Anda di halaman 1dari 15

IKHLAS DALAM

BERAMAL
D I S U S U N O L E H : M O C H R I VA I
PENGERTIAN IKHLAS

• Ikhlas berasal dari kata ‫ خلص‬yang berarti bersih atas


bercampur

• Ikhlas ialah, menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal,


membersihkannya dari segala individu maupun duniawi. Tidak
ada yang melatarbelakangi suatu amal, kecuali karena Allah
dan demi hari akhirat.
‫‪HADITS‬‬

‫ْت َرس ُْو َل هللاِ‬ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل َس ِمع ُ‬ ‫ان ب ِْن بَ ِشي ٍْر َر ِ‬ ‫َع ْن َأبِي َع ْب ِد هللاِ النُّ ْع َم ِ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُ ْو ُل ‪ِ :‬إ َّن ْال َحالَ َل بَيِّ ٌن َوِإ َّن ْال َح َرا َم بَيِّ ٌن َوبَ ْينَهُ َما ُأ ُم ْو ٌر‬ ‫َ‬
‫ت فَقَ ْد ا ْستَ ْب َرَأ لِ ِد ْينِ ِه‬
‫اس‪ ،‬فَ َم ِن اتَّقَى‪  ‬ال ُّشبُهَا ِ‬ ‫ات الَ يَ ْعلَ ُمه َُّن َكثِ ْي ٌر ِم َن النَّ ِ‬ ‫ُم ْشتَبِهَ ٌ‬
‫عى َح ْو َل‬ ‫ت َوقَ َع فِي ْال َح َر ِام‪َ ،‬كالرَّا ِعي يَرْ َ‬ ‫ض ِه‪َ ،‬و َم ْن َوقَ َع ِفي ال ُّشبُهَا ِ‬ ‫َو ِعرْ ِ‬
‫ك َأ ْن يَرْ تَ َع فِ ْي ِه‪َ ،‬أالَ َوِإ َّن‪  ‬لِ ُك ِّل َملِ ٍك ِح ًمى َأالَ َوِإ َّن ِح َمى هللاِ‬ ‫ْال ِح َمى ي ُْو ِش ُ‬
‫صلَ َح ْال َج َس ُد ُك ُّلهُ َوِإ َذا‬
‫ت َ‬ ‫صلَ َح ْ‬ ‫ار ُمهُ َأالَ َوِإ َّن فِي ْال َج َس ِد‪ُ   ‬مضْ َغةً ِإ َذا َ‬ ‫َم َح ِ‬
‫ت فَ َس َد ْال َج َس ُد ُك ُّلهُ‪َ  ‬أالَ َو ِه َي ْالقَ ْلبُ ‪[      ‬رواه البخاري ومسلم]‬ ‫فَ َس َد ْ‬
ARTINYA

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah e bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan
yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang
syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa
yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka
akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala
yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang
untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah
bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia
haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia
baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah
seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati” (Riwayat Bukhori dan
Muslim)
KANDUNGAN HADITS

1. Termasuk sikap wara’ adalah meninggalkan syubhat . karena


banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang
kepada perbuatan haram.
2. disamping itu Hadits ini juga menganjurkan agar seseorang
menjauhi perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat
menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
3. Hendaklah seseorang memberikan perhatian terhadap
masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
Karena hati merupakan sumber niat, maka segala unsur
jasmani tergantung pada hati.
4. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda
baiknya hati.
5. Pertanda ketaqwaan seseorang jika dia meninggalkan
perkara-perkara yang diperbolehkan karena khawatir akan
terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan. 
6. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram
serta haramnya sarana dan cara ke arah sana. Hati-hati dalam
masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan
buruk.
MANFAAT DAN KEUTAMAAN IKHLAS

1. Membuat hidup menjadi • Mendapatkan perlindungan dari Allah


tenang dan tenteram. SWT.
2. Amal ibadah kita akan diterima • 8. Akan mendapatkan naungan dari
Allah SWT di hari kiamat.
oleh Allah SWT.
• 9. Allah SWT akan memberi hidayah
3. Dibukanya pintu ampunan dan (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke
dihapuskannya dosa serta jalan yang salah.
dijauhkan dari api neraka. • 10. Allah akan membangunkan
4. Diangkatnya derajat dan sebuah rumah untuk orang-orang
martabat oleh Allah SWT. yang ikhlas dalam membangun
5. Do’a kita akan diijabah oleh masjid.
Allah SWT. • 11. Mudah dalam memaafkan
kesalahan orang lain
6. Dekat dengan pertolongan
• 12. Dapat memiliki sifat zuhud
Allah SWT.
KLASIFIKASI IKHLAS

1.  Iklhas Mubtadi’ 
2.  Ikhlas Abid
3. Ikhlas Muhibb
4. Ikhlas Arif
 IKLHAS MUBTADI’ 

Yakni orang yang beramalkarena Allah, tetapi di dalam hatinya


terbesit keinginan pada dunia. Ibadahnya dilakukan hanya untuk
menghilangkan kesulitan dan kebingunan. Ia melaksanakan
shalat tahajud dan bersedekah karena ingin usahanya berhasil.
Ciri orang yang mubtadi’ bisa terlihat dari cara dia beribadah.
Orang yang hanya beribadah ketika sedang butuh biasanya ia
tidak akan istiqomah. Ia beribadah ketika ada kebutuhan. Jika
kebutuhannya sudah terpenuhi, ibadahnya pun akan berhenti.
IKHLAS ABID

Yakni orang yang beramal karena Allah dan hatinya bersih


daririya’ serta keinginan dunia. Ibadahnya dilakukan hanya
karena Allah dan demi meraih kebahagiaan akhirat, menggapai
surga, takut neraka, dengan dibarengi keyakinan bahwa amal ini
bisa menyelamatkan dirinya dari siksaan api neraka. Ibadah
seorang abid ini cenderung berkesinambungan, tetapi ia tidak
mengetahui mana yang harus dilakukan dengan segera
(mudhayyaq) dan mana yang bisa diakhirkan (muwassa’), serta
mana yang penting dan lebih penting. Ia menganggap semua
ibadah itu adalah sama.
IKHLAS MUHIBB

Yakni orang yang beribadah hanya karena Allah, bukan ingin


surga atau takut neraka. Semuanya dilakukan karena bakti dan
memenuhi perintah dan mengagungkan-Nya.
IKHLAS ARIF

 Yakni orang yang dalam ibadahnya memiliki perasaan bahwa ia


digerakkan Allah. Ia merasa bahwa yang beribadah itu bukanlah
dirinya. Ia hanya menyaksikan ia sedang digerakkan Allah
karena memiliki keyakinan bahwa tidak memiliki daya dan
upaya melaksanakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan.a
CARA MENCAPAI KEIKHLASAN

Cara agar kita dapat mencapai rasa ikhlas adalah dengan


mengosongkan pikiran disaat kita sedang beribadah kepada
Allah SWT. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah,
zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk
Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada
Allah. Jangan munculkan rasa riya’ atau sombong di dalam diri
kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT.
Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang
menyaksikan kita. Insya Allah dengan cara tersebut keikhlasan
dapat dicapai. Dan jangan lupa untuk berdo’a memohon kepada
Allah SWT agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya,
PERUSAK-PERUSAK KEIKHLASAN

1. RIYA’ (SOMBONG)
2. SUM’AH (UNTUK DIDENGAR)
3. ‘UJUB (KATEGORI RIYA’)
THANKS FOR ANYTHING

Anda mungkin juga menyukai