Anda di halaman 1dari 7

KISI KISI TES LISAN

ASPEK UTAMA

1. Profesionalisme Guru
Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan
sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan
perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Menurut Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu
menguasai antara lain adalah sebagai berikut :
1) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran;
2) bahan ajar yang diajarkan;
3) pengetahuan tentang karakteristik siswa;
4) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan;
5) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar;
6) penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran;
7) pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin,
guna kelancaran proses pendidikan;
8) kemampuan dasar dalam penelitian seperti class action research (SAR
atau penelitian tindakan kelas).
A. Pengertian
PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
ilmu pendidikan adalah suatu kumpulan pengetahuan atau konsep yang tersusun
secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah yang
menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik atau suatu proses
bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaannya dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang
bermakna.
Sedangkan ilmu pendidikan secara alternatif adalah sistem pendidikan yang
tidak selalu identik dengan sekolah atau jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara struktur dan berjenjang. Pendidikan secara alternatif
berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan serta penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
fungsional.
Unsur-unsur pendidikan
1. Pendidik
2. Peserta didik
3. Interaksi pedukatif
4. Tujuan pendidikan
5. Materi pendidikan
6. Alat dan metode pendidikan
7. Lingkungan pendidikan
PENGAJARAN adalah merupakan sebuah proses dalam pendidikan yang
direncanakan dan diarahkan guna tercapainya tujuan dalam mempermudah proses belajar
mengajar dengan cara pemberitahuan pengetahuan serta kecakapan dengan memanfaatkan
ilmu untuk meningkatkan keterampilan, bakat dan potensi yang dimiliki seseorang dalam
menghadapi kemajuan zaman.
PEMBELAJARAN merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang
berperan terhadap rangkaian kejadian internal yang berlangsung di dalam diri siswa (Winkel
dalam Rohman dan Amri, 2013). Hartono (2013) merinci prinsip-prinsip pembelajaran, yaitu
(a) guru menjadi sumber belajar; (b) guru menjadi fasilitator; (c) guru sebagai pembimbing;
(d) guru sebagai motivator; (e) guru bertanya dengan baik; (f) guru menghindari terlalu banyak
ceramah; (g) guru mengajar dengan penuh inspiratif; (h) guru mengajar dengan interaktif; (i)
mengajar berdasarkan pengalaman siswa; (j) guru memperhatikan keunikan siswa; dan (k) guru
mengajar dengan diselingi humor; humor itu penting sehingga guru perlu memiliki sifat yang
humoris.

Ciri-ciri Guru Profesional


2. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan-
interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2001:461). Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan.
Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil
belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

a) Fungsi kurikulum diartikan sebagai kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan.

Dilansir dari Universitas Pendidikan Indonesia, berikut fungsi kurikulum dalam dunia
pendidikan, yaitu:

➢ Untuk siswa
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya
kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga
dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuk standar
pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia
memiliki standar pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi
pemerataan pendidikan.
➢ Untuk guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga
materi yang harus diberikan pada anak didik.

➢ Untuk kepala sekolah


Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan
pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga
indikator keberhasilan pembelajaran.

➢ Untuk masyarakat atau orang tua


Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai
pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum,
dapat menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum
pendidikan sekolah pada seorang anak.

b) Delapan keterampilan dasar mengajar


i. Keterampilan bertanya
ii. Keterampilan memberi penguatan
iii. Keterampilan mengadakan variasi
iv. Keterampilan menjelaskan
v. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
vi. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
vii. Keterampilan mengelola kelas
viii. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual

c) Metode-metode pembelajaran
Dalam buku pengelolaan pembelajaran oleh Nurlaila, metode pembelajaran
dibagi dalam dua macam:
1. Metode konvensional
• Metode ceramah
• Metode tanya jawab
• Metode demonstrasi
• Metode diskusi
• Metode karyawisata
• Metode simulasi
• Metode eksperimen
2. Metode modern
• Metode debat
• Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
• Metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based
Instruction)
• Metode Pembelajaran Cooperative Script
• Metode Picture and Picture
• Metode Numbered Heads Together
• Metode Jigsaw Learning
• Metode Team Games Tournament (TGT)
• Metode Student Teams – Achievement Divisions (STAD)

3. Media pembelajaran

4. Sumber pembelajaran
Ada beberapa sumber belajar menurut AECT, yaitu
• Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komponen lain
(manusia, alat, bahan), dapat berbentuk ide, fakta, makna, dan
data. Contoh by design adalah semua isi ajaran yang tercantum
dalam kurikulum, by utilization adalah isi majalah/koran di
pasaran yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
• Orang adalah mereka yang bertindak sebagai penyimpan, dan
atau menyalurkan pesan. Contoh by design adalah guru, by
utilization adalah narasumber.
• Bahan adalah barang-barang (lazim disebut dengan perangkat
lunak “software”) yang biasanya berisikan pesan yang disajikan
dengan peralatan, kadang bahan itu sendiri sudah merupakan
bentuk penyajian. Contoh by design adalah buku pelajaran, CD,
by utilization adalah majalah/koran di pasaran yang dapat
dimanfaatkan untuk pembelajaran.
• Peralatan adalah barang-barang (lazim disebut perangkat keras
“hardware”) digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan dalam bahan. Contoh by design adalah OHP, LCD
proyektor, by utilization adalah VCD, tape recorder.
• Teknik adalah prosedur/langkah-langkah tertentu dalam
menggunakan bahan, alat, latar, dan manusia dalam kerangka
penyampaian pesan. Contoh by design adalah langkah-langkah
presentasi menggunakan powerpoint, by utilization adalah
langkah-langkah demonstrasi, bercerita.
• Latar/Setting adalah lingkungan dimana pesan itu diterima
siswa. Contoh by design adalah sekolah, perpustakaan, by
utilization adalah kebun binatang, museum, taman, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai