Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Universitas Terbuka

Anggota Kelompok : ֍ Hadiansyah


֍ Irfan Turnawan
֍ Rina Priyani
֍ Annisa Nurpratami Putri Y
֍ Tiara Dwi Agustiani
֍ Melina Apriyanti
LEMPAR LEMBING

A. Pengertian

Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik
yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar
sejauh – jauhnya.

B. Tujuan

1. Aspek Kognitif
Nilai yang terkandung dalam permainan lempar lembing ini adalah pemain harus
berfikir agar dirinya dapat melemparkan lembingnya dengan sejauh-jauhnya, oleh
karena itu pemain harus memikirkan strategi dan cara agar hasil lemparannya
memuaskan.
2. Aspek Afektif
a. Nilai sportivitas yang harus dijunjung tinggi dalam menyikapi kemenangan
maupun kekalahan.
b. Meningkatkan rasa kepercayaan diri.
3. Aspek Psikomotor
Melatih fisik pemain lempar lembing ini dengan dituntut mengerahkan
kemampuannya dalam melemparkan lembing sejauh mungkin.

C. Manfaat

1. Tubuh menjadi sehat dan tergerakan


2. Meningkatkan daya fokus
3. Menjaga keseimbangan tubuh
4. Merenggangkan otot – otot tubuh

D. Aturan Main

1. Lapangan
Ukuran lapangan adalah salah satu dari pengetahuan dasar yang masih termasuk di
dalam peraturan lempar lembing untuk diketahui para atletnya. Mulai dari ukuran
hingga spesifikasi lainnya merupakan hal penting juga yang tak boleh diabaikan
apabila ingin menjadi seorang atlet lempar lebing.
 Ada garis sepanjang 5 cm yang memang menjadi pembatas pada lintasan awal dan
terpisah 4 meter.
 30 meter adalah panjang lintasan minimal dari lapangan lempar lembing,
sedangkan maksimalnya adalah 36,5 meter.
 Kayu atau logam merupakan bahan utama dari pembuatan lengkung lemparan di
mana ini dicat putih dengan lebar 7 cm. Perlu diketahui juga bahwa lengkungan
tersebut datar dengan tanah dan menjadi busur dari lingkaran dengan 8 meter
sebagai jari-jarinya. Letak garis 1,5 meter melilit juga pada titik pusat gravitasi
lembing.
 Untuk sudut lemparan, ada 2 buah garis yang membentuknya di mana 2 garis ini
dibuat dari sudut 29 derajat pada titik pusat lengkungan lemparan dengan
memotong 2 ujung lengkungan lemparan. 5 cm adalah ketebalan pada garis sector.
Sudut dari pusat lengkung lemparan tak harus 29 derajat, tapi juga bisa 30 derajat
dan hanya antara itu saja.
 Untuk lebar awalan pada lapangan lempar lembing adalah 4 meter.
 Untuk panjang awalan pada lapangan lempar lembing adalah 40 meter.
 8 meter adalah untuk jari-jari busur.
 Untuk lebar garis lempar adalah 7 meter.
 Untuk lebar garis lurus sisi kiri dan kanan adalah 1,5 meter.
 Sudut lemparan adalah 30 derajat.

2. Tongkat Lempar Lembing

Setelah mengetahui ukuran lapangan secara mendetil, perlu juga untuk memahami
tentang tongkat lempar lembing yang menjadi alat utama yang digunakan oleh para
atlet.

 Tongkat lembing memiliki 3 bagian di mana itu terdiri dari mata, badan dan juga
tali pegangan lembing.
 Untuk tongkat lempar lembing untuk putra dan putri dibedakan dalam hal
ukuran panjang. Untuk putri adalah 2,2 sampai dengan 2,3 meter, sedangkan
untuk putera adalah 2,6 hingga 2,7 meter.
 Untuk bahan pembuatan dari tongkat lembing, metal adalah bahan untuk bagian
mata lembing dan kayu atau metal untuk bagian badan lembing (bisa salah
satunya).
 Pusat gravitasi lembing adalah pada tali serta pegangan lembing di mana tali
tersebut melilit tepat pada titik tengah lembing.
3. Peraturan Umum

Pada lempar lembing juga terdapat beberapa peraturan umum yang meliputi tempat
pegangan yang tepat dan yang dianggap sah sewaktu berpartisipasi dalam sebuah
pertandingan. Tak hanya pegangan, tapi juga lemparan yang benar pun harus benar-
benar diperhatikan oleh para pemain atau peserta. Berikut ini adalah beberapa aturan
dalam bermain lempar lembing paling tepat:

 Pemain harus memegang lembing pada tempat pegangan.


 Sebuah lemparan akan dianggap sah apabila mata lembing menancap atau
menggores tanah pada bagian sektor lemparan.
 Sebuah lemparan lembing dianggap tidak sah ketika tongkat lembing dilempar
kaki peserta menyentuh lengkungan lemparan atau garis 1,5 meter.
 Sebuah lemparan lembing dianggap tidak sah ketika tongkat lembing dilempar
dan kaki peserta menyentuh tanah di depan lengkungan lemparan.
 Ketika sudah mulai melempar, peserta yang melempar tak diperkenankan
memutar badannya sepenuhnya sehingga punggung mengarah pada lengkungan
lemparan.
 Lemparan dianggap sah dan benar apabila lemparan yang dilakukan melewati
atas bahu.
 Seperti pada peraturan tolak peluru dan lempar cakram, jumlah lemparan yang
berlaku dan memang diperbolehkan dalam lempar lembing sama dengan kedua
cabang olahraga atletik tersebut, yakni 3 kali.
 Pemain/peserta hanya boleh melakukan lemparan 3 kali saja dan proses
penilaian adalah dengan mengambil jarak paling jauh dari lemparan.
 Peserta tak diperbolehkan meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang
sudah ia lemparkan jatuh ke tanah.

4. Pelanggaran

Seperti pada jenis olahraga lain, selalu ada peraturan pelanggaran dan begitu juga
pada olahraga lempar lembing ini. Ada beberapa larangan yang jelas perlu diketahui
dan sebisa mungkin dihindari oleh peserta lempar lembing. Pelanggaran atau
larangan yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:

 Peserta tidak memegang tongkat lembing pada lilitannya atau bagian pegangan
yang sudah seharusnya.
 Peserta tidak juga memulai atau melakukan lemparan padahal sudah dipanggil
selama 2 menit. Biasanya kasus seperti ini terjadi ketika pelempar ragu-ragu atau
terlalu lama bersiap-siap, atau bisa jadi karena tak mendengar panggilan.
 Peserta menyentuh besi yang menjadi batas lemparan bagian atas.
 Peserta sesudah melempar kakinya keluar garis yang ada di bagian depan sektor
lempar.
 Peserta sesudah melempar kemudian malah meninggalkan jalur lari awalan
sebelum lembing jatuh ke tanah.
 Tongkat lembing yang dilempar jatuh tapi sampai pada luar garis sektor
lemparan.
 Ujung tongkat lembing tak meninggalkan bekas di tanah.

Anda mungkin juga menyukai