Anda di halaman 1dari 10

Lempar

lembing
Alfian Farhan Maulana (XIT5/03)
Pembimbing : Siana Norma Heny, S.Pd
Lempar lembing atau javelin throw merupakan cabang
dari olahraga atletik yang memusatkan pada kekuatan
otot lengan untuk melemparkan lembing atau sejenis
tombak dengan material ringan dan ujung logam. Tujuan
dari olahraga ini adalah untuk melemparkan lembing
sejauh mungkin
Saranan dan prasarana lempar lembing

Aturan mengenai sarana dan prasarana yang digunakan dalam pertandingan resmi lempar
lembing, dibuat oleh federasi atletik internasional International Athletic Federation (IAF).
Berikut ini rinciannya.

• Ukuran lembing
Lembing yang digunakan pada olahraga lempar lembing terdiri dari dua bagian, yaitu ujung
lembing yang terbuat dari logam dan badan lembing berbahan kayu atau metal.
Pada badan lembing, terdapat tali yang dililitkan pada titik seimbang atau titik gravitasi
lembing. Ukuran lembing yang digunakan pada pertandingan resmi adalah sebagai
berikut:
Untuk nomor putra: berat lembing 800 gram dan panjang lembing 2,6-2,7 meter
Untuk nomor putri: berat lembing 600 gram dan panjang lembing 2,2-2,3 meter
• Lapangan lempar lembing
Lapangan lempar lembing bisa dibagi menjadi beberapa area seperti berikut ini.

• Lintasan awal
Lintasan awal pada lapangan lempar lembing memiliki lebar 4 m dan panjang minimal 30 m.
Lintasan ini digunakan sebagai area ancang-ancang dan berlari sebelum melempar lembing.

• Lengkung lemparan
Lengkung lemparan adalah batas akhir pemain bisa berlari sebelum melepaskan lembing dari
genggaman. Sesuai namanya, bentuk dari batas ini adalah sebuah lengkungan yang
ditempatkan di tanah.
Lengkungan tersebut dibuat dari potongan lingkaran yang berdiameter 8 m dan bisa dibuat dari
kayu ataupun metal yang dicat putih.

• Sektor lemparan
Sektor lemparan adalah tempat lembing mendarat. Bentuknya seperti corong yang dibuat dengan
lebar 29°.
Teknik dasar lempar lembing
Teknik memegang lembing
Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya
Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit atau tang. Hal yang
terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada
bahu, dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa di lakukan dengan memegang
lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya
menggenggam seperti biasa.

Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda perlu mengulur jari
telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk mencengkram bagian tali Anda lakukan dengan
ibu jari dan jari tengah.

Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit lembing
di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari kelingking
memegang santai lembing
Teknik berlari dan membawa lembing

1. Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus mengarah ke
depan. Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan dengan kemiringan
sekitar 40 derajat.
2. Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan area target.
Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara
atlet bisa melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
3. Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada gerakan awal.
4. Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan Anda
yang memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
5. Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang. Posisikan badan
condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu untuk bersiap melempar.
Teknik melempar lembing

1. Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap pertahankan
pandangan Anda ke area target.
2. Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki Anda yang
lainnya. Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap untuk melemparkan
lembing.
3. Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke depan.
Lepaskan lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di puncaknya.
4. Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar lembing.
Aturan cabang olahraga lempar
lembing dalam Olimpiade
• Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang membantu atlet
dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
• Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika mencapai 15 detik terakhir
dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan bendera kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas
waktu, poin atlet tidak akan dihitung.
• Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan. Dilarang untuk
menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
• Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati garis batas
lengkungan lemparan.
• Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung mengarah ke area
pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap apapun sampai lemparan dan
pendaratan selesai.
• Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada permukaan tanah,
tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
• Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah kompetisi. Pada
beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
• Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang sah dan memperoleh jarak terjauh.
• Jika terdapat seri, kedua atlet akan melakukan sekali percobaan lagi. Atlet yang mendapat lemparan terbaik
pada percobaan ini keluar sebagai pemenang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai