WACHIDUN
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
TAHUN 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil belajar:
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat merancang
kegiatan pembelajaran berbasis HOTS dengan menerapkan
model-model pembelajaran yang direkomendasikan pemerintah
dengan baik dan benar.
Indikator Hasil Belajar:
• Menjelaskan model-model pembelajaran (discovery learning,
project based learning, dan problem based learning)
• Merancang pembelajaran berbasis HOTS dengan menerapkan
salah satu model pembelajaran (discovery learning, project
based learning, dan problem based learning)
Perubahan Paradigma Pembelajaran
LEARNING IS A
PROCESS OF BUILDING
KNOWLEDGE
Dari THROUGH Menjadi
TRANSFORMATION OF
Pembelajaran EXPERIENCES (Kolb:1986) Pembelajaran
•Diberitahu
• Mencari tahu
•Guru sebagai sumber utama
• Berbasis aneka sumber belajar
•Tekstual
• Pendekatan ilmiah
•Berbasis Konten
• Berbasis kompetensi
•Parsial
• Holistik/terpadu
•Jawaban Tunggal
• Kebenaran jawaban multi dimensi
•Verbalisme
• Keterampilan aplikatif
Pengembangan Pembelajaran
• Kompetensi Abad 21
• (Collaborative, Creative, Critical
Karakteristik Thinking, Communicative)
Kompetensi Dasar • Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
Model Pembelajaran
• Bukan satu-satunya pendekatan
Model Pembelajaran
pembelajaran.
• Bukan urutan langkah-langkah baku
Capaian pembelajaran
Proses Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Mengumpulkan
3 informasi
Menghargai Menerapkan Mencoba
6
PRINSIP PEMBELAJARAN
PERLU DILAKUKAN OLEH GURU TIDAK DILAKUKAN
OLEH GURU
1. Memberikan penjelasan singkat. 1. Banyak menerangkan dengan panjang
2. Biasakan memberikan jawaban atas pertanyaan peserta didik lebar.
dengan pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk 2. Memberikan langsung masalah kepada
berpikir. para peserta didik.
3. Setiap satuan pembelajaran diawali dengan masalah di akhiri 3. Banyak memberikan jawaban langsung
dengan rumusan pemecahan masalah. pada apa yang ditanyakan.
4. Membawa para peserta didik pada realitas yang ada di 4. Mengritik apa yang peserta didik
masyarakat. sampaikan, apakah jawaban atau
5. Mendorong para peserta didik untuk mengungkap pernyataan.
pengetahuan yang telah dikuasai yang penting untuk 5. Memotong pembicaraan peserta didik.
memecahkan masalah yang dihadapi saat ini.
6. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk
menemukan permasalahan secara mandiri.
7. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk
merumuskan permasalahan.
PRINSIP PEMBELAJARAN (lanjutan)
PERLU DILAKUKAN OLEH GURU TIDAK DILAKUKAN
OLEH GURU
8. Mendorong para peserta didik melihat permasalahan dari 6. Mengucapkan perkataan yang memiliki
bebagai aspek. makna merendahkan, melecehkan atau
9. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk menghina peserta didik.
menganalisis informasi dan data yang telah dimiliki. 7. Menyimpulkan pendapat peserta didik.
10. Mendorong para peserta didik untuk mencari informasi dan
data yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
11. Mendorong para peserta didik mengembangkan berbagai
alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi.
12. Mendorong para peserta didik untuk mengevaluasi berbagai
alternatif dan menentukan alternatif yang tebaik.
13. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk
merumuskan solusi.
14. Mendorong para peserta didik untuk menyusun MIND
MAPPING (sistematika pengetahuan dalam otaknya dalam
gambar, diagram, simbol, persamaan) dari apa yang baru saja
dipelajari.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK
h. Memastikan pembelajaran fokus pada tujuan yang akan c. Mendsikusikan dengan teman dan guru
dicapai. tentang apa yang diobservasi atau dikaji
i. Antisipasi antisipasi munculnya pertanyaan dan saran yang atau pertanyaan yang diajukan.
tidak diduga atau diharapkan. d. Mencoba untuk menguji gagasan sendiri.
j. Mempersiapkan lingkungan kelas dengan perlatan, bahan- 3. Mempertanyakan, mengajukan
bahan, dan sumber sumber yang diperlukan guna eksplanasi, dan melakukan observasi.
belangsungnya pembelajaran. a. Peserta didik mengajukan pertanyaan,
2. Memfasilitasi Kegiatan Pembelajaran, antara lain: baik lewat verbal maupun perilaku.
a. Mempersiapkan kerangka pembelajaran dalam bentuk b. Peserta didik mengajukan pertanyaan
catatan harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan. Juga yang mengarah pada kegiatan lebih lanjut.
dirumuskan penekanan kompetensi yang dikembangkan dan c. Peserta didik melakukan pengamatan
model serta pengembangan kebiasaan perilaku dan pola pikir secara kritis, mendengarkan secara serius,
peserta didik. menyampaikan gagasan scara jelas dan
b. Menciptakan suasana kelas yan bebas, nyaman dan sopan.
mnyenangkan untuk aktivitas berpikir d. Peserta didik menilai dan
c. Memberikan pedoman sesuai dengan bahan atau pokok mempertanyakan sebagai bagian dari
yang akan dikaji pembelajaran.
PERAN GURU DAN PESERTA DIDIK
PERAN GURU PERAN PESERTA DIDIK
g. Menghilangkan hambatan pembelajaran dan apabila e. Peserta didik mengkaji secara detail,
diperlukan memberikan petunjuk kepada peserta didik. mengikuti urutan kegiatan, memahami
h. Melakukan asesmen perkembangan peserta didik dan adanya perubahan, dan mengkaji
memberikan fasilitas dalam pembelajaran. persamaan dan perbedaan yang terjadi.
i. Mengontrol kelas meski secara tidak langsung 5. Melakukan evaluasi dan kritik atas apa
j. Memonitor kegiatan peserta didik . yang telah dilakukan
a. Peserta didik mengembangkan indikator
untuk mengevalausi kerja mereka sendiri.
b. Peserta didik mengidendifikasi
kelemahan dan kelebihan dari apa yang
telah mereka kerjakan.
c. Peserta didik melakukan refleksi atas
yang mereka kerjakan dengan teman dan
gurunya.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
• Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat
membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan.
• Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-
based Learning/PBL), (3) model Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based
Learning/PJBL).
• Selain 3 model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, guru juga
diperbolehkan mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
pembelajaran yang lain, seperti Cooperative Learning yang mempunyai berbagai
metode seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-
Share (TPS), Example not Example, Picture and Picture, dan lainnya.
1. Model Discovery/Inquiry Learning
2. Pernyataan/ Guru memberi kesempatan kepada peserta Permasalahan yang dipilih itu
Identifikasi masalah didik untuk mengidentifikasi sebanyak selanjutnya harus dirumuskan dalam
(Problem Statement) mungkin agenda-agenda masalah yang bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni
relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pernyataan sebagai jawaban sementara
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam atas pertanyaan yang diajukan
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah).
LANGKAH-LANGKAH MODEL DISCOVERY
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
3. Pengumpulan data Ketika eksplorasi berlangsung Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan
(Data Collection) guru juga memberi kesempatan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis. Dengan
kepada para peserta didik untuk demikian peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi yang mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan sebanyak-banyaknya relevan, membaca literatur, mengamati objek,
untuk membuktikan benar atau wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
tidaknya hipotesis. sendiri dan sebagainya.
4. Pengolahan data (Data Guru melakukan bimbingan Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data
Processing) pada saat peserta didik dan informasi baik melalui wawancara, observasi, dan
melakukan pengolahan data. sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil
bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya,
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
LANGKAH-LANGKAH MODEL DISCOVERY
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
5. Pembuktian Verifikasi bertujuan agar proses Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
(Verification) belajar akan berjalan dengan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
baik dan kreatif jika guru yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
memberikan kesempatan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
kepada peserta didik untuk
menemukan suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya.
6. Menarik simpulan/ge Menarik kesimpulan adalah Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-
neralisasi (Generalizati proses menarik sebuah prinsip yang mendasari generalisasi.
on) kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
Model Pembelajaran Inquiry Learning
• Pengertian
Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan yang
melibatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis dan
analitis.
Sintaks Model Inquiry Learning
(a) orientasi masalah;
(b) merumuskan masalah;
(c) merumuskan hipotesis;
(d) mengumpulkan data;
(e) menguji hipotesis dan
(e) merumuskan kesimpulan.
Pengertian PBL
Kesimpulan
Berpikir
Mampu
Siswa metakognitif Berkomunikasi
membangun
mengatur (reflektif dan berbagai
kecakapan
dirinya sendiri dengan pikiran kecakapan
hidup (life
(self directed), dan terkait
skills) siswa;
tindakannya),
Lanjutan Tujuan Model PBL
Membantu siswa
mengembangkan Mempelajari peran-
keterampilan berpikir, peran orang dewasa
keterampilan lainnya melalui Menjadi pelajar yang
menyelesaikan berbagai situasi riil mandiri dan otonomi.
masalah, atau situasi yang
keterampilan disimulasikan,
intelektualnya,
Rokhanah (http://sumselkemenag.go.id)
Kelebihan PBL
1. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
2. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah
3. Mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang
memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim
4. Mengembangakan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis.
5. Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik
menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru
6. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar mandiri
7. Melatih peserta didik terampil mengelola waktu
8. Melatih peserta didik dalam mengendalian diri
9. Membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat
Kekurangan PBL
Menganalisis
dan
Mengembangkan mengevaluasi
dan Menyajikan proses
Hasil Karya
Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
Mengorganisasi
kelompok
kan siswa untuk
belajar
1. guru perlu memiliki seperangkat aturan yang jelas agar pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa
gangguan
2. guru juga perlu memiliki panduan mengenai bagaimana mengelola kerja kelompok.
Lingkungan Belajar
3. bagaimana menangani siswa baik individual maupun kelompok, yang dapat menyelesaikan tugas lebih
dan Tugas-tugas
Manajemen awal maupun yang terlambat.
Assesmen dalam Problem Based Learning
1. 2. Mengarahkan
3. 4. 5.
pertanyaan Penyelidikan
Sentralitas kontruktivisme Otonomi Realistis
Keunggulan & Keterbatasan
Keunggulan
1. Increased motivation
2. Increased problem-sloving ability
3. Increased collaborative
4. Improved library research skills
5. Increased resource-management skills
6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk
berkembang sesuai kondisi dunia nyata
7. Meningkatkan kemampuan berpikir.
8. Suasana belajar menjadi menyenangkan
Kelemahan
• Memadukan tagihan
IPK dari KD beberapa
Proyek mata pelajaran dalam
terpadu sebuah proyek
Alternatif dalam
Mengatasi
Kelemahan Project
Based Learning
• Gabungan dari
Proyek beberapa
multisubyek matapelajaran
Sintaks Pembelajaran Project Based Learning
• Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka perlu
dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah menuju berpikir
tingkat tinggi. Caranya adalah dengan membangun skemata dari pengetahuan awal yang telah diperoleh
sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.
• Setelah terpenuhi, maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses
berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan, tantangan dan abiguitas dari
permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik (King, Goodson & Rohani, 2006).
RPP BERBASIS HOTS
TERIMA KASIH
MATUR TAMPIASIH