagai mitra;

5.1.1.5. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

5.1.2. Prinsip Asesmen

Asesmen yang dilaksanakan oleh guru di sekolah futuristik berpegang pada

prinsip-prinsip asesmen sebagai berikut:

5.1.2.1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi

pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik

untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu

mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 44


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

5.1.2.2 asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,

dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan

asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;

5.1.2.3 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya

(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan

tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran

yang sesuai selanjutnya;

5.1.2.4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana

dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter

dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;

5.1.2.5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,

dan orang tua/ wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

Penguatan nilai-nilai karakter dilakukan dengan melakukan aktivitas nyata

dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Melalui kegiatan projek

ini siswa dilatih untuk memiliki kepekaan membaca dan menterjemahkan persoalan

yang ada di lingkungan terdekatnya, memformulasikan menjadi sebuah rencana

aksi berupa projek. Dalam proses ini orientasinya adalah penguatan karakter siswa.

Kegiatan Proyek memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami

pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk

belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik

memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 45


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi,

dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata

dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

Kegiatan Proyek diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi

bagi lingkungan sekitarnya.

5.2. Sarana dan Prasarana

Untuk mewujudkan sekolah futuristik diperlukan dukungan sarana dan

prasarana yang memadai yang relevan dengan profil lulusan dan program sekolah

yang disusun. Secara garis besar dukungan sarana tersebut mencakup: 1) ruang

pembelajaran umum, 2) Ruang pembelajaran khusus, dan 3) Ruang penunjang yang

dilengkapi dengan kelengkapan yang memadai sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai. Sarana dan prasarana di sekolah futuristik tidak hanya lengkap tetapi perlu

didesain untuk estetis dan futuristik. Setiap ruang memiliki desain yang estetik dan

futuristik.

Sekolah Futuristik menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

seluruh siswa SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar untuk dapat

mengembangkan diri secara memaksimalkan, melalui:

5.2.1. Pertama, pemandangan yang indah dapat dinikmati disetiap sudut halaman

sekolah yang telah di sediakan dan dibuat secaara seksama

5.2.2. Kedua, terdapat tempat praktek pertanian dan laboraturium yang aman,

nyaman, memadahi dan terjangkau oleh setiap siswa

5.2.3. Ketiga, tersedia ruang kontemplasi baik di dalam ruangan maupun diluar

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 46


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

ruangan yang didesain nyaman dan aspiratif bagi setiap siswa.

5.2.4. Keempat, terdapat panggung apresiasi seni bagi setiap atau sekelompok

siswa yang ingin menampilkan karya-karya seninya.

5.2.5. Kelima, tersediannya jaringan internet yang kuat di seluruh lokasi sekolah,

ruang belajar yang komfortabel, layar elektronik dengan seperangkat hard dan

software yang termutakhir bagi kelancaran belajar mengajar yang nyaman

dan efektif dll.

5.2.6. Keenam, tersediannya perpustakaan yang lengkap, nyaman, mudah dan

terjangkau oleh semua siswa yang ingin belajar mandiri.

5.2.7. Ketujuh, tersediannya ruang dan fasilitas olahraga yang baik dan memadahi

serta ruang rileks yang nyaman baik di dalam Gedung mamupun di luar

Gedung.

5.3. Dukungan SDM

Untuk mewujudkan sekolah futuristik diperlukan dukungan sumber daya

manusia: 1) kepala sekolah, 2) guru, 3) kepala tata usaha, 4) staf tata usaha, 5)

pembina ekstra kurikuler, 6) unsur pendukung lainnya. Tentunya karena ini sekolah

rintisan dan menjadi pilot project untuk sekolah futuristik ke depannya, harus ada

rekrutmen SDM khusus, skema input siswa di luar zonasi dan dukungan pendanaan

khusus. SDM antara lain sebagai berikut:

5.3.1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah pada sekolah futuristik memiliki fungsi yang strategis dalam

mengelola dan mewujudkan lulusan yang futuristik. Untuk itu diperlukan

seorang kepala sekolah yang visioner dan memiliki kemampuan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 47


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

kepemimpinan dan manajerial yang handal. Selain itu juga diperlukan

kemampuan pendukung berupa penguasaan bahasa asing dan penguasaan

teknologi informasi, berwawasan luas dan memiliki integritas yang tinggi.

5.3.2. Guru

Guru di sekolah futuristik menjadi ujung tombak dalam mewujudkan profil

lulusan yang futuristik. Oleh karena itu diperlukan guru-guru yang memiliki

kompetensi yang tinggi, berdedikasi, kreatif dan mampu menginspirasi

peserta didik mengembangkan potensinya. Mampu menjadi teladan dalam

bersikap, bertindak dan menjadi model sebagai pembelajar sejati.

5.3.3. Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha di sekolah futuristik diharapkan diisi oleh personal yang

memiliki kompetensi manajerial, berwawasan luas dan terbiasa bekerja

berbasis teknologi informasi. Memiliki kepedulian dan mampu bekerja sama

dalam tim dan memiliki jiwa melayani yang tinggi.

5.3.4. Staf Tata Usaha

Staf tata usaha selain mencukupi jumlah sesuai kebutuhan juga memiliki

kompetensi yang dipersyaratkan seperti kemampuan teknis dan kepribadian

yang melayani.

5.3.5. Pembina Ekstra Kurikuler

Untuk membentuk profil lulusan yang futuristik diperlukan berbagai aktivitas

pengembangan bakat dan minat. Setiap peserta didik perlu mendapatkan

layanan pengembangan bakat minat sesuai potensinya. Untuk itu diperlukan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 48


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

pembina ekstra kurikuler yang cukup dan memiliki kompetensi yang tinggi

yang mencakup kegiatan pembinaan mental spiritual, olahraga, seni dan

pengembangan keilmiahan.

5.3.6. Unsur pendukung

SDM pendukung yang dibutuhkan antara lain tenaga keamanan, tenaga

kebersihan, pesuruh, tukang kebun, dll

5.4. Sinergi Lokal Wisdom dengan Budaya Futuristik

Budaya futuristik yang dikembangkan di sekolah futuristik merupakan

aktualisasi falsafah indonesia yang setiap daerah hampir memiliki kesamaan unsur

budaya. Globalisasi adalah keniscayaan yang generasi masa kini harus adaptif

terhadap dinamika dunia. Namun, modernitas yang diagung-agungkan adalah

deteksi dini pada lunturnya jati diri bangsa Indonesia yang sudah ratusan tahun

dilestarikan dari generasi ke generasi. Ada paradoks kondisi ketika sekolah ini

memiliki dua impian besar, yang pertama mendidik siswa dengan kesadaran masa

depan, tetapi tetap mempertahankan budaya lokal.

Kelak, ketika mereka dewasa, menjadi masyarakat dunia, lulusan sekolah

futuristik tetap menjadi pribadi yang membumi, tidak lupa budaya leluhurnya, tetap

berkiprah pada bidang dan minat masing- masing, dan dapat menempatkan diri

dengan bekal hidup yang terinternalisasi sedari dini, sejak menimba ilmu pada

dalamnya sumur pengetahuan di sekolah futuristik.

Roh dari sekolah futuristik SMAN Tawangmangu adalah penguatan local

wisdom (Kearifan Lokal), yaitu gagasan- gagasan setempat yang bersifat bijaksana,

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 49


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh masyarakatnya.

5.5. Penguatan Kearifan Lokal Sebagai Pembentuk Karakter Siswa

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai

strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal

dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan komunitas tersebut. Kearifan

lokal berkaitan erat dengan kondisi geografis atau lingkungan alam. Nilai-nilai

dalam kearifan lokal menjadi modal utama membangun masyarakat tanpa merusak

tatanan sosial dengan lingkungan alam. Jadi dapat dikatakan bahwa kearifan lokal

terbentuk sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat berkaitan dengan

kondisi geografis. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut

dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal, nilai yang terkadang di

dalamnya yakni universal.

Ciri-ciri kearifan lokal adalah sebagai berikut:

5.5.1. Mampu bertahan terhadap budaya luar,

5.5.2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,

5.5.3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam

budaya asli,

5.5.4. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.

Tawangmangu dengan kearifan lokalnya harus tetap dilestarikan,

dipertahankan, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal memiliki

dua wujud, yaitu tangible dan intangible. Baik tampak maupun tidak tampak, benda

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 50


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

maupun non benda, dua-duanya berkontribusi dalam memperkaya khasanah

kebudayaan yang membuat Tawangmangu layak jual sebagai destinasi wisata.

Adapun fungsi kearifan lokal antara lain: Berfungsi untuk konservasi dan

pelestarian sumber daya alam; Berfungsi untuk mengembangkan sumber daya

manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pet rate;

Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; Berfungsi

sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan; Bermakna misalnya sebagai

integrasi komunal/ kerabat serta upacara daur pertanian; Bermakna etika dan moral

yang terwujud dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur; Bermakna politik,

misalnya dalam upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron client.

