Anda di halaman 1dari 1

Nama : La Lukari

NIM : 041388182

Tugas 1
HUKUM INTERNASIONAL

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) meluncurkan penyelidikan awal terhadap Myanmar pada
Selasa (18/9). Penyelidikan berkaitan dengan kejahatan dan dugaan genosida yang dilakukan militer
Myanmar terhadap etnis Rohingya.

https://www.republika.co.id/berita/internasional/asia/18/09/19/pfag6b382-mahkamah-pidana-
internasional-mulai-selidiki-kasus-rohingya
1. Berdasarkan kutipan berita di atas, jelaskan sejauh mana ruang lingkup berlakuknya ICC
dalam penanganan kasus rohingya?
2. Terkait dugaan genoside yang dilakukan militer myanmar, Bagaimanakah jenis pertanggung
jawabannya dalam asas berlakunya hukum pidana di ICC?
3. Dalam prinsip umum hukum pidana dikenal istilah individual criminal responsibility ,
menurut anda bagaimana keterkaitannya dengan kasus rohingya?

Jawab

1. Peran International Criminal Court terhadap Negara Myanmar yang dianggap tidak mau
(unwilling) atau tidak mampu (inability) dapat berlaku terhadap Negara Pihak dan Bukan
Negara Pihak Statuta Roma 1998. Terhadap Negara Pihak dapat menggunakan tiga
mekanisme, yaitu berdasarkan inisiatif Negara pihak, Arahan Dewan Keamanan dan
Penuntut umum, sedangkan untuk Bukan Negara Pihak, dapat menggunakan dua
mekanisme, yaitu atas inisiatif bukan negara pihak dan Arahan Dewan Keamanan.
Mekanisme kedua ini dapat digunakan dalam upaya penyelesaian pelanggaran 108
Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Myanmar terhadap Kaum Rohingya.
2. Penyelesaian terhadap pelanggaran berat HAM secara hukum pada dasarnya mengacu
kepada prinsip exhaustion of local remedies melalui mekanisme forum pengadilan nasional.
Ketidakmauan (unwillingness) dan ketidakmampuan (inability) dari negara yang diduga
melakukan pelanggaran berat HAM untuk menyelesaikan masalah pelanggaran tersebut di
tingkat nasional dapat mendasari dibentuknya Mahkamah Internasional Ad hoc dan diambil
alihnya Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dengan yurisdiksi untuk mengadili kejahatan
genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan kejahatan agresi sesuai
dengan Rome Statute Pasal 5 ayat (1). Siapapun orang yang melakukan kejahatan akan
dihukum secara individu sesuai dengan Rome Statute Pasal 25 ayat (2) dan diadili tanpa
adanya perbedaan mengenai Kapasitas atau Jabatannya sesuai dengan Pasal 27.
3. Terkait sanksi hukum terhadap Myanmar yang dapat diberikan oleh ICC adalah pengenaan
prinsip tanggungjawab pidana individu (individual criminal responsibility) dan tanggung
jawab komandan dan atasan (commander and superior responsibility). Selanjutnya, pelaku
dapat dikenakan hukuman ganti rugi kepada korban termasuk restitusi, kompensasi dan
rehabilitasi serta dapat pula dikenakan pidana penjara paling lama 30 tahun atau penjara
seumur hidup dengan melihat beratnya kejahatan serta kondisi-kondisi personal dari
terpidana ditambah denda dan pembekuan harta kekayaan yang didapat secara langsung
atau tidak langsung dari kejahatan yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai