1. Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur. Keimanan, nilainilai dan budi pekerti luhur
yang dianut dan dijunjung tinggi masyarakat sangat berpengaruh terhadap sikap dan
arti kehidupannya. Oleh karena itu hal tersebut perlu digali, dipahami, dan diamalkan
oleh peserta didik melalui pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
2. Pengetahuan Integritas Nasional. Pengembangan KBK harus memperhatikan
penguatan integritas nasional melalui pendidikan yang memberikan pemahaman
tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dan kemajemukan peradaban dalam
tatanan kehidupan dunia yang multikultural dan multi bahasa.
3. Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestetika Pengembangan.
4. KBK perlu memperhatikan keseimbangan pengalaman belajar peserta didik antara
etika, logika, estetika dan kinestetika.
5. Kesamaan memperoleh kesempatan. Pengembangan KBK harus menyediakan tempat
yang memberdayakan semua peserta didik untuk memperoleh pengetahuan
ketrampilan dan sikap perlu diutamakan dalam pengembangan kurikulum.
6. Abad pengetahuan dan teknologi Informasi. Kurikulum perlu mengembangkan
berfikir dan belajar dengan mengakses, memilih dan menilai pengetahuan untuk
mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidak pastian yang merupakan
kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi.
7. Pengembangan ketrampilan untuk hidup. Pengembangan KBK perlu memasukkan
unsure ketrampilan untuk hidup agar peserta didik memiliki ketrampilan, sikap dan
perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntutan
kehidupan sehari-hari secara efektif.
8. Belajar sepanjang hayat. Pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia untuk
mengembangkan, menambah kesadaran dan selalu belajar memahami dunia yang
selalu berubah dalam berbagai bidang.
9. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif.
Pengembangan KBK harus berupaya memandirikan peserta didik untuk belajar,
bekerja sama dan menilai diri sendiri agar mampu membangun pemahaman dan
pengetahuannya.
10. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan. Pengembangan KBK harus
mempertimbangkan semua pengalaman belajar yang dirancang secara
berkesinambungan mulai TK dan RA sampai dengan kelas XII.
Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.
- Enam metode yang menyokong hasil pembelajaran yang mengacu pada KBK:
I. Metode tanya jawab, adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat
yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Tujuan :
1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelajaran telah dikuasai oleh siswa
2. Untuk merangsang siswa berpikir
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum
dipahami.
II. Metode diskusi (discussion), diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar
informasi, pendapat, dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan.
Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga
seluruh kelompok kembali dengan paham yang di bina bersama.
III. Metode Demonstrasi dan Eksperimen, metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah
suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis,
permainan, pembuatan, dll.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan, penggunaan rumus-
rumus.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik,
symbol peta, dll
VI. Metode karya wisata (field trip), karya wisata dalam arti metode mengajar
mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karya wisata dalam arti
umum. Karya wisata disini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka
belajar.