“LEMPAR LEMBING”
KATA PENGHANTAR
BAB I
- 1.1. PENGERTIAN
- 1.2. SEJARAH LEMPAR LEMBING
- 1.3.TEKNIK MELEMPAR LEMBING
BAB II. GAYA DALAM LEMPAR LEMBING
- 2.1. AMERICAN GRIP
- 2.2. THE FINNISH GRIP
- 2.3. THE “V” GRIP LEMBING
BAB III. TEKNIK MEMEGGANG LEMBING
BAB IV. PERATURAN LEMPAR LEMBING
BAB V PERALATAN DAN LAPANGAN LEMPAR LEMBING
KESIMPULAN
BAB I
1.1 PENGERTIAN
BAB ll
GAYA DALAM MELEMPAR LEMBING
Lempar lembing bergantung pada pegangan tangan seorang atlet pada lembing. Lembing
harus terletak pada lipatan tangan sehingga searah dengan area lemparan. Lembing juga harus
terletak sepanjang telapak tangan dan tak melintang. Untuk menggunakan lembing, seorang atlet
harus menggunakan beberapa gaya agar mendapat hasil lemparan yang maksimal.
Dalam The Finnish Grip, ibu jari dan jari telunjuk menahan dari bagian samping tongkat
lembing. The Finnish Grip membantu membantu rotasi lembing selama momen sebelum lemparan
dilakukan.
Ditempatkan di antara telunjuk dan jari tengah di belakang. Kedua jari ini seperti sedang
menjepit tongkat. Posisi dari jari membantu lengan lempar dengan tetap setinggi bahu selama
awalan dilakukan.
BAB III
TEKNIK MEMEGANG LEMBING
Dimulai dengan memegang lembing di atas bahu. Posisi siku harus mengarah ke depan.
Kemudian arahkan ujung lembing ke area lemparan dengan kemiringan 40º. Baca juga: Kesalahan
Fatal dalam Olahraga Lempar Lembing dan Cara Memperbaikinya Saat melakukan langkah
pertama, posisikan pinggul kita tegak lurus dengan area target. Umumnya, pemula akan
mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar, sementara atlet mampu melakukan 13 hingga
18 kali langkah. Selama berlari, pastikan untuk merpertahankan posisi lembing seperti gerakan
awal. Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan pemegang
lembing, dan arahkan pinggul ke target. Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing
ke belakang. Posisikan badan condong ke belakang sambil meluruskan lengan.
BAB IV
PERATURAN LEMPAR LEMBING
Tidak diperbolehkan menggunakan tapping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang
membantu atlet melempar lembing, termasuk sarung tangan Tiap atlet hanya memiliki waktu 1
menit untuk melakukan lemparan. Jika sampai 15 detik terakhir atlet belum melempar, wasit akan
mengibarkan bendera kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan
dihitung Selama melakukan ancang-ancang, atlet tetap berada dalam area landasan. Dilarang
menyentuh sela-sela atau tanah di luar landasan
Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati garis
batas lengkungan lemparan Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga
bagian punggung mengarah ke area pendaratan lembing Atlet tidak boleh memutar badan pada
tahap apa pun sampai lemparan dan pendaratan selesai Lembing harus mendarat dalam area
pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada permukaan tanah, tidak perlu sampai menempel
atau melubangi rumput Atlet umumnya melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam
sebuah kompetisi. Pada beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan Wasit
akan menentukan pemenang berdasarkan kriteria lemparan yang sah dan memperoleh jarak terjauh
Jika poinnya seri, kedua atlet akan melakukan percobaan sekali lagi.
BAB V
PERALATAN DAN LAPANGAN LEMPAR LEMBING
-LEMBING
Merupakan tombak kayu atau logam dengan ujung yang tajam, serta sebuah pegangan
tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800 gram dengan panjang 2,6-2,7 meter untuk pria dan
bobot minimal 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 m untuk wanita.
-LANDASAN LEMPAR LEMBING
Adalah tempat melakukan awalan, minimal berjarak 30 meter, tetapi pada beberapa kondisi
panjangnya mencapai 36,5 meter. Lebar landasan adalah 4 meter. Lengkungan lemparan berupa
garis dengan radius 8 meter sebagai batas akhir sebelum melemparkan lembing.
KESIMPULAN
Olahraga atletik sangat diperlukan untuk tubuh kita karena memiliki manfaat yang sangat hebat
seperti :