Anda di halaman 1dari 38

Komponen Model Pembelajaran

Kontenporer beserta Contoh

Oleh:
Irfandi
Teguh Febri Sudarma
Dosen Pengampuh:
Prof. Dr. Festiyed, MS
Dr. Asrizal, M.Si
Dr. Skunda Diliarosta, M.Pd
MK. Desain Model-Model Pembelajaran Kontenporer IPA Terpadu
Dr. Desnita, M.Si
Pembelajaran Kontenporer
• Learning to know
Pilar pendidikan
Unesco •

learning to do
learning to be
• learning to live together in peace

Sisdiknas
• Belajar untuk memperkuat
keimanan, ketakwaan, dan
akhlakmulia

Pembelajaran Abad 21

Critical Thinking
Creativity and
and Problem Collaboration Communication
Innovation
Solving
KARAKTER DAN KECAKAPAN ABAD 21
21st Century learning:
• To know Learning
and
• To do Innovation
• To be Skills
• To live together
• Memperkuat Keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia
Core
subjects
21st
Century Flexibility
Digital Context Life and
literacy career skills
Initiative
Information Leadership
Media, and Social-skills
ICT literacy Cross cultural
Productivity
Accountability
Life-long learner
A. PILAR PENDIDIKAN

Belajar untuk mencari tahu(learning to know)

Belajar untuk mengerjakan (learning to do)

Belajar untuk mengerjakan (learning to do)

Belajar untuk berhidupan bersama dalam


kedamaian (learning to live together in peace)

Belajar untuk memperkuat keimanan, ketakwaan,


dan akhlak mulia
Pengembangan RPS+ Atau Modul Ajar
Literasi

4K
Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah

Komunikasi
KD

Kreatifitas dan
Inovasi Materi
Pembelajaran

Kolaborasi

HOTS

Tujuan Pembelajaran dan IPK

Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian


Pendekatan,
Strategi,
Metode,
Teknik,
Model
Pendekatan Pembelajaran
Gulo
• sudut pandang kita dalam memandang seluruh
masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar
(pembelajaran).

• Inquiri Sanjaya
SCL • Discovery
• Problem Solving
• pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran.

Wati

TCL
• Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
• expository titik tolak atau sudut pandang guru terhadap proses
pembelajaran,

Rahmawati
• Pendekatan pembelajaran ialah jalan atau cara yang
akan ditempuh dan digunakan oleh pendidik untuk
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan tujuan
tertentu

MK. Desain Model-Model Pembelajaran Kontenporer IPA Terpadu


Strategi Pembelajaran
Frelberg & Driscoll
• Cara yang dapat digunakan untuk mencapai
berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada
berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam
konteks yang berbeda pula.
exposition-
discovery
Gerlach & Ely learning
• cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu,
meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada siswa group-
Dick & Carey individual
• strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada learning
prosedur kegiatan, melainkanjuga termasuk di
dalamnya materi atau paket pembelajaran

J. R David Strategi pembelajaran sifatnya masih


konseptual dan untuk
• strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil mengimplementasikannya digunakan
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran berbagai metode pembelajaran tertentu.
Metode Pembelajaran
Wina Sanjaya ceramah;
• cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal demonstrasi;
Abdurrahman Ginting
• cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan diskusi;
berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai
teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi
proses pembelajaran pada diri peserta didik. simulasi;
Nur Hamiyah & Muhammad Jauhar
• cara untuk mengimplementasikan rencana yang laboratorium
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
pengalaman lapangan
Ridwan Abdullah Sani
• langkah operasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran brainstorming
jalan, alat, atau media yang
digunakan guru untuk mengarahkan

Teknik Pembelajaran
kegiatan siswa ke tujuan yang
diinginkan atau dicapai. Teknik pembelajaran mer
upakan cara guru
menyampaikan bahan
ajar yang telah disusun
(dalam metode)
berdasarkan pendekatan
yang dianut. Teknik yang
digunakan guru
tergantung kepada
kemampuan guru atau
siasat agar
proses pembelajaran dap
at berjalan dengan
lancer dan berhasil
dengan baik.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad


Model Pembelajaran

Model Pengolahan
Informasi

seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang


meliputi segala aspek sebelum sedang dan
sesudah pembelajaran yang
dilakukan guru serta segala fasilitas yang Bruce Joyce
Model Interaksi Model Personal Humanistik
terkait yang digunakan secara langsung atau dan
tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Marsha Weil

Model Modifikasi
Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Arends
Pangajuan Pertanyaan /
•model pembelajaran yang menyuguhkan
masalah
berbagai situasi bermasalah yang autentik dan
bermakna kepada peserta didik, yang dapat
berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi
Berfokus pada dan penyelidikan
keterkaitan antar disiplin
Trianto
•model pembelajaran yang didasarkan pada
Penyelidikan autentik banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang
membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata.
Menghasilkan produk dan
mempublikasikan Riyanto
•model pembelajaran yang dapat membantu
peserta didik untuk aktif dan mandiri dalam
Kolaborasi mengembangkan kemampuan berpikir
memecahkan masalah melalui pencarian data
sehingga diperoleh solusi dengan rasional dan
autentik
Karakteristik PBL menurut Arends
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Menurut Dewey

belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan


respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Lingkungan memberikan masukan kepada peserta didik berupa
bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi
menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi
dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan
baik
Menurut Duch (1995)

Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang


medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam
kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata.
Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa
sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk
berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan
menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.
.
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses
pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman telah mereka miliki sebelumnya (prior knowledge)
untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
Suyatno (2009 : 58)
Dutch (1994) menyatakan Problem Based Learning (PBL)
merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar
“belajar dan belajar”, bekerja sama dengan kelompok untuk
mencari solusi masalah yang nyata.
”Model pembelajaran berdasarkan masalah) mengacu
pada Pembelajaran Proyek (ProjectBased Learning), Pendidikan
Berdasarkan Pengalaman (Experience Based Education), Belajar
Autentik (Autentic Learning), Pembelajaran Bermakna (Anchored
Instruction)”.
Trianto (2007 : 68)
Karakteristik Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL)
a. Pembelajaran bersifat student-centered yang aktif
b. Pembelajaran dilaksanakan melalui diskusi kelompok kecil dan semua
c. anggota kelompok memberikan kontribusinya secara aktif
d. Diskusi dipicu oleh masalah yang bersifat integrasi interdisiplin yang
e. didasarkan pada pengalaman/kehidupan nyata
f. Diskusi secara aktif merangsang mahasiswa untuk menggunakan
g. prior knowledgenya(pengetahuannya)
h. Mahasiswa terlatih untuk belajar mandiri dan diharapkan dapat
i. menjadi dasar bagi pembelajaran seumur hidup
j. Pembelajaran berjalan secara efisien, karena informasi yang
k. dikumpulkan melalui belajar mandiri sesuai dengan apa yang
l. dibutuhkannya (need to know basis)
m. Feedback dapat diberikan sewaktu tutorial, sehingga dapat memacu
n. mahasiswa untuk meningkatkan usaha pembelajarannya
o. Latihan keterampilan diberikan secara paralel.
SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
❑ Menjelaskan dan memotivasi
Orientasi siswa pada ❑ Menjelaskan tujuan dan
masalah perlengkapan

❑ Mendefinisikan masalah
Mengorganisasi siswa
❑ Mengorganisasi tugas belajar

Membimbing ❑ Mendorong mengumpulkan informasi,


penyelidikan eksperimen, untuk menjelaskan masalah

Mengembangkan ❑ Membimbing siswa mengembangkan


menyajikan hasil membuat laporan hasil karya

❑ Evaluasi terhadap penyelidikan


Menganalisis dan mereka dan proses proses yang mereka
evaluasi masalah gunakan
Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana perilaku guru
terhadap siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada
pembelajaran Problem Based Learning adalah seorang guru
menyajiakan suatu masalah dalam pembelajaran, kemudian guru
membantu siswa untuk mengorganisasikan suatu masalah, guru
membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan, guru membantu siswa
merencanakan dan menyiapkan hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan, selanjutnya guru membantu siswa melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses pembelajaran.

Sistem Sosial
Sistem sosial yang terdapat pada model pembelajaran Problem Based
Learning ini adalah kerja sama. Dalam hal ini siswa saling membantu
menemukan pemecahan suatu masalah yang diberikan oleh guru
mengenai materi yang diajarkan. Dalam pembelajaran ini siswa saling
membantu utnutk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya,
selain itu karena dalam suatu kelompok terdiri dari beberapa siswa maka
dalam menyelasaikan suatu masalah siswa harus bersikap saling
menghargai pendapat dari masing-masing individu.
Daya Dukung
Sistem pendukung yang diperlukan/ dibutuhkan dalam
pembelajaran Problem Based Learning adalah situasi dan kondisi kelas,
kenyamanan serta fasilitas yang ada dikelas seperti meja, kursi, papan tulis,
dll. Selain itu guru dalam proses pembelajaran ini juga harus
mempersiapkan bahan ajar dan materi yang lengkap agar siswa dapat
memahami materi dengan benar dan jelas. Pertanyaan-pertanyaan yang
disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung untuk memancing siswa
aktif dalam proses pembelajaran. Serta Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran juga harus disiapkan dengan baik agar dalam proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan sistematis dan terstruktur.
Dampak Intruksional dan Dampak Pengiring
Dampak intruksional adalah hasil belajar yang harus didapat atau
dipahami oleh siswa berupa pemahaman dan pengetahuan dari siswa
setelah menerima / mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Dampak
pengiring pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning setelah mengikuti pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat memahami materi dan meningkatkan kerjasama
dengan duru serta dengan siswa lainnya, siswa belajar untuk bisa
bertoleransi menghargai pendapat orang lain, siswa berani
mengungkapakan pendpatnya didepan umum, siswa dapat berpikir kritis
dalam pembelajaran.
Komponen-Komponen Pembelajaran
Berbasis Masalah
Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemkakan oleh
Arends, diantaranya adalah :
a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah
mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan
bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta
didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang
sederhana.
b. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir
struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
c. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang
nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan
masalahnya, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi,
mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen,
membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.
d. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil
pengamatan.produk bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan
didemonstrasikan kepada orang lain.
e. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah,
guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang
dapat dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah ini dapat
diterapkan dalam kelas jika :
a. Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan hafal
materi pelajaran saja, tetapi juga mengerti dan memahaminya.
b. Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan
membuat kemampuan intelektual siswa bertambah.
c. Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung jawab
dalam belajarnya.
d. Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan
antara teori yang dipelajari di dalam kelas dan kenyataan yang
dihadapinya di luar kelas.
e. Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan, mengenal antara
fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam
membuat tugas secara objektif.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH

Mengorientasikan peserta didik terhadap


TAHAP 1
masalah

Mengorganisasikan peserta didik untuk


TAHAP 2
belajar

Membimbing penyelidikan individual


TAHAP 3
maupun kelompok

Mengembangkan dan menyajikan hasil


TAHAP 4
karya

Menganalisis dan mengevaluasi proses


TAHAP 5
pemecahan masalah
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
KEUNGGULAN
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi
peserta didik.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
peserta didik.
4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana
mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan
disukai peserta didik.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
KELEMAHAN
Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai
kelemahan, yaitu :
1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Penelitian Problem Based
Learning dan fisika
Dari tahun 2015-2020

Aspek sikap

Berfikir kreatif

Problem based Learning

Pemahaman konsep

Berfikir kritis

Hasil belajar Motivasi belajar

Berfikir tingkat tinggi

1
Astuti &
Supardiyono (2019)
Yulianti &
Gunawan (2019) implementasi PBL
dapat meningkatkan Hartati (2016)
Implementasi PBL kemampuan S L O VAKIA

efektif dalam pemecahan masalah


meningkatkan peserta didik model PBL dapat
keterampilan berfikir digunakan dalam
meningkatkan literasi
kritis dan
sains peserta didik
pemahaman konsep
peserta didik

C O L OMBIA

PBL terhadap PBL integrasi


Hasl belajar strategi
Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

using authentic, real-world project, based on a


highly motivating and engaging question, task, or
problem to teach students academic content in the
context of working cooperatively to solve the
problem”
(Barell, Baron, dan Grant dalam Bender,
2012).
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Berbasis Proyek
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata.
2. Tugas proyek menekankan pada kegiatan
penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang
telah ditentukan dalam pembelajaran.
3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara
otentik dan menghasilkan produk nyata.
4. Produk, laporan atau hasil karya tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat
tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan
proyek berikutnya.
Manfaat Pembelajaran
Berbasis Proyek
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru dalam pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam
memecahkan masalah yang kompleks
4. Mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik
khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Karakteristik
Pembelajaran Berbasis Proyek
• Leads students to investigate important ideas and
questions
• Is framed around an inquiry process
• Is differentiated according to student needs and interests
• Is driven by student independent production and
presentation rather than teacher delivery of information
• Requires the use of creative thinking, critical thinking,
and information skills to investigate, draw
• conclusions about, and create content
• Connects to real world and authentic problems and
issues
(Klein et al, 2009)
Thomas (2000)

Thomas (2000) menetapkan lima kriteria


Pembelajaran Berbasis Proyek.
1. keterpusatan (centrality),
2. berfokus pada pertanyaan atau
masalah,
3. investigasi konstruktif atau desain,
4. otonomi pebelajar, dan
5. Realistis
Karakteristik Project Base Learning
Menekankan aktivitas pembelajaran siswa
1. Student centered (berpusat pada siswa )
- Menjadi : problem solver, decision maker,
investigator, documentaria
- Berperan sebagai pekerja sesuai dengan
bidang ilmu
2. Long – term ( Jangka panjang)
- panjang waktu proses pembelajaran yang
bervarias
3.Terintegrasi dengan isu-isu nyata dan
Lanjutan..........
4. Mengembangkan keterampilan dunia nyata
Berbagai keterampilan yang diperoleh :
- Kemampuan bekerja dengan baik dengan
orang lain
- Membuat keputusan bijaksana
- Mengambil inisiatif
- Memecahkan masalah yang komplek

5. Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar


- Dapat diakses oleh semua pembelajar
5. Langkah-langkah
Pembelajaran Berbasis Proyek
2. Perancangan
1. Penentuan 3. Penyusunan
penyelesaian
proyek jadwal
proyek

4. Penyelesaian
6. Evaluasi proses 5. Penyusunan dengan
dan hasil laporan & fasilitasi &
proyek presentasi monitoring
guru
6. Penilaian dalam Pembelajaran
Berbasis Proyek

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan


dalam penilaian PBP

1. Kemampuan pengelolaan
2. Relevansi
3. Keaslian
PPT.3a-3.18

Contoh penilaian berbasis proyek


Satuan Pendidikan: SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VII

Kompetensi dasar:
4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat
larutan yang ada di lingkungan sekitar
menggunakan indikator buatan maupun alami.

Indikator :
Membuat indikator buatan alami dari kunyit, buah bit
ungu, kubis ungu, bunga mawar atau tumbuhan lain
yang ada di sekitar
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek - SMP
Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan perubahan iklim
Topik: Sampahku, Tanggung
Jawabku 1. 2. 3. 4. 5.
Total waktu: 57 JP Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Pengelolaan Sampah Sampah

Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Gotong royong Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis Penyajian Data Sekolahku

Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
● Menjaga Lingkungan Alam Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
Sekitar pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
● Kerja sama yang ada yang Baik
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan 15. 16. 17.
mengolah informasi dan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
gagasan
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Format Evaluasi projek
penguatan profil pelajar
Pancasila

37
PPT.3a-3.19
Contoh .........................
Rubrik Penilaian Proyek

No Tahapan Skor
1 Perencanaan 1-5
• Menyiapkan alat
• Menyiapkan bahan
2 Pengumpulan data 1-10
• Mencatat hasil pengamatan
• Data sesuai dengan hasil pengamatan
3 Pengorganisasian data 1-5
• Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator buatan
4 Pengolahan data 1-5
• Menetapkan jenis indikator buatan
5 Penyajian data 1-10
• Membuat laporan tertulis
• Mempresentasikan hasil pengamatan
Jumlah skor 5-35

Anda mungkin juga menyukai