Nizam
Core
subjects Flexibility
21st Initiative
Century
Information Leadership
Digital Context Life and
Media, and Social-skills
literacy career skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
Pend Agama – Budi Pekerti
PPKN
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
NKRI
Ke-Bhinnekaan
Seni – Budaya
SDG
Demokrasi
PJOK
Q
Questions: about nature/human
being
Inquiry & discovery
Proposed Explanations
WHAT
WHY
HOW
P
Problems: in adapting to the
environment
Design & invention strategies
Proposed solution
R
Query-based learning Problem/Project-based
learning
Student-centerd Reasoning Collaborative
learning learning
S T
Critical thinking
Creativity
Communication
Science Technology
Collaboration
Nizam, 2016
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
• Formatif – diagnostik
Penilaian • Harian oleh guru
Kelas • Penekanan qualitative feedback
• Kompetensi dasar
• Kelas 4, 9 • Sumatif
• Survei • Kelas 9, 12
• PISA, TIMSS • Sensus
• Formatif
• Oleh pemerintah
siswa • Summative
• Semua kelas
Benchmark
Internasional
Ujian
Terstandar
Nasional SKL Penilaian
Ssekolah
•
•
•
Semesteran
Akhir tahun
Akhir jenjang
21st cs • Oleh sekolah
• PTK 4,8,11
Penilaian
eksternal • Progress monitoring & evaluasi
(PMTK) • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus
• Tahunan
• Oleh pemerintah
PISA 2015:
Terjadi Kenaikan Capaian Rerata
410
2009 2012 2015
402 403
400 396 397
390 386
383 382
380
375
371
370
360
350
Matematika Membaca Sains
Kenaikan mean pada matematika dan sains cukup menggembirakan, laju peningkatan
urutan ke-4. Bila terus dipertahankan pada 2030 capaian akan = negara-negara OECD
PISA 2015:
Terjadi Kenaikan Capaian Median
370
359
2009 2012 2015
350
350
335 337
330 327
318
310
295
290
275
270 263
250
Matematika Membaca Sains
Untuk sistem yang sedang mengalami ekspansi (perluasan wajar 9 tahun, 12 tahun)
kenaikan median secara konsisten yang lebih cepat dari mean menunjukkan perbaikan
mutu pada sekolah-sekolah dengan kualitas rendah
Bias Sampel
Sebaran Rerata Sekolah
Hanya 236 sekolah
Internasional 5th
dari 90.000
10th SMP/MTs/SMA/MA/S
Thailand 25th MK Indonesia yang
50th disurvei.
Singapura 75th
Sekolah Indonesia
90th
Indonesia 95th
dengan capaian
PISA terbaik berada
di percentile 93
300 400 500 600 700
18.00
berdasarkan hasil
UN, artinya terdapat
16.00
% Sekolah dengan rerata UN
14.00
12.00 1397 SMA/SMK/MA
10.00 yang setara atau
8.00 LEBIH baik.
6.00
3.65 Note: jumlah
secondary school di
4.00
1.65
2.00 0.81
0.00
0.18 singapore hanya 163
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Rerata Nilai UN
61
700 600 500 400 300 300 400 500 600 700
Terdapat 6% SD/MI
yang mutunya
setara atau lebih
baik dari best
performers
Indonesia dlm
TIMSS, yang setara
dengan lebih dari
9000 SD/MI
Yang mempengaruhi capaian: peran orang
tua
Yang mempengaruhi capaian: latar belakang
sosek
Yang mempengaruhi capaian: attitude siswa & kualitas
pembelajaran
Yang mempengaruhi capaian: kondisi sekolah dan
sarpras
Kesimpulan
• Hasil TIMSS tahun 2015 untuk siswa kelas IV SD masih
belum menggembirakan (meski posisi Indonesia tak
lagi juru kunci)
• Faktor yang berpengaruh pada capaian: kurikulum,
pembelajaran, guru, orang tua/keluarga, sikap
siswa, latar belakang sosek, sarpras
• Dari sisi lama pembelajaran siswa SD dan jam
pelajaran matematika Indonesia termasuk paling
lama di antara negara lainnya, tetapi kualitas
pembelajaran perlu ditingkatkan
• Sekitar 75% item yang diujikan dalam TIMSS telah
diajarkan di kelas IV SD (lebih tinggi dibanding
Korea Selatan yang hanya 68%), namun
kedalaman pemahaman masih kurang
Ujian Nasional
• Merupakan ujian terstandar nasional untuk mengukur
capaian pembelajaran siswa pada beberapa mata
pelajaran tertentu
2015
35% >50-70,
31%
Terjadi Peningkatan IIUN 30%
25%
<=50,
23% >70-80,
35%
Direleasenya IIUN pada tahun 2015 20%
19%
mendorong sekolah makin jujur dalam >80, 15%
15% NA, 12%
ujian
10%
• Tahun lalu jenjang SMA UNBK,
5% 1%
dengan IIUN>70 hanya 35%, 0%
tahun ini meningkat menjadi NA <=50 >50-70 >70-80 >80 UNBK
61%
6% >80,
36%
<=50,
11% IPA
• Kelompok IPA: >50-
70,
• 36% SMA dengan IIUN 2015 >80 22%
>70-
80,
• 52% SMA dengan IIUN 2015 <80 25%
• 12% SMA yang tahun lalu sudah
UNBK
• Kelompok IPS:
• 30% SMA dengan IIUN 2015>80 UNBK
2015,
• 58% SMA dengan IIUN 2015 <80 12%
>80,
• 12% SMA yang tahun lalu sudah NA, 6%
30%
UNBK <=50,
12%
IPS
>50-70, >70-80,
28% 24%
09
Perubahan Capaian 2015-2016 SMA/MA
Validasi IIUN jurusan IPA dari PBT-CBT berdasar IIUN
Dengan UNBK dihasilkan pengukuran capaian
yang lebih benar 80
75 75.09
Sekolah UNKP dengan IIUN
40
<=50 <=70 <=80 >80 UNBK
IIUN tahun 2015
Keragaman capaian SKL
tak terdeteksi kalau hanya berdasar Nilai Sekolah
Keterangan
Pemekaran
6.00 - 7.00
7.00 - 8.00
8.00 - 9.00
9.00 - 10.00
33
Peta Keragaman capaian SKL
berdasar Nilai Rerata UN (murni) SMA
Keterangan
Pemekaran 6.00 - 7.00
< 4.00 7.00 - 8.00
4.00 - 5.00 8.00 - 9.00
5.00 - 6.00
34
Peta Indeks Integritas Ujian Nasioal
SMA – IPA
Indonesia 56
Hasil PISA 2015
Qatar 49.8
Thailand 46.7
Malaysia 33.7
Korea 14.4
Finlandia 11.5
Singapura 9.6
Jepang 9.6
Hongkong
9.4
China
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Korelasi PISA dan UN
11
8
4
Tidak ada Lulus/Gagal
Pengenalan bentuk tes perlu,
tapi tidak perlu drilling soal