5.6. Entrepreneur School dan Pemberdayaan Komunitas

Pendidikan kewirausahaan mulai masuk ke kurikulum 2013 tiga tahun

terakhir. Menjadi mata pelajaran tersendiri dengan pengajar diambilkan dari

ekonomi, dan semua rumpun IPA, yaitu fisika, biologi dan kimia. Dipilihnya ke

empat mata pelajaran tersebut dengan alasan materi pelajarannya lebih dapat

menerapkan atau dapat mengaplikasikan ke dalam produk-produk kewirausahaan.

Misalnya saja siswa membuat bahan makanan dengan teknik fermentasi, hal ini

dipelajari dan masuk materi pelajaran biologi dan kimia.

Namun jauh sebelumnya, konsep kewirausahaan include dalam silabus semua

mata pelajaran, Bersama RPP Pendidikan karakter pada tahun 2014, diterapkan

juga RPP bermuatan kewirausahaan. Tema yang diusung adalah bahwa jiwa

kewirausahaan harus mengakar dan merasuk ke dalam pembelajaran. Karakter

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 51


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

kewirausahaan antara lain ulet, pantang menyerah, disiplin, rasa ingin tahu, inovatif

dan lain sebagainya. SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dengan

bentang alam dan sosial yang mengelilinginya mencoba memasukkan unsur spirit

Entrepreneur untuk membekali siswa selain mempelajari kurikulum umum.

Pengusaha dan wirausahawan yang menginspirasi dari masyarakat sekitar diberi

ruang dan waktu untuk berbagi pengalaman kepada siswa. Setelah siswa dibekali

ilmu entrepreneurship, harapannya mereka akan mampu berkiprah di

masyarakatnya dengan pendekatan pemberdayaan komunitas. Berpegang pada

nilai-nilai kearifan lokal yang ada, dibarengi dengan semangat membangun

Tawangmangu, masuknya budaya asing tidak akan melunturkan jati diri sebagai

warga negara Indonesia. Justru modernisasi dan globalisasi turut memperkaya

Tawangmangu menjadi Kawasan wisata yang modern dan tetap mempertahankan

budaya yang ada.

5.7. Studi Multikultural Untuk Harmoni Sosial

Keragaman budaya dalam satu komunitas merupakan modal pemberdayaan,

terutama dalam proses pendidikan. Di Indonesia keberadaan sekolah unggulan

masih terbatas dalam bentuk usaha akumulasi tataran kognisi yang bertumpu dari

logika yang sangat kapitalistik. Pendidikan nasional sudah saatnya dilaksanakan

dalam bentuk kepentingan pengembangan budaya masyarakat. Sistem Pendidikan

nasional, secara empirik harus berusaha menganyam berbagai perbedaan kultural,

aspirasi dan status. Pendidikan yang dibutuhkan bagi bangsa ini adalah Pendidikan

kebangsaan yang terintegrasi untuk memupuk semangat persatuan (the sense of

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 52


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

oneness) dan kemerdekaan berpikir. Sekolah adalah bentuk institusi terdepan yang

dapat dipakai sebagai ajang proses pembenihan antar nilai-nilai budaya masyarakat

yang beragam. Di sekolah sejak dini anak-anak dapat dibiasakan saling memberi

empati bagi keberadaan kebiasaan, perilaku dan pemikiran yang berbeda. Toleransi

antar budaya kemudian dapat muncul sebagai reaksi positif dari keberagaman itu,

upaya itu terjadi di lembaga Pendidikan sekolah yang berada di masyarakat

multikultural. Geo sosial Tawangmangu yang dihuni oleh masyarakat majemuk

dari sisi kultural dan religi, membuat siswa terbiasa berinteraksi dengan bermacam-

macam agama dan kepercayaan. Semangat membangun Karanganyar, Jawa Tengah

dan Indonesia untuk perdamaian dan harmoni sosial antar pemeluk agama dan

kepercayaan terpatri kuat pada diri mereka sejak dini. Isu-isu mengenai

radikalisme, intoleransi, dan kelompok-kelompok yang memiliki misi memecah

belah bangsa dengan narasi keberagaman dapat dikikis dengan penerapan

Pendidikan multikultural pada sekolah milik pemerintah. Tentunya dengan

penguatan kurikulum khusus dan Kerjasama semua pihak yang terkait. Untuk Jawa

Tengah dan Indonesia yang damai.

5.8. Pertukaran Budaya Nasional Melalui Optimalisasi Kelas Virtual

Pada zaman orde baru sektor Pendidikan pernah menyederhanakan persoalan

Pendidikan menjadi empat hal, yaitu pemerataan kesempatan memperoleh

Pendidikan, peningkatan mutu lulusan, peningkatan efektivitas dan pencapaian

efisiensi. Bahkan keempatnya disederhanakan lagi dalam bentuk indikator-

indikator yang operasional, spesifik, jelas dan nyata, yang bersifat positivistik.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 53


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Dalam hal ini hilanglah konsep perpaduan problem Pendidikan sebagai problem

budaya, yang lebih bersifat fenomenologis. Merdeka belajar yang digagas

Kemdikbudristekdikti mendobrak tatanan konvensional tersebut. Pelajar Indonesia

harus dibekali dengan skill yang dibutuhkan oleh dunia di abad 21. Kolaborasi

adalah salah satu diantara 4C Skill yang harus dikuasai siswa, selama ini

pembelajaran konvensional mengadu domba siswa untuk berlomba-lomba menjadi

yang terbaik, unggul, dan nomor satu. Lembaga bimbingan belajar muncul bak

jamur di musim hujan, anak dicerabut dari kehidupan sehari-harinya, mereka

seperti robot yang dicetak menjadi ini itu sesuai harapan orangtuanya.

Gb. 4.1. Profil Pelajar Pancasila

Konsep futuristik SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar

mengakomodir penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam tema Kebhinekaan

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 54


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Global. Budaya nusantara perlu disosialisasikan ke penjuru negeri dan luar negeri.

Bahwa setiap wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing

yang tentunya sangat menarik wisatawan. Wisata dengan konsep alam dan budaya

kearifan lokal yang ada sedang gencar-gencarnya dipromosikan oleh kementerian

terkait. Namun belum banyak melibatkan siswa atau sekolah dalam ikut

mempromosikannya. Melalui komunikasi baik luring maupun daring, kedepannya

SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar mempersiapkan diri menjadi

pioneer sekolah yang melaksanakan kolaborasi dan interaksi dengan pelajar asing.

5.9. Pertukaran Siswa Lokal, Nasional dan Internasional

Secara singkat, student exchange program atau pertukaran pelajar adalah

program bagi pelajar untuk mencoba sistem pendidikan di luar daerah dan luar

negeri dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini dapat bervariasi, mulai dari

bulanan hingga satu tahun akademik, tergantung jenis student exchange yang

dipilih. Program pertukaran pelajar mungkin membutuhkan perjalanan

internasional, tetapi tidak selalu mengharuskan siswa untuk belajar di luar negara

asalnya. Tetapi, bila ingin merasakan studi di luar negeri, Program pertukaran

pelajar memungkinkan siswa untuk belajar di luar negeri di salah satu lembaga

mitra sekolah mereka. Bagi banyak siswa, prospek belajar di luar negeri

menyenangkan sekaligus menakutkan. Namun, bila siswa ke luar negeri, mereka

pasti akan menemukan budaya baru, bertemu orang baru, dan mendapat ilmu baru

tidak hanya di perguruan tinggi saja.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 55


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Sebagai siswa pertukaran, mengambil kelas di negara asing dapat membantu

Anda untuk mengembangkan critical thinking dengan pendekatan pembelajaran

dengan cara yang berbeda. Keterampilan yang dikembangkan oleh seorang siswa

selama program pertukaran dapat menjadi poin plus dimata calon pemberi kerja di

masa depan.

SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dengan daya

dukungnya merintis pertukaran pelajar dimulai dengan lingkup domestik dan

internasional. Mempelajari budaya suatu daerah akan lebih mengena jika dilakukan

secara partisipasi, ikut tinggal bersama dengan masyarakat sekitar lebih dapat

merasakan kesehariannya, pasti akan membawa pengalaman nyata untuk siswa

daripada hanya mempelajari lewat video atau buku bacaan.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 56


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

KESIMPULAN

Berjuang memajukan pendidikan merupakan bekerja untuk peradaban,

membangun sistem pendidikan adalah kerja budaya yang terus berkelanjutan. Kerja

budaya tidak selayaknya berhenti di satu titik, budaya akan selalu berkembang,

senantiasa dinamis mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan sebagai bagian

dari kebudayaan dituntut tidak berjalan di tempat. Modal besar yang digelontorkan

untuk membangun sebuah sarana prasarana bidang pendidikan memang tidak dapat

langsung dirasakan manfaatnya, lain halnya seperti membuat jembatan, akses jalan

bebas hambatan, dan bangunan fisik lainnya. Kebermanfaatan sarana pendidikan

akan terlihat manfaatnya manakala civitas akademika terutama lulusannya mampu

berkiprah dan menerapkan ilmu yang didapatnya di bangku sekolah. Mampu

bermanfaat bagi sesama.

