Anda di halaman 1dari 6

KEJAKSAAN NEGERI 

          RAHA
____________________
 "UNTUK KEADILAN"

SURAT TUNTUTAN
Atas Nama

T
E
R
D
A
K
W
A

BUDI

Melanggar

Pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana

SURAT TUNTUTAN
__________________________________________
No. Reg. Perkara: PDM - XXX/SRG/10/2022

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Serang dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama Terdakwa:

    Nama Lengkap: Budi


Tempat Lahir: xxxxx
Umur/Tgl. Lahir: xx tahun/ X Maret 19XX
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat tinggal: Dusun XX, Desa: Y, Kecamatan: XXX, Kab. XXXX
Agama: Z
Pekerjaan: XZ:
Pendidikan: XD

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Negeri Raha Nomor:
XXX/Pen.Pid.Sus/2022/PN.Srg. tanggal XX April 2022 dengan Acara Pemeriksaan
Biasa terdakwa dihadapkan kedepan Persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa dan Angie telah menikah secara agama pada tanggal 31
Januari 2011. Selanjutnya sekitar 8 bulan setelah pernikahan, Terdakwa mengalami
pertengkaran hebat dengan korban. Kejadian pertengkaran tersebut, seringkali
diceritakan kepada Cecep yang merupakan sopir pribadi dari Terdakwa.
Bahwa pada bulan April 2013, Terdakwa mengatakan kepada Cecep bahwa
Terdakwa sudah merasa jenuh dan meminta untuk mencarikan orang yang dapat
memberi pelajaran terhadap Angie. Cecep menghubungi saksi Danang, yang
menyarankan kepada Cecep untuk melakukan pembunuhan dengan cara dirampok
di taksi dan meminta bayaran sebanyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Akan tetapi, Terdakwa tidak menyetujui pembunuhan dengan cara perampokan di
taksi, melainkan hanya menginginkan agar korban cukup diberi pelajaran.
Bahwa terdakwa pada bulan Agustus 2013 memberikan ide penculikan kepada
Cecep, dengan cara membius korban serta memasukkannya ke dalam koper besar,
sehingga korban dapat diteror agar tidak menganggu Terdakwa dikemudian hari.
Dengan adanya ide tersebut, maka Cecep menyampaikannya kepada Danang, Gito
(DPO) dan Haris (meninggal dunia). Setelah ide tersebut disetujui oleh tim
eksekutor, maka Cecep ditugaskan untuk mencari obat bius dan membuat peti untuk
memasukkan tubuh korban. Selain itu, Cecep juga ditugaskan untuk membeli 2
(dua) 1 buah gitar listrik dengan tujuan untuk mengelabui penghuni apartemen, agar
tidak mencurigai isi peti tersebut. Setelah Cecep mendapatkan semua keperluan
eksekusi, maka Terdakwa memberikan anak kunci kamar korban, telepon genggam
beserta nomor barunya, bahkan menyewakan apartemen di Tower Casablanca
lantai 10 unit BE yang ditunjukkan untuk rapat tim.Adapun tugas maupun peran dari
masing-masing peserta tindak pidana ialah sebagai berikut; 1. Saksi Danang
bertugas sebagai sopir yang menunggu di lobby untuk membawa peti yang berisi
korban 2. Saksi Gito: bertugas sebagai pelaku yang masuk ke dalam kamar Angie
untuk melakukan pembiusan terhadap korban 3. Saksi Haris: bertugas untuk
memegangi korban, ketika dilakukan pembiusan Selain ketiga peserta tersebut, tim
eksekutor mengajak pula Iwan untuk mengawasi di lorong, pada saat terjadinya
penculikan.
Bahwa pada akhir bulan September 2013, Terdakwa memberikan uang kepada
Cecep sebesar Rp 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan rincian
untuk bayar Tim Danang sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan
operasional tim sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Selain menyerahkan
uang, Terdakwa juga menyampaikan kepada Cecep agar melakukan penculikan
pada saat dirinya sedang berada di Singapura. Pada tanggal 28 Sepetember 2013,
Terdakwa mengirimkan pesan singkat melalui Blackberry messenger kepada Cecep,
bahwa korban akan pergi ke Bandung dan akan kembali ke Apartemen Kuningan
pada minggu pagi, tangga 28 September 2013. Atas informasi tersebut, Cecep
menghubungi Danang dan Iwan untuk standby pada tanggal itu.
Bahwa pada Tanggal 30 September 2013, Terdakwa mengirimkan pesan singkat
Blackberry messenger kepada Cecep yang menginformasikan, bahwa korban akan
pulang dari Bandung kira-kira jam 22.00 WIB. Sekitar pukul 22.00 WIB, Cecep
mendapatkan kabar dari Danang, jika korban sudah naik taksi dan sedang menuju
Apartemen Kuningan. Dengan adanya kabar itu, Gito dan Haris bergerak masuk
kedalam kamar korban untuk mempersiapkan penculikan. Sedangkan, Iwan
ditugaskan untuk menunggu korban di depan Lobby apartemen Kuningan untuk
membuntuti korban,. Pada pukul 22.30 WIB, korban sampai di apartemen Kuningan
dan seketika itu pula, diikuti oleh Iwan. Sementara itu, Cecep pergi ke lantai 9
melalui lift lorong c yang tidak menggunakan kartu akses untuk memantau
perkembangan pelaksanaan Eksekusi. Setelah korban telah sampai di kamarnya,
Gito langsung membekap korban dari belakang yang menyebabkan korban terjatuh.
Haris yang melihat korban terjatuh, langsung memukul bagian belakang kepala
korban dengan menggunakan besi sebanyak tujuh kali. Korban yang telah dipukul
sebanyak tujuh kali ternyata masih tetap berteriak, yang menimbulkan kecurigaan
dari penghuni apartemen lainnya. Selang beberapa menit, satpam menggedor pintu
korban, karena panik kedua pelaku langsung lari melalui balkon kamar. Akan tetapi,
pada saat akan melarikan Haris terpeleset dan terjatuh dari balkon kamar.
Bahwa terdakwa yang saat terjadinya kejadian berada di Singapura, menanyakan
hasil pelaksanaan kepada Cecep. Dengan adanya pemberitahuan pelaksanaan
yang tidak sesuai rencana, Terdakwa meminta Cecep untuk menghapus semua
kontak Blackberry messenger terkait hal ini dan membuang telepon genggam serta
kartu teleponnya. Kemudian pada sorenya, tanggal 1 Oktober 2013 Cecep bertemu
dengan tim Danang (kecuali Gito) untuk membagi sisa uang hasil pembayaran
tersebut sebesar Rp 170.000.000 (seratus tujuh puluh juta rupiah) menjadi 4 bagian
sama rata. Oleh karenanya, masing-masing mendapatkan nominal sebesar Rp.
40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah). Sedangkan sisanya sebesar Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah), akan diberikan kepada keluarga Haris yang telah
meninggal dunia.

