Anda di halaman 1dari 4

Pasal Pertama (1) Gurindam 12 Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung Menerimanya itu hendaklah sabar Hendak jadi

sabar Hendak jadi kepala


Barang siapa tiada memegang agama Tanda orang yang amat celaka Apabila mendengar akan aduan Buang perangai yang cela
Segala-gala tiada boleh dibilang nama Aib dirinya tiada ia sangka Membicarakannya itu hendaklah cemburuan Hendaklah memegang amanat
Bakhil jangan diberi singgah Apabila perkataan yang lemah lembut Buanglah khianat
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat Itulah perompak yang amat gagah Lekaslah segala orang mengikut Hendak marah
Barang siapa yang sudah besar Dahulukan hujjah
Barang siapa mengenal Allah Apabila perkataan yang amat kasar
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Janganlah kelakuannya membuat kasar Lekaslah orang sekalian gusar Hendak dimalui
Barang siapa perkataan kotor Apabila pekerjaan yang amat benar Jangan memalui
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri Mulutnya itu umpama ketor Tidak boleh orang berbuat onar Hendak ramai
Di manakah salah diri Murahkan perangai
Barang siapa mengenal dunia
Jika tidak orang lain yang berperi Pasal Kedelapan (8) Gurindam 12 Pasal ke-12 (Dua Belas) Gurindam 12
Tahulah ia barang yang terpedaya
Pekerjaan takbur jangan direpih Barang siapa khianat akan dirinya Raja mufakat dengan menteri
Barang siapa mengenal akhirat
Sebelum mati didapat juga sepih Apalagi kepada lainnya Seperti kebun berpagarkan duri
Tahulah ia dunia mudharat
Pasal Kelima (5) Gurindam 12 Kepada dirinya ia aniaya Betul hati kepada raja
Pasal Kedua (2) Gurindam 12 Orang itu jangan engkau percaya
Jika hendak mengenal orang berbangsa Tanda jadi sebarang kerja
Barang siapa mengenal yang tersebut Lihat kepada budi dan bahasa Lidah suka membenarkan dirinya Hukum adil atas rakyat
Tahulah ia makna takut Daripada yang lain dapat kesalahannya
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia Tanda raja beroleh inayat
Barang siapa meninggalkan sembahyang Sangat memeliharakan yang sia-sia Daripada memuji diri hendaklah sabar Kasihkan orang yang berilmu
Seperti rumah tiada bertiang Biar daripada orang datangnya kabar Tanda rahmat atas dirimu
Jika hendak mengenal orang mulia
Barang siapa meninggalkan puasa Orang yang suka menampakkan jasa
Lihatlah kepada kelakuan dia Hormat akan orang yang pandai
Tidaklah mendapat dua termasa Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa Tanda mengenal kasa dan cindai
Barang siapa meninggalkan zakat Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Kejahatan diri disembunyikan Ingatkan dirinya mati
Tiadalah hartanya beroleh berkat Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Kebajikan diri diamkan Itulah asal berbuat bakti
Barang siapa meninggalkan haji Jika hendak mengenal orang yang berakal Ke’aiban orang jangan dibuka
Di dalam dunia mengambil bekal Akhirat itu terlalu nyata
Tiadalah ia menyempurnakan janji Ke’aiban diri hendaklah sangka Kepada hati yang tidak buta
Pasal Ketiga (3) Gurindam 12 Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai Pasal ke Sembilan (9) Gurindam 12
Kedua belas pasal "Gurindam Dua Belas" tersebut berisi
Apabila terpelihara mata Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan nasihat tentang agama, budi pekerti, pendidikan, moral, dan
Sedikitlah cita-cita Pasal Keenam (6) Gurindam 12 Bukannya manusia yaitulah syaitan tingkah laku.
Apabila terpelihara kuping Cahari olehmu akan sahabat Kejahatan seorang perempuan tua Pasal I dan II memberi nasihat tentang agama (religius).
Khabar yang jahat tiadalah damping Yang boleh dijadikan obat tulah iblis punya penggawa Pasal III tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata
Apabila terpelihara lidah Cahari olehmu akan guru Kepada segala hamba-hamba raja yang tidak perlu dan makan seperlunya. Pasal IV tentang
Niscaya dapat daripadanya faedah Yang boleh tahukan tiap seteru Di situlah syaitan tempatnya manja tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal
Cahari olehmu akan isteri pikiran (budi).
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan Kebanyakan orang yang muda-muda
Yang boleh menyerahkan diri Pasal V tentang pentingnya pendidikan dan memperluas
Daripada segala berat dan ringan Di situlah syaitan tempat bergoda
pergaulan dengan kaum terpelajar.
Apabila perut terlalu penuh Cahari olehmu akan kawan Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Pasal VI tentang pergaulan, yang menyarankan untuk
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh Pilih segala orang yang setiawan Di situlah syaitan punya jamuan mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang
Anggota tengah hendaklah ingat Cahari olehmu akan abdi Adapun orang tua(h) yang hemat dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.
Di situlah banyak orang yang hilang semangat Yang ada baik sedikit budi Syaitan tak suka membuat sahabat Pasal VII berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak
Jika orang muda kuat berguru dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik
Hendaklah peliharakan kaki
Pasal Ketujuh (7) Gurindam 12 Dengan syaitan jadi berseteru mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot
Daripada berjalan yang membawa rugi
sendiri.
Hendaklah pelihara kaki *1 Apabila banyak berkata-kata Pasal ke Sepuluh (10) Gurindam 12 Pasal VIII berisi nasihat agar orang tidak percaya pada
Daripada berjalan membawa rugi Di situlah jalan masuk dusta orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap
Dengan bapa jangan derhaka
Pasal keempat (4) Gurindam 12 Apabila banyak berlebih-lebihan suka Supaya Allah tidak murka seseorang.
Itu tanda hampirkan duka Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita
Hati itu kerajaan di dalam tubuh Dengan ibu hendaklah hormat
Apabila kita kurang siasat dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh Supaya badan dapat selamat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu
Apabila dengki sudah bertanah Dengan anak janganlah lalai rajin beribadah agar kuat imannya.
Apabila anak tidak dilatih Supaya boleh naik ke tengah balai
Datanglah daripadanya beberapa anak panah Pasal X berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu
Jika besar bapanya letih
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir Dengan kawan hendaklah adil kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya.
Di situlah banyak orang yang tergelincir Apabila banyak mencacat orang Supaya tangannya jadi kapil Pasal XI berisi nasihat kepada para pemimpin agar
Itulah tanda dirinya kurang menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan
Pekerjaan marah jangan dibela Pasal ke-11 (sebelas) Gurindam 12
Nanti hilang akal di kepala Apabila orang yang banyak tidur amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat.
Hendaklah berjasa
Sia-sia sajalah umur Kepada yang sebangsa
Jika sedikitpun berbuat bohong
Apabila mendengar akan kabar
Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar perlu tergesa-gesa, harus ingat agar 30. Seperti bulan dengan matahari.(Hal orang 50. Seperti telur di ujung tanduk.(Dalam
manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di
selamat.) yang sudah sepadan/sejodoh.) keadaan yang
akhirat.
14. Barang siapa menggali lubang, ia juga 31. Bagai bumi dengan langit.(Hal mengkhawatirkan/berbahaya.)
Peribahasa terperosok ke dalamnya.(Siapa yang orang/barang yang jauh sekali bedanya.) 51. Patah tumbuh, hilang berganti.
Peribahasa adalah bahasa berkias mencari tipu daya yang jahat untuk 32. Laksana kera dapat bunga.(Hal orang yang 52. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap mencelakakan orang lain, biasanya dia tak tahu menghargai barang yang bagus.) 53. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih
susunannya. jugalah yang mendapatkan kesusahan 33. Hati bagai baling-baling.(Pikiran yang tidak baik mati berkalang tanah.(Daripada hidup
1. Air tenang menghayutkan.(Orang pendiam karena tipu dayanya itu.) tetap.) menanggung malu, lebih baik mati.)
tetapi berilmu banyak.) 15. Mati-mati mandi air basah.(Melakukan 34. Bagai hujan jatuh ke pasir.(Berbudi baik 54. Tak emas bungkal diasah, tak air talang
2. Bermain air basah, bermain api hangus, sesuatu jangan kepalang tanggung.) kepada orang yang tidak tahu membalas dipancung.(Segala daya upaya dilakukan,
bermain pisau luka.(Barang siapa yang 16. Murah dimulut, mahal di timbangan. guna, tentu saja tak kehilangan baginya.) asal yang dicita-citakan tercapai.)
melakukan pekerjaan yang berbahaya/jahat, (Banyak janji tetapi tak ditepati.) 35. Laksana burung dalam sangkar.( Seseorang 55. Esa hilang, dua terbilang.(Tetap hati
tentu akan kena akibatnya.) 17. Nasi sudah menjadi bubur.(Perbuatan salah yang terikat oleh keadaan.) mengerjakan suatu pekerjaan yang
3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik yang terlanjur.) 36. Bagai diiris dengan sembilu.(Hati yang berbahaya.)
dikenang jua.(Budi baik tidak akan 18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga. sangat pedih.) 56. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
dilupakan orang.) (Karena kesalahan/cela yang sedikit, rusak 37. Bagai kerakap di atas batu, hidup enggan 57. Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni. (Seiya
4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil kebaikan yang banyak) mati tak mau.(Hal orang yang sudah sekata, senasib sepenanggungan.)
bahannya.(Jika besar penghasilan, besar 19. Ukur banyak di badan sendiri.(Mengukur menderita sekali.) 58. Patah sayap, bertongkat paruh.(Tidak
juga pengeluarannya; tetapi jika kecil kemampuan orang dengan kemampuan 38. Bagai api dengan asap. Bagai kuku dengan berputus asa.)
penghasilannya, kecil juga pengeluarannya.) sendiri.) daging.(Kasih sayang yang sangatn akrab.) 59. Daripada berputih mata, lebih baik berputih
5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang 20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari. 39. Bagai kucing dibawakan lidi.(Hal orang tulang.(Daripada hidup menanggung malu,
dikerjakan hendaklah disesuaikan dengan (Kebaikan yang banyak hilang oleh yang dalam ketakutan.) lebih baik mati.)
kekuatan diri sendiri.) kesalahan yang sedikit) 40. Bagai makan buah simalakama, dimakan
6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya 21. Besar pasak daripada tiang.(Belanja lebih ibu mati, tak dimakan bapak mati.(Serba
ke kubangan juga.(Walupun ke mana juga besar daripada penghasilan.) sulit dalam menentukan sikap/tindakan.)
seseorang pergi, kelak tentu kembali ke 22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji karena 41. Bagai menentang matahari.(Melawan
negeri sendiri.) diulang.(Pekerjaan yang biasa dikerjakan pendapat orang yang lebih berkuasa tentu
7. Ringan sama dijunjung, berat sama dipikul. tentu mahir.) akhirnya kalah.)
(Orang yang berkaum keluarga/bersahabat 23. Rambut sama hitam, hati masing-masing. 42. Seperti ilmu padi, kian berisi kian
harus seiya sekata.) (Kesukaan setiap orang tidak sama.) merunduk.(Orang yang berilmu tinggi tidak
8. Tak ada gading yang tak retak.(semua 24. Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada akan menyombongkan dirinya.)
orang/sesuatu itu tentu ada kurang/celanya yang baik, yang kurang baik pun dapat 43. Seperti pinang dibelah dua.(Hal dua orang
meskipun hanya sedikit.) digunakan.) yang serupa benar.)
9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga 25. Mati semut karena gula.(Manusia dapat 44. Seperti pungguk merindukan bulan.
kembang tak jadi.(Pelajaran yang tak dikuasai dengan kata-kata manis.) (Mengharap-harapkan sesuatu yang tak
sempurna dituntut, tidak ada gunanya.) mungkin tercapai.)
10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.(Barang 26. Bagai air di daun talas.(Orang yang tak 45. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai rambut
siapa menurutkan hawa nafsu, tentu akan tetap pendirian.) dibelah seribu.(Sesuatu yang sangat
hancur.) 27. Seperti anak ayam kehilangan induk.(Suatu sedikit/kecil.)
11. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara kaum/keluarga yang terpecah-pecah karena 46. Bagai berumah di tepi tebing.(Selalu dalam
lidah.(Dalam sebarang kerja hendaklah ditinggalkan oleh orang yang menjadi kekhawatiran.)
selalu ingat benar.) tempat bergantung.) 47. Seperti rusa masuk kampung.(Keheran-
12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak 28. Seperti anjing berebut tulang.(Hal orang heranan karena belum pernah melihat.)
sepanjang penggalan.(Kasih ibu kepada yang tamak memperebutkan harta.) 48. Seperti api dalam sekam.(Kejahatan yang
anak tidak ada putus-putusnya, tetapi kasih 29. Bagai air dengan tebing.(Hal orang yang berlaku deangan diam-diam.)
anak kepada ibu kadang-kadang sedikit.) sangat kokoh bersahabat dan bertolong- 49. Ditatang bagai minyak penuh.(Sangat
13. Biar lambat asal selamat, tak lari gunung tolongan.) dikasihi, dipelihara dengan hati-hati.)
dikejar.(Dalam mengerjakan pekerjaan tidak
29. Bagai air dengan tebing 29. Bagai air dengan tebing
30. Seperti bulan dengan matahari 30. Seperti bulan dengan matahari
31. Bagai bumi dengan langit evanallone@yahoo.com 31. Bagai bumi dengan langit
1. Air tenang menghayutkan 32. Laksana kera dapat bunga 32. Laksana kera dapat bunga
1. Air tenang menghayutkan
2. Bermain air basah, bermain api 33. Hati bagai baling-baling 33. Hati bagai baling-baling
2. Bermain air basah, bermain api
hangus, bermain pisau luka 34. Bagai hujan jatuh ke pasir 34. Bagai hujan jatuh ke pasir
hangus, bermain pisau luka
3. Hancur badan dikandung tanah, budi 35. Laksana burung dalam sangkar 35. Laksana burung dalam sangkar
3. Hancur badan dikandung tanah, budi
baik dikenang jua 36. Bagai diiris dengan sembilu. 36. Bagai diiris dengan sembilu.
baik dikenang jua
4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu 37. Bagai kerakap di atas batu, hidup 37. Bagai kerakap di atas batu, hidup
4. Besar kayu besar bahannya, kecil kayu
kecil bahannya enggan mati tak mau enggan mati tak mau
kecil bahannya
5. Bayang-bayang sepanjang badan 38. Bagai api dengan asap. Bagai kuku 38. Bagai api dengan asap. Bagai kuku
5. Bayang-bayang sepanjang badan
6. Setinggi-tinggi terbang bangau, dengan daging dengan daging
6. Setinggi-tinggi terbang bangau,
hinggapnya ke kubangan juga. 39. Bagai kucing dibawakan lidi. 39. Bagai kucing dibawakan lidi.
hinggapnya ke kubangan juga.
7. Ringan sama dijunjung, berat sama 40. Bagai makan buah simalakama, 40. Bagai makan buah simalakama,
7. Ringan sama dijunjung, berat sama
dipikul. dimakan ibu mati, tak dimakan bapak dimakan ibu mati, tak dimakan bapak
dipikul.
8. Tak ada gading yang tak retak mati mati
8. Tak ada gading yang tak retak
9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga 41. Bagai menentang matahari 41. Bagai menentang matahari
9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga
kembang tak jadi. 42. Seperti ilmu padi, kian berisi kian 42. Seperti ilmu padi, kian berisi kian
kembang tak jadi.
10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa merunduk. merunduk.
10. Ikut hati mati, ikut rasa binasa
11. Berjalan pelihara kaki, berkata 43. Seperti pinang dibelah dua. 43. Seperti pinang dibelah dua.
11. Berjalan pelihara kaki, berkata
pelihara lidah. 44. Seperti pungguk merindukan bulan 44. Seperti pungguk merindukan bulan
pelihara lidah.
12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak 45. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai 45. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai
12. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak
sepanjang penggalan. rambut dibelah seribu. rambut dibelah seribu.
sepanjang penggalan.
13. Biar lambat asal selamat, tak lari 46. Bagai berumah di tepi tebing 46. Bagai berumah di tepi tebing
13. Biar lambat asal selamat, tak lari
gunung dikejar 47. Seperti rusa masuk kampung. 47. Seperti rusa masuk kampung.
gunung dikejar
14. Barang siapa menggali lubang, ia juga 48. Seperti api dalam sekam 48. Seperti api dalam sekam
14. Barang siapa menggali lubang, ia juga
terperosok ke dalamnya 49. Ditatang bagai minyak penuh 49. Ditatang bagai minyak penuh
terperosok ke dalamnya
15. Mati-mati mandi air basah 50. Seperti telur di ujung tanduk 50. Seperti telur di ujung tanduk
15. Mati-mati mandi air basah
16. Murah dimulut, mahal di timbangan 51. Patah tumbuh, hilang berganti. 51. Patah tumbuh, hilang berganti.
16. Murah dimulut, mahal di timbangan
17. Nasi sudah menjadi bubur. 52. Bersatu kita teguh, bercerai kita 52. Bersatu kita teguh, bercerai kita
17. Nasi sudah menjadi bubur.
18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga runtuh. runtuh.
18. Sebab nila setitik rusak susu sebelanga
19. Ukur banyak di badan sendiri 53. Daripada hidup bercermin bangkai, 53. Daripada hidup bercermin bangkai,
19. Ukur banyak di badan sendiri
20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan lebih baik mati berkalang tanah lebih baik mati berkalang tanah
20. Panas setahun dihapuskan oleh hujan
sehari 54. Tak emas bungkal diasah, tak air 54. Tak emas bungkal diasah, tak air
sehari
21. Besar pasak daripada tiang talang dipancung talang dipancung
21. Besar pasak daripada tiang
22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji 55. Esa hilang, dua terbilang 55. Esa hilang, dua terbilang
22. Pasar jalan karena diturut, lancar kaji
karena diulang 56. Ringan sama dijinjing, berat sama 56. Ringan sama dijinjing, berat sama
karena diulang
23. Rambut sama hitam, hati masing- dipikul. dipikul.
23. Rambut sama hitam, hati masing-
masing 57. Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni. 57. Laba sama dibagi, rugi sama dirjuni.
masing
24. Tiada rotan akar pun jadi 58. Patah sayap, bertongkat paruh 58. Patah sayap, bertongkat paruh
24. Tiada rotan akar pun jadi
25. Mati semut karena gula 59. Daripada berputih mata, lebih baik 59. Daripada berputih mata, lebih baik
25. Mati semut karena gula
26. Bagai air di daun talas berputih tulang berputih tulang
26. Bagai air di daun talas
27. Seperti anak ayam kehilangan induk 60. Seperti menggantang asap 60. Seperti menggantang asap
27. Seperti anak ayam kehilangan induk
28. Seperti anjing berebut tulang
28. Seperti anjing berebut tulang
evanallone@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai