Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Jalan dan Lari

1. Jalan
Jalan merupakan gerak perpindahan tubuh daru satu posisi ke posisi yang lainnya, dengan
melangkahkan kaki secara bergantian.
Gerak tubuh dalam berjalan ini relatif di dominasi oleh gerakkan kaki. Berjalan kaki bisa melatih
kesegaran jasmani dan bisa melancarkan sirkulasi darah seseorang.

Yang bisa membuat kondisi tubuh seseorang jadi gak cepat lelah dan bisa mengembalikan tubuh
pada kondisi normal serta bisa mengurangi depresi dan stres.

Dalam berjalan, juga akan sangat kecil sekali terjadinya cedera. Jadi, berjalan itu bisa
menyehatkan tubuh dan gak beresiko.

2. Lari
Lari merupakan gerak perpindahan tubuh dari satu posisi ke posisi yang lainnya, dengan
melangkahkan kaki secara bergantian tapi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Berlari juga mempunyai manfaat yang sama dengan berjalan. Cuma aja, yang membedakan
antara lari dan jalan yaitu pada kecepatannya.

Dalam berlari rentan sekali terjadi cedera di area lutut dan pergelangan kaki. Cedera ini terutama
buat orang yang obesitas atau kelebihan badan. Jadi, ada harus tetap berhati – hati kalo berlari.

Perbedaan Jalan dan Lari


1. Posisi Kaki
Perbedaan Jalan dan Lari
1. Posisi Kaki

Perbedaan jalan dan lari yang ini yaitu posisi dimana kaki melakukan kontak dengan tanah.

Saat berjalan, kaki akan selalu kontak dengan tanah dan pasti saat dimana salah satu kaki
bertumpu pada tanah serta yang lainnya gak bertumpu.

Atau, saat dimana kedua kaki menyentuh dan menapak pada tanah secara bersamaan.
Sedangkan, kalo

Saat berlari, pada saat dimana salah satu kaki menapak pada tanah dan pada saat dimana kedua
kaki gak melakukan kontak dengan tanah, gak menyentuh tanah sama sekali/melayang.

Selain itu, saat berlari juga sangat jarang terjadi kedua kaki secara bersamaan menapak pada
tanah.
2. Tumpuan Kekuatan
Saat berjalan dan berlari ada beberapa anggota tubuh yang membantu pergerakan, jadi membuat
aktivitas keduannya menjadi lebih maksimal.

Pada saat berjalan, gerak tangan dan gerak anggota tubuh lainnya juga membantu
memaksimalkan proses berjalan, tapi tumpuan kekutan pada saat berjalan ada pada langkah kaki
sebagai gerak utama.
Berbeda dengan berjalan, kalo

Berlari mempunyai beberapa titik tumpuan, yaitu pada gerak tangan yang membantu mendorong
badan dan tekukan lutut melalui otot quadriceps  yang memberikan kekuatan pada saat berlari
saat kaki bersentuhan dengan tanah.
Jadi, tumpuan utama pada saat berlari gak cuma bersumber dari kaki melainkan juga dari anggota
tubuh yang lain.
3. Berdasarkan Jenisnya

Berikut ini ialah merupakan teknik dasar jalan cepat :

 Teknik awalan : teknik awalan ialah merupakan teknik yang dimana dilakukan oleh atlet
sesaat sebelum memulai lari. Tahapan-tahapan atlet pada teknik start adalah sikap bersedia dan
ketika petugas membunyikan aba-aba untuk bersedia, maka letakkan salah satu kaki lurus ke
belakang sementara kaki lainnya digerakkan ke depan, posisi badan lurus dan agak maju ke
depan, ketika aba-aba "ya" atau bunyi pistol, gerakkan kaki belakang ke depan  dengan
mengayunkan tangan ke belakang secara bergantian
 Posisi badan : Posisi badan dalam jalan cepat ialah sebaiknya mengenai posisi badan
ketika melakukan jalan cepat setelah aba-aba atau setelah peluit dibuntikan. Sikap atau posisi
tubuh ketika melakukan jalan cepat yang benar yaitu menghadap lurus ke depan, siku membentuk
sudut 90 derajat dan tangan digerakkan harmonis dengan kaki secara bergantian
 Teknik langkah kaki : Langkah kaki saat jalan cepat yang benar ialah dengan kaki
digerakkan ke depan dengan berat atau beban tubuh bertumpu pada paha. Ketika menggerakkan
kaki ke depan, lutut sedikit di tekuk seiring dengan ayunan kaki. Ketika kaki bersentuhan dengan
tanah, yang mendarat lebih dahulu adalah bagian tumit lalu ujung kaki
 Teknik akhiran atau finish : Teknik akhiran atau finish yang benar dalam jalan cepat yaitu
janganlah langsung berhenti ketika menyentuh garis finish. Sebaiknya ialah tetap melakukan
gerakan jalan cepat yang sama setidaknya sampai sejauh 5 meter dari garis finish. Setelah
menyentuh garis finish atau garis akhir, gerakan semakin melambat sehingga akhirnya benar-
benar berhenti. Perlambatan gerak ini terlihat dari tumpuan beban tubuh berganti dari kaki satu ke
kaki yang lainnya

Start digunakan dalam pengawalan yang digunakan mulai berdiri. Instruksi awal umumnya adalah
sebagai berikut: atlet “bersedia” meletakkan satu kaki di belakang garis start dan meletakkan kaki
lainnya di belakang. Posisi tubuh sedikit condong ke depan, tangan santai, ketika instruksi mulai,
mereka biasanya menggunakan sinyal suara senjata atau isyarat! secepat mungkin langkah kaki
yang ada di belakang bergerak maju dan terus berjalan secepat mungkin.
Langkah
Gerakan melangkah mengangkat kaki paha dengan mengayunkan kaki ke arah depan, posisi lutut
ditekuk, tubuh sedikit condong ke depan, mengapa paha mengangkat alasan mengapa kaki bagian
bawah berayun secara otomatis ke depan, maka lutut adalah kaki yang lurus terlebih dahulu
mendarat tumit terlebih dahulu dan kemudian meraba-raba jari kaki di tanah lalu mengayun.

Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang bergerak harus sedikit condong ke depan dengan terus menggunakan lengan
ayun dengan arah menusuk lebih dalam, siku ditekuk pada sudut 90 derajat, gerakan harus
disinkronkan dengan gerakan langkah kaki.

Finish
Pada saat tiba di garis finish harus ada gerakan flowstru atau gerakan tindak lanjut tidak harus
berhenti segera, pada jarak sekitar 5 meter langkah awal untuk diperlambat secara bertahap,
kemudian lanjutkan dengan memindahkan titik berat dari satu kaki ke kaki yang lain. kaki lainnya.
Langkah-langkah dalam gerakan ini harus jelas dilihat dari pemegangnya.

abcdefg88

 Gemar Membantu
 14 jawaban
 1.7 rb orang terbantu

1.Pada saat berjalan usahakan badan tetap tegak, jangan condong ke depan atau ke belakang.
Pundak jangan terangkat, agar ketika melakukan ayunan tangan tidak cepat lelah.

2.Pada saat gerak maju kebanyakan atlet olahraga jalan cepat menggelengkan kepalanya ke
kanan dan ke kiri. Jangan sampai gerakan tersebut mengganggu kecepatan jalan.

3.Saat melangkah ke depan pandangan lurus ke depan dan melangkah lurus satu garis antara kaki
kanan dan kiri. Pada saat menumpu, tumit harus mendarat terlebih dahulu terus bergerak ke arah
depan secara teratur

4.Posisi lengan dan bahu, gerakan lengan dan bahu ke depan dan kebelakang secara bergantian
kanan dan kiri. Siku ditekuk tidak kurang dari 90 derajat. Kondisi ini dipertahankan hingga akhir
perlombaan, jaga keseimbangan dan gerakan tetap rileks

Anda mungkin juga menyukai