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut


Pasal 340 KUHP

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut


berupa keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, petunjuk, alat bukti serta
adanya barang bukti seebagai berikut:

KETERANGAN SAKSI-SAKSI:

1. Saksi Danang, didepan persidangan di bawah sumpah menerangkan yang pada


pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan dengan


masalah ...................
- Bahwa, dst.

Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

2. Saksi Gito, didepan persidangan di bawah sumpah menerangkan yang pada


pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan dengan


masalah ...................
- Bahwa, dst.

Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

3. Saksi Iwan, didepan persidangan di bawah sumpah menerangkan yang pada


pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan dengan


masalah ...................
- Bahwa, dst.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

4. Saksi Danang, didepan persidangan di bawah sumpah menerangkan yang pada


pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan dengan


masalah ...................
- Bahwa, dst.

Atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan.

KETERANGAN TERDAKWA:

Terdakwa Budi, menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, saksi mengerti dihadirkan di depan persidangan sehubungan dengan


masalah ...................
- Bahwa, dst.

PETUNJUK:

Bahwa berdasarkan  Pasal 188 KUHP alat bukti Petunjuk adalah perbuatan,
kejadian atau keadaan, yang karena persesuaian, baik antara yang satu dengan
yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi
suatu tindak pidana dan siapa pelakunya dan hanya dapat diperoleh dari keterangan
saksi, surat dan keterangan terdakwa kemudian dari ketentuan tersebut apabila
dihubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu berupa
keterangan saksi-saksi yang keterangannya saling bersesuaian, alat bukti surat
serta keterangan terdakwa yang telah menerangkan keadaan/kejadian yang
sebenarnya kemudian dihubungkan dengan barang bukti yang diajukan di
persidangan, maka diperoleh bukti petunjuk yang menunjukan bahwa terdakwa
adalah pelaku suatu tindak pidana Kecelakaan Lalu Lintas.

saat kematian diperkirakan antara dua jam sampai di bawah enam jam sebelum
dilakukan pemeriksaan.

Barang Bukti Yang Diajukan Dalam Persidangan Berupa:


- 1 (satu) batang besi; 
- 1 (satu) buah handphone merek blackberry; 
- Sejumlah uang senilai.......;

Barang bukti yang diajukan dalam Persidangan tersebut telah disita secara sah
menurut hukum oleh karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian dan
Majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada Terdakwa dan
kepada saksi-saksi oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.
 
Pembuktian
Setelah kami menguraikan fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan ini,
maka sampailah kami pada pembuktian mengenai unsur – unsur tindak pidana yang
didakwaan oleh terdakwa.
Bahwa terdakwa diajukan kedepan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :

- Primair : melanggar pasal 340 jo pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP


- Subsidair : melanggar pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP

Adapun unsur – unsur dari pasal 340 :


- Barang siapa
- Dengan direncanakan
- Merampas nyawa orang lain

Dengan demikian jelaslah bahwa unsure dari pasal 340 sudah terbukti bila secara
sah dan meyakinkan.
Berdasarkan uraian kami tersebut di atas, maka kami berkesimpulan bahwa
dakwaan yang didakwakan sudah terbukti dengan sah dan meyakinkan, yaitu
melakukan tindak pidana pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain,
melanggar pasal 340 dan 338 KUHP, sebagaimana didakwakan dalam dakwaan.

Majelis Hakim Yang Terhormat


Oleh karena terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan barulah
melakukan tindak pidana sebagaimana disebutkan diatas, maka sepantasnyalah
atas diri terdakwa dijatuhi hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.
Namun sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa
berkenankanlah kami terlebih dahulu mengemukakan hal-hal yang kami jadikan
bahwa pertimbangan dalam tuntutan pidana ini, yakni:
Hal-hal yang memberatkan:
1. Terdakwa telah melanggar norma-norma kesusilaan dan melanggar norma
agama.
2. Terdakwa dengan sengaja dan direncanakan telah menghilangkan nyawa
korban.
Hal-hal yang meringankan:
1. Terdakwa beersikap sopan dipersidangan dan terdakwa belum pernah
dihukum.
2. Terdakwa menyesali perbuatannya.

Berdasarkan uraian kami diatas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan dalam
perkara ini:

MENUNTUT

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan:
1. Menyatakan terdakwa Budi terbukti bersalah melakukan tindakan pidana
pembunuhan melanggar Pasal 340 jo 55 ayat (1) ke-2 KUHP sebagaimana
didakwaan primair.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Budi dengan pidana penjara 15
tahun dikurangi sepenuhnya selama terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti, berupa cangkul dan parang dikembalikan kepada
saksi
4. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan
5. Menetapkan supaya terpidana membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,-
(seribu rupiah).

Demikianlah tuntutan pidana ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang hari ini,
hari .....................

Jaksa Penuntut Umum

LA LUKARI, S.H

Anda mungkin juga menyukai