Anda di halaman 1dari 9

Jalan cepat (Race walking) adalah gerak

berjalan maju dengan melangkah kaki


tanpa adanya hubungan terputus
dengan tanah. Dalam melakukan jalan
cepat setiap kali melangkah, kaki depan
harus menyentuh tanah sebelum kaki
belakang meninggalkan tanah. Saat
melangkah satu kaki harus berada di
tanah, maka kaki tersebut harus lurus/
lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki
dalam keadaan posisi tegak lurus.
Teknik Yang Umum Dipakai dalam
Olahraga Jalan Cepat

Teknik Awalan (Start)

1. Atlet dengan sikap bersedia yaitu berdiri di belakang


garis
2. Ketika petugas membunyikan aba-aba untuk bersedia,
letakkan salah satu kaki lurus ke belakang sementara
satu kaki lainnya digerakkan ke depan (masih di belakang
garis start) dengan lutut sedikit ditekukkan.
3. Posisi badan lurus dan agak maju ke depan sementara
posisi kedua tangan rileks di sisi-sisi badan. Berat badan
ditumpukan pada kaki bagian depan.
4. Ketika terdengar aba-aba “ya” atau bunyi pistol dari
petugas, gerakkan kaki belakang ke depan dengan
mengayunkan tangan ke belakang dan ke depan secara
harmonis dan bergantian.
Posisi Badan

Teknik dasar jalan cepat yang


kedua yaitu mengenai posisi
badan ketika melakukan jalan
cepat setelah aba-aba atau peluit
dibunyikan. Sikap atau posisi
tubuh ketika melakukan jalan
cepat yang benar yaitu
menghadap lurus ke depan, siku
membentuk sudut 90 derajat dan
tangan digerakkan harmonis
dengan kaki secara bergantian.
Teknik Langkah Kaki

Teknik selanjutnya yang juga krusial yaitu


langkah kaki saat jalan cepat. Teknik dasar
jalan cepat yang benar yaitu kaki
digerakkan ke depan dengan berat atau
beban tubuh bertumpu pada paha. Ketika
menggerakkan kaki ke depan, lutut sedikit
ditekuk seiring dengan ayunan kaki. Ketika
kaki bersentuhan dengan tanah, yang
mendarat terlebih dahulu adalah bagian
tumit lalu ujung kaki
Teknik Akhiran (Finish)

Teknik akhiran atau finish yang benar


dalam jalan cepat yaitu jangan langsung
berhenti ketika menyentuh garis finish.
Sebaliknya, tetap lakukan gerakan jalan
cepat yang sama setidaknya sampai sejauh
5 meter dari garis finish. Setelah
menyentuh garis akhir, gerakan semakin
melambat hingga akhirnya benar-benar
berhenti. Perlambatan gerak ini terlihat
dari tumpuan beban tubuh berganti dari
kaki satu ke kaki yang lainnya.
Pada prinsipnya, tehnik dalam olahraga jalan cepat memiliki
beberapa fase atau tahapan yang harus di perhatikan.

1. Fase tumpuan kedua kaki

Tahapan gerakan tumpuan kedua kaki terjadi sangat singkat. Pada


saat kedua kaki menyentuh tanah, saat itu pula berakhir dorongan
yang di ikuti gerakan tarikan. tarikan ini lebih lama dan
menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.

2. Fase Tarikan

Tahapan ini dimulai dengan gerakan tarikan setelah gerakan


sebelumnya selesai. Gerakan ini di lakukan oleh kaki depan akibat
kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian depan. Gerakan ini
selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.
3. Fase Relaksasi

Tahap relaksasi adalah tahap antara tahap awal ketika melangkahkan kaki ke
depan dan ketika akan melakukan tarikan kaki belakang. Pada tahap ini pinggang
berada pada posisi yang sama dengan bahu, sedangkan lengan vertikal dan paralel
disamping badan.

4. Fase Dorongan

Tahap Dorongan adalah gerakan ketika ketiga tahap diatas selesai


dilakukan. Tahap dorongan ini adalah mempercepat laju jalan kaki dengan
dorongan tenaga penuh untuk mendapatkan rentang waktu yang sesingkat-
singkatnya ketika melakukan langkah-langkah kaki, namun langkah kaki
jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang, jaga keseimbangan tubuh.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Saat Melakukan Olahraga Jalan
Cepat

⃟ Pada saat berjalan usahakan badan tetap tegak, jangan condong ke


depan atau ke belakang. Pundak jangan terangkat, agar ketika
melakukan ayunan tangan tidak cepat lelah.

⃟ Pada saat gerak maju kebanyakan atlet olahraga jalan kaki


menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Jangan sampai gerakan
tersebut mengganggu kecepatan jalan kaki.

⃟ Saat melangkah ke depan pandangan lurus ke depan dan melangkah


lurus satu garis antara kaki kanan dan kiri. pada saat menumpu, tumit
harus mendarat terlebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara
teratur.

⃟ Posisi lengan dan bahu, Gerakan lengan dan bahu ke depan dan
kebelakang secara bergantian kanan dan kiri. Siku ditekuk tidak kurang
dari 90 derajat. Kondisi ini dipertahankan hingga akhir perlombaan,
jaga keseimbangan dan gerakan tetap rileks

Anda mungkin juga menyukai