Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

TEORI PERUNDANG-UNDANGAN

Nama Mahasiswa : MIQUEL STEVEN GINTING


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044944555

1. Secara sederhana, judicial review adalah pengujian yang dilakukan oleh lembaga
peradilan terhadap peraturan perundang-undnagan. Sedangkan politik hukum adalah arah
kebijakan hukum yang dijadikan pedoman untuk membangun atau menegakkan sistem
hukum yang diinginkan.
Pertanyaan:
Bagaimana keterkaitan antara judicial review dan politik hukum dalam pembangunan hukum
nasional?

2. Secara umum, bentuk-bentuk produk hukum negara dapat dibagi ke dalam 3 bagian besar
yakni vonnis), beschicking dan regeling. Perbedaan jenis produk hukum ini, tentu akan
berimplikasi juga terhadap perbedaan mekanisme pengujiannya.
Pertanyaan:
a. Jelaskan pengertian ketiga produk hukum tersebut!
b. Tentukan produk hukum apa yang dapat diuji melalui judicial review!

JAWABAN:

NOMOR (1)

Suatu undang-undang dapat dimohonkan pengujian ke Mahkamah Konstitusi baik jika


pembentukannya dianggap bertentangan atau tidak sesuai dengan UUD 1945 maupun jika materi
muatan (ayat,pasal, atau bagian) dari undang-undang itu yang dianggap bertentangan dengan
UUD 1945, atau keduanya. Dengan kata lain, permohonan pengujian dapat dilakukan baik untuk
pengujian formil maupun materiil, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 57 ayat (,2) undang-
undang Mahkamah Konstitusi.
Dalam hal pengujian formil, jika pemohon berhasil membuktikan bahwa pembentukan
suatu undang-undang bertentangan dengan UUD 1945, sehingga hal itu merugikan hak dan/atau
kewenangan konstitusionalnya, maka berarti seluruh undangundang itu akan dinhyatakan
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat : Pasal 57 ayat
(2)
Sedangkan apabila pengujian itu bersifat materiil, yaitu hanya menyangkut ayat, pasal,
dan/atau bagian tertentu dari undang-undang yang dianggap bertentangan dengan UUD 1945,
jika pemohon berhasil membuktikannya maka hanya ayat, pasal, dan/atau bagian tertentu dari
undang-undang itulah yang dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat :Pasal 57 ayat (1).
Adapun pihak yang memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan
judicial review adalah :
1. Perorangan warga Negara Indonesia
2. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur
dalam undang-undang
3. badan hukum politik atau privat
4. lembaga negara
politik hukum diartikan sebagai kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum
yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
untuk tujuan negara yang dicita-citakan. Dengan demikian, sangat jelas bahwa politik hukum
dibentuk dalam rangka mewujudkan tujuan cita-cita ideal Negara Republik Indonesia. Politik
hukum yang akan, sedang dan telah diberlakukan di wilayah yurisdiksi Republik Indonesia itu
sangat penting, karena hal itu akan menjadi sebagai pedoman dasar dalam proses penentuan
nilai-nilai, penerapan, pembentukan dan pembangunan hukum di Indonesia. Artinya, baik secara
normatif maupun praktis-fungsional, penyelenggara negara harus menjadikan politik hukum
sebagai acuan pertama dan utama dalam proses-proses di atas. Menurut Daniel S. Lev, yang
paling menentukan dalam proses pembentukan hukum adalah konsepsi dan kekuasaan politik,
yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum
dalam negara, tergangtung pada keseimbangan politik, defenisi kekuasaan, evolusi idiologi
politik, ekonomi, sosial, dan seterusnya. Politik Hukum dan Perannya dalam Pembangunan
hukum di Indonesia Pasca Reformasi, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan dan
memberi saran sebagai berikut :

a. Politik hukum adalah serangkaian konsep, asas, kebijakan dasar dan pernyataan kehendak
penguasa negara yang mengandung politik pembentukan hukum, politik penentuan hukum dan
politik penerapan serta penegakan hukum.
b. Upaya pembangunan hukum di Indonesia hingga saat ini senantiasa dilakukan dengan cara
memperbaiki, mengganti atau menyempurnakan peraturan-peraturan warisan kolonial dengan
peraturan-peraturan berdasarkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indoneisa sediri sesuai dengan
perkembangan zaman Indonesia.
c. Proses pembangunan hukum nasional pada masa reformasi terjadi perubahan pada berbagai
undang-undang, seperti undang-undang tentang partai politik, pemilu dan Susunan dan
Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD dan lain-lain. Selain itu perubahan juga terjadi peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi yakni penghapusan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan
rakyat (Tap MPR) dan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
d. Pembangunan hukum nasional hendaknya dapat menciptakan rasa keadilan bagi seluruh
masyarakat Indonesia, tanpa membedakan ras, golongan, suku, partai, agama, dan bukan untuk
kempentingan kelompok tertentu atau individu.

JAWABAN NOMOR 2
a. Vonis/putusan adalah Hasil dari suatu gugatan, Beschicking/ penetapan adalah hasil dari
suatu permohonan selalu bersifat individual dan kongkrit (individual and concrete),
sedangkan peraturan (regeling) selalu bersifat umum dan abstrak (general and abstract).
Yang dimaksud bersifat general and abstract, yaitu keberlakuannya ditujukan kepada siapa
saja yang dikenai perumusan kaedah umum

b. Judicial review atau hak uji materi merupakan proses pengujian peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah terhadap peraturan perundang-undangan lebih tinggi yang
dilakukan oleh lembaga peradilan. Dalam praktik, judicial review undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar 1945 dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi (MK)

Sumber : BMP HKUM 4404 Teori Perundang-Undangan

Anda mungkin juga menyukai