SEKOLAH FUTURISTIK
Tim Pengarah:
Warsito Ellwein
Tukiman Tarunosayoga
Widadi
Penyusun:
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Dicetak oleh:
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Jalan Pemuda No. 134 Kota Semarang 50132
PRAKATA
ini sesuai dengan penegasan yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia
(Ki Hadjar Dewantara) yang menyatakan “didiklah anak dengan cara yang sesuai
tuntutan alam dan zamannya sendiri”. Berangkat dari pemikiran inilah maka
berusia 100 tahun. Sekolah futuristik menjadi alternatif baru untuk mewujudkan
generasi yang siap menghadapi tuntutan abad 21. Sebuah sekolah yang mencoba
generasi cerdas dan teladan, tetap berpijak pada jatidiri bangsa yang penuh
namun lebih dari itu secara holistik mampu menjadi inspirasi untuk terwujudnya
yang indah, menyenangkan, membuat orang betah belajar dan berinteraksi, sekolah
bertahan dari setiap dinamika pekerjaan, kadang semulus jalan tol, berliku seperti
kemanfaatan, bukan pada orientasi pencapaian kedudukan tertentu, dan juga bukan
pula jabatan. Belajar dari seorang filsuf Yunani Socrates maka “hidup yang bernilai
adalah hidup yang teruji”. Dinamika pekerjaan adalah sebuah ujian untuk mengukur
tidak terbatasi oleh sekat-sekat apapun. Melalui pemaknaan ini, maka dalam proses
dalam membangun komitmen kolektif. Berawal dari titik kecil yang berada di
sepatu menjadi teman karib sehari-hari yang melindungi kaki dan menguatkan
pijakan untuk menuju sebuah harapan di masa depan dengan jalan pendidikan.
Sepatu lusuh dan mungkin sobek, yang letaknya di paling bawah, ternyata
walaupun berbeda, sepatu selalu pengertian, setia dan sepatu melangkah bergantian
seperti sepasang insan manusia, sudah seharusnya setia dan senantiasa melengkapi.
sedikit ayunan kaki dan sepatunya menjebol tembok, menjadi simbol komitmen
tinggi dan keseriusan serta kepedulian dalam melayani pendidikan dengan hati,
direnungi lebih dalam, kejadian tersebut memiliki makna filosofis yang tinggi.
Tembok sebagai pembatas dan penopang bangunan harus kokoh dan kuat, karena
perilaku atau karakter yang kuat, dan juga sekolah sebagai tempat bagi semua anak
bangsa untuk mengenyam pendidikan, tidak ada sekat strata sosial maupun
ekonomi serta terhindar dari SARA. Namun lebih daripada itu, pendidikan adalah
hak setiap warga negara yang harus disediakan untuk menopang eksistensi bangsa.
dibangun dengan berbagai keunggulan yang akan mendunia dalam pijakan kearifan
lokal dan tidak tergerus oleh dahsyatnya peradaban global. Inilah bukti komitmen
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ......................................................................................................... iii
PRAKATA .............................................................................................................iv
CATATAN TIM PENGEMBANG BUKU .........................................................vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.....................................................................xi
1.2 Kebutuhan Futuristik dan Mengapa harus ada Sekolah Futuristik .................... 5
2.2 Sekolah Futuristik Ala Jawa Tengah, Lokal yang Mengglobal ...................... 13
STRATEGI PENCAPAIAN................................................................................42
KESIMPULAN .....................................................................................................57
SUMBER REFERENSI .......................................................................................60
Gambar 3.1 Pola massa bangunan linier ke arah aksis Gunung Lawu
Gambar 3.2 Penataan bangunan sekolah yang masih menyisakan banyak area
hijau untuk kegiatan berkebun dan aktivitas luar.
Gambar 3.3 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri
Gambar 3.4 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
belakang Gunung Lawu dan alam yang masih asri.
Gambar 3.5 Ruang transisi berupa koridor dan ramp yang menarik. Di
sampingnya terdapat kebun dan kolam untuk elemen estetika
sekaligus tempat siswa berpraktek.
Gambar 3.6 Karakter lokal yang ingin ditumbuhkan lewat setting ruang dan
arsitektur. (sumber gambar: pinterest)
SEKOLAH FUTURISTIK
dan teknologi berjalan dengan kecepatan yang luar biasa. Melalui teknologi
cepat, murah, nyaman dan terjangkau melalui internet, seperti: Tanpa menjadi
mahasiswa kedokteran, siapapun bisa belajar ilmu kedokteran tanpa batas. Tanpa
menjadi mahasiswa arsitektur, orang dapat belajar ilmu arsitektur tanpa batas.
Begitu pula dengan akses data, berita, informasi, tulisan, karya ilmiah terkait
politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain, siapapun dapat
Dunia terasa semakin kecil dan menjadi satu kesatuan, ketika teknologi
komunikasi berkembang dengan pesat dan canggihnya, sehingga orang dapat saling
jaraknya ribuan kilometer. Melalui google translate, orang dari seluruh dunia dapat
saling berkomunikasi satu sama lain walaupun mempunyai bahasa yang berbeda-
beda. Melalui sosial media, orang dapat berdialog dengan ribuan bahkan jutaan
secara terbuka. Melalui media elektronik, orang dapat berkomunikasi dalam waktu
bersamaan dengan jutaan orang di seuruh dunia. Melalui media elektronik, orang
dapat mencari pekerjaan dan bekerja, beasiswa dan belajar, rekan bisnis dan
semakin tinggi dan tidak hanya mobilitas di lingkungan desanya saja, melainkan
mobilitas antar daerah/ kota, antar propinsi bahkan antar negara. Canggih dan
ruang produksi dari hulu ke hilir satu produk dapat dikerjakan di tempat yang
berbeda-beda maupun jaringan produksi bersama antar produsen yang satu sama
lain saling mendukung dan bergantung. Semakin canggih dan nyamanya moda
sosial, ekonomi, politik, keamanan, lingkungan hidup dan lain-lain. Antar manusia,
masyarakat berubah dari yang feodalistik dan patron klien menjadi masyarakat
yang terbuka dan mandiri. Nilai-nilai masyarakat seperti patuh dan loyal berubah
berubah menjadi materialistis dan individualis. Individu yang terkoneksi satu sama
lain oleh internet menjadi kekuatan yang solid dan dahsyat. Netizen menjadi
kekuatan nyata. Dunia menjadi jalan seperti yang diutarakan oleh Theodore
Frederick. Hal-hal yang vertikal dan horizontal seperti suku, bangsa, agama, usia,
pekerjaan, jenis kelamin, mereka menjadi warga dunia dengan spirit yang sama.
Bekerja sama, berkoordinasi dan bertukar ide untuk kehidupan dunia yang lebih
baik.
Hari ini, dapat dikatakan tidak ada penjajahan di muka bumi. Sistem tata kelola
Lebih jauh, kemajuan ketiga macam teknologi di atas telah membuat batas-
batas negara semakin tipis dan pudar terutama ketika kita berbicara tentang
perubahan iklim dan lingkungan hidup. Pemanasan global, pencemaran udara dan
air, problem limbah dan sampah, problem makanan, energi dan lain-lain.
dan keamanan antar negara, dimana masih terlihat dengan jelas ego banyak negara
daya manusia dan sumber daya alamnya, yang berakibat seperti perang di Ukraina
modern, dan dibayangkan dari waktu yang akan datang di masa depan. Era disrupsi
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, analitis, di luar dari rutinitas, dan tidak
manual yang hanya mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Semua itu tertuang
depan bukan pada masa sekarang atau masa lalu. Ini berarti sekolah dengan konsep
futuristik memiliki harapan bahwa sekolah menyiapkan siswa untuk meraih masa
S. Hornby (2000) futuristik adalah penampilan yang sangat tidak biasa dan
modern, seolah-olah merupakan kepunyaan dari waktu masa depan, dan merupakan
disampaikan oleh Haines (1950) bahwa futuristik merupakan suatu paham yang
mengekspresikan ide gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa,
kreatif, dan inovatif. Hal ini diimplementasikan oleh SMA Negeri Tawangmangu,
masa kini. Tugas pendidik selain sebagai pemimpin bagi diri sendiri dan anak
didiknya juga dapat menyampaikan laporan pelaksanaan model dan strategi yang
menyusun suatu teori baru, serta suatu yang bisa dikatakan sesuai dengan
dunia semakin kecil dengan semakin tipis dan pudarnya batas-batas negara, yang
seperti di bidang: Persamaan hak. Hari ini, perbedaan warna kulit bukan lagi
semakin putih kulit semakin baik akses untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan
sangat signifikan, persamaan hak antara laki-laki dan perempuan semakin baik.
tinggi dan hampir tidak terbedakan. Kesadaran akan arti penting memperbaiki,
peningkatan kualitas hidup manusia seperti tersebut diatas masih perlu terus
tersebut jumlahnya di dunia masih sangat sedikit. Oleh karena itu, dimasa
yang mampu memberikan peningkatan kualitas hidup bagi semakin banyak orang.
Distribusi sumber daya manusia di era digital semakin hari semakin baik.
Begitu pula peluang Pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia sudah
semakin bagus dan terbuka bagi berbagai kalangan dari warga negara di seluruh
penjuru dunia. Orang dari Burundi, Fiji, Bangladesh, Vietnam, Bulgaria dapat
belajar di berbagai sekolah elit di seluruh dunia, baik dengan beasiswa maupun
tidak. Begitu pula sebaliknya, warga dari negara-negara maju seperti Amerika,
Eropa, Jepang, Korea, Kanada, China dapat belajar di berbagai institusi Pendidikan
kapasitasnya baik di dalam negerinya sendiri apalagi di negara lain yang sistem
Problem terbesar dalam dunia yang semakin kecil ini adalah perebutan
sumber daya alam terutama terkait dengan pangan dan energi, yang masih menuai
konflik besar dan bahkan menjadi penyebab perang yang tidak berkesudahan.
apabila dinaikan Rp 300.000-, konsumen tidak ada yang protes, tetapi apabila harga
beras yang sudah rendah, naik Rp 1.000-, saja, banyak konsumen yang protes dan
negara dengan segala instrumennya menurunkan kembali harga beras agar inflasi
turun dan konsumen puas. Petani kopi kecil, karena harga kopi mentah murah,
selalu terjaga murah. Tetapi ketika kopi mulai diolah dan menjadi produk akhir,
maka harga kopi menjadi sangat tinggi dan nilai lebihnya dinikmati oleh orang di
luar petani kopi. Begitu pula, produk pertanian mentah non-beras seperti jagung,
kedelai, gandum, tebu, teh, cokelat dan lain-lain. selalu masih murah dan begitu
yang semakin hari semakin besar atara produsen pangan hulu dengan pengelolaan
paska panen (hilir), yang sudah mendapat sentuhan jasa, keuangan dan teknologi.
bahan baku minyak dan gas sangat terasa dan masih sangat vulgar dan terbuka.
Konflik di beberapa negara di Timur Tengah mulai dari Libia, Irak, Syria, dan di
Ukraina yang saat ini masih berperang, Minyak dan dan gas masih menjadi alat
utama untuk saling menyerang dan mengalahkan serta yang menyebabkan krisis
energi dan keuangan di banyak negara di dunia. Konflik berbasis energi fosil akan
kebutuhan energi bagi kebutuhan hidup, produksi dan jasa transportasi umat
manusia di dunia.
Dengan kata lain, tuntutan kebutuhan umat manusia untuk menjawab dan
mencari solusi atas problem yang tertulis diatas serta kebutuhan untuk
Futuristik”, yang berdimensi sangat besar, kompleks dan berjangka Panjang, yang
masa depan maka dari itu dibutuhkan sikap bijaksana dalam menghadapi
Indonesia yang dapat menghadapi arus perubahan zaman. Masa depan ditentukan
Mimpi besar tentang masa depan dapat dibangun dari lereng gunung sekali
pun, semisal dari lereng gunung Lawu, sebagaimana dihembuskan oleh bapak
Ganjar Pranawa (Gubernur Jawa Tengah) lewat berdirinya Sekolah Futuristik SMA
mimpi besar masa depan justru harus tumbuh dan dibangun dari “orang-orang
gunung. Alam dengan segala kondisi serta tantangannya menempa dan mendorong
orang-orang seperti itu harus berani maju; dan jalan terbaik untuk menempa cita-
cita semacam itu tentulah Pendidikan. Tepat benar di lereng gunung seperti itu
didirikan Sekolah Futuristik, karena secara langsung mengajak siapa saja untuk
kami menyambutnya secara gembira. Pertama, tantangan global masa depan adalah
suatu keniscayaan, dan karena itu amat kaming jika pemerintah (daerah) tidak
responsif terhadap keniscayaan yang menantang itu. Syukur pada Allah, selaku
Gubernur, Bapak Ganjar Pranawa (GP), memiliki “radar yang peka/ tinggi”
Lawu itu: Butuh sebuah SMA. Sejatinya, pejabat di aras mana pun hanya butuh dua
modal utama ini, yaitu jadilah pejabat yang responsif dan akomodatif terhadap apa
dan siapa saja. Dua modal itu telah ada atau dimiliki dan bahkan dibuktikan oleh
Pak GP.
mengandung harapan besar ke depan, di sisi lain dapat juga membawa serta
kecemasan. Di satu ujung membawa optimisme dan harus bersikap optimis, pada
ujung lainnya mungkinkah dari lereng gunung mampu bergaung ke tingkat global.
Dan masih ada banyak ketegangan semantik lainnya; namun justru di sinilah
seninya bercita-cita luhur/ besar itu. Bercita-cita luhur/ besar/ tinggi itu harus.
harus dilaksanakan berlandaskan kepada budaya dan kearifan lokal. Dari lokal
agar tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang “kacang ora lali marang kulite,” tidak
lupa akan jati dirinya sebagai orang desa (bahkan gunung) yang pekerja keras, tahan
uji, berani menghadapi tantangan, tetap sopan; namun bercita-cita luhur untuk
bersama dengan semboyan lokal yang mengglobal: Cah gunung, nanging agung!
DASAR FILOSOFIS
menempati ruang dan waktu yang membentang sepanjang usia anak didik.
sekat formal dan sekat non-formal. Sekat formal, berupa lembaga sekolah, dibentuk
dengan tujuan memudahkan anak didik menerima beragam jenis perubahan secara
terkendali. Satu sisi lagi adalah sekat non-formal, yaitu sekat yang dibentuk
orangtua mereka sendiri (informal), dan sekat yang merupakan pertemuan anak
didik dengan teman-teman sebaya (peer group) mereka. Selain itu masih terdapat
sekat non formal lain yang memungkinkan anak-anak berhubungan dengan dunia
yang lebih luas, bahkan hingga melampaui batas ruang dan waktu, yakni media
komunikasi dan informasi. Hampir dapat dipastikan, diantara dua sekat tersebut,
didik. Sebagian besar ruang dan waktu anak didik dihabiskan pada sekat-sekat tidak
resmi. Pembentukan etika, dan moral (penanaman budi pekerti) dalam diri mereka
penanaman sikap disiplin. Saat anak-anak itu beranjak dewasa, mereka pun masih
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sekolah Menengah Atas (SMA)
dilaksanakan setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.
manusia menjadi setara dan siap memberikan karya terbaik baik bangsa dan negara.
Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum telah diatur
bahwa minimum satu SMA/ MA disediakan untuk satu kecamatan. Hal ini guna
mendukung sistem penerimaan siswa baru melalui jalur sistem zonasi, yaitu
berdasarkan zona tempat tinggal diatur dalam Permendikbud No. 51 Tahun 2018
swasta.
Generasi penerus selalu mempunyai tugas yang lebih berat, karena dimensi
persoalan yang dihadapi semakin hari semakin besar, kompleks, riskan, sensitif dan
global. Setiap hari jumlah penduduk bumi terus bertambah tetapi sumber daya alam
dan lingkungan tidak bertambah. Setiap hari kebutuhan manusia mulai pangan,
bahwa dunia adalah milik bersama dan harus dikelola secara bijak, damai,
bergotong royong dan berkelanjutan masih jauh, sementara yang masih dominan
negatif dan kerugian yang diderita orang lain dan kerusakan sistem lingkungan
hidup dunia. Kesenjangan antar warga dunia terhadap pemanfaatan sumber daya
alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan dan jasa, keamanan dan sosial,
infrastruktur dan lingkungan hidup yang sehat dan lain-lain masih sangat tinggi.
kesadaran manusia tentang arti penting bahwa dunia ini hanya satu dan milik
seluruh umat manusia di dunia. Secara terus menerus, sistematis, terstruktur dan
negaranya semakin tipis dan pudar. Secara terus menerus dengan ilmu pengetahuan
yang tinggi mendorong masyarakat dunia yang berisi dari berbagai macam agama,
suku, ras, kebudayaan, adat-istiadat, status sosial, kepentingan dan lain- lain
Jawaban atas tantangan, problem, cita-cita, visi dan misi untuk mewujudkan
masyarakat satu dunia, seperti tersebut diatas, tidak dapat dilakukan program,
melainkan harus dikerahkan segala kemampuan, daya dan upaya, fasilitas dan
kita dapat menyiapkan secara khusus generasi penerus yang memiliki komitmen
dan dedikasi yang sangat kuat, nilai-nilai dan falsafah hidup yang sangat tinggi,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, sarana dan prasarana yang
hebat serta jejaring yang sangat luas agar mereka mampu mewujudkan masyarakat
satu dunia yang damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan global serta ramah
umat manusia dan terutama untuk mewujudkan masyarakat satu dunia yang lebih
damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan global serta ramah terhadap
dan pakar dari seluruh penjuru dunia. Kedua, kompetensi sosial, yang merupakan
yang mempunyai akar dalam di Tawangmangu dan masih dijalankan dengan baik
dengan memiliki sikap: Jujur, bertanggung jawab, berani, konsisten, membela yang
lemah dan berpihak pada kepentingan publik dalam menjalankan kegiatan sehari-
harinya. Keempat, kreatif dan inovatif dalam menjawab problem yang dihadapi,
saran, masukan, kritik yang datang dari berbagai pihak dan lewel yang relevan
dengan usaha mewujudkan masyarakat satu dunia. Keenam, rasional dan realistik
pendekatan dan strategi sehingga proses kegiatan dari kondisi eksisting menuju
capaian yang telah ditetapkan berjalan dengan efektif dan efisien. Ketujuh,
sumber daya alam dan kearifan lokal dari berbagai komunitas di Indonesia maupun
pada: Pertama, temuan, karya dan produk umat manusia yang berdampak besar
analisis data dan fakta terkait dengan kondisi aktual yang berpengaruh terhadap
alam semesta yang relevan dengan mata pelajaran (pengetahuan tentang Data dan
global maupun fenomena eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Keempat,
untuk menggunakan secara aktif Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional, Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Internasional dan Bahasa Jawa sebagai Bahasa daerah di
informasi terkait berbagai macam kebijakan dan regulasi dari berbagai macam
dengan tegas dan jelas, memilih metodologi dan pendekatan yang tepat dan
khalayak, seyogyanya dinarasikan dari aspek filosofi, visi, misi, tujuan, strategi dan
sistem prosesnya. Dan hal ini telah dilakukan dengan studi kelayakan serta rencana
kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
nilai sistem pengetahuan, dan sistem perilaku bersama sebagai hasil daya pikir,
Pendidikan sekolah futuristik yang berbasis kearifan lokal tentu bukan berarti
dari luar yang menjadikan Indonesia sebagai pewaris budaya lokal sekaligus
budaya dunia. Menjadikan pelajar sebagai warga local citizenship sekaligus sebagai
warga dunia Global citizenship. Sudah barang tentu perjumpaan antar lokal dan
global citizenship tersebut ada pergumulan identitas yang tidak mudah. Ada
dinamika dan dialektika yang berujung pada pencarian sintesis baru yang mampu
memayungi dan menjadi jangkar pola pikir serta sikap yang kokoh menghadapi arus
mengingatkan perlunya tiga sifat dalam sistem pendidikan yang disebut “trikon”
kebudayaan sendiri dan tidak tercerabut dari akar masa lalu. Konvergen dengan
futuristik, pelajar yang dihasilkan adalah profil pelajar Pancasila yang kokoh dalam
karakter kebangsaan namun lentur atau adaptif dengan tuntutan perubahan. Sekolah
(passion) terhadap apa yang dirasa sebagai bakat, minat, idealisme. Perlu upaya
maya. Pembiasaan berpikir kritis sebagai pelita hidup untuk mengarungi kehidupan
era baru yang beragam dan paradoks, mis informasi, hoax. Berpikir kritis membantu
untuk mengarungi gelombang, cobaan dan tantangan. Segala percobaan dan impian
Membangun kapasitas literasi sebagai pengungkit mental kreatif dan landasan pacu
jangan sampai membuat sekolah terjebak dalam vokasionalisme yaitu hanya fokus
pada penguasaan keterampilan ilmu pengetahuan dan teknologi. Iptek yang dari
hari ini unggul di kemudian hari tertinggal. Maka kapabilitas karakter pembelajar
spesialisasi.
dirinya sendiri sesuai bakat, minat dan idealismenya, menjadi manusia seutuhnya
Sejak lebih dari 500 tahun yang lalu Tawangmangu sudah menjadi salah satu
didirikan pada tahun 1451 Masehi dan candi sukuh yang didirikan antara tahun
toleran, respek dan gotong royong, yang sampai hari ini, masih diterapkan secara
yang telah dituliskan Panjang lebar pada tulisan diatas, sifatnya urgen, dunia
dan kepercayaannya, tradisi dan adat-istiadatnya, suku dan rasnya, status sosial dan
tingkat Pendidikannya, kondisi alam dan lingkungan hidupnya dll. Agar perbedaan-
perbedaan tersebut diatas dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat mewujudkan
masyarakat satu dunia, yang lebih damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan
untuk menjadi ladasan bagi pengembangan peradaban baru umat manusia diseluruh
dunia. Menjadi sangat penting untuk mendesain Sekolah Futuristik, SMA Negeri
para pemimpin dan pakar yang mampu untuk menjawab kebutuhan dunia, yaitu:
Mewujudkan Masyarakat Satu Dunia. Sekolah futuristik harus diisi tidak hanya
siswa-siswi yang berasal dari sekitar Tawangmangu saja, melainkan diisi juga oleh
dan dari seluruh daerah di Indonesia bahkan dari seluruh dunia, akan berdampak
pada:
referensi dan pengetahuan mereka tentang berbagai kondisi dunia. Kedua, mereka
seluruh Indonesia dan siswa-siswi dari seluruh penjuru dunia. Keempat, siswa-
siswi dari tawangmangu dan Indonesia dapat belajar dan menggunakan Bahasa
Inggris secara aktif baik lisan maupun tertulis. Kelima, Siswa-Siswi dari seluruh
dunia dapat belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa sekaligus. Sedangkan siswa-
siswi dari daerah seluruh Indonesia dapat belajar Bahasa Jawa. Keenam, siswa-
siswi baik dari Indonesia maupun dari internasional akan menjadi anak asuh dari
keluarga yang rumahnya tidak jauh dari sekolah futuristik. Ketujuh, siswa-siswi
gratis selama 1 tahun (2 semester), baik melalui program anak asuh maupun
ditempatkan di asrama.
dan sisanya 15-20 % diisi oleh siswa-siswi dari internasional, yang setiap tahunnya
dapat berganti.
Siswa -siswi Internasional dipilih dari berbagai negara melalui seleksi yang
ketat dari Sekolah Futuristik, mereka dapat bersekolah selama 1 tahun di Sekolah
yang lebih damai, maju, sejahtera, berkeadilan sosial dan ramah terhadap
lingkungan hidup.
3.1.1 Flexible – Karakteristik ruang bersifat fleksibel dan adaptif agar dapat
mengakomodasi berbagai macam kebutuhan. Tiap sudut ruang yang ada pada
sekolahan dapat didefinisikan ulang menjadi ruang yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan. Semisal rooftop, kebun, teater dan selasar yang dapat
dimanfaatkan jadi ruang pembelajaran terbuka maupun ruang berdiskusi.
3.1.2 Future- proofed – Desain yang disiapkan untuk selalu siap dengan perubahan
dan konteks masa yang akan datang.
3.1.3 Bold – Desain yang bersifat mencolok dan berkarakter. Sekolah SMAN
Tawangmangu didesain dengan tema bernuansa cafe dengan pemandangan
gunung Lawu yang eksotis. Dengan memiliki desain sekolah yang
berkarakter ini, diharapkan siswa akan memiliki kebanggaan dan kecintaan
terhadap sekolahnya. Kemudian dari rasa bangga akan melahirkan
kepercayaan diri. Sedangkan dari rasa kecintaan akan menumbuhkan rasa
menjaga sekolahan tersebut.
Gambar 3.1 Pola massa bangunan linier ke arah aksis Gunung Lawu
3.2.1 Inspiring – Desain yang mengajak pengguna yang ada didalamnya dapat ikut
terinspirasi dan memunculkan sifat – sifat kreatif. Bangunan gedung SMAN
Tawangmangu didesain dengan pengaplikasian bentuk dan konstruksi yang
unik jika dibandingkan dengan tipologi bangunan sekolah lain pada
umumnya. Tiap detail pada bangunan diharapkan dapat menjadi stimulus rasa
ingin tahu dan inspiratif kreatifitas siswa.
Supportive – Desain bangunan yang mewadahi berbagai minat dan potensi
siswanya. Baik potensi akademis maupun non akademis, seperti kesenian
pertunjukan, deklamasi puisi dan sebagainya.
Gambar 3.2 Penataan bangunan sekolah yang masih menyisakan banyak area
5 jenis ruang. Teori ruang kreatif yang dibuat mencoba menggabungkan teori dari
Design Principles for Creatives space dengan falsafah lokal Jawa, antara lain:
3.3.1 Solitary Space: Ruang yang bersifat kontemplatif. Mengajak siswa untuk
yang ingin dibangun dari ruang-ruang ini adalah sikap Eling lan Waspada,
sebuah falsafah tentang kesadaran asal usul jatidiri manusia, sehingga muncul
karakter di atas antara lain, Ruang kelas yang berorientasi pada alam,
Gambar 3.3 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
karakter ruang ini adalah sikap Sinau lan Kerja Bareng. Pada sekolahan ini
terdapat berbagai sudut ruang yang dapat digunakan untuk aktivitas belajar
bersama.
siswa dalam menampilkan hasil karya, ide, dan penampilan yang bersifat satu
arah kepada penonton. Sikap Ajar Kendel atau berani untuk berpendapat dan
Gambar 3.4 Tata massa bangunan dan ruang SMAN Tawangmangu dengan latar
demikian, sikap Terampil lan Prigel akan dapat tumbuh dan menjadi
Gambar 3.5 Ruang transisi berupa koridor dan ramp yang menarik. Di
sampingnya terdapat kebun dan kolam untuk elemen estetika sekaligus tempat
siswa berpraktek.
Gambar 3.6 Karakter lokal yang ingin ditumbuhkan lewat setting ruang dan
Persyaratan dari teori ruang kreatif ini adalah adanya kejelasan ruang di dalam
bangunan, ruangan juga dapat menjadi stimulus baik secara visual, pendengaran,
suara, bau, material, dan lain sebagainya yang dapat merangsang kreativitas remaja.
Selain itu juga sifat remaja yang menyukai adanya kebebasan dan tidak suka
terhadap suatu keteraturan harus diwadahi pula pada ruangan – ruangan yang ada
di dalam bangunan. Ruangan juga harus dapat mewadahi pengguna untuk saling
bersosialisasi dan bertukar ide dan informasi. Dengan klasifikasi sebagai berikut:
disimpan di dalam suatu media benda atau dipresentasikan secara visual, sehingga
seseorang dapat mengakses dan menikmati hasil karya dengan mudah. Melalui
ini didasari dengan tertulis atau tidaknya peraturan yang berlaku di ruang tersebut.
Peraturan yang tidak tertulis timbul karena adanya fungsi ruang, sehingga perilaku
pengguna ruang secara naluri akan menyesuaikan dengan kondisi dan fungsi ruang
tersebut.
menentukkan proses kerja di sebagian besar ruang kerja. Hal ini berkaitan dengan
tingkat fleksibilitas ruang untuk memvariasi tata letak furnitur dapat meningkatkan
Interaksi sosial antar mahasiswa dan dosen merupakan aspek penting untuk
meningkatkan kinerja kreatif. Ruang istirahat, cafe, lorong merupakan ruang yang
memiliki tingkat sosial yang tinggi, karena pada ruang tersebut sangat
Tawangmangu
oleh adanya pemandangan, suara, bau, tekstur, dan bahan. Namun sebuah ruang
ciri-ciri sebagai pribadi yang memiliki karakter yang kuat, kemampuan adaptasi dan
Yang Maha Esa. Setiap lulusan memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai
pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan
menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah dan
Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa charming dan perhatian kepada
dirinya sendiri dan orang lain. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya
penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat lingkungan
sekitarnya. Rasa charming, peduli, hormat, dan menghargai diri sendiri terwujud
dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang konsisten dengan apa
yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya, setiap lulusan
sekolah futuristik memiliki sikap jujur, adil, rendah hati, berperilaku dengan penuh
agar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Sebagai wujud merawat dirinya
aktivitas sosial, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran
charming, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Ia juga menyadari bahwa
lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh
makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak atau
dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup peduli lingkungan, sehingga
kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai
bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan juga akhlaknya terhadap
menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud cinta
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Selain itu lulusan sekolah futuristik juga mampu berkomunikasi antar budaya,
sekolah futuristik mampu bekerja sama, memiliki rasa kepedulian, mau berbagi
kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu yang besar mampu, menganalisis dan
tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan.
karakter siswa, prestasi dalam bidang akademik tetap ditargetkan untuk dapat
dicapai dalam perjalanannya tahun demi tahun. Target ini disusun untuk menjadi
Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Institusi yang dipilih sebagai mitra tentu
saja mereka dengan visi misi sama atau setidaknya ada kemiripan tujuan.
Kebhinekaan global sebagai salah satu spirit Profil Pelajar Pancasila benar-
benar diterapkan dan menjadi target capaian siswa SMA Futuristik, bahwa interaksi
mereka tidak hanya lingkup lokal, tetapi sampai pada pertukaran ide, gagasan di
tingkat global.
TAHUN
NO URAIAN
2022 2023 2024 2025 2026
1. Daya Tampung 4 rombel 9 rombel 14 rombel 15 rombel 15 rombel
2. Serapan Lulusan 144 Siswa 324 Siswa 504 Siswa 540 Siswa 540 Siswa
Melanjutkan PTN - - 20% 30% 35%
Melanjutkan Sekolah Kedinasan - - 5% 10% 15%
Melanjutkan PTS - - 35% 40% 45%
Bekerja/ Wirausaha - - 40% 20% 5%
3. Siswa Luar Negeri - - 5 siswa 5 siswa 5 siswa
4. Prestasi Siswa/ Guru
Internasional - - 5% 5% 5%
Nasional - - 5% 5% 5%
Provinsi - - 5% 5% 5%
5. Kemitraan Lembaga (Sekolah/ Organisasi Sosaial/ PT/ Industri)
Internasional - 1 lembaga 3 lembaga 5 lembaga 7 lembaga
Nasional - 2 lembaga 4 lembaga 6 lembaga 10 lembaga
Provinsi - 3 lembaga 5 lembaga 7 lembaga 10 lembaga
STRATEGI PENCAPAIAN
5.1. Kurikulum
kearifan lokal yang dikemas secara kontekstual. Struktur dan Muatan Kurikulum
nasional ditambah dengan nilai-nilai muatan lokal yang disajikan terintegrasi dalam
tanggon, kendel, prigel, tepo seliro dilakukan sepanjang waktu oleh semua warga
dan semua mata pelajaran dalam bentuk laku nyata sehingga nilai-nilai luhir bangsa
berupa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan ekstra kurikuler
peserta didik.
interaktif; (2) inspiratif; (3) menyenangkan; (4) menantang; (5) memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang cukup bagi
memetakan profil, kebutuhan dan kesiapan belajar murid sebagai dasar dalam
sebagai bahan umpan balik untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan
bukan menjadi tujuan tetapi sebagai alat dalam membentuk lulusan yang futuristik.
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
menyenangkan;
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu
5.1.2.2 asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
5.1.2.3 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
5.1.2.4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
5.1.2.5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/ wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Melalui kegiatan projek
ini siswa dilatih untuk memiliki kepekaan membaca dan menterjemahkan persoalan
aksi berupa projek. Dalam proses ini orientasinya adalah penguatan karakter siswa.
belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik
dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata
dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
prasarana yang memadai yang relevan dengan profil lulusan dan program sekolah
yang disusun. Secara garis besar dukungan sarana tersebut mencakup: 1) ruang
dilengkapi dengan kelengkapan yang memadai sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Sarana dan prasarana di sekolah futuristik tidak hanya lengkap tetapi perlu
didesain untuk estetis dan futuristik. Setiap ruang memiliki desain yang estetik dan
futuristik.
5.2.1. Pertama, pemandangan yang indah dapat dinikmati disetiap sudut halaman
5.2.2. Kedua, terdapat tempat praktek pertanian dan laboraturium yang aman,
5.2.3. Ketiga, tersedia ruang kontemplasi baik di dalam ruangan maupun diluar
5.2.4. Keempat, terdapat panggung apresiasi seni bagi setiap atau sekelompok
5.2.5. Kelima, tersediannya jaringan internet yang kuat di seluruh lokasi sekolah,
ruang belajar yang komfortabel, layar elektronik dengan seperangkat hard dan
5.2.7. Ketujuh, tersediannya ruang dan fasilitas olahraga yang baik dan memadahi
serta ruang rileks yang nyaman baik di dalam Gedung mamupun di luar
Gedung.
manusia: 1) kepala sekolah, 2) guru, 3) kepala tata usaha, 4) staf tata usaha, 5)
pembina ekstra kurikuler, 6) unsur pendukung lainnya. Tentunya karena ini sekolah
rintisan dan menjadi pilot project untuk sekolah futuristik ke depannya, harus ada
rekrutmen SDM khusus, skema input siswa di luar zonasi dan dukungan pendanaan
Kepala sekolah pada sekolah futuristik memiliki fungsi yang strategis dalam
5.3.2. Guru
lulusan yang futuristik. Oleh karena itu diperlukan guru-guru yang memiliki
Kepala Tata Usaha di sekolah futuristik diharapkan diisi oleh personal yang
Staf tata usaha selain mencukupi jumlah sesuai kebutuhan juga memiliki
yang melayani.
pembina ekstra kurikuler yang cukup dan memiliki kompetensi yang tinggi
pengembangan keilmiahan.
aktualisasi falsafah indonesia yang setiap daerah hampir memiliki kesamaan unsur
budaya. Globalisasi adalah keniscayaan yang generasi masa kini harus adaptif
deteksi dini pada lunturnya jati diri bangsa Indonesia yang sudah ratusan tahun
dilestarikan dari generasi ke generasi. Ada paradoks kondisi ketika sekolah ini
memiliki dua impian besar, yang pertama mendidik siswa dengan kesadaran masa
futuristik tetap menjadi pribadi yang membumi, tidak lupa budaya leluhurnya, tetap
berkiprah pada bidang dan minat masing- masing, dan dapat menempatkan diri
dengan bekal hidup yang terinternalisasi sedari dini, sejak menimba ilmu pada
wisdom (Kearifan Lokal), yaitu gagasan- gagasan setempat yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh masyarakatnya.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal
lokal berkaitan erat dengan kondisi geografis atau lingkungan alam. Nilai-nilai
dalam kearifan lokal menjadi modal utama membangun masyarakat tanpa merusak
tatanan sosial dengan lingkungan alam. Jadi dapat dikatakan bahwa kearifan lokal
kondisi geografis. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut
budaya asli,
dua wujud, yaitu tangible dan intangible. Baik tampak maupun tidak tampak, benda
Adapun fungsi kearifan lokal antara lain: Berfungsi untuk konservasi dan
manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pet rate;
integrasi komunal/ kerabat serta upacara daur pertanian; Bermakna etika dan moral
yang terwujud dalam upacara ngaben dan penyucian roh leluhur; Bermakna politik,
ekonomi, dan semua rumpun IPA, yaitu fisika, biologi dan kimia. Dipilihnya ke
empat mata pelajaran tersebut dengan alasan materi pelajarannya lebih dapat
Misalnya saja siswa membuat bahan makanan dengan teknik fermentasi, hal ini
mata pelajaran, Bersama RPP Pendidikan karakter pada tahun 2014, diterapkan
juga RPP bermuatan kewirausahaan. Tema yang diusung adalah bahwa jiwa
kewirausahaan antara lain ulet, pantang menyerah, disiplin, rasa ingin tahu, inovatif
bentang alam dan sosial yang mengelilinginya mencoba memasukkan unsur spirit
ruang dan waktu untuk berbagi pengalaman kepada siswa. Setelah siswa dibekali
Tawangmangu, masuknya budaya asing tidak akan melunturkan jati diri sebagai
masih terbatas dalam bentuk usaha akumulasi tataran kognisi yang bertumpu dari
aspirasi dan status. Pendidikan yang dibutuhkan bagi bangsa ini adalah Pendidikan
oneness) dan kemerdekaan berpikir. Sekolah adalah bentuk institusi terdepan yang
dapat dipakai sebagai ajang proses pembenihan antar nilai-nilai budaya masyarakat
yang beragam. Di sekolah sejak dini anak-anak dapat dibiasakan saling memberi
empati bagi keberadaan kebiasaan, perilaku dan pemikiran yang berbeda. Toleransi
antar budaya kemudian dapat muncul sebagai reaksi positif dari keberagaman itu,
dari sisi kultural dan religi, membuat siswa terbiasa berinteraksi dengan bermacam-
dan Indonesia untuk perdamaian dan harmoni sosial antar pemeluk agama dan
kepercayaan terpatri kuat pada diri mereka sejak dini. Isu-isu mengenai
penguatan kurikulum khusus dan Kerjasama semua pihak yang terkait. Untuk Jawa
indikator yang operasional, spesifik, jelas dan nyata, yang bersifat positivistik.
