Anda di halaman 1dari 42

PENYUSUNAN DESAIN

PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS


PENILAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LOMBOK BARAT
24 JANUARI - 4 FEBRUARI 2023

WACHIDUN
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
TAHUN 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil belajar:
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat merancang
kegiatan pembelajaran berbasis HOTS dengan menerapkan
model-model pembelajaran yang direkomendasikan pemerintah
dengan baik dan benar.
Indikator Hasil Belajar:
• Menjelaskan model-model pembelajaran (discovery learning,
project based learning, dan problem based learning)
• Merancang pembelajaran berbasis HOTS dengan menerapkan
salah satu model pembelajaran (discovery learning, project
based learning, dan problem based learning)
Perubahan Paradigma Pembelajaran
LEARNING IS A
PROCESS OF BUILDING
KNOWLEDGE
Dari THROUGH Menjadi
TRANSFORMATION OF
Pembelajaran EXPERIENCES (Kolb:1986) Pembelajaran

•Diberitahu
• Mencari tahu
•Guru sebagai sumber utama
• Berbasis aneka sumber belajar
•Tekstual
• Pendekatan ilmiah
•Berbasis Konten
• Berbasis kompetensi
•Parsial
• Holistik/terpadu
•Jawaban Tunggal
• Kebenaran jawaban multi dimensi
•Verbalisme
• Keterampilan aplikatif
Pengembangan Pembelajaran

• Pembelajaran langsung (Direct


Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung (Indirect
Teaching)
Karateristik
Pembelajaran Pembelajaran
• Mengembangkan berpikir tingkat
tinggi (High Order Thinking)
Dikembangkan • Mengembangkan kemampuan bekerja
secara ilmiah dan keselamatan diri
serta lingkungan

• Kompetensi Abad 21
• (Collaborative, Creative, Critical
Karakteristik Thinking, Communicative)
Kompetensi Dasar • Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
Model Pembelajaran
• Bukan satu-satunya pendekatan

Model Pembelajaran
pembelajaran.
• Bukan urutan langkah-langkah baku

Pendekatan Saintifik • Memberikan pengalaman


(5M) • Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis
aktivitas ilmiah
• Menantang
• Memotivasi

• Bukan berbasis ceramah


• Bukan berbasis hafalan
Guru diberi ruang
menggunakan
pendekatan/model
pembelajaran lain • Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
RELASI FUNGSIONAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Capaian pembelajaran
Proses Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan

1 Mengamati Menerima Mengingat Mengamati

2 Menanya Menjalankan Memahami Menanya

Mengumpulkan
3 informasi
Menghargai Menerapkan Mencoba

4 Mengasosiasi Menghayati, Menganalisis Menalar

Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji


5 Mengkomuni-
kasikan
- Mencipta Mencipta

6
PRINSIP PEMBELAJARAN
PERLU DILAKUKAN OLEH GURU TIDAK DILAKUKAN
OLEH GURU
1. Memberikan penjelasan singkat. 1. Banyak menerangkan dengan panjang
2. Biasakan memberikan jawaban atas pertanyaan peserta didik lebar.
dengan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk 2. Memberikan langsung masalah kepada
berpikir. para peserta didik.
3. Setiap satuan pembelajaran diawali dengan masalah di akhiri 3. Banyak memberikan jawaban langsung
dengan rumusan pemecahan masalah. pada apa yang ditanyakan.
4. Membawa para peserta didik pada realitas yang ada di 4. Mengritik apa yang peserta didik
masyarakat. sampaikan, apakah jawaban atau
5. Mendorong para peserta didik untuk mengungkap pernyataan.
pengetahuan yang telah dikuasai yang penting untuk 5. Memotong pembicaraan peserta didik.
memecahkan masalah yang dihadapi saat ini.
6. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menemukan permasalahan secara mandiri.
7. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk
merumuskan permasalahan.
PRINSIP PEMBELAJARAN (lanjutan)
PERLU DILAKUKAN OLEH GURU TIDAK DILAKUKAN
OLEH GURU
8. Mendorong para peserta didik melihat permasalahan dari 6. Mengucapkan perkataan yang memiliki
bebagai aspek. makna merendahkan, melecehkan atau
9. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk menghina peserta didik.
menganalisis informasi dan data yang telah dimiliki. 7. Menyimpulkan pendapat peserta didik.
10. Mendorong para peserta didik untuk mencari informasi dan
data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
11. Mendorong para peserta didik mengembangkan berbagai
alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi.
12. Mendorong para peserta didik untuk mengevaluasi berbagai
alternatif dan menentukan alternatif yang tebaik.
13. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk
merumuskan solusi.
14. Mendorong para peserta didik untuk menyusun MIND
MAPPING (sistematika pengetahuan dalam otaknya dalam
gambar, diagram, simbol, persamaan) dari apa yang baru saja
dipelajari.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK

1.Mempersiapkan Pembelajaran, antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai pembelajar.


a. Guru merencanakan cara-cara agar setiap peserta didik aktif a. Senantiasa terus belajar.
partisipatif dalam pembelajaran. b. Menunjukan kemauan mempelajari lebih
b. Menyusun skenario pelaksanaan inquiry dengan lanjut.
mempersiapkan pokok bahasan yang akan dikaji. c. Kerja bekerjasama dengan guru dan
c. Mempersiapkan bahan-bahan bahan materi yang diperlukan temanya.
dalam investigasi dan diskusi d. Menunjukan percaya diri dalam belajar,
d. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mendalami menunjukan kemauan memahamai dan
diskusi dan mengembangkan critical thinking mengubah menambah gagasan, berani
e. Mencari dan mempersiapkan bahan untuk menstimulir menanggung resiko serta cukup skeptic
pemikiran peserta didik mengawali pembelajaran terhadap sesuatu yang baru.
f. Memiliki ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku kebiasaan 2. Tertantang dan bersemangat melakukan
serta pola pikir yang diperlukan dalam pembelajaran HOTS. eksplorasi.
g. Menguasai tehnik dan merencanakan cara cara untuk a. Menunjukan rasa keinginan tahu dan
mendorong peserta didik berpartisipasi dan memiliki melakukan observasi, mengkaji,
tanggung jawab dalam pembelajaran. memahami.
b. Mencari, bahan bahan, fakta, data,
informasi yang diperlukan.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK

h. Memastikan pembelajaran fokus pada tujuan yang akan c. Mendsikusikan dengan teman dan guru
dicapai. tentang apa yang diobservasi atau dikaji
i. Antisipasi antisipasi munculnya pertanyaan dan saran yang atau pertanyaan yang diajukan.
tidak diduga atau diharapkan. d. Mencoba untuk menguji gagasan sendiri.
j. Mempersiapkan lingkungan kelas dengan perlatan, bahan- 3. Mempertanyakan, mengajukan
bahan, dan sumber sumber yang diperlukan guna eksplanasi, dan melakukan observasi.
belangsungnya pembelajaran. a. Peserta didik mengajukan pertanyaan,
2. Memfasilitasi Kegiatan Pembelajaran, antara lain: baik lewat verbal maupun perilaku.
a. Mempersiapkan kerangka pembelajaran dalam bentuk b. Peserta didik mengajukan pertanyaan
catatan harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Juga yang mengarah pada kegiatan lebih lanjut.
dirumuskan penekanan kompetensi yang dikembangkan dan c. Peserta didik melakukan pengamatan
model serta pengembangan kebiasaan perilaku dan pola pikir secara kritis, mendengarkan secara serius,
peserta didik. menyampaikan gagasan scara jelas dan
b. Menciptakan suasana kelas yan bebas, nyaman dan sopan.
mnyenangkan untuk aktivitas berpikir d. Peserta didik menilai dan
c. Memberikan pedoman sesuai dengan bahan atau pokok mempertanyakan sebagai bagian dari
yang akan dikaji pembelajaran.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK

d. Memahami bahwa mengajar merupakan bagian kesatuan e. Peserta didik mengembangkan


dalam proses pembelajaran. keterkaitan antara informasi baru dengan
e. Mengajukan pertanyaan pertanyaan untuk mendorong pengetahuan yang telah dimiliki.
berpikir mulai pertanyaan inferensial, pertanyaan interpretatif, 4. Merencanakan dan melaksanakan
pertanyaan transfer dan pertanyaan hipotetik, sebagai sarana kegiatan pembelajaran.
mengantarkan peserta didik dalam proses pembelajarn. a. Peserta didik merencanakan cara
f. Menghargai dan mendorong munculnya tanggapan dan mencoba gagasannya.
manakala tanggapan kurang tepat atau ada kesalahan konsep, b. Peserta didik merencanakan untuk
guru membawa peserta didik melakukan eksplorasi secara melakukan verifikasi, mengembangkan,
efektif untuk menemukan mengapa terjadi kesalahan konsepsi mengkonfrmasi atau membuang
dan menemukan konsep yang benar. Dengan demikian gagasannya.
peserta didik akan memiliki cara cara untuk melakuakn c. Peserta didik melakukan kegiatan dengan
sesuatu lebih benar. menggunakan alat, melakukan observasi,
mengevaluasi, dan mencatat informasi.
d. Peserta didik mensortir informasi.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK

g. Menghilangkan hambatan pembelajaran dan apabila e. Peserta didik mengkaji secara detail,
diperlukan memberikan petunjuk kepada peserta didik. mengikuti urutan kegiatan, memahami
h. Melakukan asesmen perkembangan peserta didik dan adanya perubahan, dan mengkaji
memberikan fasilitas dalam pembelajaran. persamaan dan perbedaan yang terjadi.
i. Mengontrol kelas meski secara tidak langsung 5. Melakukan evaluasi dan kritik atas apa
j. Memonitor kegiatan peserta didik . yang telah dilakukan
a. Peserta didik mengembangkan indikator
untuk mengevalausi kerja mereka sendiri.
b. Peserta didik mengidendifikasi
kelemahan dan kelebihan dari apa yang
telah mereka kerjakan.
c. Peserta didik melakukan refleksi atas
yang mereka kerjakan dengan teman dan
gurunya.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
• Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat
membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
• Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-
based Learning/PBL), (3) model Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based
Learning/PJBL).
• Selain 3 model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, guru juga
diperbolehkan mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
pembelajaran yang lain, seperti Cooperative Learning yang mempunyai berbagai
metode seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-
Share (TPS), Example not Example, Picture and Picture, dan lainnya.
1. Model Discovery/Inquiry Learning

• Discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara


belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka
hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan
mudah dilupakan siswa.
• Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/inquiry
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
• Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
• Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferensi
Sintak model Discovery Learning
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
LANGKAH-LANGKAH MODEL DISCOVERY
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
1. Pemberian rangsangan Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan -Peserta didik dihadapkan pada sesuatu
(Stimulation) mengajukan pertanyaan, anjuran membaca yang menimbulkan kebingungannya,
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang kemudian dilanjutkan untuk tidak
mengarah pada persiapan pemecahan memberi generalisasi, agar timbul
masalah keinginan untuk menyelidiki sendiri. -
Stimulasi pada fase ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar
yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan.

2. Pernyataan/ Guru memberi kesempatan kepada peserta Permasalahan yang dipilih itu
Identifikasi masalah didik untuk mengidentifikasi sebanyak selanjutnya harus dirumuskan dalam
(Problem Statement) mungkin agenda-agenda masalah yang bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni
relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pernyataan sebagai jawaban sementara
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam atas pertanyaan yang diajukan
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah).
LANGKAH-LANGKAH MODEL DISCOVERY
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
3. Pengumpulan data Ketika eksplorasi berlangsung Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan
(Data Collection) guru juga memberi kesempatan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis. Dengan
kepada para peserta didik untuk demikian peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan sebanyak-banyaknya relevan, membaca literatur, mengamati objek,
untuk membuktikan benar atau wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
tidaknya hipotesis. sendiri dan sebagainya.

4. Pengolahan data (Data Guru melakukan bimbingan Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data
Processing) pada saat peserta didik dan informasi baik melalui wawancara, observasi, dan
melakukan pengolahan data. sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil
bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya,
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
LANGKAH-LANGKAH MODEL DISCOVERY
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
5. Pembuktian Verifikasi bertujuan agar proses Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
(Verification) belajar akan berjalan dengan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
baik dan kreatif jika guru yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
memberikan kesempatan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
kepada peserta didik untuk
menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya.
6. Menarik simpulan/ge Menarik kesimpulan adalah Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-
neralisasi (Generalizati proses menarik sebuah prinsip yang mendasari generalisasi.
on) kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
Model Pembelajaran Inquiry Learning

• Pengertian
Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan yang
melibatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan
analitis.
Sintaks Model Inquiry Learning
(a) orientasi masalah;
(b) merumuskan masalah;
(c) merumuskan hipotesis;
(d) mengumpulkan data;
(e) menguji hipotesis dan
(e) merumuskan kesimpulan.
Pengertian PBL

Kesimpulan

Sebuah kurikulum dan proses


Model pembelajaran berbasis masalah
pembelajaran dimana dalam kurikulumnya
Pembelajaran yang dirancang merupakan kerangka konseptual tentang
dirancang berupa masalah-masalah yang
berdasarkan masalah riil yang memiliki proses pembelajaran yang menggunakan
menuntut siswa mendapatkan
konteks dengan dunia nyata. Semakin masalah-masalah riil dalam kehidupan
pengetahuan yang penting, membuat
nyata (otentik), bersifat tidak tentu,
mereka mahir dalam memecahkan dekat dengan dunia nyata, akan terbuka dan mendua untuk merangsang
masalah, dan memiliki strategi belajar semakin baik pengaruhnya pada dan menantang siswa berpikir kritis dan
sendiri serta memiliki kecakapan peningkatan kecakapan siswa keterampilan memecahkan masalah, serta
berpartisipasi dalam tim (kelompok (Istiqomah, 2018) memperoleh pengetahuan dan konsep
diskusi). (Howard barrowns dan Kelson
yang esensial dari materi yang dipelajarinya
(Taufik A: 21)
Karakteristik PBL
Penggunaan masalah sebagai awal pembelajaran
1

Masalah yang disajikan biasanya merupakan masalah dunia nyata yang


2 disajikan secara mengembang (ill-structured)

Penyelesaian masalah menuntut perspektif majemuk (multiple


3 perspective).

Masalah yang disajikan membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan


4 pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru.

Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning)


5

Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber


6 saja.
Tujuan Model Problem Based Learning
Taufiq A (2016: 27)

Berpikir
Mampu
Siswa metakognitif Berkomunikasi
membangun
mengatur (reflektif dan berbagai
kecakapan
dirinya sendiri dengan pikiran kecakapan
hidup (life
(self directed), dan terkait
skills) siswa;
tindakannya),
Lanjutan Tujuan Model PBL

Membantu siswa
mengembangkan Mempelajari peran-
keterampilan berpikir, peran orang dewasa
keterampilan lainnya melalui Menjadi pelajar yang
menyelesaikan berbagai situasi riil mandiri dan otonomi.
masalah, atau situasi yang
keterampilan disimulasikan,
intelektualnya,

Rokhanah (http://sumselkemenag.go.id)
Kelebihan PBL
1. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
2. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah
3. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim
4. Mengembangakan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis.
5. Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru
6. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar mandiri
7. Melatih peserta didik terampil mengelola waktu
8. Melatih peserta didik dalam mengendalian diri
9. Membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat
Kekurangan PBL

1. PBL akan menjadi kurang bermakna ketika siswa tidak


memiliki minat memecahkan atau mereka ragu untuk dapat
memecahkan atau sekedar mencoba memecahkannya
2. PBL membutuhkan persiapan dan proses yang panjang
untuk dapat mencapai keberhasilan
3. Tanpa pemahaman tentang pentingnya mereka berusaha
untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

Sintaks Model PBL

Menganalisis
dan
Mengembangkan mengevaluasi
dan Menyajikan proses
Hasil Karya
Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
Mengorganisasi
kelompok
kan siswa untuk
belajar

Mengorientasi siswa pada


masalah
Prosedur Pelaksanaan PBL
1. Penetapan Tujuan
2. Merancang situasi masalah
Melaksanakan 3. Organisasi Sumber Daya dan Rencana Logistik
Persiapan

• Tahap ini berkenaan dengan sintaks atau Langkah-Langkah pembelajaran dalam


Melaksanakan
model pembelajaran problem based learning.
Pembelajaran

1. guru perlu memiliki seperangkat aturan yang jelas agar pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa
gangguan
2. guru juga perlu memiliki panduan mengenai bagaimana mengelola kerja kelompok.
Lingkungan Belajar
3. bagaimana menangani siswa baik individual maupun kelompok, yang dapat menyelesaikan tugas lebih
dan Tugas-tugas
Manajemen awal maupun yang terlambat.
Assesmen dalam Problem Based Learning

• Penilaian pengetahuan (knowledge) mencakup seluruh


kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan penilaian harian,
Pengetahuan penilaian tengah semester, ujian akhir semester

• Penilaian keterampilan dapat diukur dari penguasaan alat


bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
Keterampilan kemampuan perancangan dan pengujian.

• Penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft


skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan
Sikap bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran
Pengertian Project based Learning

Project based learning PjBL adalah pendekatan


Project based learning adalah pembelajaran pembelajaran yang Kesimpulan:
adalah pembelajaran yang berpusat pada dinamis, dimana siswa
proses, relatif berjangka Project based learning
yang menggunakan secara aktif (PjBL) adalah model
proyek sebagi media waktu, berfokus pada mengeksplorasi masalah pembelajaran yang
dalam proses masalah, unit di dunia nyata, terpusat pada siswa untuk
pembelajaran untuk pembelajaran bermakna memberikan tantangan, membangun dan
mencapai kompetensi dengan memadukan dan memperoleh mengaplikasikan konsep
sikap, pengetahuan, dan konsep-konsep dari pengetahuan yang lebih dari proyek yang
keterampilan. sejumlah komponen mendalam. dihasilkan dengan
baik itu pengetahuan, mengeksplorasi dan
Stoller (2016, dalam disiplin ilmu atau George Lucas memecahkan masalah di
Istiqomah, 2018 lapangan (Kristanti, hlm Educational Foundation dunia secara mandiri.
123) (2005)
Karakteristik PjBL
(Thomas, 2000; Kemdikbud, 2014)

1. 2. Mengarahkan
3. 4. 5.
pertanyaan Penyelidikan
Sentralitas kontruktivisme Otonomi Realistis
Keunggulan & Keterbatasan
Keunggulan
1. Increased motivation
2. Increased problem-sloving ability
3. Increased collaborative
4. Improved library research skills
5. Increased resource-management skills
6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk
berkembang sesuai kondisi dunia nyata
7. Meningkatkan kemampuan berpikir.
8. Suasana belajar menjadi menyenangkan
Kelemahan

1. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.


2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
3. Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di
mana guru memegang peran utama di kelas.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan
Alternatif dalam Mengatasi Kelemahan Project Based Learning

• Memadukan tagihan
IPK dari KD beberapa
Proyek mata pelajaran dalam
terpadu sebuah proyek

Alternatif dalam
Mengatasi
Kelemahan Project
Based Learning
• Gabungan dari
Proyek beberapa
multisubyek matapelajaran
Sintaks Pembelajaran Project Based Learning

Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan mendasar


1

Mendesain perencanaan proyek


2

Menyusun jadwal aktivitas


3

Memonitoring keaktifan siswa dan kemajuan/perkembangan proyeknya


4

Penilaian terhadap produk yang dihasilkan


5

Evaluasi pengalaman belajar


6
Assesmen dalam Project Based Learning
• Sikap, pengetahuan, keterampilan
Aspek Penilaian

• Kemampuan pengelolaan, relevansi,


Pertimbangan & keaslian

• Self assessment, peer assessment, &


Sumber Data rubrik penilaian

• Persiapan, pembuatan produk


Tahapan dalam
(proses), & penilaian produk
pengembangan
LANGKAH DALAM MENDESAIN
PEMBELAJARAN
1. Menentukan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan tuntutan Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016
2. Tentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar
3. Proyeksikan dalam sumbu simetri, kombinasikan dimensi pengathuan dengan proses berpikir.
4. Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Merumuskan tujuan pembelajaran (kognitif, psikomotor, maupun afektif/sikap)
6. Merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran:
a. Pahami KD yang telah dianalisis
b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c. Pahami sintaks/Langkah-Langkah pembelajaran pada model pembelajaran yang dipilih
d. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
e. Rumuskan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengacu kepada IPK
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
• Dalam merencanakan pembelajaran berpikir tingkat tinggi kendala yang sering muncul adalah menyiapkan
kondisi lingkungan belajar yang mendukung terciptanya proses berpikir dan tumbuh kembangnya sikap dan
perilaku yang efektif.
• Proses ini bisa dilakukan dengan menjalin kegiatan berpikir dengan konten melalui kolaborasi materi,
membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan antar konsep
(Lewis & Smith, 1993).
• Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi terletak pada
konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik.

• Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka perlu
dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah menuju berpikir
tingkat tinggi. Caranya adalah dengan membangun skemata dari pengetahuan awal yang telah diperoleh
sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.

• Setelah terpenuhi, maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses
berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan, tantangan dan abiguitas dari
permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik (King, Goodson & Rohani, 2006).
RPP BERBASIS HOTS
TERIMA KASIH
MATUR TAMPIASIH

Anda mungkin juga menyukai