Buku Sekolah Futuristik SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar ini disusun sebagai acuan, pandangan, dan arahan bagi pembangunan

baik material maupun immaterial. Sekolah dengan konsep futuristik yang

kedepannya menjadi rintisan sekolah berbasis kearifan lokal untuk Tawangmangu

mendunia, diharapkan mampu membawa generasi muda yang sadar akan jati diri

bangsa, mampu menerima pengaruh asing yang masuk dengan tetap berpegang

teguh pada budaya setempat. Generasi muda calon pemimpin masa depan yang

sadar dan toleran terhadap kemajemukan nusantara, mampu bersaing di kehidupan

kelak.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 57


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

Adapun dalam perjalanannya menyusun buku ini, tim pengarah bekerja keras

memberikan sumbangsih ide dan gagasannya yang sangat luar biasa berharga untuk

buku ini, antara lain:

Warsito Elweinn, sekolah futuristik harus menjadi sekolah percontohan

bahwa anak tidak hanya mengejar akademik, tetapi karakter yang kuat sebagai

bekal mereka mengarungi tantangan kehidupan di masa depan. Penggunaan kertas

diusahakan seminimal mungkin, papaerless. Begitu juga dengan pengelolaan

sampah, sekolah futuristik menjadi wadah pelestari lingkungan dengan peduli iklim

global dan sadar akan kerusakan lingkungan mengingat Tawangmangu sebagai

tujuan pariwisata tidak lepas dari sampah plastik yang ditinggalkan oleh pegunjung.

Tukiman Tarunosayoga, mengharapkan sekolah futuristik ini mampu

membawa generasi penerus bangsa sadar akan jati dirinya sebagai warga Indonesia

tetapi berani dan mampu menghadapi kemajuan globaliasasi yang ada di depan

mata. Kearifan lokal yang menjadi tradisi turun temurun bukan menjadi penghalang

untuk mengikuti arus kemajuan zaman. Justru kearifan lokal yang ada menjadi filter

supaya jati diri bangsa Indonesia tidak tergerus oleh kemajuan zaman yang serba

kapitalis dan individualis. Nilai - nilai yang dipegang oleh leluhur menjadi benteng,

menjadi penguat dan pijakan untuk mereka dalam mengarungi kehidupan di

manapun berada.

Widadi. Sekolah futuristik adalah sekolah yang mempersiapkan pelajar

menjadi pembelajar yang mampu beradaptasi dan mampu hidup sepanjang hayat.

Pelajar yang sehat secara biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual. Menjadi

manusia yang logis, etis, dan estetik. Guru-gurunya harus siap menularkan tidak

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 58


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

hanya ilmu akademis, melainkan karakter yang kuat sehingga lahir siswa yang sadar

akan tuntutan zamannya. Tepo seliro, guyub rukun, ajar kendel, waskita, harus

mendarah daging pada setiap jiwa dan raga siswanya.

Tim arsitek merangkum ide-ide yang lahir dari hati itu dengan

mengimplementasikan pada gaya bangunan, pada tiap sudut, tiap ruang, tiap titik,

semuanya adalah gambaran pemikiran yang secara brilian pula diterapkan pada

fisik bangunan. Terdapat ruang kreasi berupa panggung terbuka, diharapkan SMA

futuristik ini menjadi wadah berkreasi tidak hanya siswa, namun juga warga

lainnya. Kegiatan seni budaya di sekolah futuristik diharapakan menjadi daya tarik

wisatawan untuk berkunjung. Sebaliknya sebagai manusia yang harus seimbang

kebutuhan psikisnya, tim juga menyediakan ruang berpikir, menyendiri berupa

perpustakaan yang dirancang dengan konsep cozy, nyaman, supaya siswa memiliki

ruang untuk olah pikir dan olah rasa, untuk mendapatkan mindfulness supaya tetap

terjaga kesehatan mentalnya.

Terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan buku pedoman ini baik

secara tekstual maupun kontekstual, penulisan ataupun pemahaman. Namun

demikian, kami berharap buku ini menjadi jendela bagi pembaca dalam memahami

tujuan dan harapan pembangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten

Karanganyar. Dari semua pihak, kami senantiasa mengharapkan doa, saran, kritik

dan segala dukungan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan manfaat dan

barokah kepada siapa saja yang memilih berjalan dan berjuang untuk memajukan

pendidikan.

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 59


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah

SUMBER REFERENSI

Kemendikbud No. 36 tahun 2018 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar


Sarana Dan Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Dan Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum

Standar Minimal Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Atas Tahun 2011 oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Direktorat Pembinaan SMA.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar


Sarana dan Prasarana

Sekolah Futuristik - SMA Negeri Tawangmangu - Kabupaten Karanganyar 60

Anda mungkin juga menyukai