Dalam hal ini hilanglah konsep perpaduan problem Pendidikan sebagai problem
harus dibekali dengan skill yang dibutuhkan oleh dunia di abad 21. Kolaborasi
adalah salah satu diantara 4C Skill yang harus dikuasai siswa, selama ini
yang terbaik, unggul, dan nomor satu. Lembaga bimbingan belajar muncul bak
seperti robot yang dicetak menjadi ini itu sesuai harapan orangtuanya.
Global. Budaya nusantara perlu disosialisasikan ke penjuru negeri dan luar negeri.
Bahwa setiap wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing
yang tentunya sangat menarik wisatawan. Wisata dengan konsep alam dan budaya
terkait. Namun belum banyak melibatkan siswa atau sekolah dalam ikut
pioneer sekolah yang melaksanakan kolaborasi dan interaksi dengan pelajar asing.
program bagi pelajar untuk mencoba sistem pendidikan di luar daerah dan luar
negeri dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini dapat bervariasi, mulai dari
bulanan hingga satu tahun akademik, tergantung jenis student exchange yang
internasional, tetapi tidak selalu mengharuskan siswa untuk belajar di luar negara
asalnya. Tetapi, bila ingin merasakan studi di luar negeri, Program pertukaran
pelajar memungkinkan siswa untuk belajar di luar negeri di salah satu lembaga
mitra sekolah mereka. Bagi banyak siswa, prospek belajar di luar negeri
pasti akan menemukan budaya baru, bertemu orang baru, dan mendapat ilmu baru
dengan cara yang berbeda. Keterampilan yang dikembangkan oleh seorang siswa
selama program pertukaran dapat menjadi poin plus dimata calon pemberi kerja di
masa depan.
internasional. Mempelajari budaya suatu daerah akan lebih mengena jika dilakukan
secara partisipasi, ikut tinggal bersama dengan masyarakat sekitar lebih dapat
KESIMPULAN
membangun sistem pendidikan adalah kerja budaya yang terus berkelanjutan. Kerja
budaya tidak selayaknya berhenti di satu titik, budaya akan selalu berkembang,
dari kebudayaan dituntut tidak berjalan di tempat. Modal besar yang digelontorkan
untuk membangun sebuah sarana prasarana bidang pendidikan memang tidak dapat
langsung dirasakan manfaatnya, lain halnya seperti membuat jembatan, akses jalan
Karanganyar ini disusun sebagai acuan, pandangan, dan arahan bagi pembangunan
mendunia, diharapkan mampu membawa generasi muda yang sadar akan jati diri
bangsa, mampu menerima pengaruh asing yang masuk dengan tetap berpegang
teguh pada budaya setempat. Generasi muda calon pemimpin masa depan yang
kelak.
Adapun dalam perjalanannya menyusun buku ini, tim pengarah bekerja keras
memberikan sumbangsih ide dan gagasannya yang sangat luar biasa berharga untuk
bahwa anak tidak hanya mengejar akademik, tetapi karakter yang kuat sebagai
sampah, sekolah futuristik menjadi wadah pelestari lingkungan dengan peduli iklim
tujuan pariwisata tidak lepas dari sampah plastik yang ditinggalkan oleh pegunjung.
membawa generasi penerus bangsa sadar akan jati dirinya sebagai warga Indonesia
tetapi berani dan mampu menghadapi kemajuan globaliasasi yang ada di depan
mata. Kearifan lokal yang menjadi tradisi turun temurun bukan menjadi penghalang
untuk mengikuti arus kemajuan zaman. Justru kearifan lokal yang ada menjadi filter
supaya jati diri bangsa Indonesia tidak tergerus oleh kemajuan zaman yang serba
kapitalis dan individualis. Nilai - nilai yang dipegang oleh leluhur menjadi benteng,
manapun berada.
menjadi pembelajar yang mampu beradaptasi dan mampu hidup sepanjang hayat.
Pelajar yang sehat secara biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual. Menjadi
manusia yang logis, etis, dan estetik. Guru-gurunya harus siap menularkan tidak
hanya ilmu akademis, melainkan karakter yang kuat sehingga lahir siswa yang sadar
akan tuntutan zamannya. Tepo seliro, guyub rukun, ajar kendel, waskita, harus
Tim arsitek merangkum ide-ide yang lahir dari hati itu dengan
mengimplementasikan pada gaya bangunan, pada tiap sudut, tiap ruang, tiap titik,
semuanya adalah gambaran pemikiran yang secara brilian pula diterapkan pada
fisik bangunan. Terdapat ruang kreasi berupa panggung terbuka, diharapkan SMA
futuristik ini menjadi wadah berkreasi tidak hanya siswa, namun juga warga
lainnya. Kegiatan seni budaya di sekolah futuristik diharapakan menjadi daya tarik
perpustakaan yang dirancang dengan konsep cozy, nyaman, supaya siswa memiliki
ruang untuk olah pikir dan olah rasa, untuk mendapatkan mindfulness supaya tetap
demikian, kami berharap buku ini menjadi jendela bagi pembaca dalam memahami
Karanganyar. Dari semua pihak, kami senantiasa mengharapkan doa, saran, kritik
dan segala dukungan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan manfaat dan
barokah kepada siapa saja yang memilih berjalan dan berjuang untuk memajukan
pendidikan.
SUMBER REFERENSI
Standar Minimal Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Atas Tahun 2011 oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Direktorat Pembinaan SMA.