1.Lompat kangkang
Lompat kangkang adalah melakukan lompatan dengan melewati di atas peti dengan posisi kaki
terbuka lebar ke kanan dan ke kiri. Untuk melakukan lompat kangkang diperlukan keberanian.
Untuk melatih keberanian itu diperlukan cara yang sistematis dalam mempelajari tahap-tahap
untuk sampai kepada teknik yang sebenarnya.
Tahapan latihan lompat kangkang untuk sampai ke teknik yang sebenarnya adalah:
1. Awalan dilakukan dengan lari secepat mungkin dengan badan condong ke depan
2. Perhitungkan langkahnya untuk menolak dengan dua kaki pada papan tolakan, kedua tangan
mengarah ke tepi papan tolakan
1. Berdiri dengan kaki rapat, badan lurus, dan kedua tangan memegang tepi peti
2. Lakukan tolakan dengan kedua kaki pada papan tolak hingga panggul ke atas dan kedua
tungkai dibuka
1. Ambil awalan beberpa langkah, lakukan tolakan, sementara kedua tangan bertumpu pada
punggung teman yang membungkuk lalu dengan tungkai kangkang melewati punggung teman,
latihan ini dimaksudkan agar peserta latihan merasakan bagaimana melewati rintangan.
2. Setelah latihan bersama teman anda lancar dan dapat dikuasai, lakukan latihan selanjutnya
dengan meloncat melewati peti loncat.
2. Meloncatlah dan lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua ujung kaki, lutut
mengeper, kedua lengan lurus ke atas.
2. Kedua kaki menolak pada papan tolakan dengan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan ke
bawah dan ke depan, badan lurus dan tungkai dibuka
3. Pada saat kedua tangan menyentuh peti loncat, segera tolakkan kedua tangan dengan sekuat-
kuatnya. Badan lurus dengan kedua tangan direntangkan
4. Pendaratan dilakukan dengan ujung kaki, lutut mengeper dan kedua tangan lurus ke atas.
Itulah beberapa teknik dasar yang biasa digunakan dalam latihan loncat kangkang dalam senam
ketangkasan. Sebaiknya latihan dilkukan dengan rutin. misalnya seminggu 3 -5 kali agar peserta
lebih cepat bisa melakukan loncat kangkang dengan baik.
2. Lompat Jongkok
Lompat jongkok adalah jenis lompatan yang dilakukan menggunakan peti lompat dengan posisi
badan jongkok pada saat melewati peti lompat. Bentuk latihan lompat jongkok ada dua macam,
yaitu sebagai berikut.
Pada pembhasan ini akan dipelajari lompat jongkok dengan tumpuan pada pangkal kuda-kuda
lompat. Pada dasarnya, setiap lommpatan mengandung unsur gerakan yang terjadi dari empat
tahapan, yaitu awalan, tolakan kaki, melayang, dan mendarat. Berikut penjelasan tentang tahap-
tahap dalam lompatan jongkok.
1. Awalan
Untuk mempeersiapkan tolakan dan gerak lanjutan dari lompatan pada kuda-kuda, terlebih
dahulu harus melakukan lari sebagai awalan. Awalan lari yang dilakukan harus semakin
meningkat mendekati papan tolak, sehingga mendapatkan dorongan ke depan dalam
mempersiapkan tolakan ke atas depan. Tahap awalan sangat menentukan keberhasilan lompatan.
Dengan awalan yang sempurna dan tolakan kaki yang kuat, akan diperoleh jarak dan ketinggian
lompatan yang diharapkan sehingga gaya dan bentuk lompatan dapat dilakukan dengan
sempurna. Banyak hasil lompatan yang gagal disebabkan oleh awalan yang kurang sempurna.
Beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan awalan, yaitu sebagai berikut.
- Beralih dengan ujung kaki dengan kepala tetap tegak, pandangan ke papan tolakan dan kuda-
kuda atau peti lompat.
- Ayunkan tangan ke depan dengan sikap rileks dan irama kaki yang baik.
- Kecepatan lari semakin meningkat dan disesuaikan dengan bentuk lompat.
- Bagian akhir dari awalan lebih berkonsentrasi pada gerak menolak.
- Langkah terakhir dari awalan harus tepat pada papan tolak.
2. Tolakan
Pada tahapan menolak, gerak kuda kaki harus menolak dilakukan dengan kuat secara bersama-
sama. Pada tahapan menolak hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Persiapan kaki tolak untuk menempatkan kedua kaki tepat pada papan tolak.
- Pada saat perkenalan, tempatkan kedua kaki bersamaan pada papan tolak.
3. Melayang
Gerak melayang terjadi setelah kaki terlepas dari gerak menolak. Pada saat melayang, sikap
badan dapat jongkook, menyudut, atau lurus. Adapun gerakannya dapat dilakukan dengan salto
dan pantulan. Gerakan melayang dilakukan dengan dua tahap, yaitu layangan pertama dan
layangan kedua.
4. Mendarat
Pendaratan dilakukan dari gerak akhir melayang hingga kedua kaki menyentuh lantai atau
matriks pendaratan. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan pendaratan adalah sebagai
berikut.
- Menjaga keseimbangan badan dengan melenturkan kaki dan sikap kaki terbuka,
tetapi tidak terlalu lebar.
- Badan dalam keadaan rileks dan tidak kaku sehingga dapat menekuk lutut, pinggul,
dan mengangkat kedua lengan.
- Mendarat dengan jarak minimal 2 meter dari kuda-kuda atau peti lompat.
- Mendarat harus dengan dua kaki menyentuh lantai atau matras terlebih dahulu.
Kesalahan-kesalahan dalam ketrampilan gerak lompat jongkok tumpuan ujung peti lompat, yaitu
sebagai berikut.
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama
musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Alat yang sering digunakan adalah gada,
simpai, tongkat, bola, pita, topi, dan lain-lain.
Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan
atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara prinsip antara senam biasa dan senam
irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada senam irama ditambahkan irama (ritme). Tekanan
yang harus deberikan pada senam irama adalah: irama, kelentukan tubuh, dan kontiunitas
gerakan.
Senam irama yang berasal dari sandiwara mengutamakan penyampian suatu rangkian cerita
dengan gerak yang diiringi dengan musik. Senam irama yang berasal dari seni
musik menuangkan pesan yang terdapat dalam lagu yang berbentuk gerakan. Senam irama yang
berasal dari seni tari mengutamakan keindahan gerak dan keserasian antara gerakan irama, dalam
bentuk gerak yang dituangkan berbentuk cerita.
Salah satu jenis dari senam ritmik/irama adalah senam aerobik. Untuk lebih jelsnya akan
dipaparkan dibawah ini.
Tentunya kita sering mendengar istilah Aerobik dalam kehidupan sehari-hari. Aerobik
yang kita kenal yaitu berupa latihan yang terdiri atas berbagai gerak.
Dalam kamus, aerobik berarti hidup dalam udara atau memanfaatkan oksigen.
Aerobik dalam arti sebenarnya adalah kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih banyak
oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki sistemnya,
sehingga bertanggung jawab untuk transportasi lebih banyak oksigen. Dengan kata lain latihan
ini dilakukan dalam keadaan tenang.
B. Macam-macam Senam Aerobik
Menurut cara melakukan dan musik sebagai pengiringnya,senam aerobik dapat dibagi
menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut:
4. Rockrobic (Kombinasi gerakan aerobik keras dan ringan serta gerakan rock and roll)
1. Dapat membakar lemak yang berlebihan di dalam tubuh, meningkatkan daya tahan jantung
dan paru, serta memperbaiki penampilan (setiap gerakan ditunjukan untuk
menguatkan,mengencangkan dan membentuk otot pada bagian tubuh tertentu.
2. Jika berlatih dengan intensitas tinggi dapat untuk program penurunan berat badan.
3. Jika berlatih dengan ringan, terutama bagi yang bertubuh langsing/kurus maka akan
meningkatkan nafsu makan. Adapun jika berlatih dengan berat, akan menekan rasa nafsu
makan, karena darah banyak beredar di daerah otot yang aktif dan bukan di daerah perut.
4. mencegah penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh, karena sistem tubuh dalam
keadaan baik, serta bisamenghilangkan kebiasaan buruk misalnya merokok dan
menggunakan narkoba.
Untuk meningkatkan kesegaran jasmani latihan olahraga harus dilakukan secara teratur dengan
takaran yang cukup. Demikian pula halnya dengan latihan senam aerobik. Takaran-takaran yang
perlu diperhatikan meliputi:
c. intensitas latihan
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui penghitangan denyut nadi
dengan cara meraba pergelangan tangan,menggunakan tiga jari tangan. Hitung denyut nadi
selama 15 detik dan hasiulnya dikalikan empat.
d. Lamanya latihan
Latihan baru bermanfaat untuk meningkatkan kersegaran jasmani, jika dilaksanakan paling
sedikit 15 menit.
e. Frekuensi latihan
Untuk memperbaiki atau memperthankan kesegaran jasmani, latihan harus dilakukan paling
sedikit tiga kali atau sebanyak-banyaknya lima kali dalam seminggu.
b. Sesak nafas pada menit-menit pertama latihan berarti pemanasan berarti belum cukup.
c. Bila merasa mual dan mutah-mutah, berkunang-kunang,kepala pusing, kepala terasa berat,
dada terasa sakit dan berdebar-debar, sehari setelah latihan masih merasa lelah, berarti
takaran latihan teralalu tinggi.
d. Bila setelah latihan merasa sukar tidur, berarti takaran latihan terlalu tinggi atau waktu
latihan terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 3 jam).
f. Saebelum dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum, sedangkan selama latihan tidak
diperkenankan minum.
g. Minuman sebaginya dipilih yang bersuhu kurang lebih 15ºC dan tidak terlalu manis.
4. Perlengkapan latihan
a. Pakaian hendaknya tidak tidak terlalu ketat tapi yang mudah menyerap keringat
c. Pendinginan/pelemasan (5 menit)
b. Gerakan kera
d. Geraskan memompa
e. Gerakan tinju
f. Gerakan mengayun
g. Gerakan tepukan
Latihan Meluncur
Latihan meluncur dapat dilakukan pada kolam yang dangkal. Kedalaman airnya kira-kira
setinggi pinggang atau dada, di mana anak- anak sudah bisa mengambang di atas permukaan air.
Cara melakukan latihan meluncur adalah sebagai berikut.
a. Sikap Permulaan Badan berdiri membelakangi pinggiran kolam. Kemudian salah satu kaki
diangkat dan telapak kaki dikenakan pada pinggiran kolam. Selanjutnya badan dibungkukkan,
kedua tangan lurus ke depan dengan jari-jari tangan rapat dan telapak tangan menghadap ke
dalam kolam.
b. Gerakannya Pada saat menolakkan kaki pada pinggiran kolam, seluruh badan dan kedua
tangan dorong ke depan, hingga seluruh badan, kaki, dan kedua tangan lurus berada di atas
permukaan air. Maka tubuh akan
95Bab 10 Aktivitas Akuatik (Renang)
meluncur ke depan dalam keadaan seluruh badan lurus. Gerakan ini pertahankan sejauh-jauhnya.
Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar : Latihan meluncur
a. Salah satu tangan memegang papan atau pipa yang ada di pinggiran kolam.
b. Sedangkan tangan yang lain menempel di tembok. Kepala di atas permukaan air.
c. Tarik kedua lutut ke samping agak serong ke bawah, kedua tumit rapat.
d. Lakukan gerakan ini berulang-ulang. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar Latihan gerakan tungkai
3. Latihan Menggerakkan Lengan
Latihan gerakan lengan renang gaya dada dapat dilakukan pada kolam yang dangkal yang
ketinggian airnya kira-kira di bawah dada. Cara melakukan latihan gerakan lengan adalah
sebagai berikut.
a. Sikap Permulaan Berdiri di dalam kolam, kedua kaki dibuka. Badan bungkukkan ke atas
permukaan air, kedua tangan lurus ke depan. Telapak tangan menghadap ke bawah, jari-jari
tangan dirapatkan, dan muka menghadap ke dalam air.
Renang gaya bebas biasa disebut juga dengan crawl yang artinya merangkak. Gaya ini
menyerupai gaya berenang seekor binatang. Gerakan asli dari gaya ini menirukan gerakan anjing
yang sedang berenang.
Teknik renang gaya bebas terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.
Posisi mengapung tidak dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak posisi yang bisa
dilakukan supaya tubuh dapat terapung di atas permukaan air. Lakukanlah dengan rileks dan
melayang tanpa mengeluarkan tenaga. Berikut teknik mengapung dalam renang.
Berdiri di depan dinding kolam sejauh satu meter, air kolam dengan ketinggian air setinggi perut.
Tarik napas dalam-dalam, kemudian masukkan kepala ke dalam air dengan sedikit merebahkan
tubuh ke depan dalam posisi telungkup, mata tetap terbuka, dan buanglah napas perlahan-lahan.
Tubuh tetap rileks pertahankan sikap tersebut di dalam air hingga napas tidak kuat lagi.
Setelah menguasai teknik mengapung, lanjutkan dengan latihan meluncur. Latihan ini bertujuan
untuk melatih keseimbangan tubuh di air. Jika tidak mampu menguasai keseimbangan tubuh
maka tubuh akan tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam tersebut
dangkal. Cara melakukan latihan meluncur sebagai berikut.
Berdirilah di tepi kolam dengan sikap membelakangi dinding kolam, salah satu kaki menempel
pada dinding untuk melakukan tolakan.
Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga dengan ibu jari saling berkaitan.
Ambil napas dalam-dalam, condongkan tubuh ke depan, berusaha ujung jari tangan lebih dahulu
yang masuk ke dalam air.
Tolakkan kaki yang menempel pada dinding kolam sampai tubuh terdorong ke depan.
c) Posisi tubuh
Posisi tubuh saat berenang ialah streamline artinya sejajar dengan permukaan air. Tubuh harus
berputar pada sumbunya dan hindari gerakan yang mengakibatkan posisi tubuh naik dan turun.
d) Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan ini akan membantu luncuran.
Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai pengatur keseimbangan tubuh. Berikut ini cara
melakukan latihan gerakan kaki.
Kedua kaki digerakkan ke atas dan ke bawah secara bergantian dalam keadaan lemas.
Gerakan jangan terlalu tinggi tapi cukup dekat dengan permukaan air.
e) Gerakan lengan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan
dayungan lengan akan mendukung laju tubuh dengan cepat. Latihan gerakan tangan dapat
dilakukan di kolam dangkal, berikut cara melakukannya.
Sikap awal berdiri, badan dibungkukkan dan kedua tangan lurus di samping telinga.
Tangan kanan ditarik ke bawah sambil menekan air, sampai berada di bawah badan. Tangan
mendorong air ke belakang dan ke atas.
Siku tangan kanan cepat ditekuk dan di keluarkan dari air, saat tangan kiri sampai di bawah
badan di dalam air, tangan kiri mendorong air ke belakang dan ke atas.
Lakukan gerakan ini secara bergantian antara tangan kanan dan kiri dan lakukan gerakan ini
secara berulang-ulang.
f) Teknik pernapasan
Latihan pernapasan sebaiknya dilakukan di darat terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan melatih
gerakan seperti yang dikerjakan di air. Pengambilan napas dilakukan pada saat mulut berada di
atas permukaan air yaitu dengan cara memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau kiri.
Latihan pernapasan juga dapat dilakukan di dalam kolam dangkal, caranya sebagai berikut.
Jika tangan kiri yang di depan muka mengambil napasnya dengan memutar kepala pada
sumbunya ke kanan.
Jika tangan kanan yang di depan maka pengambilan napasnya memutar kepala pada sumbunya
ke kiri.
Pengambilan napas biasanya dilakukan saat melakukan gerakan tangan kanan saja atau kiri saja,
atau perbandingannya dua kali menarik tangan dan sekali mengambil napas.
Setelah Anda mempelajari teknik renang gaya bebas, maka langkah berikutnya adalah
melakukan praktik renang gaya bebas. Dengan praktik maka Anda dapat menerapkan teknik-
teknik dasar renang gaya bebas dan dapat menguasai gerakannya.
Pergaulan Sehat Untuk Remaja
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih baik yang
mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,
keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan perhatian
khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga
oleh individu dengan kelompok.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak,
tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang
• Berakhlaq mulia
• Senantiasa memiliki prasangka baik
• Pemaaf
• Jauh dari rasa iri dan dengki
• memiliki sifat malu • Berusaha menepati janji
• Sopan dalam bertutur kata
• Selalu senyum dan mengucap salam data bertemu
• Selalu mengingat pada kebaikan
• Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
• Membantu teman yang kesusahan
• Memberi nasehat baik
• Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya
1. Kelompok bermain teman sebaya Dalam hal ini adalah permainan yang mengarah kepada
pembentukan tubuh yang sehat yang berlangsung pada kanak-kanak. Bentuk permainan sebagai
sarana pergaulan yang sehat
2. Kelompok belajar Pembentukan kelompok belajar merupakan bentuk pergaulan yang sehat
mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan kelompok belajar inilah daya
pikir anak lebih terasa bukan untuk dirinya sendiri, melainkan juga dalam bentuk penyimpangan
terhadap orang lain.
3. Kegiatan pengembangan diri Dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan yang mengarah
kepada pengembangan bakat dan minat. Dengan menjadi anggota suatu perkumpulan
pengembangan diri inilah anak disamping dapat membentuk kecakapan sesuai bakatnya, juga
memperluas pergaulan dari berbagai latar belakang yang memiliki kesamaan minat
4. Kegiataan keagamaan Sesuai agama yang dianutnya pembinaan mental spiritual yang
berkaitan dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME secara intensif dapat dilakukan
dengan aktif terjun dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya.
5 Kegiatan karang taruna Karang taruna merupakan organisasi kemasyarakatan yang mewadahi
kegiatan pemuda/pemudi atau remaja yang ada di lingkungan pemukiman di bawah pemerintah
desa. Melalui karang taruna inilah anak mengenal kemajemukan-kemajemukan msyarakat di
lingkungannya. Melalui karang taruna inilah anak dipupuk untuk memiliki sifat social dalam
bentuk kepedulian terhadap kemajuan daerah tempat tinggalnya
6. Kegiatan social kemasyarakatan Dalam kehidupan masyarakat luas tehadap berbagai macam
kegiatan yang bergerak di bidang social kemasyarakatan. Melaui kegiatan social kamasyarakatan
tersebut anak dilatih untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari
7. Kegiatan pecinta alam Kegiatan pecinta alam merupakan media yang tepat bagi remaja yang
senang berpetualang dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung.
1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampu membedakan
mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia
memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai
3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatka rasa percaya diri
4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat
sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani
1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai halhal yang melanggar norma
sosial •
2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan narkoba,
terlibat dalam tindak criminal dan sebagainya •
3. Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilai/norma social yang
berlaku •
4. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.
• Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah
menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali
dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah
terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan
mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik
untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini
remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita
mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan.
Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?”
kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.
Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang
dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi apabila setiap
orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan
memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
Pengertian Narkoba Dan Jenis - Jenis Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca
berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat
terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh
faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang
mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya
tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan
selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau
sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi
2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai
pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik
dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan
terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan
mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi.
Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain,
morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4
kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan
ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup
akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya
faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan,
dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau
terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik,
psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan
obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar
untuk menjadi penyalahguna narkoba.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan
zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang
menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut
jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan
hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas
mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian
tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai
melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah
marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya
karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga
lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya
dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering
merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang
mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah
teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh
kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada,
sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan
alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung
dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu
(misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena
menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul
dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental
dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf
pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi
kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan
aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun
terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah
sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40
persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di
Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang
tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan
tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!
Dari dasar Undang – Undang Republik Indonesia nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika,
pengguna dan pemilik serta pengedar narkoba dapat dikenakan hukuman sebagai berikut,
Selain merusak kesehatan organ tubuh, pengguna narkoba juga bisa terancam hukuman dari
aparat yang berwenang. Pasalnya, mereka (pengguna, red) kerapkali mengganggu masyarakat
sekitar. Bahkan, tak jarang pula mereka (pengguna narkoba, red) mempengaruhi orang-orang di
sekitarnya, untuk menjadi pecandu narkoba.
Selain itu, pengguna narkoba seringkali terlibat dalam tindakan-tindakan kriminalitas. Soalnya,
mereka (pengguna, red) selalu menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang
Oleh karena itu, tak heran apabila pihak yang berwajib memberikan sangksi yang berat bagi
pengguna, pengedar, dan pemroduksi narkoba. Hukuman-hukuman tersebut dibagi menjadi tiga
jenis, antara lain :
NARKOTIKA
• Tanpa hak menanam atau memelihara tanaman penghasil narkotika (pasal 78 ayat (1a) UU no.
22/1997 ttg narkotika), diancam hukuman 10 tahun + denda max Rp. 500 juta
• Tanpa hak memproduksi narkotika (pasal 80 (1) a, b, c, UU no. 22/1997 ttg Narkotika),
diancam hukuman 7 tahun s.d pidana mati/seumur hidup + denda Rp. 200 juta s.d. Rp. 1 Milyar
• Tanpa hak membawa atau mengirimkan narkotika (pasal 81 (1) a, b, c, UU no. 22/1997 ttg
Narkotika), diancam hukuman 7 tahun s.d 15 tahun + denda Rp. 250 juta s.d. Rp. 750 juta
• Tanpa hak mengedarkan narkotika (pasal 84 a, b, c, UU no. 22/1997 ttg Narkotika), diancam
hukuman 5 tahun s.d 15 tahun + denda Rp. 250 juta s.d Rp. 750 juta